MULTIVIBRATOR
(ASTABIL, MONOSTABIL, DAN PICU-SCHMITT)
Tujua :
Alat-alat :
Dasar Teori :
Multivibrator
138
Rangkaian elektronik yang mempunyai kemampuan untuk membuat waktu tunda
atau lebar pulsa tertentu ini lebih jauh akan dipelajari dalam multivibrator
monostabil. Multivibrator sebenarnya merupakan rangkaian elektronik yang
menghasilkan gelombang kotak, atau gelombang lain yang bukan sinusoida seperti
gelobang segi empat dan gelombang gigi gergaji. Nama multivibrator diturunkan
dari kenyataan bahwa gelombang kotak terdiri dari sejumlah besar gelombang
sinusoida dengan frekuensi yang berbeda-beda (berdasarkan analisis deret
fourier).
Selain flip-flop dan monostabil, ada jenis multivibrator lain yang akan
kita pelajari yaitu multivibrator astabil dan picu Schmitt. Keduanya sering berperan
sebagai osilator yang menghasilkan pulsa kotak (square). Pulsa kotak yang stabil
dengan frekuensi tertentu dalam elektronika digital lebih dikenal sebagai detak
(clock). Detak ini penting, bahkan sangat penting, dalam operasi suatu piranti
elektronika digital seperti komputer dan kalkulator.
Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa rangkaian multivibrator.
Meskipun flip-flop merupakan dasar dari monostabil, astabil dan picu Schmitt
tetapi akan kita pelajari lebih akhir. Hal ini disebabkan karena banyaknya jenis
flip-flop sehingga memerlukan tempat yang lebih banyak pula.
1. Multivibrator Monostabil
139
kapasitor sebagai komponen pewaktunya. Ada 2 jenis monostabil, yaitu monostabil
terpicu positif dan monostabil terpicu negatif. Perhatikan Gambar berikut.
R Q
K 1 3 Q
T 2
Karena NAND-3 berperan sebagai NOT, maka antara Q dan Q saling komplemen,
140
jika T = 0 maka Q = 1. Sehingga jika T berubah ke 0 lagi sebelum pulsa pemicu T
mencapai tegangan ambang maka lebar pulsa keluaran Q tidak tepat sama dengan
R.C dan tentu saja harga t (lama tak stabil) pasti kurang dari pada R.C. Jenis
lain dari monostabil adalah yang terpicu negatif (dipicu dari 1 ke 0). Cara
menyusunnya antara lain dengan menambahkan NAND-4 seperti terlihat pada
Gambar di bawah ini.
R
B 1 3 Q
4 2
T A Q
C
141
T
T
K A
B
Tegangan
Q ambang
Q
Q
t
Q
(a)
t
(b)
Masih banyak cara untuk menyusun monostabil dari gerbang logika lain, seperti
NOT ataupun NOR, bahkan dengan NAND dengan konfigurasi yang berbeda-
beda. Pada Gambar 8.4 tampak rangkaian monostabil dari gerbang NAND dengan
konfigurasi yang berbeda dari sebelumnya. Misalkan mula-mula Q adalah stabil
dalam keadaan 1. Ketika pulsa sempit 0 dikenakan pada masukan A, maka keluaran
NAND-1 menjadi 1 dan melalui C2 membuat kedua masukan NAND-2 dalam
keadaan 1. Hal ini menghasilkam keluaran pada NAND-2 menjadi 0 yang
menjamin keluaran NAND-1 tetap 1 meskipun pulsa masukan telah berakhir.
Sekarang C2 membuang muatan lewat R2 dan dengan demikian kedua masukan
NAND-2 menjadi 0. Keadaan ini membuat keluaran NAND-2 menjadi 1 dan
keluaran NAND-1 menjadi 0. Akhirnya, rangkaian tersebut mencapai keadaan
stabilnya lagi dengan masukan NAND-1 dalam keadaan 1 dan keluaran NAND-2
juga 1. Lama monostabil tersebut dalam keadaan tidak stabil ditentukan oleh nilai
R2 dan C2 .
142
+
Q
R1
C1
A C
B 1 Q
2
C2
R2
Contoh berikutnya adalah monostabil digital yang tersusun dari gerbang logika
NOR, dan salah satu konfigurasinya dapat diperhatikan pada Gambar berikut.
+
R
A
Q
1 M C
143
2. Multivibrator Astabil
C
A 1 2
D
R Q
3 4 Q
B
144
= 0 dan A = 1, maka arus mengalir dari A ke B melalui R sedemikian hingga
tegangan A turun sedikit demi sedikit. Ketika A = 0 maka B berubah dari 0 ke 1
lagi. Demikian seterusnya, peristiwa tersebut terjadi secara berulang sehingga
timbul osilasi. Gerbang NAND-3 dan NAND-4 berfungsi sebagai pembentuk
gelombang kotak. Bentuk gelombang dari rangkaian astabil tersebut dapat dilihat
pada Gambar berikut.
0 t1 t2 t3
Antara 0 dan t tegangan titik A naik secara eksponensial yang berarti kapasitor C
terisi dan arus mengalir dari B ke A melalui R. Antara t dan t tegangan A turun
yang berarti arus mengalir dari A ke B atau kapasitor C dikosongkan. Astabil
yang menggunakan gerbang logika NAND pada gambar di atas bukanlah satu-
satunya konfigurasi.
Selain dengan gerbang NAND, multivibrator astabil digital juga dapat
disusun dari gerbang logika NOT atau NOR. Pada Gambar di bawah ini dapat
dilihat astabil yang tersusun dari gerbang logika NOR.
145
Q
R
A D
C R1
Cobalah untuk menjelaskan cara kerja astabil pada gambar di atas dengan
mengingat bahwa pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor C melalui
resistor R. Kedua komponen tersebut, yakni C dan R, dihubungkan dengan keluaran
astabil.
146
Vi
A. Q
Suatu bentuk rangkaian astabil yang sederhana dapat dibuat dengan menggunakan
picu Schmitt. Sebagai contoh astabil dari picu Schmitt 7413 dapat dilihat pada
Gambar berikut.
A
1 2 Q
B
C
Jika masukan NAND-1 yaitu A = 0, maka titik B = 1 dan arus akan mengalir dari
B ke A melalui R. Akibatnya keadaan A menjadi naik menuju 1. Jika A = 1,
maka B akan berubah dari 1 ke 0 dan arus mengalir dari A ke B melalui R.
Demikian seterusnya proses tersebut terjadi secara berulang-ulang. Jika
diperhatikan dengan seksama, keadaan Q selalu berkebalikan dengan keadaan B,
147
artinya jika B = 0 maka Q = 1 dan jika B = 1 maka Q = 0. Ternyata frekuensi
keluaran astabil yang tersusun dari picu Schmitt dapat diandalkan kestabilannya.
Picu Schmitt bersifat sebagai komparator yang memiliki dua tingkat
tegangan pada masukannya. Bila tingkat tegangan itu dilampaui oleh suatu isyarat
masukan maka keluarannya akan mengalami perubahan keadaan. Untuk lebih
jelasnya perhatikan Gambar berikut.
Vi
V+
V-
Vo
Vcc
148
Vo
Vi
V- V+
Histerisis inilah yang menjadi ciri khas picu Schmitt, yaitu bahwa rangkaian tidak
segera menyambung balik sesudah isyarat masukan turun tepat di bawah suatu
tegangan ambang (atas) tetapi pada tingkat tegangan yang jauh lebih rendah
(pada ambang bawah). Lambang picu Schmitt dengan histerisis sebagai ciri
khasnya tampak pada Gambar di bawah ini.
atau
Cara lain untuk membangun rangkaian picu Schmitt adalah menggunakan suatu
penyangga (buffer) seperti CD-4050 dengan memasang balikan positif seperti
tampak pada Gambar berikut ini.
149
(Ri/Rf).Vcc
Vo
Rf
Vcc
Ri
4050
Vi
(a) V- Vcc/2 V+
(b)
Secara praktis, harga-harga tegangan ambang atas dan bawah dapat dinyatakan
sebagai :
Vcc ( Ri Rf )
V+ =
2 Rf
Vcc ( Ri Rf )
V- = Vcc - .
2 Rf
150
Monostabil/Astabil CD-4047B
13
5 3 1 2
12
4
11
6
10
8
9
151
Picu Schmitt 7413
Setiap IC 7413 terdiri dari 2 picu Schmitt yang identik. Secara logik, setiap
rangkaian picu tersebut merupakan gerbang NAND 4 masuan dengan mengenakan
balikan positif dan dengan ambang masukan yang berbeda untuk pulsa masukan
positif maupun negatif. Ambang transisi positifnya sekitar 1,7 volt dan ambang
transisi negatifnya sekitar 0,9 volt. Desah (noise) frekuensi timggi sering
menumpang pada sinyal informasi. Desah yang tidak diinginkan itu dapat
dihilangkan dengan menggunakan picu Schmitt yang cara menyusunnya tampak
pada Gambar di bawah ini.
R
masukan Keluara
n
C
152
Kapasitansi kapasitor C yang optimum tergantung dari sifat desah dan frekuensi
sinyal, sehingga perlu mengadakan percobaan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Picu Schmitt 7413 juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber detak (clock)
yang rangkaiannya seperti tampak pada Gambar di bawah ini. Frekuensi
keluaran jika dipasang resistor balikan 390 dinyatakan dengan pendekatan
sebagai :
2000
f = , di mana C dalam F.
C
Keluara
n
C
Langkah-langkah Percobaan :
A. Astabil
A D
P
R
Q
B
153
2. Selidikilah gelombang yang dikeluarkan rangkaian itu dengan menghubungkan
saluran keluaran P dan Q masing-masing ke masukan osiloskop pada saluran 1
(CH-1) dan saluran 2 (CH-2). Tentukan besar frekuensi dan amplitudonya, serta
gambarlah bentuk gelombangnya.
3. Pasanglah kapasitor C = 10 F secara paralel dengan C semula sehingga
kapasitansi totalnya 11 F, dan ulangilah pengamatan seperti langkah 2 di atas.
B. Picu Schmitt
C
Q
A B
154
C. Monostabil
RP Q
D
155
dari AFG. Masukkan pemicu tersebut dikenakan pada titik A. Sebelumnya
letakkan potensiometer RP pada kedudukan maksimum sehingga resistansinya
300 .
RP Q
A P
C
156