Anda di halaman 1dari 10

BAB II

MELIHAT MASALAH MENGURAI DERITA DESA MOJOREJO

A. Kurangnya Kesadaran Pemuda/Pemudi Terhadap Kegiatan Mayarakat

Desa Mojorejo merupakan salah satu pusat pertanian di Kecamatan

Kedung Adem, karena mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Kehidupan sebagai petani dilakoni oleh masyarakat Desa Mojorejo

Kecamatan Kedung Adem mulai dari dulu sampai sekarang. Keadaan seperti

ini dari tahun ke tahun mengikuti arus dan kebiasaan yang selama ini berlaku

dan juga diwariskan oleh orang-orang terdahulu. Adapun salah satu indikator

pada kelompok tani yaitu adanya petani ataupun buruh tani yang masih

remaja.

Keberadaan remaja pada kelompok petani sedikit berpengaruh dalam

kehidupan perekonomian mereka. Keberadaan merekapun hanya digunakan

untuk membantu ataupun memenuhi rasa tanggung jawab mereka sebagai

petani ataupun buruh tani. Melihat dari sedikit banyaknya pemuda dan

pemudi yang menjadi petani ataupun buruh tani dapat mempengaruhi

kegiatan mereka untuk bersosialisasi dengan masyarakat desa. Dengan begitu

keberadaan pemuda dan pemudi di Desa Mojorejo ini sangat dibutuhkan dan

sangat mempengaruhi kegiatan desa yang mungkin membutuhkan

keberadaannya. Dengan adanya pengaruh tersebut maka ada satu Organisasi

Masyarakat yang menaungi pemuda dan pemudi yamg disebut Karang

Taruna. Karang Taruna ini untuk membantu guna membangun Desa Mojorejo

menjadi desa yang diinginkan masyarakat desa ini.

16
Namun kenyataan yang ada semua berbanding terbalik, yang ada para

pemuda dan pemudi di Desa Mojorejo ini menjadi tidak berdaya, akibat

banyaknya pemuda dan pemudi yang memilih untuk meninggalkan desanya

untuk menjadi mahasiswa, pegawai sipil dan menjadi buruh di daerah lain

untuk memperoleh hasil perekonomian yang lebih baik dan sebagian dari

mereka memiliki kekurangan dalam taraf pendidikan yang dimiliki para

pemuda dan pemudi di Desa Mojorejo ini, maka menjadi kekurangan yang

dimiliki pemuda dan pemudi untuk meneruskan serta mengembangkan Desa

Mojorejo supaya menjadi lebih baik.

Kurangnya pengetahuan dan kurangnya keingintahuan para pemuda dan

pemudi sangat mempengaruhi dalam kegiatan-kegiatan yang ada pada desa

tersebut. Seperti halnya kegiatan Majelis Ta’lim yang sangat diutamakan

dalam kegiatan di Desa Mojorejo ini, karena dengan adanya Majelis Ta’lim

dapat menyambung tali silahturrahmi antar warga dan antar pemuda dan

pemudi. Para pemuda dan pemudi yang ada pada desa ini kurang memiliki

rasa keakraban antar pemuda dan pemudi dengan adanya indikator-indikator

yang ada pada mereka.

Permasalahan yang terjadi bukan karena itu saja, melainkan juga

ketidakpahaman para pemuda dan pemudi mengenai apa yang harus

dilakukan demi mewujudkan desanya menjadi desa yang makmur dan

bertaraf tinggi dari desa lainnya. Permasalahan ini mengenai tentang

kepribadian yang ada pada pemuda dan pemudi itu sendiri, kebiasaan yang

telah ada memang berdampak negatif dengan sekitarnya. Oleh karena itu,

kebiasaan-kebiasaan tersebut sulit untuk dilepaskan ataupun dijauhkan dari

17
para pemuda dan pemudi tersebut yang menjadikan kepribadian mereka tidak

dapat menjadi lebih baik.

B. Kurangnya Kesadaran Pemuda/Pemudi Pada Kegiatan Desa Mojorejo

Dalam kehidupan saat ini tentunya banyak menemukan bahwa

pendidikan adalah yang terpenting dalam diri seseorang. Namun tidak dapat

dipungkiri tingkat ekonomi juga seringkali menjadikan penghambat untuk

mencapai pendidikan tinggi, dimana masih banyak kita jumpai bahwa taraf

ekonomi yang menjadikan seseorang dapat mencapai mimpinya yaitu dengan

mempunyai taraf pendidikan yang tinggi pula. Hal semacam ini bila kita

temui baik di kota maupun di desa dan tidak hanya itu hal ini juga banyak

kita temui di pelosok-pelosok desa yang menganggap bahwa pendidikan

orang-orang dipelosok masih rendah. Pengetahuannya masih minim sekali,

sehingga mereka mudah untuk terpengaruhi dengan adanya perubahan yang

mungkin yang nantinya akan berdampak negatif pada masing-masing diri

mereka.

Hal semacam ini juga yang dirasakan oleh masyarakat Desa Mojorejo

yang mana kurang lebih dari mereka memiliki kondisi ekonomi bertaraf

menengah kebawah. Oleh karena itu, dari mereka untuk tidak meneruskan

pemdidikan mereka ke taraf yang lebih tinggi karena demi membantu kondisi

ekonomi keluarganya menjadi lebih baik. Serta pemuda dan pemudi ini juga

beranggapan bahwa dunia pendidikan dipelosok desa tidak begitu penting,

maka kurang lebih dari mereka mempunyai tujuan yaitu ingin membantu

keluarganya menjadi petani ataupun buruh tani demi meneruskan hidupnya.

Disinilah seharusnya peran orang tua sangat penting bagi pertumbuhan

18
kepribadian dan cara pandang berfikir para pemuda dan pemudi. Namun,

kenyataannya dorongan orang tua pada perkembangan kepribadian mereka

kurang berpengaruh, karena kepribadian diri pemuda pemudi di Desa

Mojorejo ini kurang lebih telah terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan negatif

yang menjadikan kepribadian mereka sulit untuk diubah.

Kurang lebih dari pemuda dan pemudi tersebut beranggapan bahwa

pendidikan bukan yang utama yang akan mereka capai melainkan menjadikan

perekonomian mereka menjadi lebih baik tanpa memikirkan dampak dari

kebiasaan-kebiasaan negatifnya tersebut dan melupakan tanggung jawabnya

sebagai penerus dan tiang potensi di Desa Mojorejo yang menjadikan desa ini

menjadi desa pelosok tetapi mempunyai taraf ekonomi dan pendidikan tinggi.

Sebagaimana diagram di bahwa ini yang menjelaskan tentang alur

perkembangan pemuda dan pemudi yang terjadi Desa Mojorejo Kecamatan

Kedung Adem :

Gambar 2.1

Diagram Alur Perkembangan Pemuda dan Pemudi

Dari

diagram alur diatas dapat dilihat alur perkembangan pemuda dan pemudi

yang ada di Desa Mojorejo adalah sebagai berikut. Pelajar yang bergabung

19
dalam daftar Karang Taruna adalah pelajar SMP (Sekolah Menengah

Pertama) kurang lebih beranggotakan 45 orang, pelajar SMA (Sekolah

Menengah Akhir) kurang lebih beranggotakan 80 orang, Mahasiswa kurang

lebih sebanyak 31 orang dan para pemuda dan pemudi yang mencari nafkah

di daerah lain (TNI/POLRI) kurang lebik sebanyak 13 orang. Dilihat dari

garis yang menghubungkan ke dua pihak tersebut, tentunya berbeda-beda

antara satu dengan yang lain. Ada yang tebal, ada yang tipis dan ada yang

garis putus-putus. Yang pertama adalah hubungan antar Mahasiswa dengan

adanya Karang Taruna dengan garis tebal. Hal ini menunjukkan bahwa

hubungan yang dilakukan oleh Mahasiswa dengan Karang Taruna sangatlah

sering.

Selain itu yang bergabung dalam Karang Taruna adalah para pelajar SMP

(Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Akhir). Dengan

dilambangkan garis putus-putus pada gambar di atas menunjukkan bahwa

sebagian anggota Karang Taruna adalah pelajar SMP (Sekolah Menengah

Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Akhir).

Selain itu digambarkan dengan garis putus-putus yaitu pelajar SMP

(Sekolah Menengah Pertama) selain mengikuti Karang Taruna mereka juga

menjadi buruh tani di Desa Mojorejo dan ada pula pelajar SMP (Sekolah

Menengah Pertama) yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA

(Sekolah Menengah Akhir). Dan pada keterangan SMA (Sekolah Menengah

Akhir) sebagian kecil dari mereka menjadi mahasiswa. Sebagian besar dari

mereka yang tidak bekerja pada satu industri perusahaan menjadi buruh tani

dan sebagian besar dari mereka yang bekerja sebagai buruh tani di Desa

20
Mojorejo dapat menjadikan mereka menjadi Tokoh Masyarakat. Dan dari

adanya Tokoh Masyarakat yang telah digambarkan dengan garis tebal bahwa

Tokoh Masyarakat dapat menjadikan mereka bergabung untuk menjadi

Perangkat Desa Mojorejo. Dan selanjutnya digambarkan dengan garis putus-

putus menerangkan bahwa Organisasi Masyarakat atau Karang Taruna ini

sebagian kecil dapat bergabung untuk menjadi Perangkat Desa Mojorejo.

Gambar 2.2

Saat Pembuatan Diagram Alur

Diketahui bahwa Karang Taruna Desa Mojorejo adalah organisasi

masyarakat yang beranggotakan pemuda dan pemudi Desa Mojorejo,

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pendirian suatu desa. Dalam

Karang Taruna tersebut masing-masing anggotanya memang harus memiliki

kepribadian yang baik untuk mewujudkan cita-cita Desa Mojorejo yaitu salah

satunya adalah sebagai perantara perangkat desa dengan warga.

Sedangkan yang terjadi Karang Taruna di Desa Mojorejo ini sangat

kurang untuk memaksimalkan kegiatan dan silahturahminya dengan warga.

21
Gambar 2.3

Diagram Venn

Diagram diatas dapat diketahui bahwa perantau dan buruh tani termasuk

yang memiliki pengaruh dan peran bagi pemuda dan pemudi di Desa

Mojorejo, pekerjaan yang dimiliki pemuda dan pemudi ini sebagian besar

adalah seorang buruh tani dan petani. Perantau dan buruh tani adalah

kelompok-kelompok yang berpartisipasi langsung dalam segala kegiatan para

pemuda dan pemudi yang ada di Desa Mojorejo. Sedangkan tani memiliki

peran yang dekat namun pengaruhnya tidak seberapa, karena tani disini hanya

pekerjaan yang dimiliki oleh pemilik sawah. Selain itu, terdapat pula kegiatan

yang memiliki peran lumayan terhadap para pemuda dan pemudi Desa

Mojorejo Olahraga dan Organisasi Masyarakat yaitu Karang Taruna , seperti

yang tergambar dalam diagram venn diatas. Dapat terlihat bahwa Karang

Taruna lebih kecil dibanding kegiatan olahraga, karena Karang Taruna hanya

mempengaruhi dari sisi organisasi masyarakatnya saja dan juga seperti

penjelasan di awal, para pemuda dan pemudi kurang memperhatikan dengan

adanya Karang Taruna tersebut. Kegiatan olahraga lebih besar sedikit dari

22
Karang Taruna pengaruhnya dan dapat disimpilkan bahwa kegiatan olahraga

pengaruhnya lebih besar terhadap para pemuda dan pemudi Desa Mojorejo.

Oleh karena itu, Karang Taruna seharusnya lebih berpengaruh daripada

kegiatan olahraga yang lebih besar pengaruhnya terhadap pemuda dan

pemudi Desa Mojorejo.

Selain yang telah disebutkan diatas terdapat pula Mahasiswa yang

memiliki peran yang lebih kecil namun juga memiliki pengaruh sedikit lebih

jauh, karena peran Mahasiswa disini menjelaskan bahwa sebagian kecil dari

para pemuda dan pemudi pada Desa Mojorejo adalah seorang mahasiswa.

Dan begitu pula dengan peran Majelis Ta’lim, Majelis Ta’lim disini memiliki

peran lebih besar karena kegiatan ini sedikit diperhatikan oleh para pemuda

dan pemudi Desa Mojorejo namun juga memiliki pengaruh sedikit jauh,

karena para pemuda dan pemudi yang ada pada Desa Mojorejo lebih sedikit

yang bergabung untuk mengikuti kegiatan Majelis Ta’lim pada desa tersebut.

Gambar 2.4

Saat Pembuatan Diagram Venn

(GAMBAR)

C. Paradigma Karang Taruna Desa Mojorejo

Karang Taruna Desa Mojorejo adalah organisasi masyarakat yang

berguna untuk menaungi dan membantu para perangkat desa maupun

masyarakat desa untuk membangun Desa Mojorejo menjadi lebih baik.

23
Kesadaran dan keinginan untuk mewujudkan impian Desa Mojorejo adaah

dengan adanya para pemuda dan pemudi untuk ikut memikirkan dan

membantu guna keaktifan dan kemakmuran yang ada pada desa ini.

Berkurangnya para pemuda dan pemudi di Desa Mojorejo menjadikan

Karang Taruna hanya sebagai tempat untuk berkumpulnya para remaja dan

membantu Desa Mojorejo di waktu tertentu saja, misalnya di waktu hari-hari

besar yang memungkinkan untuk para pe,uda dan pemudi Desa Mojorejo ikut

berpartisipasi membantu perangkat desa untuk melaksanakan tugasnya.

D. Sejarah Karang Taruna Desa Mojorejo

Karang Taruna Desa Mojorejo terbentuk pada tahun 1991 yang terbentuk

atas bantuan para Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Univeritas

Tujuh Belas Agustus Surabaya dan tentunya dari inisiatif para pemuda dan

pemudi yang bermusyarah untuk membentuk sebuah Organisasi Masyarakat

yaitu Karang Taruna. Dengan inisiatif para pemuda dan pemudi dan dibantu

oleh para Mahasiswa KKN UNTAG terbentuklah Karang Taruna di Desa

Mojorejo yang diketuai oleh Pak Jupri. Karang Taruna Desa Mojorejo juga

pernah vakum selama 5 tahun dikarenakan banyak para anggotanya yaitu para

pemuda dan pemuda desa ini untuk lebih memilih bekerja di luar desa atau

merantau. Seteah vakum selama 5 tahun tersebut pemuda dan pemudi Desa

Mojorejo sempat mengganti nama Karang Tarunanya karena banyaknya pro

dan kontra dari para pemuda dan pemudi Desa Mojorejo terutama pendiri

Karang Taruna tersebut.

24
Setelah tahun 2006 berdirilah Karang Taruna Dusun Mojopangi, karena

ketidaksanggupan anggota Karang Taruna Desa Mojorejo untuk menaungi 2

dusun, Dusun Mojorejo dan Dusun Mojopangi.

25

Anda mungkin juga menyukai