Anda di halaman 1dari 6

ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal.

13 – 18
ISSN: 2503-0221 13

STUDI SIMULASI OVERSPEED TRIP (OST) PADA TURBIN UAP


SHINKO 1000 KW BERBASIS FEM
Fatkur Rachmanu
Teknik Mesin, Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta
Email : fatkur.rachman@gmail.com

Abstrak
Banyak desain turbin uap dapat mengalami kecepatan lebih. Oleh sebab itu diperlukan alat
pengatur putaran lebih (Overspeed Trip). Putaran turbin selalu dijaga agar tidak mengalami
putaran lebih yang cenderung tidak terkendali. Adanya grafik kenaikan antara kecepatan dan
waktu penurunan kecepatan putar. Dalam kasus ini dipelajari overspeed trip yang menggunakan
sistem mekanik. Pengujian turbin uap Shinko RG64 dengan Conversion factor, turbin max net
power 900kW. Turbin rated speed 10000 rpm, Trip speed multiplier 10%, trip speed 11600 rpm
menurut API 612 : 116% rated. Acceleration turb, initial Alpha 40,29 rpm/detik. OST bekerja
mengikuti persamaan gaya sentrifugal dimana saat kecepatan trip dilampaui maka tuas akan
bergerak ke luar. Dalam hasil simulasi ini didapat kondisi trip adalah putaran sebesar 11600 Rpm,
selama 2,11 detik dan percepatan 19,84 Rpm/detik. Hasil perpindahan sebesar 41 mm.
Perhitungan simulasi mungkin berbeda dengan aktual karena kondisi dipengaruhi oleh komponen
lainnya misal kualitas dan kondisi oli, respon mekanisme antar komponen.

Kata kunci: Overspeed, Trip, Turbin, Uap, FEM

Abstract

Many of steam turbines designs in over speed can occur. Therefore we need a device
to control speed of shaft (Overspeed Trip). Speed of rotor is always maintained so as not to more
rotation to hinder uncontrolled. The graph increases between the speed and time of decreasing
the rotational speed. In this case, over speed trips were studied using mechanical systems. In
Shinko RG64 steam turbine testing with Conversion factor, 900kW max net power turbine.
Turbine rated speed 10000 rpm, trip speed multiplier 10%, trip speed 11600 rpm according to API
612: 116% rated. Acceleration turbine, initial Alpha 40.29 rpm / second. OST works following the
equation of the centrifugal force where when the trip speed is exceeded the lever will move out.
In the results of this simulation, the trip condition is a rotation of 11600 Rpm, for 2.11 seconds
and an acceleration of 19.84 Rpm / sec. The result of displacement is 41 mm. Simulation
calculations may differ from actual because conditions are affected by other components such as
oil quality and condition, mechanism response between components.

Keywords: Overspeed, Trip, Steam, Turbine, FEM

1. PENDAHULUAN
Turbin uap merupakan alat penggerak mula yang menggunakan uap dari boiler
sebagai penghasil tenaga putar, bila di hubungkan dengan alternator maka akan menghasilkan
energi listrik, dapat juga dihubungkan langsung sebagai penggerak pompa dan kompresor.
Dalam pengoperasiannya turbin uap kadang mengalami putaran yang lebih atau disebut
overspeed. Untuk mencegah hal itu maka digunakan pengatur putaran lebih (Overspeed Trip)
OST sebagai pengaman pengatur kecepatan lebih bila turbin berputar melebihi batas yang
diijinkan. OST berfungsi bila turbin mengalami putaran lebih dengan cara mengurangi pasokan
uap dari katup utama yang berupa penutupan katup utama (main intake) menutup. Katup
menutup karena tuas OST keluar dari rumahnya akibat efek dari gaya sentrifugal pada poros.
Karena pasokan uap berkurang maka dengan sendirinya kecepatan putar turbin uap akan
menurun.

Makalah dikirim 1 Desember 2018; Revisi 20 Desember 2018; Diterima 19 Januari 2019
Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu
ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal. 13 – 18
ISSN: 2503-0221 14
Peristiwa kecepatan berlebih pada turbin uap terjadi ketika sedikit atau tidak ada energi
yang dikonsumsi oleh peralatan industri untuk menggerakkan generator, pompa atau kompresor,
serta terlalu banyak uap yang dimasukkan ke turbin uap. Dalam situasi ini kecepatan meningkat
dengan cepat di atas kecepatan operasi desain sedemikian rupa sehingga unit didorong ke titik
di mana kekuatan komponen rotating internal terlampaui yang mengakibatkan kegagalan.
Kejadian kehilangan kecepatan berlebih adalah skenario kegagalan.
Pada Gambar 1 menunjukkan grafik kenaikan antara kecepatan dan waktu penurunan
kecepatan putar. Adapun mekanisme untuk pengatur putaran lebih, sesuai Gambar 2.

Gambar 1. Kurva Akselerasi secara umum Turbin Uap untuk Pembangkit Generator [1].

Di dalam Gambar 1 trip speed mencapai 20% dari putaran maksimum operasi sesuai
NEMA standard. Tetapi trip speed didesain dari pabrikan (OEM) dengan percobaan berulang dan
tentunya memperhitungkan faktor keamanan.
Adapun mekanisme untuk pengatur putaran lebih untuk turbin uap secara umum dapat
dilihat menurut Gambar 2.

Gambar 2. Mekanisme Pengatur Putaran Lebih (OST)


Over Speed Trip pada Turbin (Elliott Company, Jeannette, Pa.) [2].

Gambar 2 merupakan gambaran umum turbin uap, dimana suatu mechanical overspeed
protection system digunakan dengan cara kerja sebagai berikut. Pada fase 1, Trip bolts, plungers,
cantilever systems, dan trip rings tetap pada rotor berputar di dalamnya. Fase 2, Trip devices
mengatur mengaktifkan trip levers yang berkenaan dengan rekomendasi pabrik (OEM). Fase 3.
Memastikan trip levers dihubungkan dengan emergency trip mechanisms. Akan mencetus,
emergency trip system kemudin akan trip untuk seluruh emergency valves dan device, maka
proses shut down berhasil [2].
Banyak kasus bila pengatur putaran lebih mengalami kegagalan, turbin akan mengalami
kerusakan yang fatal menyebabkan kerusakan bagian yang berputar (rotor) maupun bagian diam
(stator). Di beberapa kasus bahkan disc sehingga lepas dari poros, poros mengalami melengkung
bahkan berpilin serta disc dapat lepas dari poros beberapa meter dari casing turbin.

Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu
ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal. 13 – 18
ISSN: 2503-0221 15
Pengaman putaran lebih akan bekerja menurut gaya sentrifugal dan biasa ditempatkan
pada poros turbin uap seperti pada Gambar 3 [2].

Gambar 3. Posisi OST pada poros turbin uap.

Alat pengaman putaran lebih / overspeed trip yang sudah di buka adalah seperti Gambar 4 [3].

Gambar 4. Alat Overspeed Trip Disassy.

2. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian terhadap simulasi overspeed trip menggunakan beberapa tahapan
proses penelitian yaitu pengujian berupa data mesin yang dituangkan dalam diagram alir dan
data masukan

2.1. Diagram Alir Penelitian


Metode penelitian menggunakan peringkat lunak Solidworks untuk mempelajari simulasi
gerakan pada Overspeed Trip tersebut dengan finite element method / finite element analysis.

Gambar 5. Diagram alir penelitian.

Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu
ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal. 13 – 18
ISSN: 2503-0221 16
2.2. Data masukan dan Persamaan

Dari data turbin uap Shinko, maka data masukkan seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Data Mesin turbin uap Shinko RG64 [4].

Dari pengujian pada Gambar 6, mesin turbin uap Shinko RG64 didapat :
Over Speed Trip (mechanical) :
Putaran design pada Generator : 1980 ± 20 ;
Dengan hasil pengujian 1 : 1980 dan hasil Pengujian 2 : 1980

Gambar 7. Gerakan overspeed karena gaya sentrifugal.

Over Speed Trip menggunakan prinsip dasar berupa gaya sentrifugal, seperti menurut Gambar
7. Sehingga mempunyai persamaan gaya sentrifugal adalah :
F = mrω2 [2] (1)
Dan persamaan waktu dari over speed trip adalah :
0,619 x Nrated2 x WR 2
Tc , rotor = (2)
10 6 x hp rated

Kemudian persamaan percepatan dari over speed trip adalah :


Pg(max)
α=k x (3)
NT x WR 2

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Perhitungan Waktu Overspeed Trip

Dengan menggunakan persamaan (2), maka didapat

0,619 x Nrated2 x WR 2 x 0,042


Tc,rotor =
10 6 x hp rated

Daya generator = 1000 kW


Sehingga Daya Poros/Mekanik = 0,9 x 1000 kW
= 900 kW

= 1206,92 hp

Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu
ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal. 13 – 18
ISSN: 2503-0221 17
0,619 x 10000 2 x 980 x 0,042
Tc,rotor =
10 6 x 1206,92
Tc , rotor = 2,11 detik

3.2. Perhitungan Percepatan Overspeed Trip

Dari data pada gambar 7 didapat dan dengan memasukkan data di atas terhadap persamaan (3)
maka didapat, hasil perhitungan menghasilkan sesuai Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Perhitungan Percepatan Turbin

Description Simbol Nilai Unit Keterangan


Conversion factor, accel k 91200
Turbine max net power Pgmax 900 kW
Turbine Rated Speed Nr 10000 Rpm
Turbine Max Continous
Speed Nmcr 10500 Rpm 105% of rated
Trip Speed Multiplier Ktrip 10 % Above Nmcr
Trip Speed Nt 11600 Rpm API 612:116% of rated
Turbine rotor only
Turbine rotor inertia WR_2 980 kg-m2 (coupling failure
Complete train inertia WR_2_c 1990 kg-m2 Entire train (no coupling)
Turbine only (no
Acceleration turb, initial Alpha 40,29 RPM/sec coupling)
Entire train (no coupling
Acceleration train, initial Alpha_c 19,84 RPM/sec failure)

Dari hasil perhitungan tabel di atas trip speed diambil sebesar 16% dari putaran rated
berdasarkan standard API 612. Nilai Alpha dihasilkan dari persamaan (3) untuk percepatan poros
turbin uap saja. Sedangkan nilai Alpha_c untuk percepatan poros turbin uap dihubungkan dengan
generator.

3.3. Simulasi Finite Element Method

Finite Element Method (FEM) atau metode elemen hingga adalah suatu metode
pendekatan secara numerik/matematik dalam hal ini menggunakan simulasi perangkat lunak,
dari suatu benda/sistem mendapat beban luar untuk menunjukkan hasil, berupa pergerakan,
deformasi dan sebagainya.

Gambar 8. Hasil Displacement Terbesar Y = 41 mm dengan input putaran


turbin n = 11600 Rpm.

Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu
ELEKTRA, Vol.4, No.1, Januari 2019, Hal. 13 – 18
ISSN: 2503-0221 18
Dari putaran poros turbin uap menimbulkan gaya sentrifugal pada alat pengaman putaran
lebih (over speed trip). Pada Gambar 8 merupakan hasil simulasi dengan pengujian FEM [5].
Penggunaan pegas dengan kekakuan 1000 N/m3 mengakibatkan pergerakan akibat gaya
sentrifugal / keluar dari poros sehingga tuas bergerak mengerakkan intake valve steam yang
akan menutup aliran uap dari boiler yang akan masuk ke turbin uap, sehingga kecepatan putar
turbin berkurang dari kecepatan kritis. Hal ini berguna untuk keamanan / menjaga kecepatan
turbin uap.

4. KESIMPULAN
Dengan putaran n = 11600 Rpm maka didapat simpangan sebesar 41 mm. Merupakan
gerakan ke luar dari rumah OST hingga tuas terangkat mengakibatkan katup utama tempat
masuknya uap tertutup. Ini mengakibatkan putaran turbin menurun. Response tuas OST akan
bekerja selama 2,11 detik, hasil ini mungkin berbeda dengan keadaan sebenarnya sesuai kondisi
aktual setelah di atas putaran max. Perlu adanya pembuktian dan studi lanjut untuk kondisi dan
batasan tertentu serta diadakan pengujian berulang terhadap simulasi yang lebih detail dan
percobaan pada mesin turbin uap sebenarnya.

5. DAFTAR NOTASI
Contoh penulisan notasi dapat diuraikan dengan keterangan sebagai berikut :

K : Conversion factor, accel


Pgmax : Turbine max net power
Nr : Turbine Rated Speed
Nmcr : Turbine Max Continous Speed
Ktrip : Trip Speed Multiplier
Nt : Trip Speed
WR_2 : Turbine Rotor Inertia
WR_2_c : Complete Train Inertia
α : Acceleration Turbine, initial
α_c : Acceleration Train, initial

DAFTAR PUSTAKA
[1.] Gary, Forces on Large Steam Turbine Blade RWE npower Mechanical and Electrical
Engineering Power Industry. London : The Royal Academy of Engineering. 2003
https://jvejournals.com/article/16087.
[2.] Anonim, Steam Turbine, FM Global Property Loss Prevention Data Sheet. January
2013.
[3.] Rutan, Charles R. Turbin Overspeed Trip Protection, Proceeding of The Thirty
Second Turbomachinery Symposium 2003.
[4.] Anonim, Factory Acceptance Test, Steam Turbine Shinko Model RG64, 1998 .
[5.] D. Bethune, James. (2015). Engineering Design and Graphics with Solidworks 2015.
New York: Prentice-Hall.

Studi Simulasi Overspeed Trip (OST) pada Turbin Uap Shinko 1000 kW Berbasis FEM,
Fatkur Rachmanu

Anda mungkin juga menyukai