DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAT PALU
2019
SKENARIO
Perempuan 68 tahun dibawa ke Rumah sakit oleh keluarganya dengan keluhan selalu mengompol.
Keadaan ini dialami sudah sejak 3 bulan lalu dimana penderita sama sekali tidak dapat menahan bila
ingin buang air kcil, sehingga kadang air seninya berceceran di lantai. Tidak ada keluhan sakt saat
berkemih.
Sejak seminggu lalu penderita terdengar batuk-batuk dan agak sesak napas, serta nafsu makannya
berkurang, tetapi tidak demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/70 mmHg,
nadi 92x/menit, suhu aksiler 37 oC, pernapasan 24x/menit. Pada pau-paru ditemukan adanya ronkhi
basah kasar pada bagian medial. Jantung, hati dan limpa kesan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan laboratorium GDS 209 mg/dl. Penderita sejak 6 tahun terakhir ini penderita mengidap
dan berobat teratur penyakit kencing manis dan tekanan darah tinggi.
KALIMAT KUNCI
- Perempuan 68 tahun
- Selalu mengompol yang tidak bisa ditahan sejak 3 bulan lalu
- Tidak nyeri saat berkemih
- Sejak seminggu lalu batuk-batuk dan agak sesak napas, nafsu makan kurang dan tidak
demam
- Pem.fisis : TD 160/70 mmHg, Nadi 92xmenit, suhu 37 oC, pernapasan 24x/menit
- Ditemukan ronkhi basah pada bagian medial paru
- Jantung, hati dan limpa normal
- GDS 209 mg/dl
- Riwayat penyakit dan konsumsi obat diabetes dan hipertensi sejak 6 tahun lalu
PERTANYAAN
1. Jelaskan perubahan anatomi dan fisiologi organ saluran kemih bagian bawah pada lansia !
2. Jelaskan mekanisme diuresis normal !
3. Apa yang dimaksud dengan inkontinensia urin ?
4. Tuliskan faktor resiko inkontinensia urin dan tipe-tipenya !
5. Jelaskan mekanisme inkontinensia urin !
6. Jelaskan langkah-langkah diagnosis dan penatalaksaan pada skenario !
7. Bagaimana hubungan DM dan inkontinensia urin ?
8. Bagaimana hubungan riwayat berobat dengan inkontinensia urin ?
9. Bagaimana hubugan batuk dengan keluhan utama ?
1. Perubahan anatomi dan fisiologi organ saluran kemih bagian bawah pada
lansia
Pada usia lanjut baik wanita atau pria terjadinya perubahan anatomis dan fisiologis
dari sistem urogenital bagian bawah. Perubahan tersebut akan berkaitan dengan
menurunnya kadar hormon estrogen pada wanita dan hormon androgen pada pria.
Perubahan yang terjadi ini berupa peningkatan fibrosis dan kandungan kolagen pada
dinding kandung kemih yang dapat mengakibatkan fungsi kontraktil dari kandung
kemih tidak efektif lagi. Pada otot uretra dapat terjadi perubahan vaskularisasi pada
lapisan submukosa, atrofi mukosa dan penipisan otot uretra. Dengan keadaan ini
menyebabkan tekanan penutupan uretra berkurang. Otot dasar panggul juga dapat
mengalami perubahan serupa melemahnya fungsi dan kekuatan otot.
Tipe IU Terapi
Urgensi Lini pertama - Intervensi perilaku : Bladder training
Lini kedua - Obat-obatan : Tolterodin, Solifenacin, Oxybutynin
dll.
Lini ketiga - Pembedahan (sangat jarang dilakukan).
DAFTAR PUSTAKA
- Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono. Inkontinensia urin. Dalam : Buku ajar Geriatri
kesehatan usia lanjut Ed. 5 Edit R. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2015. Hal: 246-262
- Slide kuliah dr. Wasis Udaya, Sp.PD, FINASIM. Inkontinensia Urin Pada Usia Lanjut.
2017
- Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono. Aspek Fisiologik dan Patologik akibat Proses
Menua. Dalam: Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2015