Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT DAN


TASAWUF
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam

Dosen Pengampu :

Mustajab M.Making, M.Pd

Disusun Oleh :

Kisti

Mutia Azzahra ( 19.03.2382 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM BANDUNG

1442 H/2020M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmu kalam tentang hubugan ilmu kalam , filsafat dan
tasawuf.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmu kalam ini . Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah ini bermanfaat dan memberikan inpormasi terhadap pembaca

Bandung , September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................4
PEMBUKAAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
A. Hakikat Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf...................................................................5
B. Perbedaan dan persamaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.....................................7
C. Hubungan Antara Ilmu Kalam Dan Ilmu Tasawuf......................................................8
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUPAN.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar Belakang

Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali dengan
permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah Rasulullah, hingga
membahas soal jabr (takdir) yang nantinya di namai dengan kaum Jabariyyahdan
ikhtiyar (free will) yang nantinya di namai dengan sebutan kaum Qadariyyah.
Akhirnya terpecahlah beberapa aliran yang membahas antara kedua itu dengan
dalilnya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang mencoba


menerangkan tentang Sifat Tuhan dan apapun yang berhubungan dengan ketuhanan.
Namun sekte-sekte ini mempunyai metodologi yang berbeda, ada yang
menggunakan Filsafat secara mendominasi ada pula yang tidak memberikan
kewenangan berfikir dalam mendalami ilmu kalam ini

B. Rumusan Masalah

1. Apa Hakikat ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf ?


2. Apa perbedaan dan persamaan antara ilmu kalam , filsafat dan tasawuf ?
3. Apa hubungan/kesinambungan antara ilmu kalam , filsafat , dan tasawuf ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Hakikat ilmu kalam, Filsafat dan Tasawuf ?

2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara ilmu kalam , filsafat dan
tasawuf ?

3. Untuk mengetahui hubungan/kesinambungan antara ilmu kalam , filsafat


,dan tasawuf ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

1. Hakikat Ilmu Kalam

Ilmu kalam juga biasa disebut dengan ilmu kepercayaan atau akidah, menurut
Ibnu Khaldun ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan
kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil fikiran dan ilmu kalam
berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan yang
menyimpang. 1

Akidah memiliki objek kajian mengenai keyakinan akan tiga hal yakni kehidupan
setelah mati (akhirat), perantara manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan
tuhan.

Argumentasi terbagi menjadi dua arah yakni Aqli (logika), dan naqli (al-Qur’an dan
hadis), meskipun Aqli memiliki kemungkinan dalam kesalahan dalam memhami
agama, namun kebenarannya dapat memperkuat kehadiran naqli. Ilmu kalam
bertujuan untuk melindungi agama dari akidah-akidah yang bertentangan dengan
akidah islam, sehingga umat Islam selamat di dunia maupun diakhirat.

2. Hakikat Ilmu Filsafat

Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani yakni Philosophia yang
artinya cinta kebijaksanaan, secara terminology filsafat dapat diartikan sebagai
berfikir menurut tata tertib dengan bebas dan dengan sedalam-dalamnya.2

1
Andi Eka Putra, Tasawuf, Ilmu kalam, dan Filsafat Islam, jurnal Al-adyan/vol.VII, No 2 Juli-
Desember, 2012, hal 95.

2
Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu, LESFI : Yogyakarta, 2016. Hal : 1
Dan berfilsafat adalah berpikir dengan menggunakan disiplin berpikir tinggi, dan
kajian filsafat sangat luas.

Sumber pengetahuan yang dikenal filsafat:

1. Empiri (experience): inner sense, outer senses/pengalaman


2. Rasio (reason): akal-budi, pikiran, nalar
3. Intuisi
4. Otoritas
5. Kepercayaan
6. Wahyu

3. Hakikat Ilmu Tasawuf

Secara etimologi, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan tasawuf


diantaranya ada ahl al-Suffah, Shaf, Shuf, Sophos, Sufi, Shafwah (orang pilihan atau
suci).3 Secara terminologi menurut Zakaria al-Anshari Tasawuf adalah ilmu yang
dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta
pembangunan lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.4

Tasawuf merupakan aspek praktis dari ajaran islam, dan bahwa tidak ada
tasawuf kecuali tasawuf islam, Tasawuf juga bersumber dari islam, tasawuf terbagi
ke dalam 2 bagian, yakni tasawuf sunni dan tasawuf filosofis, tasawuf sunni adalah
yang hanya menerima tasawuf yang berdasarkan al-Qur’an dan sunnah serta
bertujuan asketisisme, kehidupan sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan moral,
tasawuf dikajinya secara mendalam dan disisi lain ia melancarakan kritikan tajam
terhadap filosof, kaum mu’tazilah dan kaum batiniah.Tasawuf sunni diwakili oleh
para sufi abad ke 3 dan ke 4 H, Imam Al-Ghazali, dan para pemimpin tariqat yang
mengikuti jejaknya.

3
Abdul Qadir Isa, Hakikat Tasawuf, Qisthi press : Jakarta, 2005 hal : 5-6
4
Ibid, hal : 4
Sedangkan tasawuf filosofis adalah yang dimana ajaran-ajarannya
memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya, tasawuf filosofis
menggunakan terminologi filosofis yang berasal dari ajaran-ajaran filsafat dan para
tokohnya, tasawuf filosofis diwakili oleh para sufi yang memadukan antara tasawuf
dan filsafat diantaranya adalah, Ibnu Arabi, al-Syuhrawardi, Umar ibn al faridh dan
lain-lain.

B. Perbedaan dan persamaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

1. Perbedaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

Perbedaan diantara ilmu kalam, filsafat dan Tasawuf terletak pada aspek
metodologinya. Ilmu kalam pada dasarnya menggunakan metode dialektikal (jadaliah),
dikenal juga dengan “dialog keagamaan”. Sebagai sebuah keagamaan, ilmu kalam berisi
keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argument-argumen
rasional. Sebagian ilmuan mengatakan behwa ilmu ini berisi keyakinan-keyanian
kebenaran, praktik, dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang
dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Kemudian, filsafat adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
rasional. Metode yang digunakannya adalah metode rasional. Filsafat menghampiri
kebenaran dengan cara menualangkan (mengembarakan atau mengelanakan) akal budi
secara radikal (mengakar), integral (menyeluruh), serta universal (mengalam). Peranan
filsafat sebagaimana dikatakan Socrates adalah upaya yang berpegang teguh pada ilmu
pengetahuan melalui usaha menjelaskan berbagai konsep.

Sementara itu ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada
rasio. Sebagai ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf sangat subjektif
sifatnya, yaitu sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang.

2. Persamaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai objek kajian yang mirip. Objek kajian ilmu
kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan denga-Nya. Objek kajian filsafat
pun adalah masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Objek kajian Tasawuf
adalah Tuhan, yaitu upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi dari aspek
objeknya, ketiga ilmu itu sama-sama membahas masalah yang berkaitan dengan
ketuhanan.

Argumentasi filsafat sebagaimana ilmu kalam dibangun atas dasar logika. Oleh
karena itu, hasil kajiannya bersifat spekulatif (dugaan yang tidak dapat
dibuktikansecara empiris, riset, dan eksperimental).

Baik ilmu kalam, filsafat maupun tasawufbertujuan sekurang-kurangnyaberurusan


dengan halyang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya mencari
kebenaran tentang tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya,
menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun tentang manusia (yang belum
atautidak dapat dijangkau ilmu pengetahuan karena diluar atau diatas jangkauannya),
atau tentang tuhan. Sementara itu Taawuf juga dengan metodenyayang tipikal
berusaha menghampiri kebenaranberkaitan dengan perjalanan spiritual menuju
Tuhan.

C. Hubungan Antara Ilmu Kalam Dan Ilmu Tasawuf

Ilmu kalam Sebagaimana telah disebutkan terdahulu merupakan disiplin ilmu


keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam
Tuhan. Persoalan-persoalan ini biasanya mengarah sampai pada perbincangan yang
mendalam dengan dasar-dasar argumentasi baik rasional aqliyah maupun naqliyah.
Argumentasi rasional yang dimaksudkan adalah landasan pemahaman yang cenderung
menggunakan metode berfikir filosofis. Argumentasi naqliyah Biasanya bertendensi
pada argumentasi berupa dalil-dalil Alquran dan alhadist.

Ilmu kalam sering menempatkan diri pada kedua pendekatan ini aqli dan naqli suatu
metode argumentasi yang di dialectik jika pembicaraan ilmu kalam hanya berkisar pada
keyakinan-keyakinan yang harus dipegang oleh umat Islam tanpa argumentasi
rasional.ilmu ini lebih spesifik mengambil bentuk sendiri dengan istilah ilmu tauhid atau
ilmu aqaid. Pembicaraan materi-materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak
menyentuh perasaan rohaniah sebagai contoh ilmu tauhid menerangkan bahwa Allah
bersifat sama’ (mendengar), bashar (melihat), kalam (berbicara), irodah (berkemauan),
Qudrah (kuasa), hayat (hidup) dan sebagainya. Ilmu kalam atau ilmu tauhid tidak
menjelaskan seorang hamba dapat merasakan langsung bahwa Allah mendengar dan
melihat nya bagaimana perasaan hati seseorang ketika membaca Alquran ; dan
bagaimana cara memeriksa bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari
qudroh (kekuasaan ) Allah ? Pertanyaan-Pernyataan diatas sulit terjawab dengan hanya
mendasarkan diri pada ilmu tauhid atau ilmu kalam,biasanya yang membicarakan
tentang penghayatan sampai pada penanaman kejiwaan manusia adalah ilmu tasawuf
yang membahas cara merasakan nilai-nilai akidah dan dengan memperhatikan bahwa
persoalan tadzawwuq (bagaimana merasakan) tidak hanya termasuk dalam lingkup hal
yang sunnah atau dianjurkan tetapi termasuk hal yang diwajibkan.

Dalam kaitannya dengan ilmu kalam ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi
wawasan sepiritual dalam pemahaman dalam penghayatan yang mendalam melalui hati
terhadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu ini lebih berhati-hati atau
teraplikasikan dalam perilaku dengan demikian ilmu tasawuf merupakan penyempurna
tauhid Jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf merupakan Sisi terapan
rohaniah dari ilmu tauhid.Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf
Oleh karena itu jika timbul aliran yang bertentangan dengan aqidah atau lahir
kepercayaan baru yang bertentangan dengan Alquran dan as-sunnah

Hal itu merupakan Penyimpangan atau penyelewengan jika bertentangan atau tidak
pernah diriwayatkan dalam Alquran dan as-sunnah atau belum pernah diriwayatkan oleh
ulama-ulama Salaf hal itu harus ditolak.Selain itu ilmu tasawuf mempunyai fungsi
sebagai pemberi kesadaran rohani dalam perdebatan perdebatan Islam sebagaimana
disebutkan bahwa ilmu kalam dalam dunia islam cenderung menjadi ilmu yang
mengandung muatan rasional ,di samping muatan naqliyah jika tidak diimbangi dengan
ilmu kalam akan bergerak ke arah yang lebih liberal dan bebas di sinilah ilmu tasawuf
berfungsi memberi muatan rohaniah sehingga ilmu kalam tidak dikesankan sebagai
dialektika keislaman belaka yang kering dari kesadaran penghayatan atau sentuhan
secara qobliyah (hati).5

5
Rozak Abdul,Anwar rosihon,ilmu kalam (Bandung : Pustaka Setia , 2001)h.51-60
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Ilmu kalam ,filsafat dan tasawuf mempunyai kajian objek yang sama , objek
kajian ilmu kalam yaitu adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya .objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam ,
manusia dan segala sesuatu yang ada.objek kajian tasawuf adalah tuhan , yaitu
upaya-upaya pendekatan terhadapnya.jadi,dari aspek objeknya ketiga ilmu itu sama
sama membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan, sedangkan
perbedaannya terletak pada aspek metodologinya , untuk itu ketiga ilmu ini saling
berkaitan dan saling bersinergi satu sama lain.

B. Saran

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna , kedepannya kami akan
lebih focus dan detail dalam menyajikan materi tentang makalah ini dengan sumber
sumber yang lebih banyak tentunya dan dapat dipertanggung jawabkan

Anda mungkin juga menyukai