Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN PROGRAM MARWA

PUSKESMAS SUMOWONO
Tahun 2019

I. Pendahuluan
Menurut undang undang republik indonesia no.18 tahun 2014 ,kesehatan
jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik,mental,spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri,dapat mengatasi tekanan,dapat bekerja secara produktif dan mampu
memberikan kontribusi bagi komunitasnya.
Orang dengan masalah kejiwaan (OMDK) adalah orang yang mempunyai
masalah fisik,mental,sosial,pertumbuhan dan perkembangan dan atau kualitas
hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa.
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ ) adalah orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran,perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia.
Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma,deskriminasi
dan marginalisasi.Stigma dapat mengakibatkan penderita tidak mencari
pengobatan yang sebenarnya sangat mereka butuhkan atau mereka
aknmendapatkan pelayanan yang bermutu rendah.Marginalisasi dan diskriminasi
dapat meningkatkan resiko kekerasan pada hak-hak individu, hak politik,
ekonomi,sosial dan budaya.
Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat
menjadi ancaman,baik terhadap keluarga, diri sendiri dan orang lain. Keluarga dan
masyarakat di sekitarnya cenderung melakukan tindakan paksa untuk mengurangi
atau membatasi ancaman tadi. Bentuk paksaan itu dapat berupa pemasungan,yaitu
mengikat tangan dan atau kaki dengan rantai atau seutas tali atau menguncinya
pada sebuah batang kayu atau mengurungnya dalam sebuah ruangan yang sangat
sempit.Pembatasan gerak ini atau pemasungan acapkali juga disertai dengan
penelantaran termasuk kebutuhan hidupnya yang sangat mendasar tidak
diperhatikan.Kebutuhan makan minum, BAK dan BAB, kebersihan diri dan
berpakaian yang pantas menjadi sangat sulit ia dapatkan. Pada kondisi ini
sebenarnya penderita gangguan jiwa yang dipasung adalah individu terlantar dan
miskin, yang seharusnya di tanggung oleh pemerintah.

II. Latar belakang


Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya
,keadaan ini sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan
kesehatan jiwa menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan
keluarganya baik mental maupun materi. Pengertian pengetahuan dan stigma
masyarakat terhadap penderita jiwa dianggap hina dan memalukan,pemahaman
yang masih kurang tentang kesehatan jiwa di berbagai kalangan, didukung
mayoritas oleh faktor kemiskinan keluarga. Dengan masalah tersebut diatas
kami terketuk untuk melaksanakan program kesehatan jiwa. Kegiatan program
kesehatan jiwa di Puskesmas Sumowono sudah mulai di laksanakan tahun 2015
sampai dengan sekarang yang sudah ditangani sejumlah 24 orang, yang
sebagian sudah berobat rutin dan berobat jalan di RSJ.

III. Tujuan:
A. Tujuan umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan jiwa di Indonesia sebagai bagian
dari derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sumowono
2. Meningkatkan pengetahuan,pemahaman dan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan jiwa
3. Meningkatnya upaya untuk mencegah gangguan jiwa terdeteksi dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip.
B. Tujuan khusus :
1. Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan psikiatri
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dan keluarga melalui
penyuluhan tentang kesehatan jiwa
4. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri
5. Memberi pertolongan pertama psikiatri,dengan memberikan
pengobatan atau merujuk pasien ke RS jiwa
6. Mewujudkan Masyarakat Sumowono Ramah terhadap orang dengan
gangguan jiwa
IV. TATA NILAI PROGRAM
Dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas sumowono,
pelaksana program jiwa memberikan pelayanan sesuai dengan tata nilai yang
berlaku di Puskesmas Sumowono, yaitu MELATI.
M : Mengedepankan kebersamaan.
Kebersamaan yang dimaksud adalah dengan lintas program dan tenaga
kesehatan lain seperti dokter, perawat, analis, obat, pemasak.
E : Etos kerja yang proporsional, dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya nutrisionis harus mampu memilah bangian yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya.
L : Lakukan kegiatan dengan jujur dan disiplin, dalam bekerja nutrisionis
harus berlaku jujur dan disiplin.
A : Aktivitas harus professional, dalam menjalankan pekerjaaannya nutrisionis
harus memperhatikan tugas pokok fungsi seorang nutrisionis.
T : Tanggung jawab, mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tugas pokok
dan fungsinya.
I : Inovatif dan kreatif, sealu dituntut inovasi dan kreativitas nutrisionis dalam
menjalankan tugasnya

V. TATA HUBUNGAN KERJA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

LINTAS PROGRAM/LINTAS PERAN YANG DIHARAPKAN


SEKTOR
1. KIA/KB Data ibu hamil, MTBS
2. Promkes Integrasi kegiatan penyuluhan
3. P2 Data pasien penyakit degeneratif
(Posbindu)
4. UKP Data pasien penyakit degeneratif
5. Laboratorium Data pemeriksaan penunjang
6. TP-PKK Pelaksanaan posyandu (data SKDN)
7. Dinas pertanian Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai
UPGK
8. KUA Deteksi dini gangguan jiwa
9. Korwilcam Pendidikan Memasukkan pendidikan agama dalam
kurikulum

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Pelayanan Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
keswa
A Luar Edukasi/pendidikan Merencanakan kegiatan edukasi
Gedung kesehatan jiwa
Merencanakan materi edukasi

Memberikan pembinaan kepada kader


agar mampu melakukan pendidikan
kesehatan jiwa di Posyandu dan
masyarakat luas
Memberikan pendidikan kesehatan jiwa
di UKBM dan institusi lain
Menyusun laporan pendidikan kesehatan
jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Kunjungan rumah Merencanakan kegiatan kunjungan
rumah
Menyiapkan materi dan media konseling
yang akan digunakan
Melakukan pembinaan kepada tenaga
kesehatan lain atau kader yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas kunjungan
rumah
Memberikan konseling kepada sasaran
sesuai permasalahan individualnya
Membuat laporan bulanan pelksanaan
konseling di wilayah kerja Puskesmas
Konseling kesehatan Merencanakan kegiatan konseling
Menyiapkan materi dan media konseling
jiwa kepada keluarga
yang akan digunakan
ODGJ
Melakukan konseling kepada sasaran
RUJUKAN Melakukan koordinasi dengan pemangku
wilayah

B Dalam Menyiapkan administrasi untuk proses


Gedung rujukan
Koordinasi dengan rawat jalan untuk
proses pembuatan rujukan

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


Secara umum dalam pelaksanaan upaya keswa mengikuti siklus P-D-C-A.
No Kegiatan Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran Cara
Pokok umum melaksanakan
kegiatan
A Pendataan masyarakat Menerima laporan dari ODGJ Kunjungan
dengan Bidan di Desa rumah pada
Melakukan pelacakan ODGJ
gangguan sasaran
gangguan jiwa
jiwa
Membuat evaluasi hasil
pelacakan keswa
Membuat rencana tindak
lanjut hasil evaluasi
B Validasi data Masyarakat Pengumpulan data dari desa ODGJ

Sosialisasi Perangkat Memberikan penyuluhan Kader penyuluhan


C desa, kader dan sosialisasi kepada jiwa
kesehatan perangkat desa, kader dan
dan masyarakat
masyarakat
D Pelaksanaan ODGJ Koordinasi dengan Perangka Rujukan ke
kegiatan : pemangku wilayah dan t dan RSJ
Evakuasi keluarga keluarga
Edukasi kepada keluarga keluarga
Menyiapkan rujukan

Pemeriksaan visik untuk ODGJ


rujukan
Persiapan rujukan dengan
armada ambulans
E Kunjungan ODGJ Kunjungan rumah pasca Pasien Tatap muka
Rutin dan rujukan ke RSJ dengan dengan pasien
pemeriksaan ODGJ
Anamesa dengan penderita
kesehatan
ODGJ
Melakukan pemeriksaan
visik
Memberikan konseling gizi
pada pasien
VIII. SASARAN :
Upaya keswa diberikan kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sumowono pada kegiatan di dalam dan di luar gedung .

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A Menerima laporan dari X X X X X X X X X X X X


Bidan di Desa
Melakukan validasi data X X X X X X X X X X X X

Membuat rencana tindak X X X X X X X X X X X X


lanjut kegiatan
B Sosialisasi X
C Evakuasi X X X X X X X X X X X X

X. SUMBER BIAYA
Sumber biaya menggunakan APBD, BOK, dan swadaya
masyarakat.Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadual kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilaksanakan setiap bulan sesuai jadwal kegiatan dengan pelaporan
yang dicapai pada bulan tersebut. Evaluasi juga dilakukan setiap akhir tahun
berupa laporan kegiatan tahunan yang diajukan kepada penanggung jawab UKM
dan Kepala Puskesmas.

XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan direkap setiap bulan. Dilakukan analisis
terhadap hasil kegiatan tiap akhir bulan oleh pelaksana upaya keswa kepada
penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas. Dilakukan pelaporan tahunan
hasil kegiatan program selama satu tahun berjalan kepada penanggung jawab
UKM dan Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai