Bab I
Bab I
Kelompok 1 :
VA
Deviyana kopman (03101811003)
Minarti joisangadji (03101811049)
Warapsari (03101811012)
Adetyan (03101811039)
Kardila umar (03101811035)
Sintia kaimudin (03101811049)
Nurfaini J malan (03101811051)
Mince wakman (031018110)
Mardela mangaro (031018110)
Intan abd latif (031018110)
Fitria Hj jumrah (03101811071)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS KHAIRU
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hakikat belajar seperti itu sering tidak berjalan secara optimal dalam kehidupan anak
sehari-hari. Ada berbagai tantangan yang merupakan kendala bagi pelaksanaan strategi ini
disekolah, khususnya dari lingkungan budaya. Di dalam lingkungan keluarga, anak-anak
dituntut untuk mematuhi orang tua dan memelihara tata krama. Dalam lingkungan yang
demikian sering kepentingan anak-anak kurang diperhatikan. Sering mereka tidak dapat
bertanya kepada orang tua karena dianggap tidak pantas mencampuri urusan orang tua. Pada
pihak lain, situasi ekonomi keluarga yang makin baik sering merugikan perkembangan anak
di dalam keluarga karena mereka cenderung dimanjakan.
Banyak pekerjaan rumah tangga yang tidak diserahkan kepada anak, sehingga anak-anak
tidak memperoleh pengalaman tentang penyelesaian masalah dalam keluarga. Lama
kelamaan anak akan menjadi kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah kehidupan
yang mereka hadapi sehari-hari dalam kenyataan. Keadaan ini perlu diperhatikan oleh setiap
guru dalam mengembangkan strategi belajar mengajar ini dikelas setiap hari.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving) ?
b. Apa saja ciri-ciri model pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving) ?
c. Apa saja model pembelajaran penyelesaian masalah (problem solving)?
d. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran penyelesaian
masalah (problem solving) ?
e. Bagaimana Contoh model pembeljaran (problem solving) dalam biologi. ?
f. Bagaimana langkah-langkah dari model pembelajaran penyelesaian masalah
(problem solving) ?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk menjelaskan pengertian model pembelajaran penyelesaian masalah
(problem solving)
b. Untuk menjelaskan ciri-ciri model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving)
c. Untuk mengetahui beberapa model pembelajaran penyelesaian masalah (problem
solving)
d. Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
penyelesaian masalah (problem solving)
e. Untuk menjelaskan Contoh model pembeljaran (problem solving) dalam biologi
f. Untuk menjelaskan langkah-langkah dari model pembelajaran penyelesaian
masalah (problem solving)
4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini untuk memperluas pengetahuan para pembaca, khususnya para
mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi agar nantinya dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa dan materi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mbulu (2001:55), ciri-ciri permasalahan yang baik sesuai dengan tujuan dari
pembelajaran model pembelajaran problem solving yaitu:
Proses penyelesaian masalah dapat dilakukan dalam beberapa model. Beberapa diantara
model penyelesaian masalah tersebut sebagai berikut ;
Penyelesaian masalah menurut model ini dilakukan dalam enam tahap, yaitu :
Senesh adalah seorang guru besar ekonomi yang mengemukan tahap-tahap penyelesaian
masalah dalam pengajaran ekonomi. Ia mengemukakan tiga tahap dalam proses penyelesaian
masalah ekonomi, yaitu :
Tahap motivasi
Tahap pengembangan, dan
Tahap kulminasi.
Penyelesaian masalah itu sendiri berada dalam tahap yang kedua yaitu tahap
pengembangan dengan langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut :
Penyelesaian masalah menurut Johnson & Johnson ini dilakukan melalui kelompok.
Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran diberikan kepada siswa
untuk diselesaikan. Masalah yang dipilih mempunyai sifat conflict issue atau kontoversial,
masalahnya dianggap penting (Important), urgen dan dapat
diselesaikan (Solutionabel). Bahan-bahan ini dapat diambil dari kliping atau peristiwa
disekitar siswa. Prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut :
mendefinisikan masalah
Mendiagnosis masalah
Merumuskan alternatif strategi
Menentukan dan menerapkan startegi
Mengevaluasi keberhasilan strategi
Skenario kegiatan belajar mengajar.
Menurut Polya (2002 : 30) problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain
adalah:
Dalam buku “Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA” (Drs. Sriyono,dkk, 1992 : 119)
terdapat kebaikan dan kelemahan dalam problem solving, yaitu ;
Kebaikan problem solving :
Kelemahan problem solving :
Menurut Polya (2002 : 27) memberi empat langkah pokok cara pemecahan masalah, yaitu ;
a. Memahami Masalahnya
Masing-masing siswa mengerjakan lathan yang berbeda dengan teman sebelahnya.
b. Menyusun Rencana Penyelesaian
Pada tahap ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi masalah,kemudian
mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Itu
Langkah yang ketiga, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan melihat contoh atau
dari buku, dan bertanya pada guru.
d. Memeriksa Kembali Penyelesaian yang telah Dilaksanakan
Terakhir siswa mengulang kembali atau memeriksa jawabab yang telah dikerjakan,
kemudian siswa bersama guru dapat menyimpulkan dan dapat mempresentasikan di
depan kelas.
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,bertanya, berdikusi,
dan lain-lain.
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban itu tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwajawaban tersebut itu
betul-betul cocok.
e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.
Sedangkan menurut David Johnson & Johnson ada 5 langkah SPBM ( Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah) atau problem solving melalui kegiatan kelompok. (Wina
Sanjaya ,2006:217-218)
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada kesempatan ini kami mengajak pembaca untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai model pembelajaran problem solving yang bisa digunakan saat proses
belajar mengajar baik di sekolah maupun di perguruan tinggi untuk meningkatkan
kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA