Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WITRI APRILIYA

NPM : 1911030435
KLS/SEMESTER : MPI H/3
TUGAS UTS ARTIKEL PERTAMA “HAKIKAT PENCIPAAN MANUSIA
(MENURUT ISLAM/AL-QUR’AN) DAN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN
ISLAM”
Assalamu’alaikum wr.wb
Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena ia mempunyai jasad/fisik yang
indah dan dilengkapi dengan jiwa/ruh. Manusia dikaruniai Allah suatu kualitas keutamaan
yang membedakan kualitas dirinya dengan makhluk lain. Manusia berjalan dengan kakinya
adalah fitrah jasadiyah, manusia dapat menarik kasimpulan dengan premis-premis adalah
fitrah akliyah, dan senang apabila mendapatkan kebahagiaan adalah fitrahnya. Di dalam Al-
qur’an sudah jelas proses terciptanya, dan awal mulanya manusia itu.
ada beberapa surah dalam al-qur’an yang menyatakan tentang penciptaan dan proses
terbentuknya manusia yang dapat saya kutip di bawah ini :
1). Surah al-Mu‟minun ayat 14, Artinya : “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (Q.S al mu’minun ayat 14)
2). Surah Al qiyamah 36-40, Artinya : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang:
laki laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula)
menghidupkan orang mati?”(Q.S al-waqiah ayat 36-40)
3). Surah al waqiah 1-3 ,Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Mahamulia"(Q.S al waqiah:1-3)
4). Surah Ya-sin 77-79 ,Artinya : “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan
dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata,
"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah,
"Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha
Mengetahui tentang segala makhluk” (Q.S Ya-sin : 77-79)
Ayat-ayat tersebut diatas menjelaskan asal kejadian manusia dalam pandangan
AlQur`an bahwasannya penciptaan manusia dari setitik air (mani), dan proses terjadinya
penciptaan manusia yaitu dari awal masuknya air (mani) sampai menjadi organ yang
sempurna. adapun kejadian proses terciptanya manusia. melalui proses metabolisme yang
ada di dalam tubuh antara lain menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari
pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum
(sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia
yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas). Nutfah sering diartikan dengan sesuatu
yang sangat kecil dihasilkan dari setetes air mani. Dari sejumlah sperma yang ditumpahkan
hanya satu sel saja yang pada akhirnya membuahi ovum (sel telur). Sesuatu yang bergantung
(al-alaq) akan terus berkembang sampai kira-kira 20 hari dan secara bertahap mengambil
bentuk manusia. Jaringan tulang mulai nampak dalam embrio, dan secara berurutan diliputi
oleh otot-otot. Selanjutnya, fase segumpal darah (`alaqah) berlanjut terus dari hari ke-15
sampi hari ke-24 atau ke-25 setelah sempurnanya proses pembuahan. Mulailah tampak
pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio, terbentuk (sedikitdemi
sedikit ) kepingan-kepingan benih, menjelasnya lipatan kepala, sebagai persiapan
perpindahan fase ini (`alaqah kepada fase berikutnya yaitu mudhgah . dalam Al-Qur‟an
disebutkan bahwa embrio terbagi dua, pertama, sempurna (mukhallaqah) dan kedua tidak
sempurna (ghair mukhallaqah).
Hakekat manusia ialah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, memiliki berbagai
potensi untuk tumbuh dan berkembang menuju kesempurnaan ciptaan sesuai dengan
yang dikehendaki oleh Sang Pencipta. Dalam Al Quran menyebutkan manusia dengan
berbagai kata yaitu al-Basyar, Al-Insan, Al-Nas, dan Bani Adam atau Durriyat
Adam. Sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT, manusia mempunyai tugas dan
fungsi sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di muka bumi ini.
Serta bahwasannya hubungannya dengan pendidikan Islam yang Pertama ada Sistem
pendidikan Islam harus dibangun dengan konsep kesatuan antara qalbiyah dan aqliyah untuk
dapat menghasilkan manusia intelektual dan berakhlak. Kedua, pendidikan Islam harus
berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki manusia secara maksimal, sehingga dapat
diwujudkan bermuatan hard skill dan soft skill. Ketiga, pendidikan Islam harus dijadikan
sarana yang kondusif bagi proses transformasi ilmu pengetahuan dan budaya Islami.
Keempat, konsep hakekat manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta harus
sepenuhnya diakomodasikan dalam perumusan teori-teori pendidikan Islam melalui
pendekatan kewahyuan, empirik keilmuan dan rasional filosofis. Kelima, proses internalisasi
nilai-nilai Islam kedalam pribadi seseorang harus dapat dipadukan melalui peran individu
maupun orang lain (guru), sehingga dapat meperkuat terwujudnya kesatuan pola dan kesatuan
tujuan menuju terbentuknya mentalitas insan kamil.

Sekian dari artikel hakikat penciptaan manusia (menurut islam dan al-qur’an) serta kaitannya
dengan pendidikan islam yang dapat saya buat, mohon maaf bila banyak kesalahan dalam
menulis kata.
Wassalamu’alaikum wr.wb
TUGAS UTS ARTIKEL KE DUA “HAKIKAT PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
(MENURUT ISLAM/AL-QU R’AN&SAINS) KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN
ISLAM”

Assalamualaikum wr wb

saat ini tata kerja alam raya berjalan sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh
allah. Semua proses alam semesta ini berada dalam kendali dan perintah sang maha pencipta
dengan bentuk yang sempurna.
Dalam penciptaan dan penyelenggaraan tatanan alam semesta. Bukti-bukti ilmiah
menunjukkan bahwa alam semesta pada mulanya merupakan satu kesatuan yang mempunyai
energi yang sangat besar. Selanjutnya peristiwa alamiah terjadi, dan mengakibatkan alam
semestaterpecah dan terbagi-bagi kepada bagian yang sangat banyak, sehingga masing-
masing bagian memiliki energi yang paling kecil sebelumnya. Peristiwa itu diakibatkan
ledakan besar yang mengakibatkan terciptanya gugusan galaksi, matahari, bintang-bintang
dan satelit. Pasca terjadinya ledakan, energi alam semesta terbagi kepada semua benda
dengan sistem yang sangat detil yang memungkinkan alam semesta ini dapat melangsungkan
perjalananya sampai batas waktu yang telah ditentukan (oleh penciptanya) Ketetapan Allah
bahwa langit dan bumi pada awalnya bersatu padu kemudian dipisah, merupakan suatu
perkara yang pantas direnungkan saat ini.
ada beberapa surah dalam al-qur’an yang menyatakan tentang penciptaan alam semesta yang
dapat saya kutip di bawah ini :
1). Q.S Al Anbiya ayat 30, Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Q.S Al- anbiya ayat 30)
2). Q.S Al Kahfi ayat 51, Artinya : “Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri” (Q.S Al Kahfi
ayat 51)
3). QS. Al-A’raf ayat 54, Artinya : “Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy”. (QS. al-
A’raf: 54)
Dari arti ayat al-qur’an di atas kita dapat memahami bahwa penciptaan bumi dan segala
isinya terjadi karena suatu alasan. Dan untuk mengimani akan mukjizat Al-Qur’an, tentu kita
harus senantiasa menjaga bumi dan mengelolanya dengan baik.
penciptaan langit dan bumi dalam enam masa, dua hari untuk penciptaan langit, dua hari
untuk penciptaan bumi dan dua hari untuk penciptaan sarana makhluk. Kalau berbicara
masalah kata enam hari, Ayat-ayat al-Qur’an melukiskan adanya enam hari atau periode bagi
penciptaan alam raya. Periode dukhan ini, menurut sementara ilmuan, adalah periode ketiga
yang didahului oleh periode kedua yaitu masa terjadinya dentuman dahsyat “Big Bang” dan
inilah yang mengakibatkan terjadinya kabut asap itu. Pada periode dukhan inilah tercipta
unsur-unsur pembentukan langit yang terjadi melalui gas Hidrogen dan Helium.
terdapat Ilmuan Mesir bahwasannya konsep penciptaan alam semesta ini, merupakan proses
penciptaan alam raya yang melalui enam periode itu dapat saya tulis sebagai berikut:
Periode pertama adalah periode ar-Ratq, yakni gumpalan yang menyatu. ini merupakan asal
kejadian langit dan bumi, Periode kedua adalah al-Fatq, yakni, masa terjadinya dentuman
dahsyat Big Bang yang mengakibatkan terjadinya awan/kabut asap, Periode ketiga adalah
terciptanya unsur-unsur pembentukan langit yang terjadi melalui gas hidrogen dan helium.
Periode keempat terciptanya bumi dan benda-benda angkasa dengan berpisahnya awan
berasap itu serta memadatnya akibat daya tarik, Periode kelima adalah masa penghamparan
bumi serta pembentukan kulit bumi lalu pemecahannya, pergerakan oasis dan pembentukan
benua- benua dan gunung-gunung serta sungai-sungai dan lain-lain, Periode keenam adalah
pembentukan kehidupan dalam bentuknya yang paling sederhana, hingga penciptaan
manusia.
Sebelumnya bumi terpadu dengan langit, dengan perpaduan yang kokoh dan tidak dapat
dipikirkan. Hingga akhirnya ada dentuman besar terjadi sehingga terpisahlah antara langit
dan bumi.Langit dan bumi terdiri atas tujuh lapis. Saat terjadi dentuman besar yang
memisahkan antara langit dan bumi saat itu jugalah terjadinya planet-planet lain yang kita
sebut dengan alam semesta. Dari langit Allah turunkan air yang disebut hujan dari hujan
inilah hidup segala sesuatunya. Seperti dalam firmannya “dari air segala sesuatu itu
dihidupkan”. Kemudian kehidupanpun terjadi didunia ini dengan pemeliharaan dan kuasanya.
Adapun persoalan kosmologi dalam al-Qur’an dapat digambarkan bahwa Allah menciptakan
tujuh lapis langit dan meletakkan yang satu di atas yang lain di atas bumi, dalam tatanan yang
sempurna dan tanpa cela, masing-masing berorbit pada jalannya sendiri. Karena alam
semesta dan proses-proses yang terjadi di dalamnya sering kali dinyatakan sebagai ayat-ayat
Allah, maka memeriksa dan meneliti kosmos atau alam semesta dapat diartikan sebagai
membaca ayatullah karena ada beberaa ayat al-qur’an yang menganjurkan manusia untuk
berfikir, meneliti dan mengkaji penciptaan alam semesta.
kaitan penciptaan alam semesta dalam pendidikan islam itu merupakan salah satu perkara
penting, tidak hanya termasuk pemikiran Islam, akan tetapi juga dalam ilmu pengetahuan
kosmologi. Dengan memperlihatkan langit dan bumi, dapatlah manusia meyakinkan bahwa
alam ini tidak di jadikan Allah dengan main-main, melainkan mengandung faedah yang
mendalam dari segi keimanan.
Sekian artikel yang dapat saya buat mohon maaf bila ada salah kata dalam menulis..
Wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai