Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN 

“PENYULUHAN HIPERTENSI”

Topik : “Penyuluhan Hipertensi” 


Hari / Tanggal :   Selasa 30 Desember 2020
Waktu :  1 x 60 menit
Tempat :  Di kediaman keluarga Bp. D Ds. Damarsi RT 29 RW 06 Kecamatan
Buduran Kabupaten Sidoarjo
Sasaran :  Bp. D
1. Tujuan
a. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan pasien


memahami tentang pengertian, tipe, klasifikasi, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengaturan pola jenis makanan pada hipertensi. 

b. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan pasien dan


keluarga memahami:
a. Memahami dan menjelaskan pengertian hipertensi 
b. Memahami dan menjelaskan tipe hipertensi
c. Memahami dan menjelaskan penyebab hipertensi
d. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
e. Memahami dan menjelaskan pencegahan hipertensi
f. Memahami dan menjelaskan komplikasi hipertensi
g. Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan hipertensi
h. Memahami dan menjelaskan pengaturan pola jenis makanan pada hipertensi.
2. Materi
Pokok bahasan : Pencegahan hipertensi
Sub pokok bahasan :
a. Pengeretian hipertensi
b. Tipe hipertensi
c. Klasifikasi hipertensi
d. Penyebab hipertensi
e. Tanda dan gejala hipertensi
f. Pencegahan hipertensi
g. Komplikasi hipertensi
h. Penatalaksanaan hipertensi
i. Pengaturan pola jenis makanan pada hipertensi
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Pemeriksaan tekanan darah
4. Media
a. Leaflet
5. Kegiatan penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan peyuluhan Kegiatan peserta

Pendahuluan 30 Mempersiapkan alat, peserta dan Peserta menyiapkan diri


Desember penyaji ditempat penyuluhan
2020
08.00-
08.10

Pelaksanaan    30 Pembukaan acara oleh Mendengarkan


Desember moderator pembukaan yang
2020 disampaikan oleh
08.10- moderator
08.20

  30 Pelakasanaan: Mendengarkan dan


Desember Menjelaskan materi memberi umpan balik
2020 penyuluhan secara berurutan terhadap materi yang
   08.20- dan teratur disampaikan
08.40
Materi:

a. Pengeretian hipertensi
b. Tipe hipertensi
c. Klasifikasi hipertensi
d. Penyebab hipertensi
e. Tanda dan gejala
hipertensi
f. Pencegahan hipertensi
g. Komplikasi hipertensi
h. Penatalaksanaan
hipertensi
i. Pengaturan pola jenis
makanan pada hipertensi

30 Desember Sesi tanya jawab dan evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan


2020 hasil yang dipandu oleh mengenai materi yang
08.40-08.55 moderator belum dipahami 
2. Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan.

Penutup 19 April Penutup oleh moderator.


2020
08.55-
09.00
 
6. Evaluasi
      Evaluasi struktural
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa FKP UNAIR SURABAYA
c. Pe\rsiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
 
Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan
perannya dengan baik.
Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan dengan dapat
menjawab 2 pertanyaan yang di berikan moderator
b. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyaji.
b. Terdapat peningkatan dari nilai soal pre test ke post test minimal 60%
7. Struktur Penyuluhan
a. Moderator : Nanik Widyastuti
b. Penyaji : Nanik Widyastuti
    
c. Fasilitator : Nanik Widyastuti
d. Observer & Dokumentasi : Nanik Widyastuti
8. Uraian Tugas
1. Moderator : Memimpin jalannya penyuluhan, memperkenal diri,
menjelaskan tujuan dari penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
dan
Sehat, Menjelaskan Topik penyuluhan, waktu dan tempat
terlaksana penyuluhan, menjelaskan sasaran pada penyuluhan
tersebut dan menyimpulkan hasil penyuluhan. 
2. Penyaji : Menyampaikan materi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dan prioritas menjawab pertanyaan
2. Fasilitator : Memberikan fasilitas dalam menunjang penyuluhan.
2. Observer : Memantau dan mengawasi jalannya penyuluhan.
2. Dokumentasi : Mendokumentasikan jalannya acara penyuluhan dari awal
hingga akhir.

9. Sumber
a. Dalimartha, S. (2008). Care Yourself Hipertensi. Jakarta. Penebar Plus.
b. Hartono, LA. 2007. Stres dan Stroke. Yogyakarta: Kanisius pp: 9-10
c. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-
dan-pembuluh-darah/page/22/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh
d. http://www.yankes.kemkes.go.id/read-diet-penderita-hipertensi-4161.html
e. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-
dan-pembuluh-darah/page/22/cegah-hipertensi-dengan-menerapkan-cerdik
f. PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular,
edisi pert., Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta.
g. Suddart & Brunner. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2, 2001, EGC, Jakarta
h. Sustrani.  dkk. 2006.Hipertensi.jakarta:gramedia
i. WHO. 2013. World Health Day 2013: Measure Your Blood Pressure, Reduce
Your Risk. diambil dari: http://www.who.int. diakses 12 Mei 2015
 

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI

 
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau yang biasa disebut sebagai tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013;Ferri, 2017).

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis penyakit yang
mematikan di dunia dan faktor resiko paling utama terjadinya hipertensi yaitu faktor usia
sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering dijumpai pada usia senja/ usia lanjut
(Fauzi, 2014).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang sering terjadi pada lansia
dengan terjadi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg.   

2. Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi 


Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dibagi menjadi 2, diantaranya Hipertensi
Primary dan Hipertensi Secondary :
a. Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau
bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah
tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi
sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang
kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan
darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/ menderita penyakit lainnya seperti
gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu
hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu.
Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

3. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa 

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII


Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Sumber : Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation,and


Treatment or High Pressure VII/JNC - VII, 2003

4. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.
Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga
yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa
faktor tersebut antara lain:
a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah
tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih
tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah
tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.

c. Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

d. Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat
membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol,
silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.

e. Obesitas / Kegemukan
Penderita obesitas dengan hipertensi memiliki daya pompa jantung dan sirkulasi
volume darah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penderita yang memiliki
berat badan normal.

f. Stress
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.

g. Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

h. Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

i. Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.

j. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan
darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita
tekanan darah tinggi.

5. Tanda dan Gejala


Hipertensi memiliki tanda dan gejala seperti :
a. Sakit kepala atau pusing
b. Pusing dan keletihan 
c. Mudah marah
d. Susah tidur
e. Berat di tengkuk
f. Sesak napas
g. Mual dan muntah
h. Pandangan kabur
6. Pencegahan
a. Jaga berat badan
b. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
c. Berhenti merokok dan alkohol
d. Kurangi atau tidak minum kopi 
e. Cukup istirahat dan tidur
f. Hindari stress
g. Olahraga secara teratur
h. Banyak makan sayur dan buah
i. Cegah Hipertensi dengan CERDIK, yaitu :
Cek kesehatan secara rutin
Enyahkan asap rokok
Rajin aktifitas fisik
Diet seimbang
Istirahat cukup
Keola stress
j. Kendalikan hipertensi dengan PATUH, yaitu :
P :Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.
A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T: Tetap diet dengan gizi seimbang
U: Upayahkan aktifitas fisik dengan aman
H: Hindari asap rokok, alcohol dan zat karsinogenik

7. Bahaya hipertensi/ komplikasi


Hipertensi harus dicegah karena :
a. Dapat menyebabkan gangguan penglihatan
b. Stroke atau kelumpuhan
c. Serangan jantung
d. Gagal ginjal.
8. Penatalaksanaan
a. Nonfarmakologis

Modifikasi gaya hidup dalam penatalaksanaan nonfarmakologi sangat penting untuk


mencegah tekanan darah tinggi. Penatalaksanaan nonfarmakologis pada penderita
hipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara
memodifikasi faktor resiko yaitu :

1. Mempertahankan berat badan ideal


Mempertahankan berat badan yang ideal sesuai Body Mass Index dengan rentang
18,5 – 24,9 kg/m2. BMI dapat diketahui dengan rumus membagi berat badan
dengan tinggi badan yang telah dikuadratkan dalam satuan meter. Obesitas yang
terjadi dapat diatasi dengan melakukan diet rendah kolesterol kaya protein dan
serat. Penurunan berat badan sebesar 2,5 – 5 kg dapat menurunkan tekanan darah
diastolik sebesar 5 mmHg (Dalimartha, 2008).
2. Mengurangi asupan natrium (sodium)
Mengurangi asupan sodium dilakukan dengan melakukan diet rendah garam yaitu
tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4 gr garam/hari), setara
dengan satu sendok teh setiap harinya. (Dalimartha, 2008).
3. Batasi konsumsi alcohol
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau lebih dari 1 gelas
per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga membatasi atau
menghentikan konsumsi alkohol dapat membantu dalam penurunan tekanan darah
(PERKI, 2015).
4. Mengonsumsi buah dan sayur
4. Menghindari merokok
Merokok meningkatkan resiko komplikasi pada penderita hipertensi seperti
penyakit jantung dan stroke.
6. Penurunan stress 
Penurunan stress dengan cara relaksasi seperti relaksasi otot, yoga atau meditasi
yang dapat mengontrol sistem saraf sehingga menurunkan tekanan darah yang
tinggi (Hartono, 2007).
7. Aromaterapi (relaksasi)
Aromaterapi adalah salah satu teknik penyembuhan alternatif yang menggunakan
minyak esensial untuk memberikan kesehatan dan kenyamanan emosional.
Aromaterapi yang dapat digunakan adalah lavender, kenanga,cendana, mawar,
minyak kayu putih.
8. Terapi masase (pijat)
Masase atau pijat dilakukan untuk memperlancar aliran energi dalam tubuh
sehingga meminimalisir gangguan hipertensi beserta komplikasinya, saat semua
jalur energi terbuka dan aliran energi tidak terhalang oleh tegangnya otot maka
resiko hipertensi dapat diminimalisir(Dalimartha, 2008).

b. Farmakologis
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

1. Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan


golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi
karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka
pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
2. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang
dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat
kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
3. Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme
(ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah
tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga
memperlebar pembuluh darah.
9. Pengaturan pola dan jenis makanan pada hipertensi
MAKANAN YANG DIANJURKAN
a. Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah dari
bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie, bihun,
roti.
b. Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.
c. Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
d. Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
e. Teh.
f. Bumbu kering yang tidak mengandung garam
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
a. Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau baking
powder
dan soda.
b. Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti
dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
c. Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
d. Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti
asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
e. Margarin dan mentega biasa.
f. Minuman ringan.
g. Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, maggi, tomat
ketchup, petis, dan tauco.

Anda mungkin juga menyukai