pad tahun 2010, GO-JEK hanya memiliki 20 pengemudi yang mengandalkan Call Center untuk menghubungkan penumpang dengan penegemudi ojek. tahun 2014, Nadiem Makarim selaku CEO GO-JEK mendapat tawaran investasi untuk meluncurkan aplikasi GO-JEK. Hinga akhirnya di awal tahun 2015, GO-JEK meluncurkan aplikasi berbasis android dan IOS untuk menggantikan sistem pemesanan yang awalnya menggunakan Call Center. Hingga akhirnya mulai pertengan 2015 sampai akhir tahun 2018, GO-JEK dilaporkan telah beroprasidi 50 kota di Indonesia. pangsa pasar GO-JEK di industri
transportasi berbasis teknologi (ride-hailing) mencapai 79.20%. Data ini diambil oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
2. Retensi Pelanggan (Customer Retention)
Retensi pelanggan adalah bagaimana GO-JEK mempertahankan customer loyalnya, dengan diiringi tergaetnya pengguna baru. Terakhir pada data tahun 2018, yang dilansir oleh Tempo, GO-JEK memiliki pengguna aktif sebanyak 15 juta per pekan dengan total pernah diunduh lebih dari 70 juta kali sejak awal peluncuran aplikasi GO-JEK. an aplikasi GO-JEK. Hal ini dibarengi dengan layanan GO-JEK yang terus berkembang. Hingga saat ini GO-JEK telah memiliki 19 jenis layanan, 1 juta mitra pengemudi, berpartner dengan 12 bank dalam 3 jaringan ATM (Alto, prima dan ATM bersama). saat ini GO-JEK lebih berfokus memberikan kenyamanan pada pelanggan dan memasuki persaingan di dunia fintech melalui tawaran-tawaran yang diberikan melalui GO-PAY 3.Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfication) Beberapa kata yang kata yang sering disebutkan oleh para user yang melakukan review diantaranya: Helpful (Sangat Membantu) Easy to use (mudah digunakan) Good service (pelayanan yang baik) Cheap price (harga murah) Nice user interface (tampilan yang bagus) Great innoation (inovasi yang baik)Dari 6 kata kunci di atas, dapat diketahui bahwa para custmer GO-JEK merasa puas dengan 6 faktor yang telah disebutkan. 6 kata kunci ini selebihnya bisa menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan performanya.
Kinerja perusahaan dr prespektif financial
Tercatat pada akhir tahun 2018, valuasi GOJEK bernilai Rp 75 triliun. Di era digital, harga aset intangible bisa berupa applikasi atau digital platform. Sedangkan asset utama GO-JEK adalah aplikasi GO-JEK dan GO-PAY. Valuasi GO-JEK dapat tembus Rp 75 triliun yang disebabkan oleh kedua factor berikut: The power of digital app – aplikasi GO-JEK bisa raih puluhan juta pelanggan dengan super efisien hanya dengan modal wifi; dan Optimisme investor bahwa kelak Gopay akan kuasai digital payment di tanah air.