37 90 1 SM PDF
37 90 1 SM PDF
ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri, tand dan gejala yang muncul dari penyakit
hipertensi ini adalah pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal (nyeri leher), mudah marah, sulit
bernapas, tengkuk terasa pegal atau nyeri leher dapat menganggu aktivitas sehari-hari penderi
hipertensi esensial. Salah satu tindakan non farmakologis untuk mengurangi atau mengatasi rasa nyeri
leher yaitu kompres hangat. Kompres hangat adalah pemberian rasa hangat/panas didaerah tertentu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap nyeri leher pada
penderita hipertensi esensial. Metode penelitian: jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi
eksperimen dengan desain pre test dan post test with control group. Besaran sampel sebanyak 40
respondedn, 20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol. Uji statistik yang
digunakan yaitu uji wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian sebagian besar respondedn sebelum
perlakuan (pre test) mengalami neri sedang sebanyak 12 respondedn (60%) dan setelah perlakukan
(post test) mengalami nyeri irngan yaitu sebanyak 17 responden (75%). Terdapat pengaruh yang
significan skala nyeri sebelum perlakukan dan sesudah diberikan kompres hantar dengan p value
0.003. terdapat perbedaan skala nyeri yang significan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dengan p valuer 0.000. kesimpulan bahwa kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri leher pada
penderita hipertensi esensial.
213
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
214
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
tua maka dugaan hipertensi esensial lebih sebatang rokok. Nikotin dapat
besar. b) Jenis kelamin Hipertensi lebih menyebabkan penggumpalan darah dalam
banyak menyerang laki-laki dibandingkan pembuluh darah dan pengapuran dinding
perempuan. Hal itu mungkin dikarenakan pembuluh darah. Sedangkan alkohol dapat
laki-laki memiliki faktor pendorong meningkatkan sintesis katekolamin dalam
terjadinya hipertensi misalnya seperti jumlah besar yang memicu kenaikan
stres, kelelahan, dan makanan yang tidak tekanan darah. e) Stres atau ketegangan
terkontrol. Sedangkan wanita dilindungi jiwa Stres atau ketegangan jiwa (rasa
oleh hormon estrogen berfungsi untuk tertekan, murung, marah, dendam, rasa
melindungi wanita dari kejadian takut, rasa bersalah) dapat merangsang
arteriosklerosis, namun ketika wanita kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
mengalami pra menopause sampai adrenalin dan memacu jantung bekerja
menopause hormon ini akan berkurang lebih cepat dan lebih kuat sehingga terjadi
seiring juga dengan pertambahan usia peningkatan tekanan darah (Gunawan,
sehingga pada usia diatas 45 tahun wanita 2001).
mulai mengalami penyakit kardiovaskular Tanda dan Gejala Hipertensi
(Anggraini, 2009).Umur Insiden Menurut Palmer (2007), penderita
hipertensi meningkat seiring dengan hipertensi cenderung tidak menampakan
pertambahan umur. Pasien yang berumur gejala yang pasti, dan biasanya gejalanya
diatas 60 tahun, 50-60% mempunyai bervariasi pada masing-masing individu
tekanan darah lebih besar atau sama serta gejalanya hampir sama dengan
dengan 140/90mmHg. Hal ini merupakan penyakit lain Menurut Vitahealth (2001),
merupakan pengaruh degenarasi yang tanda dan gejala hipertensi meliputi 1)
terjadi pada orang yang bertambah Jantung berdebar-debar 2) Sulit bernafas
usianya. Dengan bertambahnya umur, setelah bekerja keras atau mengangkat
maka tekanan darah juga akan meningkat. beban berat 3) Mudah lelah 4) Mudah
Setelah umur 45 tahun dinding arteri akan marah 5) Tengkuk terasa tegang atau berat
mengalami penebalan oleh karena adanya 6) Sukar tidur 7) Mata berkunang-kunang
penumpukan zat kolagen pada lapisan otot 8) Muka merah 9) Vertigo (dunia terasa
yang mengakibatkan pembuluh darah akan berputar). Salah satu tanda dan gejala
menyempit dan kaku dimana akan hipertensi adalah tengkuk terasa pegal
berdampak pada tekanan sistolik dan atau kekakuan pada otot tengkuk yang
diastolik meningkat karena kelenturan otot diakibatkan karena terjadi peningkatan
pembuluh darah berkurang (Oktora, tekanan pada dinding pembuluh darah di
2005). daerah leher yang mana pembuluh darah
Faktor resiko yang dapat tersebut membawa darah ke otak sehingga
dikontrol, Kegemukan Kegemukan ketika terjadi peningkatan tekanan
merupakan ciri khas dari populasi vaskuler ke otak yang mengakibatkan
hipertensi. Daya pompa jantung dan terjadi penekanan pada serabut saraf otot
sirkulasi volume darah pada penderita leher sehingga penderita merasa nyeri atau
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi ketidaknyamanan pada leher (Bararah,
dibandingkan dengan penderita hipertensi 2011).
dengan berat badan normal. b) Konsumsi Patofisiologi Hipertensi Tekanan
garam berlebihan Konsumsi garam yang arteri yang meliputi kontrol sistem
berlebihan dengan sendirinya akan persarafan yang kompleks dan hormonal
menaikkan tekanan darah.c) Kurang olah yang saling berhubungan satu sama lain
raga Olah raga seperti bersepeda, joging, dalam mempengaruhi curah jantung dan
aerobik yang teratur dapat memperlancar tahanan vaskuler perifer serta refleks
predaran darah sehingga dapat baroreseptor yang berperan dalam
menurunkan tekanan darah. Dengan pengaturan tekanan darah dengan
berolahraga dapat mengurangi atau mekanisme sebagai berikut ini. Curah
mencegah obesitas dan mengurangi jantung ditentukan oleh volume sekuncup
asupan garam dalam tubuh yang akan dan frekuensi jantung. Tahanan perifer
dikeluarkan lewat keringat. d) Konsumsi ditentukan oleh diameter arteriol. Bila
alkohol dan merokok Hipertensi juga diameternya menurun (vasokontriksi),
dirangsang oleh nikotin yang ada dalam tahananan perifer akan meningkat, dan
216
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
bila diameternya meningkat (vasodilatasi), hormon dan ginjal (Hendi, 2008). Menurut
tahananan perifer akan menurun. Underwood (1994), hipertensi sekunder
Pengaturan primer tekanan arteri disebabkan oleh berbagai kondisi
dipengaruhi oleh baroreseptor pada diantaranya hipertensi renalis, sebab-sebab
stimulus karotikus dan arkus aorta yang endokrin, koarktasio aorta dan terapi obat-
akan menyampaikan implus ke pusat saraf obatan. Berdasarkan Bentuknya
simpatis di medulla, yang akan Hipertensi sistolik Hipertensi sistolik
menghambat stimulasi sistem saraf (isolated systolic hypertension) adalah
simpatis. Mekanisme dengan efek yang peningkatan hanya pada sistoliknya saja
lama dimana ketika renin diproduksi oleh misalnya 160/90 mmHg dan biasanya
ginjal ketika aliran darah ke ginjal dijumpai pada lansia. Hipertensi diastolik
menurun, sehingga terbentuklah Hipertensi diastolik (diastolic
angiotensin I yang akan berubah menjadi hypertension) merupakan hipertensi
angiotensin II. Angiotensin II akan dimana terjadi peningkatan hanya pada
meningkatkan tekanan darah dengan diastoliknya saja misalnya 120/100 mmHg
mengakibatkan kontraksi langsung pada dan biasanya ditemukan pada anak-anak.
arteriol. Hipertensi campuran (sistolik-diastolik).
Pelepasan aldosetron yang Hipertensi campuran merupakan
mengakibatkan retensi air dan garam di peningkatan pada sistolik dan diastolik
dalam ginjal sehingga terjadi peningkatan misalnya 150/100 mmHg (Gunawan,
volume ekstraseluler. Jika terjadi 2001).
gangguan yang menetap maka akan Menurut JNC 7 Joint National
enyebabkan konstriksi arteriol, tahanan Committee on the preventive, detection,
perifer total dan arteri rata-rata meningkat. evaluation, and treatment of high blood
Mekanisme tersebut bersifat kompensasi pressure (JNC) membagi hipertensi
yang akan meningkatkan beban kerja seperti pada tabel dibawah ini. Normal < 1
jantung namun pada saat yang sama 2 0 <80, PraHipertensi 120 – 139 80 – 89,
terjadi perubahan degeneratif pada arteriol Hipertensi derajat I 140 – 159 90 – 99,
yang menanggung tekanan tinggi yang Hipertensi derajat II ≥160 ≥ 100,
terus menerus sehingga terjadi Penatalaksanaan Hipertensi
peningkatan tahanan perifer yang disebut Penatalaksanaan pada penderita hipertensi
hipertensi (Muttaqin, 2009). yaitu dengan dua cara yaitu dengan terapi
Klasifikasi Hipertensi farmakologis dan terapi non farmakologis.
Berdasarkan Penyebab Hipertensi primer Terapi Farmakologi Ada enam obat yang
(esensial) Hipertensi esensial terjadi sering digunakan dalam pengobatan
karena peningkatan perisisten tekanan hipertensi yaitu sebagai berikut: Diuretik
arteri akibat ketidakteraturan mekanisme Diuretik misalnya chlortalidone,
hemostatik normal. Faktor yang bendroflumethiazide dan lain-lain.
menyebabkan hipertensi esensial seperti: Diuretik ini dapat menurunkan tekanan
genetik, lingkungan, konsumsi garam darah dengan bekerja pada ginjal yang
yang berlebihan, aktivitas berlebihan, menyebabkan ginjal mengeluarkan
sistem saraf simpatis, dan sistem garam dalam darah melalui urin.
reninangiotensin- aldosteron yang Alfa-Bloker Alfa-bloker misalnya
abnormal, serta faktor-faktor yang doxazonsin, terazosin dan lain-lain,
meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dimana alfa-bloker ini dapat menurunkan
seperti merokok, minuman beralkohol, tekanan darah dengan memblokade
dan makanan dengan kadar lemak tinggi zeseptor pada otot yang melapisi
(Underwood, 1994). Hipertensi sekunder. pembuluh darah. Jika reseptor tersebut
Hipertensi sekunder adalah hipertensi diblokade, pembuluh darah akan melebar
yang penyebabnya diketahui, dan diderita (berdilatasi) sehingga darah dapat
sekitar 10% dari kasus-kasus hipertensi. mengalir lebih lancar. Beta-Bloker Beta-
Hipertensi sekunder disebabkan oleh bloker misalnya atenolol dan bisoprolol,
penyakit seperti penyakit ginjal, tumor dimana dapat menurunkan tekanan darah
adrenal, sindrome Chusing dan lain-lain. dengan memperlambat denyut dan
Hampir semua penderita hipertensi kontraksi jantung. Sehingga tekanan yang
sekunder mengalami ganguan sekresi disebabkan pompa jantung berkurang.
217
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
Kalsium kanal Kalsium kanal misalnya sedang dalam 30 menit sehari selama
amlodipine, felodipine dimana dapat beberapa hari dalam seminggu dapat
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tekanan darah. Beberapa
memblokade masuknya kalsium ke dalam jenis latihan yang dapat menurunkan
sel. Dengan menghambat kontraksi otot, tekanan darah yaitu: berjalan kaki,
pembuluh darah akan melebar sehingga bersepeda, berenang, aerobik. Namun
darah akan mengalir dengan lancar tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi
(Williams, 2007). Antagonis resptor untuk melakukan kegiatan olahraga seperti
angiotensin II Jenis angiotensin II tinju, gulat, angkat besi, karena akan
misalnya losartan dan valsartan yang meningkatkan tekanan darah.Stres
mana akan bekerja antagonis terhadap emosional Stres berpengaruh terhadap
aksis angiotensin renin. Dianjurkan pada peningkatan tekanan darah. Semakin stres
penderita gagal jantung atau ganguan tekanan darah semakin tinggi. Oleh karena
ventrikel kiri (Davey, 2005). Inhibitor itu salah satu cara untuk untuk
enzim pengubah angiotensin (Angiotensin menurunkan tekanan darah adalah dengan
converting enzim inhibitor). Jenis mengelola stres. Merokok Di dalam rokok
angiotensin II misalnya katopril, terdapat banyak zat yang beracun
enaplapril, lisinopril dan ramipil. Yang (oksidan) yang dapat melukai dinding
mana akan menghambat pembentukan pembuluh darah dan mempercepat
angiotensin II. Efek sampingnya berupa pengerasan pembuluh darah. Dianjurkan
batuk kering dan angioedema (Davey, pada penderita hipertensi untuk berhenti
2005). Berapa hal yang perlu atau mengurangi rokok. Konsumsi serat.
dipertimbangkan pada penggunaan obat Buah-buahan dan sayuran segar, yang
anti hipertensi yaitu: saat mulai mengadung serat tinggi sangat efektif
pengobatan harus dengan dosis kecil, bila dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
efek tidak memuaskan tambahkan obat Ada 2 jenis serat yaitu serat yang dapat
untuk kombinasi, penggunaan obat long larut dan serat yang tidak dapat larut.
acting dengan dosis tunggal yang dapat Keduanya mempunyai manfaat
mencangkup efek selama 24 jam. masingmasing. Serat yang dapat larut
Terapi Non-farmakologis Terapi dapat menurunkan kadar kolesterol
non farmakologis untuk menangani sedangkan serat yang tidak dapat larut
hipertensi yaitu dengan: Menurunkan dapat melancarkan pembuangan sisa
berat badan bila gemuk Tekanan darah makanan secara alami (Anise, 2006).
cenderung kuat atau meningkat seiring Nyeri merupakan mekanisme
dengan kegemukan atau kenaikan berat fisiologis yang bertujuan untuk
badan. Dengan menurunkan berat badan, melindungi diri. nyeri juga merupakan
berpengaruh juga pada penurunan tekanan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan
darah, walaupun penurunan berat badan jaringan, yang arus menjadi
belum mencapai normal (Freitag, 2010). pertimbangan utama keperawatan saat
Pengurangan berat badan sekitar 10 kg mengkaji nyeri (Potter&Perry, 1999).
berat badan dapat menurunkan tekanan MenurutAsmadi (2008), merupakan
darah rata-rata 2-3 mmHg per kgBB. sensasi yang rumit, unik, universal dan
Mengurangi konsumsi Na Natrium bersifat individual. Dikatakan individual
memiliki hubungan yang sangat erat karena respon individu terhadap
dengan timbulnya hipertensi. Oleh karena sensasinya beragam dan tidak bisa
itu konsumsi garam dikurangi (kurang dari disamakan satu dengan yang lain. Nyeri
3gr per hari) mampu menurunkan tekanan juga menandakan adanya suatu kerusakan
darah (Sunardi, 2000). Minuman jaringan atau faktor lain, sehingga
beralkohol Minuman yang beralkohol individu merasa tersiksa, menderita yang
yang terlalu banyak, dapat meningkatkan akhirnya akan menggangu aktivitas sehari-
tekanan darah dan resiko komplikasi hari, psikis, dan lain-lain. Jadi nyeri
kardiovaskuler (Willams, 2007). Olahraga adalah pengalaman sensori dan emosional
Orang yang memiliki aktivitas yang yang bersifat individual atau subyektif,
rendah akan lebih rentan mengalami yang tidak menyenangkan akibat adanya
tekanan darah tinggi. Penderita hipertensi kerusakan jaringan, sehingga
dianjurkan untuk melakukan aerobik mengakibatkan individu akan merasa
218
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
220
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
222
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
Pengaruh Kompres Hangat terhadap Nyeri Leher pada kelompok Intervensi Penderita
Hipertensi Esensial.
Tabel 4.3 Pengaruh Kompres Hangat terhadap Nyeri Leher pada kelompok
Intervensi Penderita Hipertensi Esensial
Skala Skala Nyeri Post Test Total
Nyeri Pre Ringan Sedang p
Test N % n % n %
Ringan 8 40 0 0 8 40
0.003
Sedang 9 45 3 15 12 60
Total 17 85 3 15 20 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai Pvalue 0,003 dengan taraf
bahwa saat pre test pada kelompok signifikasi 5% (0,05) sehingga dapat
intervensi sebanyak 8 responden (40%) ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima,
mengalami nyeri ringan dan saa post test dimana nilai Pvalue 0.003<0.05, hal ini
tetap mengalami nyeri ringan. Pada saat menunjukan ada pengaruh pemberian
pre test sebanyak 12 responden (60%) kompres hangat terhadap nyeri nyeri leher
mengalami nyeri sdang dan saat post test pada penderita hipertensi esensial di
mayoritas responden mengalami nyeri wilayah kerja puskesmas Kahuripan
ringan yaitu 9 responden (45%) Tasikmalaya.
Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji wilcoxon menunjukan
Tabel 4.4 Pengaruh Kompres Hangat terhadap Nyeri Leher pada kelompok
Intervensi Penderita Hipertensi Esensial
Skala Skala Nyeri Post Test Total
Nyeri Pre Ringan Sedang p
Test N % n % n %
Ringan 5 25 0 0 5 25
1.000
Sedang 0 0 15 75 15 75
Total 5 25 15 75 20 100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui tetap mengalami nyeri ringan. Pada saat
bahwa saat pre test pada kelompok pre test sebanyak 15 responden (75%)
intervensi sebanyak 5 responden (25%) mengalami nyeri sedang dan saat post test
mengalami nyeri ringan dan saa post test tetap mengalami nyeri sedang.
223
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
Tabel 4.5 Perbedaan Skala Nyeri Post Test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol Penderita Hipertensi Esensial
224
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
rasa nyeri (Siburian, 2006). Menurut pekerjaan fisik dengan jam kerja yang
peneliti ada beberapa faktor yang tidak terbatas sehingga ibu rumah tangga
mempengaruhi nyeri yang dirasakan mudah untuk mengalami nyeri. Menurut
respondedn seperti usia, jenis kelamin dan Gunawan (2001), stres menjadi salah satu
pekerjaan. faktor resiko terjadinya hipertensi, ketika
Pada penelitian ini mayoritas seseorang mengalami stres maka dapat
respondedn yang mengalami nyeri merangsang kelenar anak ginjal
berusia 41 – 49 tahn yaitu sebanyak 8 melepaskan hormon adrenalin dan
respondedn (40%). Menurut Judha memacu jantung bekerja lebih cepat dan
(2012), usia merupakan variabel yang lebih kuat sehingga peningkatan tekanan
sangat penting yang mempengaruhi nyeri, darah sehingga muncul gejala tengkuk
khususnya pada anak dan lansia dimana terasa tegang atau nyeri leher.
terjado perbedaan dalam bereaksi terhadap Salah tindakan non farmakologis
nyeri. Anak-anak mengalami kesulitan untuk menghilangkan nyeri atau
dalam memahami nyeri dan beranggapan mengurangi nyeri adalah kompres hangat.
bahwa apa yang dilakukan oleh perawat Kompres hangat dapat memberikan rasa
dapat menimbulkan nyeri sedang pada hangat pada daerah tertentu, karena panas
skala nyeri yang mereka rasakan sangat yang diberikan mampu mendilatasi
kompleks, karena mereka pada umumnya pembuluh darah sehingga aliran darah dan
memiliki banyak penyakit dengan gejala suplai oksigen menjadi lancar. Dan
yang sama dan pada bagian tubuh yang meredakan ketegangan akibatnya nyeri
lain (Potter& Perry, 2009). Usia 41 – 49 dapat berkurang (Asmadi, 2008). Hal ini
merupakan usia dewasa dimana pada dibuktikan dengan respon responden
umumnya orang dewasa menganggap penelitian mengatakan bahwa mereka
nyeri sebagai suatu kelemahan, kegagalan merasa rileks ketika diberikan kompres
dan kehilangan kontrol. Orang dewasa hangat, berdasarkan hasil penelitian dan
melaporkan keika sudah patologis atau uji statistik dengan menggunakan uji
terjadi kerusakan fungsi (Farida, 2010). Wilcoxon didapatkan hasil terjadi
Mayoritas respondedn dalam penurunan skala nyeri leher setelah
kelompok intervensi berjenis kelamin diberikan kompres hangat dengan nilai p
perempuan yaitu 18 respondedn (905) dan value 0,003 yang berarti bahwa ada
bekerja sebagai ibu rumah tangga pengaruh kompres hangat terhadap
sebanyak 11 responden (55%). penurunan nyeri leher pada penderita
Perempuan mudah merasakan nyeri hipertensi esensial.
dibandingkan laki-laki, hal ini didukung Hasil penelitian ini mendukung
oleh Judha (2012) yang mengatakan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti
secara umum pria dan wanita tidak (2012), tentang kompres hangat terhadap
berbeda secara bermakna dalam berespon nyeri sendi diperoleh skala nyeri pre test
terhadap nyeri, namun beberapa mayoritas respondedn mengalami nyeri
kebudayaaan yang mempengaruhi jenis berat sebanyak 20 respondedn (74%).
kelamin misalnya menganggap seorang Setelah diberikan kompres hangat (post
laki-laki harus berani dan tidak boleh test) sebagan besar respondedn mengalami
menangis sedangkan anak perempuan nyeri ringan yairu 14 responden
boleh menangis dalam situasi yang sama, (51,9%).peneliti lain yang dilakukan oleh
menurut Octavianim ( 2013) menyatakan Fanada (2012), dimana ketika dilakukan
perempuan memiliki tingkat ambang batas pre test diperoleh mayoritas responden
nyeri dan tingkat toleransi nyeri lebih mengalami nyeri skala 3 dan pos test
rendah dibandingkan dengan laki-laki. sebagain besar respondedn mengalami
Bekerja sebagai ibu rumah tagga nyeri dengan skala 1. Penelitian Marlingga
dintuntut harus mengerjakan semua urusan (2011), dimana ketika dilakukan
rumah tangga dengan jam kerja yang tidak pengukuran skala nyeri pre test sebagian
terbatas , menurut Sukmana ( 1995) tugas besar responden mengalami nyeri sedang
ibu rumah tangga, pekerjaan sebagai ibu yaitu 16 respondedn (53,3%) dan setelah
rumah tangga dapat mempengaruhi nyeri diberikan stimulus cutaneus kompres
yang dirasakan, hal ini dikarenakan basah hangat sebagian besar respondedn
pekerjaan yang dilakukan merupakan tidak merasakan nyeri yaitu 21 (70%).
225
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
4.3.1. Perbandingan Skala nyeri pada kelompok intervensi dan skala nyeri leher
kelompok intervensi dan kelompok post test kelompok kontrol.
kontrol
Pada kelompok kontrol mayoritas KESIMPULAN DAN SARAN
responden mengalami nyeri sedang yaitu Berdasarkan hasil penelitian dan
15 respondedn (75%) ketika dilakukan pembahasan yang telah dilakukan, maka
post test, responden pada kelompok ini kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
tidak mengalami penurunan nyeri . berikut: Skala nyeri leher sebelum
Berdasarkan data penelitian dilakukan kompres hangat pada
responden dalam kelompok kontrol kelompok intervensi mayoritas mengalami
setelah dilakukan pre test dan post test nyeri sedang sebanya 12 respondedn
terdapat 2 responden yang mengalami (60%), Skala nyeri pre test pada kelompok
penurunan skala nyeri, namun karena kontrol mayoritas mengalami nyeri sedang
peneliti langsung menginterpretasikan sebanya 15 respondedn (75%),Skala nyeri
maka walaupun responden mengalami setelah dilakukan intervensi pada
penurunan skala nyeri dari skala 6 menjadi kelompok intervensi mayoritas mengalami
5 tetap peneliti menginterpretasikan nyeri nyeri skala ringan yaitu sebanya 17
sedang . penurunan skala nyeri tersebut respondedn (85%), Skala nyeri post tes
kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa kelompok kontrol mayoritas respondedn
faktor yaitu kondisi rileks, ketika kita mengalami nyeri sedang sebanyak 15
dalam kondisi ketegangan otot-otot akan respondedn (75%), Ada pengaruh
berkurang. significan pemberian kompres hangat
Pada kelompok intervensi mayoritas terhadap skala yeri leher pada penderita
responden ketika dilakukan post tests hipertensi esensial di wilayah kerja
mengalami nyeri iringan yaitu sebanya 17 puskesmas Kahuripan Tasikmalaya
responden (85%), respondedn dalam dengan p value 0.003, Ada perbedaan
kelompok intervensi terjadi penurunan significan antara skala nyeri post test
skala nyeri setelah dilakukan kompres kelompok intervensi dan kelompok
hangat pada leher. Berdasarkan data kontrol dengan p value 0.000
penelitian respondedn dalam kelompok Saran: Diharapkan kepada peneliti
intervensi setelah dilakukan pre test dan selanjutnya untuk menjadikan penelitian
post test terdapat 3 responden yang tidak ini sebagai data awal dalam melakukan
mengalami penurunan nyeri, menurut penelitian selanjutnya tentang faktor-
peneliti kemungkinan ada beberapa hal faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri
yang dapat mempengaruhi intensitas nyeri dengan responden yang bervariasi seperti
yang dirasakan oleh resonden pada dari segi usia, jenis kelamin dan budaya.
kelompok intervensi yaitu usia, jenis
kelamin dan makna nyeri, perhatian, DAFTAR PUSTAKA
ansietas dan keletihan . American Heart association. (2010). Heart
Skala nyeri pos test pada kelompok deases and stroke statistic: our
intervensi dan skala nyeri post test pada guide to current statistics and the
kelompok kontrol berdasarkan hasil pada suplement to our heart and stroke
tabel 4.5 dimana Mean Rank kelompok fact- 2010
intervensi 14.50 sedangkan kelompok update.http://www.americanheart.
kontrol 26.50, hal ini menunjukan bahwa org. Diakses pada tanggal 14
rata-rata yang dirasakan oleh responden Maret 2011.
setelah diberikan perlakuan berupa Anonim. (2003). Complications stroke
kompres hangat lebih kecil yaitu 14.50 during hospitalization.
dibandingkan rata-rata kelompok yang http://www.strokecenter.org. Diakses
tidak diberikan intervensi kompres hangat tanggal 24 Desember 2011
yaitu 25. 50. Ariawan, I. (1998). Besar dan metode
Hal ini juga diperkuat dengan hasil sampel pada penelitian kesehatan.
uji statistik dengan menggunakan uji Jakarta : Jurusan Biostatistik dan
Mann Whitney didapatkan hasil nilai p kependudukan Fakultas Kesehatan
value 0.000 yang berarti bahwa ada Masyarakat, Universitas
perbedaan skala nyeri leher post test Indonesia.
226
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015
227