Anda di halaman 1dari 12

5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mesin Pon Rung


Mesin PON berfungsi untuk membentuk atau melubangi dengan
cara memukul benda kerjanya yang berupa lempengan pelat dengan
ketebalan tergantung dari kekuatan mesin pon itu sendiri dan matris pon
yang terpasang di mesin itu.
Pada laporan ini disebutkan mesin PON Rung karena matris yang
terpasang pada mesin PON adalah matris untuk lubang rung, seperti gambar
dibawah ini :

Gambar 2.1 Mesin PON dan Matris Rung

Perancangan ini dibuat untuk mengendalikan motor servo yang


terdapat pada mesin roll feeder yang mengatur jarak lubang pada rung,
dibawah ini adalah contoh gambar rung yang sudah dipon dengan jarak
tertentu :

Gambar 2.2 Rung

2.2 Mesin Roll Feeder


Feeder merupakan istilah yang dipakai untuk suatu alat atau
mekanisme yang berfungsi untuk membawa, mengantarkan, dan
mempersiapkan benda kerja ke proses yang sebenarnya. Sebagai ilustrasi,
sebuah baut yang akan dipasangkan pada mur harus dikondisikan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
orientasinya oleh sebuah feeder sehingga ujung baut dapat tepat masuk ke
lubang mur pada suatu mesin assembly.
Penggerak mesin roll feeder adalah motor servo dengan input 220
VAC. Didalam mesin feeder terdapat 2 buah modul yang sejajar atas bawah,
sehingga bahan plat yang akan digunakan diletakkan diantara 2 buah modul
tersebut dan dijepit.

Gambar 2.3 Mesin Feeder

2.3 Progammable Logic Controller (PLC)


2.3.1 Pengertian PLC
1. NEMA (National Electric Facturer Association-USA)
PLC adalah peralatan elektronik yang beroperasi secara digital
yang menggunakan programmable memory untuk menyimpan
instruksi dan menjalankan fungsi spesifik seperti logika, pewaktu,
pencacah, fungsi aritmatika sebagai pengendali secara digital atau
analog terhadap input output dalam berbagai tipe mesin dan proses
tertentu (Hamdani, 2008).
2. Pengertian lain dari PLC
PLC adalah “Komputer industry khusus untuk mengawasi dan
mengendalikan proses industry menggunakan bahasa pemrograman
khusus untuk control industry, didesain untuk tahan terhadap
lingkungan industry yang banyak gangguan (Noise, vibration, shock,
temperature, humidity).

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.2 Pemrogaman PLC
Untuk memasukkan program kedalam PLC membutuhkan sebuah
perangkat berupa console atau computer (notebook/laptop) yang
dihubungkan dengan menggunakan link cable. Setiap PLC mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi software program, cara
pemrograman, maupun link cablenya meskipun masih dalam satu pabrikan
PLC. Pada perancangan ini menggunakan software GX Developper
Version 7 dari Mitsubhisi.
Gambar dibawah ini adalah pemrograman PLC menggunakan
personal computer dengan software GX Developper Version 7 dari
Mitsubhisi.

Gambar 2.4 Pemrogaman PLC dengan menggunakan GX Developer

2.3.3 PLC Mitsubishi FX1S


PLC Mitsubhisi FX series adalah salah satu PLC mikro yang
handal dan sudah umum digunakan dimesin-mesin industry kecil karena
kemudahan dalam pemrograman, modul-modul pendukung yang lengkap,
harga yang competitive dan bentuknya yang sederhana namun memiliki
fitur lengkap. Ada 3 varian jenis PLC FX series yaitu FX1S, FX1N dan
FX2N/FX2NC. Dari ketiga varian ini yang membedakan adalah type
prosesor dan kapasitas memory, sedangkan dari output kontrolnya
dibedakan 2 type yaitu type relay (MR) dan type transistor (MT).

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada gambar dibawah ini adalah salah satu gambar PLC Mitsubishi
type FX1S yang akan digunakan untuk mesin feeder pada mesin pon rung.

Gambar 2.5 PLC Mitsubishi FX1S

2.4 Human Machine Interface (HMI)


Human Machine Interface (HMI) adalah unit kontrol terpusat untuk
fasilitas manufaktur yang dilengkapi dengan penerima data, event logging,
video feed, dan pemicu. HMI dapat digunakan untuk mengakses sistem
setiap saat untuk berbagai tujuan, misalnya untuk menampilkan kesalahan
mesin, menampilkan status proses, menampilkan jumlah produk, dan tempat
dimana operator melakukan pengendalian mesin. Penggunaan HMI
memiliki beberapa keuntungan, misalnya penggunaan kode warna sehingga
memudahkan identifikasi, penggunaan ikon atau gambar sehingga mudah
dikenali, dan layar yang dapat dirubah-rubah sehingga memungkinkan
untuk pembuatan level akses masuk ke sistem. Pada sistem manufaktur HMI
harus bekerja secara terintegrasi dengan Programmable Logic Controller

http://digilib.mercubuana.ac.id/
(PLC). PLC akan mengambil informasi dari sensor, dan mengubahnya ke
aljabar Boolean (Baptista, 2017).
Dalam pemrograman HMI ada beberapa langkah yang harus diikuti
yaitu :
1. System parameter.
System parameter digunakan untuk konfigurasi awal pembuatan
program di PC sebelum didownload ke HMI. Ada beberapa hal yang
harus diinisialisasi meliputi type komunikasi HMI ke PLC, jenis PLC,
akses password, akses screen di HMI, dan sebagainya.
2. Tampilan screen di HMI.
Setelah parameter dibuat maka tampilan screen di HMI dapat
mulai dikerjakan. Ada dua macam tampilan yaitu static (diam) dan
dynamic. Statik merupakan gambar diam yang berformat BMP atau
JPEG dan berfungsi sebagai latar dari tampilan seperti gambar mesin,
orang, catatan keterangan dan sebagainya. Sedangkan dynamic adalah
gambar yang diambil dari toolbar program HMI seperti gambar tombol,
switch, pushbutton, bargraf lampu, tank, motor, numeric atau string
entry atau display, dan masih banyak lagi.
3. Menghubungkan display dengan memori register PLC.
Pada parameter dynamic display diisi dengan memori
register/pengalamatan di PLC. Pada memori register di PLC ada dua
macam register yaitu only read dan read and write, sedangkan
formatnya dalam bentuk bit, word, integer real, unreal, string
tergantung jenis register.
Pada perancangan ini HMI digunakan sebagai masukan, tampilan
parameter, dan control mesin feeder. HMI yang digunakan pada
perancangan ini adalah WEINTEK MT6071iP.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6 HMI Weintek MT6071iP

2.4.1 Device System Parameter


"Local PLC" artinya PLC terhubung dengan HMI lokal. Untuk
mengontrol / menghubungkan lokal PLC dengan HMI local adalah dengan
cara menambahkan jenis perangkat pertama. Klik [System Parameter
Settings] »[New] untuk membuka [Device Properties] seperti gambar
berikut :
Sebagai contoh menghubungkan "Mitsubishi FX0s / FX0n / FX1S /
FX1n / FX2" sebagai PLC lokal :

Gambar 2.7 Setting Device System Parameter

10

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4.2 Window
Ada 4 macam Window, masing-masing mempunyai fungsi dan
kegunaan yang berbeda – beda yaitu :
1. Base Window
2. Fast Selection Window
3. Common Window
4. System Message Window
Pada perancangan ini hanya menggunakan Base Window, maka
yang akan dibahas hanya Base Window.
2.4.2.1 Base Window
Window yang paling sering digunakan, kecuali untuk layar utama,
antara lain :
a. Background Window yang lain.
b. Keyboard Window.
c. Pop-up window dari objek Function Key.
d. Window pop-up dari objek window langsung dan tidak langsung.
e. Screen Saver.
Base Window harus dalam ukuran yang sama sebagai layar HMI.
Oleh karena itu, resolusi Base Window harus di set ke resolusi HMI.
2.4.3 Objek
2.4.3.1 Bit Lamp
Bit Lamp adalah sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan
keadaan alamat bit yang ditunjuk. Jika keadaan bit adalah OFF, maka
bentuk 0 akan ditampilkan. Jika keadaan bit adalah ON, maka bentuk 1
akan ditampilkan.

Gambar 2.8 Simbol dan Kondisi Bit Lamp

2.4.3.2 Set Bit


Set Bit merupakan sebuah objek yang menyediakan dua mode
operasi yaitu manual atau otomatis. Mode manual dapat memicu alamat

11

http://digilib.mercubuana.ac.id/
bit yang ditunjuk untuk mengubah kondisi antara ON dan OFF ketika
objek disentuh. Dalam mode otomatis, alamat bit secara otomatis aktif
bila didefinisikan pra-kondisi terjadi, menyentuh tombol tidak akan
efektif.

Gambar 2.9 Simbol Set Bit

2.4.3.3 Function Key


Objek Function Key dapat digunakan untuk beberapa tugas yaitu :
1. Buka / tutup / kembali ke layar window.
2. Untuk mendesain keypad.
3. Menjalankan Makro.
4. Print Screen.

Gambar 2.10 Simbol Function Key

2.4.3.4 Toggle Switch


Objek Toggle Switch adalah sebuah kombinasi dari objek Bit Lamp
dan objek Set Bit. Objek Toggle Switch hanya mempunyai 2 kondisi yaitu
ON atau OFF yang dikendalikan dengan menekan tombol.

Gambar 2.11 Simbol Toggle Switch

2.4.3.5 Numeric Input dan Numeric Display


Objek Numeric Input dan objek Numeric Display dapat digunakan
untuk menampilkan nilai atau angka dari inputan sebelumnya. Objek
Numeric Input juga dapat digunakan untuk memasukkan nilai ke register
melalui keyboard.

12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.12 Simbol Numeric Input dan Numeric Display

2.5 Servopack (Servo Control)


Servopack / Servo Control adalah alat yang digunakan untuk
mengendalikan motor servo dengan menggunakan referensi
kecepatan/posisi berupa set point.
Pada perancangan ini servopack yang digunakan adalah type
YASKAWA SGDV-7R6A01A.

Gambar 2.13 Servopack YASKAWA

2.6 Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah
suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti
menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja
berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada
tegangan yang berarus bolak balik (AC).
Pada perancangan ini transformator digunakan untuk menurunkan
tegangan dari 380 volt ke 220 volt untuk input motor servo.

13

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.14 Transformator

2.7 Catu Daya (Power Supply)


Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya
keseluruh komponen - komponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan
catu daya 24 VDC atau 220 VAC, beberapa PLC catu dayanya terpisah
(sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya merupakan PLC besar,
sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu.

Gambar 2.15 Power Supply

2.8 Relay
Relay pengendali elektromekanis (EMR = electromechanical relay)
adalah sebuah saklar magnetis yang dapat dikendalikan dengan
permberian energi elektromagnetis. Relay terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu:

1. Koil : lilitan dari relay


2. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close
(dalam keadaan normal).
3. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open.

14

http://digilib.mercubuana.ac.id/
NC (Normally Closed) merupakan saklar dari relay yang dalam
keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
Sedangkan NO (Normally Open) merupakan saklar dari relay yang
dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung
dengan common. [2].

PLAG IAT

AKAN TI Gambar 2.16 Relay 12 V

2.9 Limit Switch


Limit Switch adalah alat bantu saklar yang bisa menghasilkan
perubahan status dari on ke off atau dari 1 ke 0, atau sebaliknya bila sesuatu
telah mengenai batas yang telah ditentukan. Dalam penggunaan di sistem
mesin cuci ini, limit switch berfungsi untuk sensor pintu, yakni untuk
mengetahui status pintu terkunci atau tidak terkunci. [3].

Gambar 2.17 Limit Switch

2.10 Solenoid Valve


Solenoid Valve atau Katup listrik adalah katup yang digerakan oleh
energi listrik, mempunyai koil sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk
menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, sv
mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang
masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk
atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai
terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan
lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk

15

http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika
solenoid valve ditenagai atau bekerja.

Gambar 2.18 Selenoid Valve

16

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai