Anda di halaman 1dari 10

SURVEI KADAR GULA DARAH LANSIA PADA KOMUNITAS SENAM

LANSIA DI KOTA MALANG

Nanda Frihastuti
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universias Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: Nandafrihastuti@yahoo.com

Supriyadi
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universias Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: supriyadi.fik@um.ac.id

Mulyani Surendra
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No.5 Malang
Email: Mr_leom@yahoo.com

ABSTRAK: Gula darah adalah kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam
darah yang dibutuhkan untuk kerja otak, sistem saraf, dan jaringan tubuh yang lain.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil kadar gula darah, tingkat
kehadiran peserta senam lansia, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit, pola makan
dan gaya hidup terkait kadar gula darah pada lansia komunitas senam di Kota
Malang. Diharapkan dengan aktivitas fisik berupa senam lansia mampu mengurangi
resiko kadar gula darah tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rancangan penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat survei. Hasil tes kadar gula
darah dari 40 peserta senam, terdapat 35 peserta (87,5%) rutin mengikuti senam
lansia dengan rentangan lama mengikuti senam selama 5-10 tahun. Rata-rata kadar
gula darah peserta senam yang rutin mengikuti senam yaitu 111 mg/dl, sedangkan
rata-rata kadar gula darah yang tidak rutin mengikuti senam yaitu 128 mg/dl.

Kata kunci: Kadar Gula Darah, Lansia, Senam Lansia.

Salah satu indikator utama fisik, seberapa banyak dan apa jenis
tingkat kesehatan masyarakat adalah aktivitas fisik yang harus dilakukan,
meningkatnya usia harapan hidup. terlalu sibuk sehingga tidak mempunyai
Lansia adalah warga yang berusia di waktu untuk melakukan olahraga, serta
atas 60 tahun. Orang yang sudah lanjut kurangnya dukungan dari lingkungan
usia akan mengalami proses alami yaitu sosial (Ambardini, 2009:1).
perubahan anatomis, fisiologis, dan Seiring dengan pertambahan
biokimia pada tubuh sehingga akan usia, lansia mengalami kemunduran
mempengaruhi fungsi dan kemampuan fisik dan mental yang menimbulkan
tubuh secara keseluruhan. Lansia secara banyak konsekuensi. Selain itu, lansia
fisiologis terjadi kemunduran fungsi- juga mengalami masalah khusus yang
fungsi dalam tubuh yang menyebabkan memerlukan perhatian antara lain lebih
lansia rentan terkena gangguan rentan terhadap kadar gula darah tinggi
kesehatan. Namun demikian, masih (Kurniawan, 2010:2). Gula darah
banyak lansia yang kurang aktif secara merupakan istilah untuk
fisik. Beberapa hal yang diduga menggambarkan kadar dan tingkat
menjadi penyebabnya adalah kurangnya glukosa yang diatur dengan ketat di
pengetahuan tentang manfaat aktivitas dalam tubuh. Gula yang diubah menjadi
glukosa yang kemudian dialirkan Metabolisme glukosa yaitu gula
melalui darah merupakan sumber darah setelah diserap oleh dinding usus
kekuatan energi bagi tubuh yang akan masuk dalam aliran darah masuk
berfungsi secara luas bagi sel-sel tubuh. ke hati, dan disintesis menghasilkan
Kadar gula darah normal puasa (8 jam glikogen kemudian dioksidasi menjadi
tidak makan) yaitu 70-150 mg/dL dan CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk
gula darah normal (2 jam sesudah dibawa oleh aliran darah ke dalam sel
makan) yaitu kurang dari 180 mg/dL tubuh yang memerlukannya. Kadar gula
(Antari, 2012). Kadar gula darah dalam tubuh dikendalikan oleh suatu
dikatakan tinggi pada saat puasa (8 jam hormon yaitu hormon insulin, jika
tidak makan) yaitu lebih dari 150 hormon insulin yang tersedia kurang
mg/dL dan gula darah tinggi (2 jam dari kebutuhan, maka gula darah akan
sesudah makan) yaitu lebih dari 180 menumpuk dalam sirkulasi darah
mg/dL. Kategori kadar gula darah sehingga glukosa darah meningkat. Bila
rendah yaitu kurang dari 110 mg/dl, kadar gula darah ini meninggi hingga
kadar gula darah normal 110-144 melebihi ambang ginjal, maka glukosa
mg/dl, kadar gula darah sedang 145-179 darah akan keluar bersama urin
mg/dl, dan kadar gula tinggi lebih dari (glukosuria) (Depkes RI, 1999).
180 mg/dl (Raudhati, 2013). Di dalam tubuh manusia
Dari data WHO didapatkan glukosa yang telah diserap oleh usus
bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, halus kemudian akan terdistribusi ke
kadar glukosa darah akan naik 1-2 dalam semua sel tubuh melalui aliran
mg%/tahun pada saat puasa dan akan darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak
naik sebesar 5,6-13 mg%/tahun pada 2 hanya dapat tersimpan dalam bentuk
jam setelah makan (Kurniawan, glikogen di dalam otot & hati namun
2010:2). Lansia bagian dari kelompok juga dapat tersimpan pada plasma darah
orang yang berumur di atas 60 tahun. dalam bentuk glukosa darah (blood
Dari 58 lansia dipantau kadar gula glucose). Di dalam tubuh selain akan
darahnya, hasilnya yaitu 11 orang berperan sebagai bahan bakar bagi
(18,96%) gula darahnya rendah, 7 proses metabolisme, glukosa juga akan
orang (12,07%) kadar gulanya normal, berperan sebagai sumber energi utama
14 orang (24,14%) kadar gulanya bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi
sedang, dan 26 orang (44,83%) kadar yang terjadi di dalam sel-sel tubuh,
gulanya tinggi. Kategori tingkat kadar glukosa kemudian akan digunakan
gula darah pada lansia yang digunakan untuk mensintesis molekul ATP
dalam sebuah penelitian tersebut yaitu: (adenosine triphosphate) yang
rendah <110 mg/dl, normal 110-144 merupakan molukel molekul dasar
mg/dl, sedang 145-179 mg/dl, tinggi penghasil energi di dalam tubuh. Dalam
>180 mg/dl (Raudhati, 2013:3). Faktor- konsumsi keseharian, glukosa akan
faktor yang menyebabkan kadar gula menyediakan hampir 50-75% dari total
darah tinggi pada lansia tersebut yaitu kebutuhan energi tubuh.
penurunan fungsi sel (degenerasi sel), Mekanisme pengaturan kadar
banyak mengkonsumsi makanan yang gula darah yaitu tingkat gula darah
mengandung gula, kurang tidur, diatur melalui umpan balik negatif
merokok, faktor keturunan, dan untuk mempertahankan keseimbangan
kurangnya aktifitas fisik. Faktor yang di dalam tubuh. Level glukosa di dalam
paling dominan mempengaruhi kadar darah dimonitor oleh pankreas. Bila
gula darah tinggi yaitu kurangnya konsentrasi glukosa menurun, karena
aktifitas fisik (Natalia, 2013). dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
energi tubuh, pankreas melepaskan
glukagon, hormon yang menargetkan akibat berbagai aktivitas baik dalam
sel-sel di liver (hati). Kemudian sel-sel maupun luar tubuh. Aktivitas dari luar
ini mengubah glikogen menjadi glukosa tubuh seperti berlari, berjalan,
(proses ini disebut glikogenolisis). bersepeda, berenang, dll. Sedangkan
Glukosa dilepaskan ke dalam aliran aktivitas dari dalam tubuh sendiri
darah, hingga meningkatkan level gula meliputi proses respirasi, pencernaan,
darah. Apabila kadar gula darah sistem kerja syaraf, dll. Tujuan
meningkat, karena perubahan glikogen, glikogenolisis terbagi menjadi dua: a.
atau karena pencernaan makanan, Di otot: proses ini digunakan untuk
hormon lain yang terdapat di dalam keperluan menghasilkan energi. b. Di
pankreas. Hormon ini, yang disebut hati: proses ini dilakukan untuk
insulin, menyebabkan hati mengubah mempertahankan kadar gula dalam
lebih banyak glukosa menjadi glikogen. darah pada saat jeda waktu makan. 4.
Proses ini disebut glikogenosis, yang Glukoneogenesis kata
mengurangi kadar gula darah. Diabetes "Glukoneogenesis" terdiri dari dua kata
mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak yaitu gluko berarti glukosa dan neo
cukup atau tidak dihasilkannya insulin, berarti baru sedangkan genesis berarti
sementara tipe 2 disebabkan oleh pembentukan. Jadi secara harfiah
respon yang tidak memadai terhadap gukoneogenesis merupakan proses
insulin yang dilepaskan ("resistensi pembentukan glukosa dari bahan bukan
insulin"). Kedua jenis diabetes ini dari karbohidrat. Bahan bahan tersebut
mengakibatkan terlalu banyaknya adalah Asam laktat, gliserol, asam
glukosa yang terdapat di dalam darah propionat, dan asam amino glukogenik.
(Kimbal, 1983). Proses tersebut sangat penting bagi
Proses pengaturan kadar gula orang yang diet. Orang yang diet
dalam tubuh dibagi menjadi 5 yaitu: 1. cenderung sangat mengurangi asupan
Glikolisis merupakan proses karbohidratnya, padahal karbohidrat
pemecahan glukosa menjadi ATP merupakan zat penghasil energi bagi
(Adenosin Tri Phosphate) yaitu zat tubuh. Oleh karena itu, dengan adanya
yang digunakan untuk menghasilkan mekanisme ini tubuh orang diet tersebut
energi pada sel. Glikolisis terjadi di menggunakan bahan bahan tersebut
eritrosit. 2. Glikogenesis merupakan untuk menghasilkan energi. 5. HMP
proses pembentukan glikogen (sejenis shunt merupakan kependekan dari kata
polisakarida) dari glukosa (sejenis Heksosa Mono Phosphate. HMP shunt
monosakarida). Hal ini dilakukan tidak menghasilkan ATP namun
karena kadar glukosa dalam tubuh berfungsi untuk membentuk NADPH
tinggi sehingga harus disimpan dalam dan Pentosa (Batinur, 2013).
bentuk glikogen di dalam hati dan otot Penyakit peningkatan gula darah
agar kadar gula dalam tubuh tetap adalah golongan penyakit kronis yang
normal dan stabil. 3. Glikogenolisis ditandai dengan peningkatan kadar gula
kata "Glikogenolisis" dijabarkan dalam darah sebagai akibat adanya
menjadi Glikogen yaitu glikogen dan gangguan sistem metabolisme dalam
lisis yaitu pemecahan atau penguraian. tubuh, di mana organ pankreas tidak
Sehingga Glikogenolisis merupakan mampu atau kurang memproduksi
proses pengubahan dari polisakarida hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
yaitu glikogen menjadi monosakarida Insulin adalah salah satu hormon yang
yaitu glukosa. Proses glikogenolisis ini diproduksi oleh pankreas yang
terjadi dalam tubuh karena kadar bertanggungjawab untuk mengontrol
glukosa dalam tubuh sudah mulai jumlah/kadar gula dalam darah dan
kekurangan akan kandungan glukosa insulin dibutuhkan untuk merubah
(memproses) karbohidrat, lemak, dan faktor genetis. Penyakit gula darah
protein menjadi energi yang diperlukan dapat diwariskan dari orangtua kepada
tubuh manusia. Hormon insulin anak. Gen penyebab penyakit gula
berfungsi menurunkan kadar gula darah akan dibawa oleh anak jika orang
dalam darah (Wijanarko, 2013). tuanya menderita penyakit gula darah.
Proses terjadinya gula darah Pewarisan gen ini dapat sampai ke
tinggi adalah insulin sebagai “truk” cucunya bahkan cicit walaupun
pengangkut semua sari makanan ke resikonya sangat kecil. 4) Penyebab
seluruh sel tubuh. Pankreas sebagai penyakit gula darah karena pola hidup.
penghasil insulin mengirimkan insulin Pola hidup juga sangat mempengaruhi
ke usus halus. Dalam usus halus ini faktor penyebab penyakit gula darah.
terjadi penyerapan sari-sari makanan Jika orang malas berolahraga memiliki
yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena resiko lebih tinggi untuk terkena
gula darah meningkat maka insulin penyakit kencing manis karena olahraga
meningkat. Insulin larut ke dalam berfungsi untuk membakar kalori yang
pembuluh darah dan membawa sari berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang
makanan ke seluruh sel dan organ tertimbun di dalam tubuh merupakan
tubuh. Apabila jumlah insulin tubuh faktor utama penyebab penyakit gula
kurang, maka sari makanan (glukosa) darah selain disfungsi pankreas.
tidak akan sampai ke organ tubuh Penyebab penyakit gula darah karena
secara maksimal. Akibatnya glukosa pola hidup contohnya: kurang tidur,
dalam darah menjadi menumpuk dan malas beraktivitas fisik dan kebanyakan
bila diperiksa pasti gula darahnya tinggi duduk. 5) Malas beraktivitas fisik.
(Wijanarko, 2013). Malas melakukan aktivitas fisik
Salah satu penyebab penyakit memiliki resiko kadar gula darah yang
gula darah adalah ketidakteraturan lebih tinggi dibanding yang rajin
makanan. Menurut riset yang melakukan aktivitas fisik seperti
ditemukan pada tahun 2002 oleh bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas
penelitian yang dilakukan oleh lainnya (Syifa, 2012).
Departemen Kesehatan Singapura Faktor-faktor di atas adalah
pembunuh terbesar ke 3 di dunia di sebagian contoh dari penyebab penyakit
Amerika Serikat adalah penyakit gula gula darah, sebenarnya masih banyak
darah atau lebih dikenal dengan istilah sekali faktor-faktor penyebab penyakit
diabetes melitus. Penyebab penyakit gula darah. Dengan menerapkan pola
gula darah dipengaruhi beberapa faktor, makan dan pola hidup yang sehat
antara lain: 1) Penyebab penyakit gula merupakan pencegahan awal penyakit
darah terhadap pola makan. Makan gula darah.
secara berlebihan dan melebihi jumlah Aktivitas fisik ialah gerakan
kadar kalori yang dibutuhkan adalah tubuh oleh otot tubuh dan sistem
salah satu penyebab penyakit gula penunjangnya yang memerlukan
darah. Konsumsi makan yang pengeluaran energi. Satu bentuk latihan
berlebihan dan tidak diimbangi dengan fisik yang memberikan pengaruh baik
sekresi insulin dalam jumlah yang terhadap tingkat kemampuan fisik pada
memadai menjadi penyebab penyakit lansia adalah senam lansia, bila
gula darah karena bisa membuat kadar dilaksanakan dengan baik dan benar
gula dalam darah meningkat dan sebagai suatu kegiatan yang meliputi
sumber utama penyebab penyakit gula aktivitas fisik yang teratur dalam jangka
darah. 2) Penyebab penyakit gula darah waktu dan intensitas tertentu (Sapta,
karena obesitas (kegemukan). 3) 2014). Pola hidup sehat dapat
Penyebab penyakit gula darah karena mencegah timbulnya berbagai penyakit
pada lansia. Bagi lansia yang menderita
gangguan penyakit atau yang memiliki METODE
kadar gula darah tinggi, penerapan pola Metode penelitian yang
hidup sehat dapat meningkatkan digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitas hidupnya. Agar tetap aktif penelitian kuantitatif deskriptif.
sampai tua, sejak muda seseorang perlu Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menerapkan kemudian mendeskripsikan atau memaparkan
mempertahankan pola hidup sehat kejadian yang terjadi saat ini secara
dengan mengkonsumsi makanan yang sistematis, akurat, dan faktual tentang
bergizi seimbang, melakukan aktivitas sifat-sifat atau faktor-faktor tertentu
fisik/olahraga yaitu senam lansia secara yang diteliti, jadi peneliti tidak
teratur dan benar (Ambardini, 2009:1). melakukan kendali atau perlakuan tetapi
Aktivitas fisik berperan utama hanya mengumpulkan data berdasarkan
dalam pengaturan kadar gula darah dan fakta yang ada. Berdasarkan tujuan dan
produksi insulin umumnya tidak sifat penelitian, penelitian yang
terganggu, masalah utamanya yaitu dilakukan oleh peneliti merupakan
kurangnya respon reseptor insulin penelitian survei.
terhadap insulin sehingga insulin tidak Subyek penelitian dalam
dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh penelitian ini adalah seluruh peserta
kecuali otak. Pada otot yang senam lansia baik laki-laki maupun
berkontraksi atau aktif sensitifitas perempuan, yang mengikuti latihan rutin
reseptor insulin meningkat. Oleh karena senam lansia di Kota Malang. Dengan
itu aktivitas fisik rutin dan teratur jumlah sampel peserta 40 orang dari
dibutuhkan untuk meningkatkan respon populasi yang berjumlah 100 orang
reseptor insulin tersebut (Sulistyorini, yang berusia di atas 60 tahun. Teknik
2013:2). Dengan melakukan senam pengambilan sampel yang digunakan
lansia secara rutin diharapkan kadar pada penelitian ini merupakan simple
gula darah pada lansia normal. random sampling yaitu dengan
Tidak semua lansia jarang pengambilan anggota sampel dari
melakukan aktivitas fisik, masih ada populasi dilakukan secara acak
lansia yang aktif dalam melakukan (Sugiono, 2013:120).
aktivitas fisik yaitu senam lansia. Di Instrumen yang digunakan
kota Malang banyak lansia yang dalam penelitian ini adalah berupa tes
melakukan aktivitas fisik khususnya yaitu tes pengukuran kadar gula darah
senam lansia. Dalam rangka untuk menggunakan alat glucose test strips
membantu para lanjut usia dapat merupakan alat untuk mengetahui
bersilaturrahmi antar sesama dan tingkat kadar gula darah.
menyehatkan para lansia, di Kota Pengumpulan data menggunakan
Malang melakukan senam bagi usia angket/kuesioner yang diberikan kepada
lanjut (Anonim, 2006). Terkait dari setiap responden. Pengumpulan data
hasil penelitian yang dipaparkan oleh tersebut meliputi aktivitas fisik, asupan
Raudhati yaitu pada lansia tingkat kadar gizi, indeks masa tubuh dan aktivitas
gula darahnya tinggi disebabkan oleh fisik. Sedangkan data diperoleh dari
penurunan fungsi sel (degenerasi sel) hasil wawancara. Sedangkan indeks
dan kurangnya melakukan aktivitas massa tubuh dihitung dari hasil
fisik. Dengan melakukan aktivitas fisik pengukuran antropometri yang meliputi
seperti senam lansia secara rutin dan berat badan dan tinggi badan.
teratur, tingkat kadar gula darah pada
lansia akan menurun atau normal.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang berkaitan dengan
Kadar Gula Darah Terkait Jenis usia dari 40 peserta senam di Kota
Kelamin Subyek Malang mempunyai rentangan usia
antara 60 tahun sampai dengan 85
Berdasarkan jenis kelamin, tahun. Rentangan usia 60 sampai
peserta senam di Kota Malang dengan 65 tahun berjumlah 11 orang, 1
sebanyak 40 orang, lebih banyak peserta (2,5%) kadar gula darahnya
peserta jenis kelamin perempuan rendah, 9 peserta (22,5%) kadar gula
daripada laki-laki. Dari jumlah subyek darahnya normal, dan 1 peserta (2,5%)
tersebut, jenis kelamin perempun kadar gula darahnya tinggi. Usia 66
terdapat 25 orang dan jenis kelamin tahun sampai dengan 70 tahun
laki-laki terdapat 15 orang. Rata-rata berjumlah 18 orang, 1 peserta (2,5%)
kadar gula darah dengan jenis kelamin kadar gula darahnya rendah, 15 peserta
perempuan yaitu 108 mg/dl sedangkan (37,5%) kadar gula darahnya normal,
rata-rata kadar gula darah dengan jenis dan 2 peserta (5%) kadar gula darahnya
kelamin laki-laki 125 mg/dl. Kadar gula tinggi. Usia 71 tahun sampai dengan 75
darah terendah untuk laki-laki yaitu 94 tahun berjumlah 6 orang, 5 peserta
mg/dl dan tertinggi 229 mg/dl. Kadar (12,5%) kadar gula darahnya normal.
gula terendah untuk perempuan yaitu Usia 76 tahun sampai 80 tahun
59 mg/dl dan tertinggi 220 mg/dl. berjumlah 3 orang (7,5%) kadar gula
Kadar gula darah pada peserta laki-laki darahnya normal dan usia 81 tahun
dengan kategori normal 13 peserta sampai dengan 85 tahun berjumlah 3
(32,5%) dan kategori tinggi yaitu 2 orang (7,5%) kadar gula darahnya
peserta (7,5%). Sedangkan kadar gula normal.
darah pada peserta perempuan dengan
kategori rendah yaitu 2 peserta (5%), Rata-rata kadar gula darah
kategori normal yaitu 22 peserta (45%), lansia dengan rentangan usia 60 tahun
dan kategori tinggi yaitu 1 peserta sampai dengan 65 tahun yaitu 111
(10%). mg/dl, kadar gula darah terendah yaitu
59 mg/dl dan kadar gula darah tertinggi
Kadar glukosa darah menurut yaitu 220 mg/dl. Rata-rata kadar gula
jenis kelamin sangat bervariasi. Kadar darah lansia dengan rentangan usia 66
glukosa darah perempuan lebih tinggi tahun sampai dengan 70 tahun yaitu
dibandingkan dengan laki-laki di 115 mg/dl, kadar gula darah terendah
Amerika. Hal ini berarti resiko yaitu 62 mg/dl dan kadar gula darah
gangguan toleransi glukosa pada wanita tertinggi yaitu 229 mg/dl. Rata-rata
Amerika lebih tinggi dibandingkan laki- kadar gula darah lansia dengan
laki. Sama halnya dengan Amerika, rentangan usia 71 tahun sampai dengan
wanita di Indonesia mempunyai resiko 75 tahun yaitu 122 mg/dl, kadar gula
gangguan toleransi glukosa lebih tinggi darah terendah yaitu 114 mg/dl dan
dibandingkan dengan laki-laki, hal ini kadar gula tertinggi yaitu 138 mg/dl.
disebakan karena tingkat aktivitas fisik Rata-rata kadar gula darah lansia
wanita Indonesia lebih rendah dengan rentangan usia 76 tahun sampai
dibandingkan dengan laki-laki, serta dengan 80 tahun yaitu 102 mg/dl, kadar
pada wanita diketahui komposisi lemak gula terendah yaitu 94 mg/dl dan kadar
tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan gula darah tertinggi yaitu 114 mg/dl.
laki-laki (Sandi, 2014). Rata-rata kadar gula darah lansia
dengan rentangan usia 81 tahun sampai
Kadar Gula Darah Terkait Usia
dengan 85 tahun yaitu 112 mg/dl, kadar
Subyek
gula terendah yaitu 102 mg/dl dan inilah sebagai sumber penghasil energi
kadar gula tertinggi yaitu 124 mg/dl. utama. Dengan demikian pada olahraga
senam sehat menyebabkan pemakaian
Lanjut usia (lansia) merupakan glukosa dari darah meningkat 7-20 kali
tahap akhir dari siklus kehidupan di lipat ke dalam otot saat latihan
mana seseorang mengalami perubahan (Garrett., dkk, 2000).
secara biologis, psikologis, maupun Kegiatan olahraga penting
sosial. Peningkatan jumlah lanjut usia selain untuk menghindari kegemukan
yang tinggi berpotensi menimbulkan juga dapat menurunkan kadar gula
berbagai macam permasalahan salah darah. Pada waktu bergerak
satunya yaitu penyakit degeneratif penggunaan energi bertambah sehingga
merupakan penyakit kronik menahun menurunkan kegemukan dan kerja
yang banyak mempengaruhi kualitas insulin lebih baik karena gula darah
hidup serta produktivitas seseorang, di dapat masuk ke dalam sel otot untuk
mana progresivitas penyakit akan dibakar (Soegondo, 2008). Latihan
bertambah seiring bertambahnya usia jasmani yang teratur juga mempunyai
penderita seperti penyakit diabetes dampak terapeutik meningkatkan
melitus (Muriani, 2014). kontrol glukosa darah dengan cara
memudahkan otot menggunakan insulin
Kadar Gula Darah Terkait
lebih efektif dan meningkatkan
Kehadiran Subyek Mengikuti Senam
penggunaan glukosa oleh otot. Latihan
Berdasarkan hasil penelitian
jasmani akan menimbulkan efek yang
yang berkaitan dengan kehadiran
sinergi terhadap peningkatan sensitifitas
mengikuti senam yaitu rutin dilakukan
insulin (Erlina, 2010).
3 kali dalam seminggu dan tidak rutin.
Rata-rata kadar gula darah yang rutin Kadar Gula Darah Terkait Pola
mengikuti senam yaitu 111 mg/dl, Makan Subyek
dengan kadar gula darah terendah yaitu
59 mg/dl dan kadar gula darah tertinggi Berdasarkan hasil penelitian
yaitu 220 mg/dl. Sedangkan rata-rata berkaitan dengan pola makan, dari 40
kadar gula darah yang tidak rutin peserta senam di Kota Malang terdapat
mengikuti senam yaitu 128 mg/dl, 2 orang (5%) dengan pola makan baik,
dengan kadar gula darah terendah yaitu 27 orang (67,5%) dengan pola makan
94 mg/dl dan kadar gula darah tertinggi cukup baik atau sedang dan 11 orang
229 mg/dl. Terdapat 2 peserta (5%) (27,5%) dengan pola makan kurang
yang rutin mengikuti senam kadar gula baik. Rata-rata kadar gula darah peserta
darahnya rendah, 35 peserta (87,5%) senam dengan pola makan baik yaitu
kadar gula darahnya normal, dan 3 106 mg/dl, dengan kadar gula darah
peserta (7,5%) kadar gula darahnya terendah yaitu 102 mg/dl dan kadar
tinggi. Terdapat 4 peserta (10%) yang gula darah tertinggi yaitu 111 mg/dl.
tidak rutin mengikuti senam kadar gula Rata-rata kadar gula darah peserta
darahnya normal dan 1 peserta (2,5%) senam dengan pola makan cukup baik
kadar gula darahnya tinggi. atau sedang yaitu 118 mg/dl, dengan
Olahraga senam sehat untuk kadar gula darah terendah yaitu 59
lansia melibatkan gerakan–gerakan otot mg/dl dan kadar gula darah tertinggi
kompleks yang bersifat konstan yaitu 220 mg/dl. Sedangkan rata-rata
sehingga jaringan otot hanya akan kadar gula darah peserta senam dengan
memperoleh energi dari pemecahan pola makan kurang baik yaitu 124
molekul ATP hasil metabolisme mg/dl, dengan kadar gula darah
karbohirat, lemak dan protein (Warren, terendah yaitu 62 mg/dl dan kadar gula
dkk, 2000). Karbohidrat (glukosa) darah tertinggi yaitu 229 mg/dl.
Memiliki pola hidup yang sehat gula dalam darah biasanya naik lebih
sangat penting agar terhindar dari cepat dibanding pada orang yang tidak
kenaikan gula darah yang sakit atau mengalami infeksi. 9)
mengakibatkan diabetes. Berikut Mengonsumsi beberapa jenis obat,
beberapa hal yang bisa mempengaruhi seperti steroid juga mampu
kenaikan kadar gula darah di antaranya: mempengaruhi tingkat gula darah
1) Mengonsumsi banyak karbohidrat (Anonim, 2014).
atau bentuk lain dari gula bisa
menyebabkan naiknya gula darah.
Tubuh tidak sanggup memproses
PENUTUP
karbohidrat yang berlebih menjadi
Kesimpulan
energi dengan cepat, sehingga tingkat
Berdasarkan hasil penelitian
gula darah bisa meningkat dalam waktu
tentang tingkat kadar gula darah pada
yang singkat. 2) Terlalu banyak makan
peserta senam lansia di Kota Malang
makanan yang mengandung banyak
yaitu dari 40 peserta senam, terdapat 3
gula, tubuh akan memproduksi lebih
peserta (7,5%) tingkat kadar gula
banyak insulin untuk memproses gula
darahnya tinggi yang terdiri dari 2
tersebut. Hal ini dapat menyebabkan
peserta (5%) laki-laki dan 1 peserta
lebih banyak membran seluler yang
(2,5%) perempuan dan tingkat kadar
membuka untuk penyerapan glukosa
gula darahnya rendah terdapat 2 peserta
darah ke dalam sel. 3) Kurangnya
(5%) perempuan. Diantara 40 peserta
produksi insulin dalam tubuh. 4)
senam lansia di Kota Malang, terdapat
Suasana hati/pikiran yang tidak stabil
35 peserta (87,5%) rutin mengikuti
juga bisa sangat berpengaruh terhadap
senam lansia dengan rentangan lama
gula darah dan menyebabkan tingginya
mengikuti senam selama 5-10 tahun,
kadar gula darah. 5) Orang yang
dengan frekuensi latihan 3 kali
mengalami resistensi insulin, hanya
seminggu. Rata-rata kadar gula darah
sedikit membran sel yang terbuka
peserta senam yang rutin mengikuti
sehingga tidak mampu mendeteksi
senam yaitu 111 mg/dl, sedangkan rata-
insulin dengan baik. Sehingga, glukosa
rata kadar gula darah yang tidak rutin
serta insulin akan tetap utuh dalam
mengikuti senam yaitu 128 mg/dl. Ada
darah sementara beberapa sel akan
beberapa faktor yang mempengaruhi
kekurangan asupan glukosa. 6) Kurang
tingkat kadar gula darah tinggi maupun
olahraga bisa menyebabkan gula darah
rendah meskipun sudah rutin mengikuti
meningkat, dan olahraga teratur setiap
senam yaitu, dipengaruhi oleh jenis
hari bisa membantu mengatur tingkat
kelamin, usia, riwayat penyakit, pola
gula dalam darah. 7) Sel-sel pankreas
makan dan gaya hidup.
berfungsi melepaskan insulin dalam
Saran
darah tetapi sel-sel ini dapat melemah
Berdasarkan hasil penelitian,
jika jumlah insulin yang diproduksi
sesuai dengan permasalahan dan judul
berlebihan, misal karena terlalu banyak
penelitian, maka saran yang dapat
makan makanan manis. Saat sel-sel
diberikan oleh peneliti yaitu disarankan
pankreas kelelahan, makan sel-sel
bagi peneliti lain untuk melakukan
tersebut tidak mampu menghasilkan
penelitian lebih lanjut dan mendalam
insulin yang diperlukan untuk
yang berhubungan dengan faktor resiko
memproses glukosa, bahkan dalam
kadar gula darah tinggi. Dengan lebih
tingkat normal sekalipun. Hal inilah
mengembangkan desain penelitian, alat
yang menyebabkan ketidakseimbangan
ukur penelitian, subyek yang berbeda,
gula darah. 8) Ketika mengalami sakit,
jumlah subyek yang lebih besar dan
infeksi, atau menjalani operasi, kadar
tidak terbatas pada variabel-variabel
yang tercantum dalam penelitian ini Praktik. Jakarta: PT Rineka
saja. Sehingga, faktor-faktor lain yang Cipta.
berhubungan dengan resiko kadar gula Batinur. 2013. Mekanisme Pengaturan
darah tinggi dapat diketahui. Gula dalam Tubuh
Disarankan bagi pengurus kelompok (Metabolisme Karbohidrat).
senam untuk mengadakan pemeriksaan (Online),
kadar gula darah minimal 2 kali dalam (http://muhbatinuri.blogspot.co
seminggu untuk mengontrol kadar gula m/2013/05/keajaiban-
dalam darah agar kadar gula darah mekanisme-pengaturan-
normal tetap terjaga. Sehingga, kadar gula.html), diakses 13 Maret
gula darahnya tinggi dapat 2015.
mengendalikan gaya hidup, pola makan Depkes RI. 1999. Rencana
dan mengikuti latihan secara rutin Pembangunan Kesehatan
supaya kadar gula darahnya normal. Menuju Indonesia Sehat 2010.
Bagi peserta senam yang kadar gula Jakarta: Depkes.
darahnya normal dapat mencegah kadar Erlina, Lina. 2010. Pengaruh Senam
gula darah tinggi dan mempertahankan Diabetes terhadap Kadar
kesehatan tubuhnya. Disarankan kepada Glukosa Darah Pasien DM Tipe
peserta senam untuk memperbaiki pola 2 di RSU Unit Swadana Daerah
makan, dengan mengonsumsi makanan Kabupaten Sumedang.
yang bergizi, mengurangi mengonsumsi Bandung: Politeknik Kesehatan
camilan, dan mengurangi konsumsi Bandung Jurusan Keperawatan.
kopi. Dengan mengonsumsi makanan Garrett, WE. & Kirkendal, DT. 2000.
yang bergizi, maka dapat mengurangi Exercise and Sport Science.
resiko kadar gula darah tinggi. Philadelpia: Lippincot Williams
& Wilkins.
Kimbal, John W. 1983. Biology.
DAFTAR RUJUKAN Harvard University.Publisher:
Addison-Wesley.
Kurniawan, Indra. 2010. Diabetes
Ambardini, Rachmah. 2009. Aktivitas Melitus Tipe 2 pada Lanjut
Fisik pada Usia Lanjut. Usia. Kepulauan Bangka
Yogyakarta: Universitas Negeri Belitung: Klinik Usila
Yogyakarta. Puskesmas Pangkalbalam.
Anonim. 2006. Profil Karang Werda Muriani. 2014. Pengaruh Senam Tera
“Permadi”. Malang: Kec. terhadap Perubahan Kadar
Lowokwaru. Gula Darah pada Lansia yang
(Online).(http://kimtlogomas.wo Menderita Diabetes Melitus
rdpress.com/kelembagaan- Tipe II di Desa Nggembe
masyarakat/karang-werda- Kecematan Bolo Kabupaten
permadi/), diakses 23 Oktober Bima.(Online),
2014. (http://yuflihul.blogspot.com/20
Anonim. 2014. Penyebab Gula Darah 14/04/pengaruh-senam-tera-
Naik. (Online). terhadap-perubahan.html),
(http://gosehat.com/penyebab- diakses 28 Oktober 2014.
gula-darah-naik), diakses 11 Natalia, Desi. 2013. Penyakit Diabetes
Maret 2015. Melitus. (Online).
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur (https://www.academia.edu/Pen
Penelitian Suatu Pendekatan yakit_Diabetes_Melitus_Diabet
es), diakses 17 Oktober 2014.
Raudhati, Sri. 2013. Pemantauan Kadar Sulistyorini, Ninik. 2013. Pengaruh
Gula Darah pada Lansia di Desa Aktivitas Fisik terhadap
Meunasah Blang Kecamatan Penurunan Kadar Gula Darah.
Kota Juang Kabupaten Bireuen. Jepara: Puskesmas Batealit.
Jurnal Kadar Gula Darah pada Syifa. 2012. Penyebab Penyakit Gula
Lansia, 2013 (1): 1-8. Darah. (Online).
Sandi, Agustinus P. 2014. Pengaruh (https://syifaherbalindo.wordpre
Pemberian Infusa Buah Alpukat ss.com/category/diabetes-
(Persea Americana) terhadap melitus/), diakses 22 Maret
Kadar Glukosa Darah Tikus 2015.
Wistar Jantan yang diberi Tim Universitas Negeri Malang. 2010.
Beban Glukosa. Karya Tulis Pedoman Penulisan Karya
ilmiah: Semarang: Universitas Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi,
Diponegoro. Artikel, Makalah, Tugas Akhir,
Sapta, Deden. 2014. Senam Lansia. Laporan Penelitian, Edisi
(Online). Kelima. Malang: Biro
(http://prezi.com/lxnomckdfrlo/s Administrasi Akademik,
enam-lansia/), diakses 04 Perencanaan dan Sistem
Oktober 2014. Informasi Bekerja Sama Dengan
Soegondo, Prof. DR. Sidartawan, dr. Penerbit Universitas Negeri
SpPD, K-EMD, F.A.C.E dan Malang.
Kartini Sukardji, MCH. 2008. Warren, M. & Constantini, N. 2000.
Hidup Secara Mandiri dengan Sport Endocrinology. New
Diabetes Melitus, Kencing Jersey: Human Press Totowa.
Manis, Sakit Gula: Bab VI USA.
Kegiatan Jasmani atau Wijanarko, Koko. 2013. Apa itu
Olahraga untuk Pengendalian Diabetes dan Proses Terjadinya
diabetes. Jakarta: Balai Penerbit Diabetes. (Online).
Fakultas Kedokteran Universitas (http://terapimuslim.com/apa-
Indonesia. itu-diabetes-proses-terjadinya-
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian diabetes), diakses 27 Oktober
Administrasi. Bandung: 2014.
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai