Anda di halaman 1dari 1

Pertemuan 27 Oktober 2020 sejarahnya: bangsa yang besar adalah

A. Persepsi/Pengetahuan: bangsa yang menghargai sejarahnya.


1. Mitos: • Tugas ahli sejarah: + membaca dan
• Bukan dongeng; bukan isapan jempol atau menafsirkan dokumen-dokumen atau
khayalan tanpa kebenaran. monumen-monumen sebagai sesuatu
• Tapi bentuk pemikiran yang konkrit dan yang hidup dan berbicara. (Bdk dengan
langsung dialami (inderawi): maka pemikiran berjiarah dan napak tilas).
mitos diungkapkan terutama bukan dengan
logika rasional dan abstrak, tetapi dengan
cerita, symbol, dan perumpamaan. Dalam
pemikiran mitos dihayati kesatuan harmonis
dengan seluruh kehidupan.
• Pemakaian mitos sangat dinamis dan terkait
dengan perayaan dan ritus.

2. Ilmu Pengetahuan:
• Terjadi peralihan dari simbol yang konkrit ke
konsep-konsep abstrak dan rasional (Ingat,
kelahiran filsafat: peralihan dari mitos ke
logos).
• Terjadi simplifikasi pengetahuan: subjek
berdistansi dari pengalaman langsung atau
konkrit dan masuk pada yang abstrak dan
teoretis. Dalam ilmu pengetahuan, air itu
adalah molekul H2O. Nah, di sana ada
simplifikasi
• Diupayakan pengetahuan yang bersifat
objektif serta bisa diulang-ulang.

3. Sejarah:
• Pengenalan manusia baik pribadi maupun
kelompok bergerak dari realitas eksternal
kepada kesadaran akan diri sendiri.
• Peristiwa-peristiwa tidak dilihat sekedar
urutan kejadian yang lepas; tetapi setiap
kejadian punya makna dalam seluruh
perjalanan kelompok. Semua kejadian itu
menjadi satu kesatuan waktu.
• Sejarah adalah ingatan atau kenangan
kolektif satu kelompok masyarakat yang
menjadi warisan etnis dan budaya di mana
setiap orang merasa bagian dari kelompok.
• Sejarah menjadi daya ikat dan pemersatu
kelompok karena setiap orang merasa bagian
dari perjalanan yang sama;
• Semakin tinggi tingkat kemajuan budaya,
semakin tinggi pula kesadaran

Anda mungkin juga menyukai