Arsitektur Networking Client
Arsitektur Networking Client
Arsitektur Networking Client
NPM : 1A112084
Arsitektur pada jaringan Clinet - Server adalah model konektifitas jaringan yang
membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer peminta) dan server
(komputer pemberi).
Pada model arsitektur ini, sebuah komputer hanya bisa berfungsi menjadi client saja
atau menjadi server saja. Prinsip kerja dari arsitektur Client Server sederhana saja, dimana
Komputer yang menjadi server akan menunggu datangnya permintaan dari Client, memproses
permintaan dan memberikan hasil proses tersebut kepada client. Sedangkan client akan
mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses selesai dan melihat hasil proses secara
visual.
Arsitektur jenis Client Server bisanya diperuntukkan untuk jaringan yang berskala besar.
Protokol utama yang digunakan dalam arsitektur Client Server adalah TCP/IP
(Transmission Control Protocol / Internet Protocol), Sedangkan sistem operasi yang biasanya
digunakan adalah Unix, dan Linux, serta beberapa server menggunakan Windows NT.
Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client,
Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien
melalui jaringan
2. Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
3. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time
yang bagus
4. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara
bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer
Arsitektur Database Server
1. Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika
penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
2. Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan
database
3. Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
4. Beban jaringan menjadi berkurang
5. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan
pada database server
6. Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi,
data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada
pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-
terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal
sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah
pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin
tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan
jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat
mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain
tanpa akses ke aplikasi yang ada.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client
dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client
dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam
gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan
pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian
dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi
dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
Antarmuka pengguna
1. Interaksi database
2. Pengambilan dan modifikasi data
3. Sejumlah aturan bisnis
4. Penanganan kesalahan
1. Kurangnya skalabilitas
2. Koneksi database dijaga
3. Tidak ada keterbaharuan kode
4. Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan
pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga
lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur
ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
1. Layanan presentasi (tingkat client)
2. Layanan bisnis (tingkat menengah)
3. Layanan data (tingkat sumber data)
Kekurangannya adalah
Memerlukan software NOS yang menguras kantong, seperti; Windows Server, Novell,
UNIX, dll.
Mesin server membutuhkan hardwer berspesifikasi tinggi
Membutuhkan administrator yang profrsional
Jika server down, kegiatan jaringan akan tersedat
Kesimpulan
Arsitektur pada jaringan Clinet - Server adalah model konektifitas jaringan yang
membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer peminta) dan server
(komputer pemberi). Namun pada jaringan client server ini memiliki suatu kekurangan yauti
pada permasalhan server yang down, sehingga aktivitas client sangat terganggu
Sumber :
1. http://kaze-akira.blogspot.com/2011/09/arsitektur-clinet-server.html
2. http://eenddahy.blogspot.com/2013/05/keuntungan-dan-kelebihan-jaringan.html