Anda di halaman 1dari 3

KASUS UNTUK OSCE KLP 11

STROKE (S3)
Tn. K berusia 55 tahun, sebelum masuk ke Rumah sakit Tn. K mengalami kejang-
kejang secara terus menerus, hingga tidak sadarkan diri, karenanya keluarganya
membawa Tn. K ke RS. Saat bangun klien menanyakan kenapa klien tiba-tiba berada
di RS. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 05 Agustus 2020 klien mengatakan
pusing, pusing dirasakan sangat berat, pusing dirasakan jika klien beraktivitas dan
berkurang jika klien beristirahat. Klien juga mengatakan lemas. Aktivitas sehari-hari
klien dibantu. Klien sebelumnya pernah di rawat di RS, klien mempunyai riwayat
hemiparesis pada bagian wajah sebelah kiri beberapa bulan SMRS. Klien juga
merupakan perokok aktif. Klien terdiagnosa stroke non-hemoragic.
Pemeriksaan fisik:
Didapatkan hasil GCS E3V5M6, TD: 160/100 mmHg, Nadi: 82x/menit, RR:
22x/menit, Suhu: 36,5 C. Nilai kekuatan otot eketremitas atas ka/ki: 4/2, ektremitas
bawah ka/ki: 4/2. CRT: 2 detik.
Hasil CT scan: lacunar infark di pericornu anterior, ventrikel lateralis dextra, awal
atrofi cerebri
Hasil pemeriksaan Laboratorium
Hb: 9,6 g/dL, Ht: 30,3 %, Eritrosit: 3,44 juta/uL, Leukosit: 10,0, Ureum: 39Mg/dL,
Kalium: 3,8 mEq/L, Kreatinin: 1 mg/dL,
Terapi yang diterima oleh Tn. K
- Infus NaCl 0,9%
- Amlodipine 1 x 10 mg PO
- Sitikolin 2 x 1
- Ranitidin 2 x 1
- Cefotaxime 2 x 1
- Diazepam diberikan jika kejang
- Penitoin tablet 3 x 1
ANEMIA (H1)
Bapak A, 48 tahun, dirawat dengan keluhan badan lemah,
penurunan nafsu makan dan sesak nafas. Wajah Bapak
A kelihatan pucat dan emosinya labil mudah
tersinggung. Pada pemeriksaan lab ditemukan kadar
Hemoglobin 7,6 g/dl, Hematokrit 25%, eritrosit 2,5
mill/mcl. Bapak A pernah dirawat 2 tahun yang lalu
dengan keluhan sakit lambung. Bapak A sering minum
minuman beralkohol sejak masih muda. Pola makan
biasa 2-3 x sehari, tidak menyukai daging dan sayur-
sayuran. Tanda vital TD 120/60 mmHg, HR 77 x per
menit, RR 18 x permenit, Suhu 39,7 C. Nampak sariawan
dan perbesaran kelenjar limfe di leher.
TB PARU (R3)

Seorang laki-laki (42 th) mengeluh batuk dan sesak nafas. 3 hari SMRS klien mulai merasakan
sesak. Kemudian di bawa ke RS. Pada saat dikaji, klien mengatakan batuk disertai dahak dan
adanya darah, klien mengeluh sesak di dada dan merasa penuh, keringat dingin pada malam
hari. Sesak dirasakan lebih berat saat malam dan pagi hari. Sesak dirasakan seperti di cekik
skala 2 (0 – 4)..
Klien mengatakan bahwa batuk dirasakan lebih dari 2 bulan, klien mengeluh jarang makan
karena adanya mual. Klien pernah berobat ke pelayanan kesehatan, namun batuk tidak kunjung
sembuh. Klien menjadi putus asa dan menjadi malas berobat, klien mengatakan adanya
penurunan berat badan. Menurut klien, klien memiliki riwayat merokok selama 35 tahun.
Klien mengaku tinggal di daerah yang padat dan kamar tidur lembab dan venntilasi udara serta
paparan matahari minimal, tempat tinggal klien dekat dengan kandang ayam. Klien tinggal
bersama dengan istri dan 2 orang anaknya.

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran: compos mentis; Tekanan darah : 100/70 mmHg; Nadi : 109 x/ menit; Respirasi:
26 x/menit, Suhu : 36,5. epistaksis (-), sekret (+), terpasang O2 nasal ( 2 – 4 liter). Bentuk
dada simetris, penggunaan otot bantu pernafasan (+). Ronchi (+). Pengembangan paru kiri
dan kanan simetris.Terdapat penurunan berat badan dari 65 kg menjadi 45 kg (kondisi
sekarang) tinggi Badan 158 cm. BTA (+). Adanya benjolan dileher. Klien tampak lemah.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb: 11.8, Hematokrit : 35,

Therapy:
Omeprazole 2 x 20 mg; Ambroxol 3 x 30 mg; Levofloxacin 1 x 750 mg; Nebulizer

Anda mungkin juga menyukai