TINJAUAN PUSTAKA
A. SKIZOFRENIA
1.Pegertian
logis, persepsi dan perhatian yang keliru afek yang datar atau tidak sesuai,
pasien skizofrenia menarik diri dari orang lain dan kenyataan, sering kali
zat merupakan masalah utama bagi para pasien skizofrenia, terjadi pada
2) Gangguan emosi,
3) Gangguan kemauan,
4) Autisme
1) waham
2) halusinasi,
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.Gangguan ini
menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi ,delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan
perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala daro psikosis, yaitu kondisi di mana
Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal berduanya berbeda. Psikosis hanya salah
Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia.
Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Di
samping itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain,
Indonesia tahun 2013, diperkirakan 1-2 orang tiap 1000 penduduk Indonesia mengalami
gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia, dan hamper 15 persen penderitanya mengalami
pemasungan.
2. Gejala dan tanda
Gejala awal skizofrenia umumnya muncul di masa remaja. Oleh karena itu, gejala awal ini sering
di salah artikan, kerena dinilai wajar terjadi pada masa remaja. Pada pria, gejala wal muncul di
usian 15-30 tahun. Sedangkan pada wanita, gejala biasanya menyerang kelompok usia 25-30
tahun.
Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori yaitu positif dan negative. Gejala positif mengacu
pada perilaku yang tidak tampak pada individu yang sehat, meliputi:
a. Halusinasi. Adalah perasaan mengalami sesuatu yang terasa nyata, namum sebenarnya perasaan
itu hanya ada di pikiran penderitanya. Misalnya, merasa mendengar sesuatu, padahal orang lain
b. Delusi /waham adalah meyakini sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan. Gejalanya
beragam, mulai dari merasa diawasi, di ikuti, dan bahkan sebagai besar penderita skizofrenia
c. Kacau dalam berpikiri dan berbicara.Gejala ini dapat diketahui dari kesulitan penderita dalam
berbicara. Penderita skizofrenia sulit berkonsentrasi, bahka membaca koran atau menonton
televise saja sangat kesulitan. Caranya berkomunikasi juga membingungkan, sehingga sulit
juga tidak biasa. Secara tidak terduga, penderita dapat tiba-tiba barteriak dan marah tampa
alasan.
Gejala negative mengacu pada hilangnya minat yang sebelumnya dimiliki oleh penderita. Gejala
negative dapat berlangsung beberapa tahun, sebelum penderita mengalami gejala awal.
Seringkali, hubungan pendrita dan keluarga rusak akibat gejala negative. Hal ini karena gejala
negative seringkali disalah artikan sebagai sikap malas dan tidak sopan..gejala negative
e. Respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah
(monotoh).
h. Kehilangan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas, seperti menjali hubungan atau
berhubungan sexk.
j. Tidak nyaman berada dekat oramg lain. dan tidak mau memulai percakapan.
3.Penyebab
a. Faktot genetic
Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia, 10% lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.
Resiko akan menjadi 40% lebig besar bila kedua orang tuanya sama-sama menderita skizofrenia.
Pada orang yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, resiko meningkat hingga 50%.
Penelitian menunjukan bahwa ketidak seimbangan kadar dopamine dan serotonin beresiko
menimbulkan skizofrenia. Dopamine dan serotonin adalah bagian besar dari neurotransmitter, zat
Telah diketahui juga, terdapat perbedaan struktur dan fungsi otak pada penderita skizofrenia.
c. Faktor lingkungan
Te
B. Terapi aktivitas kelompok
1.Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap
sejumlah pasien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang
kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive (Stuart & sundeen, 1998).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada
sebagai terapi , dan kelompok digunakan sebagai target asuahan (Kelliat, 2005).
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama yang lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
Kelompok adalah dekumpulan individu yang mempunyai hubungan satu sama yang lain, saling
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan
2.Manfaat
b. Membentuk sosialisasi.
c. Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan
antara reaksi emosional dari diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan
dan afektif.
3.Macam-macam
Terapi aktiviyas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stumulasi terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk di diskusikan dalam kelompok
(keliat,2004).Fokus terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah membantu pasien yang
halisinasi, menarik diri dengan realitas, kurang inisiatif atau ide, kooperatif , sehat fisik, dan
Adapun tujuan dari TAk stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk
dengan tepat dan menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
(Darsana,2007).
Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalah
kehidupan, khususnya untuk pasien halusinasi. Aktivitas dibagi dalam empat sesi yang tidak
Tak stimulasi sensorik adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan memberikan
1) Bentuk stimulus:
Terapi aktivitas kelompok orientasi realita (TAK): orientasi realita adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien/klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/
tempat, waktu.
Klien/pasien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas
Klien/pasien tidak lagi mengenal tempat, waktu, dan orang orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan pasien/klien merasa asing dan menjadi pecentus terjadinya ansietas pada
pasien/klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu aktivitas yang mrmberi stimulus
secara konsisten kepada pasien/klien tentang tealitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendri, orang lain, waktu, dan tempat.
Tujuan umum yaitu pasien/klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan
kenyataan,
3) Pasien/klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat
Aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu.
dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat, dan waktu.
Tahapan kegiatan :
a) Sesi satu : Orientasi orang
Pasien/klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
dalam melakukan interaksi sosial maupun barperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi
Tujuan umum :
saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekpresikan ide serta
Tujuan khusus :
1.pengertian
Realitas sosial adalah kenyataan atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Hal
ini terkait dengan kestabilan dalam keadaan normal atau keadaan tidak normal yang terjadi
dalam pola-pola hubungan di masyarakat. Realitas sosial (social reality) adalah kenyataan yang
di konstruksikan secara sosial. Maksudnya, ini muncul dari pikiran manusia dan berkembang
Realitas sosial adalah bentuk kegiatan, perubahan,dan kejadian nyata dalam masyarakat
yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Peristiwa ini terbentuk karena proses intreaksi
yang berlangsung di masyarakat yang seringkali menjadi penyebab dalam dinamika kelompok
sosial masyarakat.
Menurut Emile Durkheim realita sosial adalah cara bertindak apakah tetap atau tidak
yang bias menjadi pengaruh atau hambatan ekternal bagi individu. Hal itu bias bararti bahwa
fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan perasaan yang berada diluar individu dan koersif
Menurut Peter Berger dan Thomas Luckman realitas adalah kualitas yang berkaitan
dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat
dienyahkan).
Menurut W.I.Thomas realitas atau kenyataan sosial adalah konsekuensi dari definisi kita
terhadap situasi. Bukan defenisi situasi itu sendri. Artinya apa yang kita anggap nyata adalah
produk dari persepsi dan hasil interpretasi kita terhadap apa yang nyata.
a. Realitas sosial objektif yaitu gejala-gejala sosial yang terdapat dalam kehidupan
b. Realitas sosial subjektif yaitu realitas sosial yang terbentuk pada diri khalayak
yang berasal dari realitas sosial objektif dan realiras sosial simbolik.
c. Realitas sosial simbolik yaitu bentuk-bentuk simbolik dari realitas sosial objektif
yang biasanya diketahui oleh khalayak dalam bentuk karya seni, fisik, serta isi
media
a. Eksternalisasi yaitu proses ide-ide yang muncul dari alam pikiran manusia
menjadi sesuatu yang eksis diluar diri individu. Dengan kata lain, eksternalisasi
b. Objektifikasi yaitu proses ide-ide tersebut menjadi objek dan mulai dipersepsikan
dan dilakukan secara berulang. Proses objektifikasi bias berlangsung sangat lama,
lintas generasi, sehingga mungkin saja generasi yang baru menerima sesuatu
yang sudah mengalami objektifikasi diserap masuk kedalam diri manusia sebagai
sebuah pengetahuan. Pada tahap ini individu atau aktor melihat realitas sebagai