Anda di halaman 1dari 5

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP


PENURUNAN TEKAN DARAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DENGAN HIPERTENSI :
LITERATURE REVIEW

JEIHAN ARCHYA

NIM : 21117070

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH


PALEMBANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender
internasional (Saifuddin, 2010).
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini
dibagi atas 3 Trimester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan
kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu
(Yuli,2017).
Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Pada kehamilan trimester III,
anda akan merasakan banyak keluhan yang dating silih berganti , dan itu bagian normal dari
proses kehamilan ini, sehingga nikmati dan jalani dengan semangat, karena dalam beberapa
minggu kedepan, bayi yang ditunggu-tunggu akan segera lahir (sarwono,2011). Adapun
perubahan psikologis dan fisiologis yang dialami ibu pada trimester III ini hingga persiapan
menghadapi persalinan (Ajeng,2012).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan kronik pada tekanan darah,
yangtekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanandiastoliknya di atas 90 mmHg.
Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan sistolik dan 80-
90mmHg tekanandiastolik. Seseorang dinyatakan mengidaphipertensi bila tekanan darahnya
>140/90 mmHg (Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo,Jameson, et al, 2012).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistolik sekurang-kurangnya 30 mmHg, atau
peningkatan tekanan diastolik sekurang-kurangnya 15 mmHg. Seseorang dikatakan
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140
mmHg dan diastolik >90 mmhg (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Penyakit tekanan darah tinggi dalam kehamilan adalah Penyakit tekanan darah tinggi
yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan atau
lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada wanita yang sebelumnya normotensif, tekanan
darah mencapai nilai 140/90 mmHg, atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan
diastolik 15 mmHg di atas nilai normal. Klasifikasi berdasarkan The National High Blood
Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy
(NHBPEP) memberikan suatu klasifikasi untuk mendiagnosa jenis Penyakit tekanan darah
tinggi dalam kehamilan, yaitu Penyakit tekanan darah tinggi kronik, preeklampsia,
preeklampsia pada Penyakit tekanan darah tinggi kronik (preeclampsia superimposed upon
chronic hypertension) dan Penyakit tekanan darah tinggi gestasional (NHBPEP. 2000 dalam
Prawirohardjo, 2013)

Rendam kaki air hangat merupakan penggunaan air untuk menyembuhkan dan
meringankan berbagai keluhan. Rendam kaki adalah terapi dengan cara merendam kaki
hingga batas 10–15 cm di atas mata kaki menggunakan air hangat pada suhu 35°–38°C
selama 20–30 menit (Hambing, 2010).
Merendam kaki dengan air hangat dapat meningkatkan sirkulasi,mengurangi edema dan
inflamasi, meningkatkan relaksasi otot, mende-bridemen luka, dan menerapkan pengobatan
air (Potter dan Perry,2014).
Rendam kaki air hangat Air hangat pada dasarnya bekerja dengan meningkatkan
aktivitas sel (molekul) dengan cara mengalirkan energi melalui konveksi melalui medium
cair (Kusumaastuti, 2011).
Secara ilmiah rendam kaki khususnya dengan air hangat mempunyai banyak manfaat
bagi tubuh, khususnya dalam memperlancar peredaran darah. Merendam kaki ke dalam air
hangat dapat meningkatakan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot.
Terapi rendam kaki (hidroterapi kaki) ini juga mampu meningkatkan sirkulasi darah dengan
memperlebaar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen ke jaringan yang mengalami
pembengkakan. Banyak metode yang dapat diterapkan dengan merendam kaki dalam air
hangat dan serai. serai juga dapat melancarkan peredaran darah dan untuk relaksai otot dan
sendi (Wulandari, Arifianto, & Sekarningrum, 2016)
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hampir 830 perempuan
meninggal setiap harinya akibat kejadian komplikasi pada antepartum dan pada saat
intrapartum. Hampir semua kejadian kematian pada perempuan tersebut (99%) kejadiannya
berada di negara dengan penghasilan yang rendah. Lebih dari setengah kematian perempuan
tersebut terjadi di negara Afrika Sub-Sahara dan lebih dari sepertiga lainnya terjadi di negara
di Benua Asia bagian Selatan. Hasil SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) yang
dilakukan pada tahun 2018, menunjukkan angka kematian pada perempuan yang ada di
Indonesia adalah sebesar 359 per 100.000 yang lahir hidup. Jumlah ini meningkat jika angka
ini dibandingkan pada tahun 2007 yaitu sebanyak 228 per 100.000 yang lahir hidup
(Departemen Kesehatan RI, 2018).
Tekanan darah yang meningkat dan tinggi pada antenatal sering terjadi dan salah satu
yang menyebabkan kematian ibu intrapartum, serta memiliki akibat serius lain saat
persalinan. Hipertensi pada ibu hamil angkanya 5% dari semua total jumlah kehamilan. Di
negara sebesar Amerika Serikat kehamilan dengan kejadian hipertensi mencapai angka 6-
10%, dimana dari angka tersebut terdapat 4 juta wanita hamil dan hal tersebut diperkirakan
240.000 disertai hipertensi pada setiap tahunnya. Faktor risiko stroke meningkat bila ibu
juga mengidap hipertensi dan insidennya akan semakin meningkat pada kehamilan yang
mana 15% kematian ibu hamil di negara Amerika disebabkan oleh adanya perdarahan pada
intraserebral (Kementrian Kesehatan, 2018).
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan
salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Hipertensi
dalam kehamilan menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada ibu dan
bayi yang dilahirkan. Pada tahun 2013 hipertensi dalam kehamilan terjadi sekitar 10% dan
meningkat menjadi 25% dapat diperkirakan sekita 500.000-60.000 ibu hamil meninggal
akibat hipertensi. Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2016 menjadi peringkat 12
dari 18 negara ASEAN dan SEARO (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah studi literature riview
adalah “Pengaruh Pemberian Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Hipertensi”

C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh pemberian rendam kaki air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari studi literature ini dapat memberikan banyak informasi terhadap
penurunan tekanan darah yang terjadi pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi
khusunya dibidang ilmu keperawatan maternitas serta sebagai pertimbangan untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembaca
Studi literature ini menjadi kontribusi tambahan bacaan dalam bidang
keperawatan maternitas khususnya mengenai pengetahuan ibu hamil trimester III
dengan hipertensi untuk penurunan tekanan darah dan menjadi sumber refrensi
peneliti selanjutnya.
b. Bagi Insitusi Pendidikan
Studi literature ini dapat dijadikan sebagi refrensi bagi mahasiswa lain, untuk
dijadikan bahan untuk mengembangkan ilmu dalam bidang keperawatan
maternitas.
c. Bagi Peneliti
Studi literature ini bermanfaat sebagai pengalaman dan menambah wawasan
dalam rangka menerapkan ilmu yang telah diperoleh untuk masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai