Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH “PANCASILA”

Nama : Tahta Qawiyyu


NIM : 18 777 057
Dosen Pembimbing : Dr. Kasman Jaya Saad, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
TAHUN 2020
1. KAPAN PANCASILA DITETAPKAN SEBAGAI DASAR NEGARA?
Jawaban:

PANCASILA ditetapkan secara resmi sebagai dasar Negara pada tanggal 18


AGUSTUS 1945, sehari setelah Indonesia menyatakan proklamasi kemerdekaan.
Penetapan resmi ini dilakukan oleh PPKI atauPanitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.

Adapun tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya pancasila sebab pada
tanggal tersebutlah Soekarno pertama kali memunculkan istilah Pancasila pada sidang
BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia.

2. KENAPA PANCASILA PENTING BAGI BANGSA INDONESIA?


Jawaban:

Pancasila sudah menjadi landasan dan pedoman kehidupan bangsa Indonesia bahkan
sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pancasila merupakan sesuatu yang telah teruji
kebenaran, kekuatan, dan kesaktiannya sehingga Pancasila tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu hingga saat ini. Pancasila disebut juga way
of life yang artinya Pancasila digunakan sebagai pegangan dan petunjuk arah semua
kegiatan dan aktivitas kehidupan dalam segala bidang. Mulai dari kehidupan
bermasyarakat sampai dengan jalannya proses pengaturan pemerintahan dan
penyelenggaraan semuanya haruslah didasari dengan Pancasila.  Hal ini mengartikan
bahwa segala tingkah laku masyarakat Indonesia dijiwai dan didasari oleh kelima sila
yang ada dalam Pancasila.

Pancasila sangatlah penting untuk diakui, dihormati dan dihargai keberadaannya


karena Pancasila tidaklah lahir begitu saja dengan mudah. Melainkan, ia lahir
ditengah kondisi penuh tekanan, gejolak, dan himpitan dari pada penguasa palsu
negara Indonesia yang biasa kita sebut dengan penjajah. Pancasila adalah obat yang
dibuat oleh para pejuang kemerdekaan untuk dijadikan pijakan dan pondasi yang
biasa dikenal dengan pilar–pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dibuat
berdasarkan nilai – nilai yang ada dari Bumi pertiwi kita. Bukan hanya semata untuk
provokasi atau penyemangat saja dalam pengusiran penjajah, melainkan untuk tujuan
seumur hidup bangsa Indoenesialah, Pancasila itu dirumuskan.

3. PANCASILA MEMUAT APA SAJA SEBAGAI DASAR NEGARA?


Masing–masing sila dalam Pancasila memiliki makna tersendiri yang tentunya
memiliki arti tersendiri.
1) Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa ) mengandung nilai saling menghormati
dan menghargai antar sesama penganut agama, tidak mempermasalahkan cara
beribadah , dan tidak membanding- bandingkan agama mana yang paling benar.
Peran pemersatu dalam sila pertama sangatlah kuat adanya. Dikarenakan
Indonesia terdiri atas banyak agama dan agama merupakan sesuatu yang
sangatlah sentimen, kaum mayoritas bisa saja menindas kaum minoritas dan
berujung pada konflik antar agama. Namun dengan adanya pemahaman mengenai
sila pertama landasan kehidupan masyarakat Indonesia atau Pancasila, akan
tercipta rasa menghormati dan menghargai antar umat beragama.
2) Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) mengandung nilai- nilai
pengakuan yang adil bagi setiap individu dan martabatnya, serta perlakuan yang
beradab bagi setiap makhluk di muka bumi ini. Dengan pemahaman sila kedua
ini, pelanggaran hak-hak dasar manusia dapat diminimalisir guna menghindari
perpecahan dan mencapai persatuan.
3) Sila ketiga (Persatuan Indonesia) mengandung nilai persatuan pastinya dan juga
pengakuan terhadap semboyan Bhineka Tunggal Ika dimana walaupun Indonesia
terdiri dari berbagai suku, bangsa , dan agama, Indonesia tetaplah satu kesatuan
yang membentuk suatu harmoni kebudayaan yang menjadikan hal tersebut
sebagai ciri khas tersendiri bagi Indonesia.
4) Sila keempat (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan) mengandung nilai kedaulatan, musyawarah
merupakan sesuatu yang sangat penting, dan nilai persamaan hak serta kewajiban
bagi setiap masyarakat. Dengan pemahaman sila keempat, penanggulangan
konflik dapat dilakukan dengan musyawarah, sehingga tidak ada perpecahan dan
permasalahan yang berkepanjangan guna mewujudkan Indonesia yang Bersatu.
5) Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) menganandung nilai
perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial bermasyarakat guna
terbentuknya nilai pancasilais dalam setiap individu masyarakat untuk mencapai
Indonesia yang Bersatu.

4. PANCASILA MEMUAT APA SAJA SEBAGAI DASAR NEGARA?


Jawaban:

Tanpa disadari seiring dengan berkembangnya zaman menuju kearah


modernisasi telah memberikan banyak dampak baik yang positif maupun
yang negative. Dampak positif dan negative yang diberikan menyebar dengan luas
ke berbagai bidang kehidupan manusia. Dunia pada masa sekarang ini seperti tidak
memiliki sekat, perubahan sekecil apapun itu akan selalu cepat menyebar ke
seluruh penjuru dunia. Bila membahas tentang globalisasi, tidak dapat
terlepas dari yang namanya westernisasi. Menurut Koentjaraningrat westernisasi
adalah sebagai satu peniruan gaya hidup orang barat yang dilakukan masyarakat
secara berlebihan, pergaulan,kebiasaan, proses gaya hidup dan lain sebagainya.
Sehingga hal ini mengindikasikan bahwa westernisasi tidak cocok untuk
dipergunakan atau diterpakan di Indonesia yang notabene masyarakatnya
masih memegang erat kehidupan dengan budaya.

Jika melihat kenyataan yang ada pada saat ini, pengimplementasian nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah mengalami
kelunturan. Hal ini dapat disebabkan oleh globalisasi yang berbentuk modernisasi
maupun westernisasi. Banyak generasi muda yang lebih menyukai nilai budaya
kebarat-baratan maupun budaya lainnya disbanding dengan nilai budaya negara
sendiri yang dalam hal ini adalah nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu sebagai calon
pendidik, sebaiknya mulai dari sekarang sudah bisa menerapkan untuk lebih
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa setidaknya untuk diri sendiri. Sebagai dasar negara dan pandangan
hidup, sudah seharusnya nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Karena nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila
sudah disesuaikan dengan ciri khas bangsa Indonesia sendiri. Dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa terdapat beberapa hambatan, yang dalam hal ini dapat disebut juga
sebagai tantangan. Dari jurnal yang saya kutip, terdapat lima tantangan.
 Pertama, nilai-nilai Pancasila sepertinya masih belum membumi, masih belum
diamalkan secara baik oleh bangsa Indonesia. Pancasila seakan hanya
menjadi simbol saja, tanpa terimplementasi secara nyata baik pada tataran
kehidupan kenegaraan maupun pada tataran kehidupan masyarakat.
 Kedua, kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda pada era
globalisasi ini mendapat pengaruh yang sangat kuat dari nilai-nilai budaya
luar, sehingga mulai banyak sikap dan perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-
nilai Pancasila.
 Ketiga, nilai-nilai nasionalisme pun oleh sebagian pihak dipandang mengalami
erosi pada saat ini, terutama dikalangan generasi muda (Triantoro, 2008).
 Keempat, berkembangnya paham keagamaan yang tidak memandang penting
nasionalis medan negara kebangsaan Indonesia, dan lebih memandang penting
universalisme. Pendukung paham ini juga menolak demokrasi sebagai
sebuah system pemerintahan yang dipandang baik dan pada ujungnya
tidak memandang Pancasila sebagai sebuah ideologi yang penting dan tepat
bagi bangsa kita. Paham ini bukan hanya berkembang dimasyarakat, tetapi juga
berkembang di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
 Kelima, masih perlu dipertanyakan peran pendidikan baik pada jalur
pendidikan formal maupun nonf ormal dalam menginternalisasikan nilai-nilai
Pancasila, termasuk nilai-nilai nasionalisme kepada bangsa Indonesia,
khususnya kepada generasi muda. Dalam hal ini, peran pendidik sangat penting.
Karena nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara danpandangan hidup diajarkan
secara spesifik dalam mata pelajaran PPKn. Sebagai calon pendidikan kita harus
bisa mengajarkan tentang pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila
dengan dikemas secara menarik dan menyenangkan. Tujuannya agar para peserta
didik tidak jenuh dan mudah untuk memahaminya lalu bisa
mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai