Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Kandungan dan Manfaat Tempe

Tempe adalah salah satu produk pangan di Indonesia yang proses

pembuatannya dengan cara memfermentasi kacang kedelai atau kacang-kacangan

lainnya oleh kapang Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan makanan alami

yang baik untuk kesehatan dan juga mengandung anti oksidan yang dapat

menghambat infiltrasi lemak / LDL teroksidasi ke dalam jaringan pembuluh

darah, sehingga dapat mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang

memicu timbulnya penyakit jantung koroner.

Tempe merupakan sumber protein nabati yang mempunyai nilai gizi

yang tinggi daripada bahan dasarnya. Tempe dibuat dengan cara fermentasi, yaitu

dengan menumbuhkan kapang Rhizopus oryzae pada kedelai matang yang telah

dilepaskan kulitnya. Inkubasi / fermentasi dilakukan pada suhu 25o-37o C selama

36-48 jam. Selama inkubasi terjadi proses fermentasi yang menyebabkan

perubahan komponen-komponen dalam biji kedelai. Persyaratan tempat yang

dipergunakan untuk inkubasi kedelai adalah kelembaban, kebutuhan oksigen dan

suhu yang sesuai dengan pertumbuhan jamur (Hidayat, dkk. 2006).

Fermentasi dilakukan pada temperatur kamar (25ºC). Menurut Hui (2004)

temperatur optimal untuk melakukan fermentasi adalah 25-37ºC dengan

kelembaban relatif terbaik pada 70-80 %. Pada temperatur sedang (31ºC) dan

temperatur tinggi (37ºC) lebih dianjurkan untuk proses fermentasi, karena pada

temperatur tersebut, kadar vitamin B12 lebih tinggi daripada fermentasi pada

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9

temperatur rendah (25ºC). Kontrol suhu yang baik diperlukan apabila fermentasi

dilakukan pada temperatur sedang dan tinggi, karena pada temperatur tersebut

masa hidup kapang lebih pendek (Hui 2004). Tempe mengalami peningkatan pH

seiring dengan bertambahnya waktu fermentasi. Hal ini dikarenakan, terbentuknya

senyawa amonia yang memberikan sifat basa (Subranti 1996). Hasil dari

fermentasi selama 2 X 24 jam ditandai dengan tertutupinya permukaan kedelai

oleh hifa atau miselium kapang. Perubahan penampakan kedelai sebelum dan

sesudah fermentasi dapat dilihat pada Gambar 2.1:

Kedelai mentah Kedelai sesudah Tempe


ditambah ragi

Gambar 2.1 Perubahan penampakan kedelai sebelum dan sesudah menjadi tempe

Tempe mempunyai nilai gizi yang tinggi. Tempe dapat diperhitungkan

sebagai sumber makanan yang baik gizinya karena memiliki kandungan protein,

karbohidrat, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Gizi utama yang hendak

diambil dari tempe adalah proteinnya karena besarnya kandungan asam amino

(Muhajirin, 2007). Kadar protein dalam tempe 18,3 gram per 100 gram. Tempe

juga mengandung beberapa asam amino yang dibutuhkan tubuh manusia. Beerikut

ini tabel 2.1 Spesifikasi standar mutu tempe kedelai berdasarkan SNI. 01-3144-

2009

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10

Tabel 2.1. Spesifikasi standar mutu tempe kedelai berdasarkan SNI. 01-3144-2009
Kriteria uji Satuan Persyaratan
Keadaan
Bau - normal, khas
Warna - normal
Rasa - normal
Kadar air (b/b) % maks. 65
Kadar abu (b/b) % maks.1,5
Kadar lemak (b/b) % min.10
Kadar protein (N x 6,25) (b/b) % min. 16
Kadar serat kasar (b/b) % maks. 2,5
Cemaran logam
Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,2
Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,25
Timah (Sn) mg/kg maks. 40
Merkuri (Hg) mg/kg maks. 0,03
Cemaran arsen (As) mg/kg maks. 0,25
Cemaran mikrobia
Bakteri coliform
Salmonella sp APM/g maks. 10
- negatif/25 g
Sumber : SNI. 01-3144-1992 (BSN, 1992)
Terdapat empat jenis kedelai antara lain, kedelai kuning, kedelai hitam,

kedelai coklat dan kedelai hijau. Para pengrajin tempe biasanya menggunakan

kedelai kuning sebagai bahan baku utama, akan tetapi dapat juga menggunakan

jenis kedelai hitam. Syarat mutu kedelai untuk memproduksi tempe kualitas

pertama adalah sebagai berikut:

- Bebas dari sisa tanaman (kulit palang, potongan batang atau ranting, batu,

kerikil, tanah atau biji-bijian).

- Biji kedelai tidak luka atau bebas serangan hama dan penyakit.

- Biji kedelai tidak memar

- Kulit biji kedelai tidak keriput.

2.2 SOFTWARE

2.2.1 PEMROGRAMAN BAHASA C UNTUK AVR

Bahasa C luas digunakan untuk pemrograman berbagai jenis perangkat,

termasuk mikrokontroler. Bahasa ini sudah merupakan high level language,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11

dimana memudahkan programmer menuangkan algoritmanya. Untuk mengetahui

dasar bahasa C dapat dipelajari sebagai berikut.

1. Struktur penulisan program

#include < [library1.h] > // Opsional


#include < [library2.h] > // Opsional#define [nama1] [nilai] ; // Opsional
#define [nama2] [nilai] ; // Opsional[global variables] // Opsional

[functions] // Opsional

void main(void) // Program Utama


{
[Deklarasi local variable/constant]
[Isi Program Utama]
}

2. Tipe data

char : 1 byte ( -128 s/d 127 )

unsigned char : 1 byte ( 0 s/d 255 )

int : 2 byte ( -32768 s/d 32767 )

unsigned int : 2 byte ( 0 s/d 65535 )

long : 4 byte ( -2147483648 s/d 2147483647 )

unsigned long : 4 byte ( 0 s/d 4294967295 )

float : bilangan desimal

array : kumpulan data-data yang sama tipenya.

3. Deklarasi variabel & konstanta

Variabel adalah memori penyimpanan data yang nilainya dapat diubah-ubah.

Penulisan : [tipe data] [nama] = [nilai] ;

Konstanta adalah memori penyimpanan data yang nilainya tidak dapat diubah.

Penulisan : const [nama] = [nilai] ;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12

Tambahan:

Global variabel/konstanta yang dapat diakses di seluruh bagian program.

Local variabel/konstanta yang hanya dapat diakses oleh fungsi tempat

dideklarasikannya.

4. Statement

Statement adalah setiap operasi dalam pemrograman, harus diakhiri dengan [ ; ]

atau [ } ]. Statement tidak akan dieksekusi bila diawali dengan tanda [ // ] untuk

satu baris. Lebih dari 1 baris gunakan pasangan [ /* ] dan [ */ ]. Statement yang

tidak dieksekusi disebut juga comments / komentar.

Contoh:

suhu=adc/255*100; //contoh rumus perhitungan suhu

5. Function

Function adalah bagian program yang dapat dipanggil oleh program utama.

Penulisan :

[tipe data hasil] [nama function]([tipe data input 1],[tipe data input 2])
{
[statement] ;
}

6. Conditional statement dan looping

if else : digunakan untuk penyeleksian kondisi

if ( [persyaratan] ) {
[statement1];
[statement2];
}
else {
[statement3];
[statement4];
}

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13

for : digunakan untuk looping dengan jumlah yang sudah diketahui

for ( [nilai awal] ; [persyaratan] ; [operasi nilai] ) {


[statement1];
[statement2];
}

while : digunakan untuk looping jika dan salama memenuhi syarat tertentu

while ( [persyaratan] ) {
[statement1];
[statement2];
}

do while : digunakan untuk looping jika dan salama memenuhi syarat tertentu,
namun min 1 kali

do {
[statement1];
[statement2];
}
while ( [persyaratan] )

switch case : digunakan untuk seleksi dengan banyak kondisi

switch ( [nama variabel] ) {


case [nilai1]: [statement];
break;
case [nilai2]: [statement];
break;
}

7. Operasi logika dan biner

Logika
AND :&&
NOT : !
OR : ||

Biner
AND : &
OR : |
XOR : ^
Shift right: >>
Shift left : <<
Komplemen : ~

8. Operasi relasional (perbandingan)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14

Sama dengan : ==

Tidak sama dengan : !=

Lebih besar : >

Lebih besar sama dengan : >=

Lebih kecil : <

Lebih kecil sama dengan : <=

9. Operasi aritmatika

+ , – , * , / : tambah,kurang,kali,bagi

+= , -= , *= , /= : nilai di sebelah kiri operator di tambah/kurang/kali/bagi dengan


nilai di sebelah kanan operator

% : sisa bagi

++ , — : tambah satu (increment) , kurang satu (decrement)

Contoh :
a = 5 * 6 + 2 / 2 -1 ; maka nilai a adalah 30
a *= 5 ; jika nilai awal a adalah 30, maka nilai a = 30×5 = 150.
a += 3 ; jika nilai awal a adalah 30, maka nilai a = 30+5 = 33.
a++ ; jika nilai awal a adalah 5 maka nilai a = a+1 = 6.
a– ; jika nilai awal a adalah 5 maka nilai a = a-1 = 4.

2.2.2 AVR studio

AVR studio adalah sebuah software Integrated Development Environment

(IDE) yang dibuat oleh ATMEL untuk membuat aplikasi pemograman 8 bit pada

mikrokontroller AVR. Pada dasarnya AVR studio 4 menggunakan bahasa

pemograman Assembler. Bahasa Pemograman Assembler adalah bahasa tingkat

rendah yang memiliki keunggulan tersendiri namun sulit untuk dipahami. Selain

menggunakan bahasa pemograman Assembler, AVR Studio 4 juga dapat

menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemograman. Bahasa C adalah bahasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15

pemograman tingkat menengah yang lebih mudah untuk dipelajari bila

dibandingkan dengan bahasa Assembler.

Untuk membuat program C dengan menggunakan AVR Studio 4, selain

membutuhkan software AVR studio 4, kita juga membutuhkan include file yang

terdapat di dalam program WinAVR. WinAVR adalah sebuah software

opensource yang dibuat untuk memprogram mikrokontroller AVR yang bekerja

pada sistem operasi windows.

2.2.3 PROTEUS

Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga

dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian

skematik diupgrade ke PCB shingga sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu

apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus

mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian

dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat.

Fitur-fitur dari PROTEUS adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital

maupun analog maupun gabungan keduanya,Mendukung simulasi yang

menarik dan simulasi secara grafis,

2. Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PIC, 8051

series.

3. Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED, tampilan

LCD, RS232, dan berbagai jenis library lainnya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16

4. Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ammeter,

oscciloscope, logic analyser, dll,

5. Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara grafis

seperti transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dll.

6. Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog,

7. Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program

seperti C++ untuk keperluan simulasi,

8. Mendukung pembuatan PCB yang di-update secara langsung dari program

ISIS ke program pembuat PCB-ARES.

Proteus memiliki beberapa modul diantaranya adalah Proteus ARES (untuk

mendesain PCB) danProteus ISIS (untuk simulasi rangkaian elektronik).

Pengenalan ISIS. ISIS dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan

perancangan. Beberapa fitur umum dari ISIS adalah sebagai berikut :

1. Windows dapat dioperasikan pada Windows 98/Me/2k/XP dan Windows

terbaru.

2. Routing secara otomatis dan memiliki fasilitas penempatan dan

penghapusan dot.

3. Sangat powerful untuk pemilihan komponen dan pemberian properties-

nya.

4. Mendukung untuk perancangan berbagai jenis bus dan komponen-

komponen pin, port modul dan jalur.

5. Memiliki fasilitas report terhadap kesalahan-kesalahan perancangan dan

simulasi elektrik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17

6. Mendukung fasilitas interkoneksi dengan program pembuat PCB-ARES.

7. Memiliki fasilitas untuk menambahkan package dari komponen yang

belum didukung.

Pengenalan ARES. ARES (Advanced Routing and Editing Software) digunakan

untuk membuat modul layout PCB. Adapun fitur-fitur dari ARES adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan memberikan

resolusi sampai 10 nm, resolusi angular 0,1 derajat dan ukuran maksimim

board sampai kurang lebih 10 m. ARES mendukung sampai 16 layer.

2. Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS, dengan kemampuan

untuk menentukan informasi routing pada skematik.

3. Visualisasi board 3-Dimensi.

4. Penggambaran 2-Dimensi dengan simbol library.

2.3 HARDWARE

2.3.1 Sensor SHT 11

Sumber teori berdasarkan datasheet sensor SHT11. SHT11 merupakan

sebuah sensor suhu dan kelembapan yang memiliki daya tahan baik, kinerja yang

handal dan mudah digunakan sangatlah dibutuhkan untuk menunjang sebuah

aplikasi. Maka dalam projek ini kami menggunakan sensor suhu dan kelembapan

yang diproduksi oleh Sensirion yaitu SHT11.

SHT 11 adalah sebuah sensor single chip yang dirancang untuk mengukur

suhu udara dan kelembapan udara. Sensor ini memiliki keluaran digital dan sudah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18

terkalibrasi, menjadikan sensor ini tidak perlu melakukan konversi A/D ataupun

kalibrasi data sensor. SHT11 ini memiliki 2 data digital output yaitu data output

dan clock (clk). Prinsip kerjanya hampir sama seperti I2C tetapi sensor tidak

dapat diatasi dengan menggunakan protocol I2 C, bagaimanapun sensor harus

digunakan tanpa campur tangan dengan perangkat lain yang terhubung dalam satu

bus. Berikut ini adalah gambar penampang dari SHT11 dan Rangkaianya :

Gambar 2.2 hubungan SHT11 dengan microcontroller.

Gambar 2.3 Gambar dan dimensi SHT11.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19

Berdasarkan datasheet pada SHT11 memiliki kelebihan antara lain :

- Relative humidity and temperature sensors.

- Dew point.

- Fully calibrated, digital output.

- Excellent long-term stability.

- No external components required.

- Ultra low power consumption.

- Surface mountable or 4-pin fully interchangeable.

- Small size.

- Automatic power down.

Dan Spesifikasi sensor ini adalah :

- Mengukur suhu maksimum dan minimum dari -40°C (-40°F) hingga

+123,8°C (+254,9°F) dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 100%RH.

- Memiliki ketepatan (akurasi) pengukuran suhu hingga ±0,5°C pada suhu

25°C dan ketepatan (akurasi) –>pengukuran kelembaban relatif hingga

±3,5%RH.

- Memiliki antarmuka serial synchronous 2-wire, bukan I2C. Jalur antarmuka

telah dilengkapi dengan –>rangkaian pencegah kondisi sensor lock-up.

- Membutuhkan catu daya +5V DC dengan konsumsi daya rendah 30µW.

- Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6″ sehingga memudahkan

pemasangannya.

Dari spesifikasi yang dimiliki sensor SHT11 yang ditunjukkan diatas

pada perancangan nanti digunakan hanya pengukuran Suhu, pengukuran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20

suhu yang dapat dicapai sensor tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Gambar 2.4 , Range Suhu dan Kelembapan pada Sensor SHT11.

Sensor SHT11 ini memiliki performa yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Tabel 2.2 , Tabel performa dari Sensor SHT11.

Sensor SHT11 ini memiliki tingkat akurasi yang ditunjukkan pada grafik

dibawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21

Gambar 2.5 , Tingkat akurasi sensor SHT11.

SHT11 sudah memiliki keluaran digital ini ditunjukkan dari blok diagram

dibawah ini:

Gambar 2.6 , Blok diagram SHT11.

2.3.1.1 Cara komunikasi dengan sensor SHT11.

Pertama yang dibutuhkan untuk memulai komunikasi dengan SHT11

ini membutuhkan start up sensor yaitu setelah sensor mendapat sumber

tegangan dan setelah aktif sensor membutuhkan 11ms untuk mencapai keadaan

sleep.

Setelah keadaan sleep berlangsung untuk memulai transmisi data

dibutuhkan Transmission start” yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22

Gambar 2.7 , Transmission Start SHT11.

Setelah transmission start dilakukan selanjutnya perintah yang dikirim

merupakan alamat 8 bit 3 bit pertama hanya “000” dan 5bit perintah untuk

menentukan data apa yang dibutuhkan, 5 bit ini dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 2.3 , list perintah untuk SHT11.

Jadi untuk mengukur suhu dibutuhkan perintah “00000011” lalu

microcontroller akan menunggu data input berupa data suhu.

Setelah itu dibutuhkan perinta “connection reset” yang berfungsi untuk

mengulang kembali pengambilan data atau jika data hilang dapat digunakan

kembali untuk mengambil data suhu ataupun kelembapan sesuai kebutuhan.

Gambar 2.8 , Koneksi reset pada SHT11.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23

Sensor ini juga dilengkapi CRC 8bit Checksum Calculation yang berfungsi

jika terdapat data yang salah dapat dideteksi dan dieliminasi.

2.3.1.2 Cara konversi data output dan perhitungannya.

Kelembaban Relatif adalah Untuk kompensasi non-linearitas dari sensor

kelembaban dan untuk mendapatkan keakuratan penuh sensor dianjurkan untuk

mengubah pembacaan kelembaban Nilai-nilai yang diberikan dalam Tabel 2.5

adalah koefisien dioptimalkan untuk sensor.

Dimana : RHlinier = Kelembaban relatif tanpa kompensasi suhu


SORH = Sensor Output, nilai desimal dari sensor yang didapat
C1 = -4
C2 = 0.0405
C3 = -2.8 x 10-6
Misalkan apabila didapat nilai digital sebesar“1001’0011’0001”, maka dirubah

menjadi bilangan desimal maka, hasilnya akan menjadi :

(1×211)+(0×210)+(0×29)+(1×28)+(0×27)+(0×26)+

(1×25)+(1×24)+(0×23)+(0×22)+(0×21)+(1×20)=

(1×2048) + (0×1024)+(0×512)+(1×256)+(0×128)+(0×64)+

(1×32)+(1×16)+(0×8)+(0×4)+(0×2)+(1×1)= 2353

Untuk mengonversi nilai sensor menjadi besaran fisik diperlukan persamaan (1),

maka hasilnya menjadi:

RHlinear = -4 + (0.0405 x 2353) + (-2.8 x 10-6 x 23532) = 75.7939%

Dalam pengkonversian nilai output sensor ke nilai RH diperlukan

koefisien konversi yang terdiri atas C1, C2, dan C3, Sedangkan SORH yang

digunakan adalah 12 bit seperti terdapat pada Tabel 2.4 dibawah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24

SO RH C1 C2 C3
12 bit -4 0.0405 -2.8 * 10-6
8 bit -4 4 0.648 -7.2 * 10-4
Tabel 2.4. Nilai koefisien konversi RH, (Sensirion. Crop. 2008)

Nilai lebih tinggi dari 99% RH menunjukkan udara sepenuhnya jenuh dan

harusdi proses dan ditampilkan sebagai 100% RH13. Silahkan dicatat bahwa

sensor kelembaban tidak memiliki ketergantungan tegangan yang sigbnifikan.

Gambar 2.9 Konversi dari kelembaban relatif.

Untuk suhu secara signifikan berbeda dari 25°C (77 ° F~) sinyal

kelembaban mensyaratkan kompensasi suhu. Koreksi suhu sesuai dengan kasar

0,12%RH / °C @ 50%RH. untuk pengaruh perubahan temperatur terhadap RH, dapat

diketahui dengan menggunakan rumus Koefisien untuk suhu kompensasi diberikan

dalam Tabel 2.6.

dimana : RHTrue = Nilai RH terkompensasi suhu


RHkinear = Nilai RH tanpa dikompensasi suhu
Tc = Suhu lingkungan dalam derajat Celsius
t1 = 0,01 ;
t2 = 0,00008
Misalkan suhu lingkungan sebesar 27,8°C, maka menggunakan persamaan (2),

RH terkompensasi suhu adalah :

RHtrue = (27,8−25)×(0,01+0,00008×2353)+75,7939=76.7939%

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25

Tabel 2.5 Koefisien suhu kompensasi

Konversi data suhu dilakukan dengan cara menghitung dengan

perhitungan yang telah diberikan menurut datasheet SHT11 dari perusahaan

SENSERION. Dengan format perhitungan data suhu sebagai berikut :

Dimana : d1 & d2 = konstanta nilai konversi temperatur


T = suhu
SOT = Keluaran sensor untuk suhu (dalam desimal)
Misalkan apabila didapat nilai digital sebesar = 01101100111101b :

SOT = 01101100111101b = 6973

T = 0,01 X 6973-40 = 29,73

Untuk mengubah nilai output sensor ke nilai suhu digunakan koefisien konversi

yang terdiri atas d1 dan d2. Nilai dari koefisien konversi d1 dan d2 dapat dilihat

pada Tabel 4. Nilai SOT yang digunakan adalah 12 bit dengan tegangan catu

sebesar 5Volt seperti terlihat pada Tabel 2.6.

SO T d 2(oC) d 2 (oF)
14 bit 0.01 0.018
12 bit 0.04 0.072
Tabel 2/6. Koefisien konversi suhu berdasarkan SOT, (Sensirion v4. Crop. 2008)

VDD d 1(oC) d 1(oF)


5V -40 -40
4V -39.75 -39.5
3.5V -39.66 -39.35
3V -39.6 -39.28
2.5V -39.66 -39.35
Tabel 2.7. Koefisien konversi temperature berdasarkan VDD, (Sensirion v4. Crop. 2008)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26

2.3.2 Mikrokontroler ATMega16

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem

komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu

computer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-

elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan

keluaran spesifik berdasarkan masukan yang diterima dan program yang

dikerjakan. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang

mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian

terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu

sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan

komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk

melakukan tugas yang lebih kompleks. Mikrokontroler adalah suatu chip dengan

kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu

kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central

Proccesssing Unit), RAM (Random Acess Memory),

EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Timer dan lain sebagainya. Rata-rata

mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung

dan mudah, dan proses interupsi yang cepat dan efisien.

Mikrokontroler sekarang ini sudah banyak dapat kita temui dalam

berbagai peralatan elektronik, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti

telepon digital, microwave oven, televisi, dan masih banyak lagi. Mikrokontroler

juga dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk pengendalian

suatu alat, otomasi dalam industri dan lain-lain. Keuntungan menggunakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27

mikrokontroler adalah harganya murah, dapat diprogram berulang kali, dan dapat

diprogram sesuai dengan keinginan kita.

Spesifikasi Mikrokontroler ATMega16

Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC 8 bit berdasarkan aristektur

Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR memiliki keunggulan

dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan AVR yaitu AVR memiliki

kecepatan eksekusi program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi

dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan MCS51 yang

membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Mikrokontroler

ATMega16 memiliki fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal,

Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, Komparator,

I2C,dll).

Fitur-fitur Mikrokontroler ATmega16A

Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dirancang khusus untuk

aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu

chip. ATmega16A adalah salah satu anggota dari keluarga ATmega. ATmega16A

dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi standar dan susunan pin 80C5.

Fitur-fitur yang dimiliki ATmega16A sebagai berikut:

1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16

MHz.

2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 1 kbyte dan EEPROM

(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.

3. Memiliki ADC (Analog Digital Converter) internal dengan ketelitian 10 bit

sebanyak 8 saluran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Anda mungkin juga menyukai