Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur
jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti
daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang
kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian
tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Tribowo, 2008).
Kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat
disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan
untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang ideal yang memiliki: 1.) Ruang persiapan yang
di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter,
alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas,
dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse,
fumehood, destilator, dan kereta dorong; 2.) Ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air
flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril, dan timbangan
kecil. 3.) Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk
mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler, dan shaker.
(Barahima, 2011).
Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan yaitu:
timbangan analitik, destilator, pH meter, autoclaf, laminar air flow, dan gelas-gelas standar. Peralatan
ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko pada pemakainya atau menimbulkan kerusakan apabila
salah prosedur dalam mengoperasikannya. (Barahima, 2011).
Sebenarnya ada pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-
kegiatannya yaitu ruangan persiapan kultur jaringan, ruangan tanam, ruangan inkubasi atau
penyimpanan, ruangan tempat penyimpanan media dan ruangan tempat menimbang bahan (Halman,
2005).
Perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan dilaksanakan dalam suatu laboratorium
yang aseptik dengan peralatan seperti pada laboratorium Mikrobiologi. Kita dapat juga memakai
peralatan sederhana seperti almari penabur buatan sendiri ataupun dengan peralatan laboratorium
kultur jaringan khususnya yang lebih canggih seperti laminary air flow (Ir.Daisy, 2012).
Barahima Abbas, 2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Alfabeta. Bandung.
Halman. 2005. Manfaat teknik kultur jaringan pada tanaman. Universitas Gadjah Mada Press. Jakarta
P.Sriyanti Hendaryono, Ir. Daisy. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Kanisius.
Press.
Yuwono, Triwibowo. 2008. Bioteknologi Pertanian. .Yogyakarta: Gadjah Mada University

Anda mungkin juga menyukai