N DENGAN
DIAGNOSA MEDIS STEMI ANTERIOR DI RSJHK
PADA TANGGAL 15 DESEMBER 2020
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020/2021
RESUME
Tanggal : 15 Desember 2020
A. Identitas Pasien
B. Data Fokus
NO Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
1 DS: DO : Nyeri Akut
P : Iskemia jaringan miokard
- Pasien tampak
Q : pasien mengatakan nyeri
memegangi dada
yang dirasakan seperti
kiri
tertekan dan tidak hilang
- Pasien tampak
dengan istirahat
meringis
R : pasien mengatakan nyeri
dirasakan pasien menjalar - Dari hasil
ke leher dan lengan kiri pemeriksaan
S : pasien mengatakan skala tanda-tanda vital
nyeri pasien 3 dari 10 skala
TD : 180/100
yang diberikan
S : 36, 90C
T : pasien mengeluh nyeri dada
sejak 10 jam sebelum RR : 24 x/menit
masuk rumah sakit, durasi
N : 68 x/menit
lebih dari 20 menit dan
intesitasnya makin
memberat, pasien
mengatakan keluhan nyeri
dada muncul saat pasien
tidur malam hari kemudian
terbangun karena nyeri
Pasien mengatakan nyeri
dirasakan disertai keringat
dingin, tanpa mual dan
muntah.
2 DS : DO : Penurunan Curah
- Pasien mengeluh nyeri Jantung
- Dari hasil
dada sejak 10 jam sebelum
pemeriksaan
masuk rumah sakit, dengan
tanda-tanda vital
skala nyeri pasien 8 dari 10
TD : 180/100
skala yang diberikan, nyeri
yang dirasakan pasien S : 36, 90C
menjalar ke leher dan
RR : 24 x/menit
lengan kiri disertai keringat
N : 68 x/menit
dingin, tanpa mual dan
muntah. - Dari hasil
- Pasien mengatakan nyeri pemeriksaan ekg
dada dirasakan seperti diperoleh hasil
tertekan dan tidak hilang SR, rate 68
dengan istirahat, durasi x/menit, axis
lebih dari 20 menit dan normal, P wave
intesitasnya makin norml, PR interval
memberat. 0,16, QRS
- Pasien mengatakan keluhan complex 0,08
nyeri dada muncul saat mm, ST elevasi di
pasien tidur malam hari V2-V4, II, III, aVF
kemudian terbangun karena , T inverted di V2-
nyeri V6.
- Pasien mengatakan nyeri
- Dari hasil
dirasakan disertai keringat
pemeriksaan lab
dingin, tanpa mual dan
Hb 14,6 ; Ht
muntah.
46,6 ; Leukosit
- Pasien dinyatakan serangan
9100 ; trombosit
jantung dan di rujuk ke
241.000 ; Hs Trop
RSJHK.
T 9. 406, Ureum
- Pasien dan keluarga
27 ; creatinin 0,79
mengatakan setuju dirujuk
; eGFR 89 ; GDS
untuk dilakukan tata
100 ; Na 142 ; K
laksana lebih lanjut (PCI).
3,7 ; Ca Tot 2,03 ;
- Saat di UGD RSJHK nyeri
Mg 2,1 ; CI 104,
dada pasien dengan skala 3
Laktat 2,1.
dari 10 skala yang
diberikan.
- Pasien mengatakan
memiliki riwayat penyakit
hipertensi tidak terkontrol
dan merokok kretek aktif
sejak remaja dengan 1
bungkus per hari.
Akibat jika tidak ditanggulangi : menyebabkan komplikasi lanjut seperti gagal jantung
dan shock kardiogenik
2. Penurunan Curah Jantung
P : Penurunan Curah Jantung
E : Perubahan frekuensi atau irama jantung
S : Pasien mengeluh nyeri dada sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit, dengan
skala nyeri pasien 8 dari 10 skala yang diberikan, nyeri yang dirasakan pasien
menjalar ke leher dan lengan kiri disertai keringat dingin, tanpa mual dan muntah.
Pasien mengatakan nyeri dada dirasakan seperti tertekan dan tidak hilang dengan
istirahat, durasi lebih dari 20 menit dan intesitasnya makin memberat. Pasien
mengatakan keluhan nyeri dada muncul saat pasien tidur malam hari kemudian
terbangun karena nyeri. Pasien mengatakan nyeri dirasakan disertai keringat
dingin, tanpa mual dan muntah. Pasien dinyatakan serangan jantung dan di rujuk
ke RSJHK. Pasien dan keluarga mengatakan setuju dirujuk untuk dilakukan tata
laksana lebih lanjut (PCI). Saat di UGD RSJHK nyeri dada pasien dengan skala 3
dari 10 skala yang diberikan. Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit
hipertensi tidak terkontrol dan merokok kretek aktif sejak remaja dengan 1
bungkus per hari. Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital: TD : 180/100,S : 36,
90C,RR : 24 x/menit, N : 68 x/menit, Dari hasil pemeriksaan ekg diperoleh hasil
SR, rate 68 x/menit, axis normal, P wave norml, PR interval 0,16, QRS complex
0,08 mm, ST elevasi di V 2-V4, II, III, aVF , T inverted di V 2-V6. Dari hasil
pemeriksaan lab Hb 14,6 ; Ht 46,6 ; Leukosit 9100 ; trombosit 241.000 ; Hs Trop
T 9. 406, Ureum 27 ; creatinin 0,79 ; eGFR 89 ; GDS 100 ; Na 142 ; K 3,7 ; Ca
Tot 2,03 ; Mg 2,1 ; CI 104, Laktat 2,1.
Proses terjadi : STEMI disebabkan oleh adanya aterosklerotik pada arteri koroner
atau penyebab lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardium. Aterosklerosis merupakan
kondisi patologis dengan ditandai oleh endapan abnormal lipid, trombosit,
makrofag, dan leukosit diseluruh lapisan tunika media. Akhirnya terjadi
perubahan struktur dan fungsi arteri koroner dan terjadi penurunan aliran darah ke
miokard. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tak terduga berkaitan dengan
ruptur plak dan langsung menyumbat arteri koroner.
Aspirin : Mencegah
sumbatan baru
C1Opidogrel : mencegah
sumbatan baru
Penurunan curah jantung berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Mengobservasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui adanya
2 Selasa/15 Desember
dengan perubahan frekuensi atau irama keperawatan selama 1 x vital perubahan TD,nadi secara
2020/ 08.00 wita
jantung ditandai dengan Pasien masuk 30 menit diharapkan 2. Kaji GCS dini sehingga memudahkan
RSUD Kota Tanggerang mengeluh nyeri terjadi peningkatan curah 3. Monitor status dalam melakukan
dada sejak 10 jam sebelum masuk rumah jantung dengan kriteria kardiovaskuler intervensi karena TD dapat
sakit, dengan skala nyeri pasien 8 dari 10 hasil : 4. Berikan makanan porsi meningkatkan rangsangan
skala yang diberikan, nyeri yang 1. Tanda-tanda vital makan kecil dan mudah simpatis, kemudian turun
dirasakan pasien menjalar ke leher dan dalam rentan normal dikunyah, batasi asupan bila curah jantung
lengan kiri disertai keringat dingin, tanpa 2. Tidak ada edema paru, kafein,kopi, coklat, cola dipengaruhi. Hipotensi
mual dan muntah. Pasien mengatakan perifer dan tidak ada 5. Kolaborasi pemberian o2 dapat terjadi akibat
nyeri dada dirasakan seperti tertekan dan asites disfungsi ventricular,
tidak hilang dengan istirahat, durasi lebih 3. Tidak ada penurunan hipoperfusi miokardium
dari 20 menit dan intesitasnya makin kesadaran dan stimulasi vagal.
memberat. Pasien mengatakan keluhan
Namun pada hipertensi
nyeri dada muncul saat pasien tidur
juga dapat terjadi akibat
malam hari kemudian terbangun karena
nyeri, ansietas, pelepasan
nyeri. Pasien mengatakan nyeri dirasakan
katekolamin, dan memiliki
disertai keringat dingin, tanpa mual dan
masalah pembuluh darah
muntah. Pasien dinyatakan serangan
sebelumnya. Hipotensi
jantung dan di rujuk ke RSJHK. Pasien
ortostatik (postural)
dan keluarga mengatakan setuju dirujuk
mungkin berhubungan
untuk dilakukan tata laksana lebih lanjut
dengan komplikasi infark,
(PCI). Saat di UGD RSJHK nyeri dada
misalnya gagal jantung.
pasien dengan skala 3 dari 10 skala yang
2. Untuk mengetahui tingkat
diberikan. Pasien mengatakan memiliki
kesadaran pasien
riwayat penyakit hipertensi tidak
terkontrol dan merokok kretek aktif sejak 3. Untuk mengetahui
remaja dengan 1 bungkus per hari. Pasien patologis pada jantung.
tampak memegangi dada kiri, Pasien Denyut dan ritme jantung
tampak meringis, Dari hasil pemeriksaan berespon terhadap
tanda-tanda vital : TD : 180/100,S : 36, medikasi, aktivitas, dan
90C,RR : 24 x/menit, N : 68 x/menit, Dari perkembangan komplikasi.
hasil pemeriksaan ekg diperoleh hasil SR, Disritmia terutama
rate 68 x/menit, axis normal, P wave kontraksi ventricular yang
norml, PR interval 0,16, QRS complex premature atau progressive
0,08 mm, ST elevasi di V2-V4, II, III, aVF heart block, dapat
, T inverted di V2-V6. Dari hasil mempengaruhi fungsi
pemeriksaan lab Hb 14,6 ; Ht 46,6 ; jantung atau meningkatkan
Leukosit 9100 ; trombosit 241.000 ; Hs
kerusakan iskemik.
Trop T 9. 406, Ureum 27 ; creatinin
4. Makanan besar dapat
0,79 ; eGFR 89 ; GDS 100 ; Na 142 ; K
meningkatkan beban kerja
3,7 ; Ca Tot 2,03 ; Mg 2,1 ; CI 104,
miokard dan menyebabkan
Laktat 2,1.
stimulasi vagal, yang
mengakibatkan bradikardia
atau denyut ektopik.
Kafein merupakan
stimulant langsung pada
jantung yang dapat
meningkatkan denyut
jantung.
5. Untuk membantu
memenuhi kebutuhan
oksigen.
E. Implementasi Keperawatan
1 - Mengukur GCS pasien Ds : Pasien mengeluh nyeri dengan skala 3 dari 10 skala
yang diberikan
Do : Kesadaran pasien kompomentis, E3, V5, M6
Mahasiswa,