Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu Dinda Novita Sari

NIM : 180810301137

Mata Kuliah : Perpajakan II (D)

Kas dan Setara Kas

Sumber :

 Agoes, Sukrisno, Estralita Trisnawati (2019), Akuntansi Perpajakan,


Jakarta : Salemba Empat

 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 224


/PMK.05/2016 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat

 PP 131 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito


dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia

Kas ialah uang tunai dan saldo di bank yang paling likuid yang bisa digunakan
kapanpun untuk membiayai kegiatan perusahaan
Kas kecil : kas yang digunakan untuk pengeluaran yang
bersifat rutin dengan nominal yang relatif kecil

Kas besar : kas yang digunakan untuk pengeluaran tertentu


dengan nominal yang relatif besar

Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas
dengan masa jatuh tempo < 3 bulan terhitung mulai tanggal perolehannya.

Yang tidak tergolong sebagai setara kas adalah :

a) Deposito > 3 bulan tidak tegolong kas dan setara kas karena tidak dapat
digunakan sewaktu waktu

b) Perangko dan materai, jika perusahaan memiliki kedua hal tersebut dalam
jumlah yang besar maka dikategorikan sebagai perlengkapan kantor

c) Kas bon atau uang muka, tidak termasuk kas dan setara kas karena tidak
bisa digunakan sewaktu waktu

d) Cek mundur, tidak dapat digolongkan sebagai kas dan setara kas karena
tidak dapat diuangkan sewaktu waktu dan cek kosong karena tidak
memiliki harga sehingga tidak digolongkan sebagai kas dan setara kas
Sistem Pencatatan Kas Kecil

Imperest Fund System Fluctuating Fund System


Transaksi
( sistem dana tetap) (sistem dana berfluktuasi)

Pembentukan kas kecil Kas kecil xxxx Kas kecil xxxx

Kas xxx Kas xxx

Pengeluaran kas kecil Tidak ada jurnal Alat tulis xxx

Perangko xxx

Materai xxx

Kas kecil xxx

Pengisian kembali kas Alat tulis xxx Kas kecil xxx


kecil
Perangko xxx Kas xxx

Materai xxx

Kas kecil xxx

Rekonsiliasi

Rekening Catatan
Keuangan
Koran Perusahaan

Perbedaan biasanya timbul karena :

Setoran dalam perjalanan (+bank), cek beredar (-bank),


jasa giro (+perusahaan), beban bank (-perusahaan),
pendapatan bunga (+perusahaan), kesalahan pencatatan
(+/- perusahaan/bank)

Rekonsiliasi (proses penyesuaian catatan keuangan


perusahaan dengan rekening koran sehingga memiiki
saldo yang sama benar)
Perpajakan

Berdasarkan PP 131 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito
dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia :

Bunga deposito/ tabungan yang dittempatkan di bank baik di dalam maupun luar
negeri, termasuk jasa giro dan SBI dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah
bruto. PPh final dipotong, disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan
dilaporkan paling lambat 20 setelah masa pajak berakhir secara langsung oleh
Bank terkait.

Pengecualian pemotongan PPh :

a) Bunga deposito dan tabungan serta SBI ≤ Rp. 7.500.000,-

b) Bunga / diskonto yang diterima oleh bank yang didirikan di Indonesia/


cabang bank luar negeri di Indonesia

c) Bunga deposito dan tabungan serta SBI yang diterima dana pensiun (Pasal
29 UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun)

d) Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam rangka


pemilikan rumah sederhana, sangat sederhana, rusun sederhana, dan tanah
kavling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk dihuni sendiri

Metode PPh Final atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta SBI

Gross Method Nett Method


Transaksi
( Metode Bruto) (Metode Neto)

Pemotongan PPh atas Bank xxx Bank xxx


pendapatan
PPh Pasal 4 Ayat (2) xxx Pendapatan Bunga xxx

Pendapatan Bunga xxx

PPh final Pendapatan secara


diklasifikasikan fiskal disajikan secara
neto, sehingga harus di
sebagai beban
rekonsiliasi fiskal
operasional negatif pada akhir
tahun.

Anda mungkin juga menyukai