Anda di halaman 1dari 5

MENU

Melji Salwanis

Berbagi untuk akhiratku

MENU

Melji Salwanis masalah guru mata kuliah perubahan kurikulum solusi cerdas solusi mengatasi masalah
guru Masalah yang di alami guru dengan seringnya ada perubahan kurikulum (solusi)

MASALAH YANG DI ALAMI GURU DENGAN SERINGNYA ADA PERUBAHAN KURIKULUM (SOLUSI)

MELJI SALWANIS 20.42 MASALAH GURU MATA KULIAH PERUBAHAN KURIKULUM SOLUSI CERDAS
SOLUSI MENGATASI MASALAH GURU

Masalah Guru terhadap perubahan Kurikulum yang Gergonta - Ganti

Dunia pendidikan di negara kita saat ini mempunyai begitu banyak masalah yang tidak kunjung
usai,masalah – masalah yang tidak ada habisnya memaksa keras pemerintah untuk berpikir mencari
jalan keluarnya. Dari sekian banyak masalah, ada masalah yang cukup terkenal Di benak guru, masalah
kurikulum .Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang
diinginkan.

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan
kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan
zaman, guna mencapai hasil yang maksimal. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau
sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru
belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut bahkan mungkin siswa justru tidak
siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di
indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan
diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut
dengan baik.Malah kurikulum yang baru menyebabkan beberapa masalah.

Ø Perubahan kurikulum pendidikan yang tidak membawa dampak positif terhadap mutu pendidikan.

Ø Keterbatasan kemampuan guru untuk memahami kurikulum yang terus berubah


Seperti kita tahu saat ini bahwa kurikulum di indonesia sering di gonta ganti tanpa memikirkan dengan
serius apakah siswa dapat menerina dan beradaptasi dengan sistem atau kurikulum yang baru tersebut.
Kurikulum di indonesia sudah berganti sekitar enam kali mulai dari kurikulum tahun 1984 yang
kemudian di ganti dengan kurikulum 1975 dan di perbaharui lagi dengan kurikulum 1984 sampai
akhirnya indonesia memakai kurikulum 2004 atau sering di sebut dengan KTSP. Lalu apa sebenarnya
maksut dan tujuan pemerintah menganti kurikulum yang sudah di terapkan dengan kurikulum baru yang
belum tentu dapat beradaptasi dengan siswa atau peserta didik.

Kurikulum pendidikan yang baru telah dicanangkan. Itu berarti sistem pedidikan akan kembali berubah.
Kurikulum merupakan sebuah pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Pergantian kurikulum
mengindikasikan bahwa kurikulum yang lama belum bisa memenuhi target yang telah ditentukan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
kini akan diganti dengan kurikulum 2013, karena KTSP memiliki beberapa kekurangan. Hal itu
sebagaimana tercantum pada Buku "Bahan Uji Coba Publik Kurikulum 2013" yang menyatakan bahwa
Kurikulum 2006 memiliki delapan masalah yang perlu dievaluasi.

Sering sekali kurikulum menjadi kambing hitam dari semua kejadian-kejadian yang mencoreng nama
baik pendidikan. Padahal, pada kurikulum KTSP juga pernah diberikan komando untuk menyisipkan
pendidikan karakter yang akhinya semua perangkat pembelajaran harus ditambahi dengan kata
‘karakter’. Meskipun dalam pelaksanaannya masih harus dipertanyakan. Kurikulum 2013 memang
memiliki fokus utama pada penciptaan pendidikan berkarakter. Pendidikan berkarakter ini diharapkan
dapat menjadikan anak didik lebih memiliki keperibadian dan menjadi manusia yang berkualitas. Tidak
ada lagi tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, serta narkoba, karena telah tercipta anak didik yang
berkarakter dan memiliki moral yang baik. Terlebih lagi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
yang semakin menurun karena banyaknya ketidakjujuran dan ketidakadilan yang terjadi, maka
pendidikan karakter ini diharapkan dapat menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki
moral dan karakter untuk memajukan Indonesia nantinya. Harapan jangka panjang itu disebut Generasi
Emas.

Tidak dipungkiri memang, kurikulum memiliki peran yang vital dalam menentukan laju perkembangan
pendidikan, karena fungsinya sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Tetapi, hanya mengacu kepada kurikulum saja sebagai tolok ukur dalam penentuan kualitas pendidikan
juga kurang tepat. Karena guru sebagai pelaksana dan yang berperan langsung dalam pembelajaran juga
merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya. Sebagus apapun program kurikulum yang
dicanangkan, jika guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran tidak dapat memahami dan
mengaplikasikannya hasilnyapun akan sia-sia. Jadi, selain perbaikan berkala terhadap kurikulum sebagai
acuan pelaksanaan pendidikan, juga perlu diperhatikan pula pengembangan kualitas dan kemampuan
guru sebagai pelaksana dari kurikulum itu sendiri. Supaya cita-cita memiliki pendidikan berkarakter yang
digadang-gadang sebagai pembentuk Generasi Emas 2045 dapat terwujud sebagai perwujudan program
pendidikan yang berkelanjutan.
Evaluasi berkala terhadap kurikulum memang harus dilakukan untuk terus mengawal perkembangan
pendidikan nasional, tetapi pengawasan dan pengembagan kualitas pendidik juga harus diperhatikan.
Jika kurikulum 2006 dianggap gagal atau kurang berhasil untuk menghasilkan anak didik yang
berkarakter, maka perlu diperhatikan pula bagaimana peran guru selama melaksanakan kurikulum
tersebut. Bukan hanya terpaku dan fokus dengan masalah kurikulum, tetapi juga bagaimana
memperbaiki kualitas guru dan memberikan pemahaman mengenai cara memberikan pembelajaran
selama di kelas maupun luar kelas (sebagai teladan) agar dapat menyalurkan materi pelajaran sekaligus
memberikan pendidikan yang berkarakter. Oleh karena itu, menurut hemat penulis dari pada terfokus
kepada hal-hal formalitas-teoritis, seperti melakukan perubahan kurikulum akan lebih efektif apabila
pemerintah melakukan Diklat kepada para guru mengenai cara memberikan pendidikan yang
berkarakter.

Pemberian Diklat kepada guru akan lebih memberikan dampak positif mengingat sampai sekarang masih
banyak guru yang pasif dalam memberikan pelajaran. Banyak dari mereka masih menggunakan cara
lama dengan hanya menulis dan ceramah, sehingga menjenuhkan anak didik. Kejadian-kejadian seperti
ini masih sering sekali terlihat di sekolah ketika penyampaian pelajaran. Hal ini terjadi bukan lantaran
kurikulumnya yang salah melainkan guru tidak bisa komunikatif dalam mengajar. Karena selama ini tidak
semua guru mendapat pelatihan mengenai cara mengajar yang baik dan komunikatif. Jadi apabila hanya
melakukan perubahan kurikulum, guru akan semakin kebingungan. Program pendidikan berkarakter
yang menjadi fokus kurikulum pun akan ditafsirkan dan diaplikasikan sesuai dengan kemampuan dan
prespektif guru itu sendiri. Sehingga pelaksanaan kurikulum juga tidak dapat maksimal dan tidak sesuai
target.

SOLUSI

Pemerintah harus melakukan diklat terhadap setiap guru supaya semua guru mengerti dan menjalankan
atau menerapkan setiap kurikulum baru setiap tahunnya . karena setiap guru di setiap daerah
mempunyai kemampuan yang berbeda.sehingga di perlukan sosialisasi yang cukup untuk menunjang
kualitas mutu setiap tenaga pendidik di setiap daerah . karena setiap kurikulum mempunyai penilaian
yang berbeda.siswa juga harus bisa menyesuaikan diri dengan kurikulum baru karena kita harus
mengikuti perubahan kurikulum untuk merubah pendidikan di Negara kita supaya lebih baik .
pemerintah juga harus meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan
dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional, menghilangkan ketidak
merataan dalam akses pendidikan, seperti ketidak merataan di desa dan kota, pemerintah akan
menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk
menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan. Sehingga guru dapat menerapkan kurikulum 2013
dengan tepat sasaran dan sesuai target guna menumbuhkan kualitas anak didik yang berkarakter demi
mewujudkan Generasi Emas 2045 sebagaimana Grand Design Mendikbud.

Melji Salwanis
RELATED POST

Masalah yang di alami guru dengan seringnya ada perubahan kurikulum (solusi)

NEXT

Reformasi Khusus dalam dunia pendidikan Di indonesia

PREVIOUS

Tips menghadapi Tes Kesamaptaan Jasmani (SAMJAS)

0 KOMENTAR

Posting Komentar

PENENANG

TOTAL TAYANGAN HALAMAN

156509

30 Fatwa Seputar Ramadhan

Pola Pikir Pria Tentang Pernikahan

Cita-Cita Sederhana SiKecil

Pesan Singkat Agar Wanita Tidak Mudah Jatuh Cinta

Aku Sebut itu Cinta

GOOGLE+ BADGE

Beranda

Tupperware Tarakan

Tentang Latex

Adbox
FOLLOW US

FOLLOW ON TWITTER

LIKE ON FACEBOOK

SUBSCRIBE ON YOUTUBE

FOLLOW ON INSTAGRAM

Beranda

TUPPERWARE TARAKAN

ENTRI POPULER

Tips memaksimalkan Top speed Xeon Rc 125 / Xeon gt 125

MATERI GENETIK (MAKALAH BIOLOGI)

Makalah Tentang motor starter

Pengertian pertumbuhan,kematangan belajar dan latihan serta kaitannya dengan perkembangan

Apa itu memanusiakan manusia ? (pengetahuan/wawasan Pendidikan)

COPYRIGHT © 2018 MELJI SALWANIS ALL RIGHT RESERVED - CREATED BY MELJI SALWANIS |
DISTRIBUTED BY GOOYAABI TEMPLATES

© Masalah yang di alami guru dengan seringnya ada perubahan kurikulum (solusi) - Melji Salwanis

Source: http://meljisalwanis.blogspot.co.id/2016/05/masalah-yang-di-alami-guru-dengan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai