DISUSUN OLEH:
Mata Kuliah PTM dan Alat Berat bertujuan agar mahasiswa mengenal dan mampu untuk
menghitung biaya pekerjaan dengan menggunakan peralatan atau alat berat. Tujuan tersebut akan
dapat dicapai bila mahasiswa dapat menguasai materi – materi yang tercakup didalam Silabus mata
kuliah tersebut.
Dengan menyadari hal tersebut diatas, maka disusunlah bahan ajar PTM dan Alat Berat ini,
dan dengan menyadari bahwa banyak acuan yang ada dan dapat digunnakan dalam menghitung biaya
pekerjaan dengan menggunakan peralatan, maka disini kami mengacu kepada rumus -rumus yang
dikeluarkan oleh Departemen PU dan rumus -rumus dari Manual Alat. Pemilihan acuan tersebut
dilakukan karena Departemen PU selalu mengadakan revisi rumus untuk memperoleh hasil yang
Dan dengan tersusunnya bahan acuan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
penulis
Daftar Pustaka
Lampiran
PENDAHULUAN
Keadaan tanah yang dapat berpengaruh terhadap volume tanah yang dijumpai
LM = ( BM x % swell ) + BM.
juga lebih kecil dari volume keadaan bank measure, tergantung usaha
Faktor tanah yang dapat berpengaruh terhadap produktifitas alat berat adalah :
tenaga tarik.
2. Kekerasan,
Makin keras akan semakin sukar untuk dikerjakan oleh alat, sehingga
Merupakan kemampuan untuk saling mengikat diantara butir tanah itu sendiri,
pengerjaan terhadap jenis-jenis tanah tertentu tidak sama dengan tanah yang
Butiran yang kecil akan terdapat rongga yang kecil, sedangkan tanah dengan
butiran yang besar akan terdapat rongga yang besar, sehingga akan
Sw = ( B-L ) / L x 100 %
Sh = (C - B)/C x 100 %
r d
B B’
D E F
lekukan diatas permukaan jalan. Bila roda tidak bergerak maka beban terbagi
keseluruh permukaan DEF yang reaksinya berimpit atau satu garis dengan titik
titik tangkap reaksi bergeser kearah B’ sejarak d dari titik E. Oleh karena
M = B.d.
Perlu diketahui bahwa makin lunak tanah makin besar jarak d tadi.
berikut :
Dimana :
CRR = koefisien tahanan gelinding, yang besarnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
CRR
JENIS TANAH
RODA BESI RODA KARET
Jika kendaraan bergerak pada jalan menanjak maka akan mendapat hambatan
akibat grafitasi, sebaliknya bila menurun akan mendapat tambahan tenaga akibat
grafitasi tersebut.
Wg.
10 x 4 x 5 = 200 kg
datar.
Koefisien traksi adalah suatu faktor yang harus dikalikan pada berat total
Tenaga atau traksi yang boleh dikerahkan agar roda tidak selip disebut traksi
JENIS RODA
TYPE DAN JENIS TANAH
BAN KELABANG
Lempung 0,55 0,90
Liat kering 0,55 0,90
Tanah kering 0,55 0,90
Jalan datar tanpa perkerasan 0,55 0,90
pembakaran antara bahan bakar dan oksigen dalam mesin menjadi berkurang.
sebesar 3 % setiap kenaikan tempat 100 m diatas ketinggian 750 m diatas muka
air laut.
Itu artinya sampai ketinggian 750 m diatas muka air laut tenaga mesin belum
berkurang.
Contoh, Mesin dengan kekuatan 200 HP, 4 langkah bekerja pada ketinggian
3000 meter diatas muka air laut, maka akan terjadi kehilangan tenaga mesin
sebesar :
= 135 HP.
= 65 HP.
DBP adalah tenaga yang tersedia pada kait di belakang traktor dinyatakan
DBP merupakan tenaga bersih yang bisa digunakan oleh traktor atau kendaraan
Tenaga bersih tersebut merupakan tenaga yang disediakan oleh mesin setelah
dikurangi oleh tenaga yang digunakan untuk mengatasi rolling resistance, grade
I.2.6. Rimpull.
Rimpull adalah tenaga yang disediakan oleh mesin kepada roda, dinyatakan
Tenaga ini akan bisa dimanfaatkan secara optimal untuk memindahkan alat
bila roda tidak selip. Agar roda tidak selip harus ada gesekan yang cukup antara
Bila rimpull suatu alat tidak diketahui, biasanya bisa dihitung dengan rumus :
yang dihabiskan untuk mengatasi RR, GR, dan tenaga karena pengaruh
ketinggian (altitude).
I.2.7. Gradeability.
dalam persen ( % ).
- rolling resistance
Contoh Perhitungan
Sebuah traktor roda ban dengan kekuatan mesin 140 HP bekerja pada gear 1
dengan kecepatan 3,25 mph. Ketinggian medan 1000 m diatan muka air laut.
Berat alat 10 ton ( total dengan muatan ). Koefisien traksi 0,55 (mesin 4 langkah).
Dari data diatas maka hitunglah persentase ( % ) tanjakan yang mampu di daki
= 10,5 HP.
= 5421,04 kg.
Rimpull maksimum yang bisa dik erahkan agar roda tidak selip :
= 4421,04 kg.
Ingat : tenaga yang diperlukan untuk mendaki tanjakan adalah 10 kg per ton
per persen.
= 10 x 10 = 100 kg / %
= 44,2104 %.
Jadi traktor diatas bila bekerja pada ketinggian 1000 m diatas muka air laut akan
Traktor sebagai penggerak utama, bila ditinjau dari rodanya dibedakan menjadi 2
yaitu :
- Bulldozer ( penggusur ).
Excavator pada dasarnya adalah suatu alat berat yang diperuntukkan sebagai
alat yang tidak perlu mobilitas tinggi. Dan excavator biasanya identik dengan alat
penggali stasioner. Alat penggali ini banyak macamnya tergantung pada peralatan
- Truk.
- Trailer.
- Bulldozer.
- Ripper.
- Backhoe.
- Power shovel.
- Dragline.
- Clamshel.
- Loader.
3. Alat penggali dan pengangkut, yang termasuk alat ini antara lain :
- Scrapper.
- Truk.
- motor grader.
- Roller.
- Stamper.
1. Bulldozer.
Bulldozer adalah mesin yang serba guna pada banyak proyek konstruksi,
di mana alat-alat itu dapat digunakan sejak awal hingga akhir, misalnya :
Memindahkan tanah.
berbatu-batu.
2. Ripper/alat bajak.
Ripper adalah alat untuk “mengerjakan” tanah yang agak keras, dimana
jika pekerjaan ini dilakukan oleh bulldozer hasilnya akan kurang efektif, tidak
ujung depan traktor. Bilah khusus tersebut berbentuk V dengan penusuk yang
memotong tumbuhan rata dengan permukaan tanah. Akan tetapi, bilah itu
dan menumpuk pohon, batu dan bahan-bahan yang serupa tanpa mengangkut
tanah yang terlalu banyak. Bahan yang berbutir, seperti pasir dan kerikil, lolos
1. Back hoe.
letaknya dibawah kedudukan alat itu sendiri dan bisa digunakan sebagai
pemuat truk-truk.
2. Power shovel.
3. Dragline.
crane dan drug bucket pada excavator. Dragline ini mempunyai jangkauan
yang lebih besar dari jenis shovel yang lain, tetapi dalam tenaga penggali (
digging power ) hanya dengan mengandalkan kekuatan dari pada berat sendiri
digging bucket.
dengan suatu clamshell. Clamshell ini sangat cocok dikerjakan untuk bahan-
bahan yang lepas seperti : pasir, kerikil, batu pecah, lumpur, batu bara dan
sebagainya.
5. Loader.
Loader adalah alat yang digunakan untuk pemuatan material kepada dump
truk.
1. Srapper.
2. Truk.
Truk adalah alat angkut, yang karena kepesatannya yang tinggi apabila
Dump wagon.
Dump wagon adalah suatu alat angkut untuk mengangkut material yang
trailer juga bisa dipakai untuk mengangkut barang yang berat dalam
jumlah besar.
1. Motor grader.
Motor grader adalah alat yang digunakan untuk meratakan tanah dan
tanah, sehingga pada tanah tersebut di capai letak butir yang rapat. Adapun
yang terbuat dari roda baja rata. Ditinjau dari segi design
adalah :
TWR ini sering juga disebut macadam roller, karena jenis ini sering
Untuk menambah bobot dari pada TWR ini, maka roda silinder yang
kosong ini dapat diisi dengan zat cair atau kadang-kadang juga diisi
dengan pasir.
Tandem roller.
Jenis tandem roller ini ada yang berporos dua juga ada yang berporos
tiga. Tujuan dari tandem roller ini adalah untuk mendapatkan permukaan
yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton. Tandem roller
Roda-roda penggilas jenis ini terdiri dari roda-roda ban karet yang di
sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan
Prinsip kerja dari jenis ini adalah sebuah silinder yang di bagian
luarnya dipasang kaki-kaki, pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi
dari bawah.
. F. Peralatan pembetonan.
1. Truk molen.
Truk molen adalah truk yang mencampurkan adukan beton dan akan
menuangkan beton jadi atau ready mix yang siap dihamparkan pada lokasi
pengecoran.
Traktor adalah alat yang mengubah energi mesin menjadi energi mekanik.
Penggunaan utama dari traktor adalah sebagai alat untuk menarik atau mendorong
biasanya dipakai sebagai penggerak utama dari berbagai macam alat berat.
Jadi perbedaan nama alat berat yang menggunakan traktor sebagai penggerak
Contoh :
Loader adalah traktor yang dilengkapi dengan alat untuk memuat material
Pada dasarnya traktor dibedakan menjadi dua macam menurut bantalan atau
Alat ini merupakan alat yang paling penting pada pekerjaan konstruksi jalan
ppada kondisi dilapangan seperti tahanan gelinding, landai medan, ketinggian tempat,
Crawler tractor biasanya dibutuhkan pada medan yang licin/lembek atau medan yang
mempunyai gesekan yang kecil sehingga memberikan pijakan yang kuat untuk
Merupakan traktor yang menggunakan ban karet. Alat ini terutama digunakan
untuk pekerjaan dengan mobilitas yang cukup tinggi seperti penggerak loader.
Dapat bekerja sendiri bila dilepas dari unit trailnya (alat yang
digandengnya).
1. Crawler tractor :
2. Wheel tractor :
II.4. BULLDOZER
untuk mendorong.
sudutnya biasanya sampai 250 sehingga material bisa didorong kesamping meskipun
1. Pembersihan dari kayu – kayuan atau tonggak – tonggak pohon dan batu –
batuan.
7. Pembersihan site.
9. Menyiapkan material pada soil borrow pit dan quary pit / tempat
pengambilan bahan.
Kedudukan Blade bulldozer bisa diangkat sedikit atau turun sedikit dari
kedudukan datar. Posisi naik untuk mengakhiri dorongan dan posisi turun untuk
mulai dorongan.
Pada angle dozer, selain gerakan seperti diatas, posisi Blade bisa digerakkan
1. Universal Blade ( U – Blade )Blade ini dilengkapi dengan sayap dikiri dan
kehilangan yang sedikit dengan jarak yang jauh. Blade ini digunakan pada :
- Reklamasi tanah
Jenis Blade ini paling cocok untuk segala lapangan, merupakan dari
universal Blade sehingga manuver lebih mudah dan dengan Blade ini
Blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Blade ini juga dibuat
untuk :
-Dll.
Saat ini Blade bulldozer dikendalikan dengan sistem hidrolik karena sistem
Misalnya :
scraper.
Dalam hal ini bulldozer secara individu tidak mempunyai produksi, yang ada
Dalam hal ini ada 2 cara perhitungan yang berbeda, bergantung pada metode
- continous product.
Jadi rumus perhitungan produksi peralatan berbeda untuk fungsi dan jenis alat
yang berbeda, tetapi tidak mutlak, karena ternyata beberapa peralatan yang berbeda
Sf = swell faktor
material.
CF = faktor Konv.
material.
L = kondisi material
lepas (loose).
B B = kondisi material
Lo) .E Operasi(km/j).
= 1000.V x t x Le x E T = tebal
pemotongan
atau spreading.
Le = Panjang blade
efektif (meter).
(m).
a = sudut blade
terhadap arah
lintasan ( o ).
Lo = lebar overlap
(m)
E = job faktor.
n Sf = shrinkage
faktor material.
H = Tebal lapisan
(m).
CF = faktor
konversi.
n = jmlh lindasan..
E = job faktor.
Catatan :
Dari penulisan rumus-rumus diatas, terlihat jelas bahwa produksi suatu peralatan
biaya produksi
Dari pengalaman dan atau penelitian diperoleh 6 (enam) faktor uatama ayng
mempengaruhi produksi peralatan, ada yang berdiri sendiri dan ada yang secara
terkombinasi yaitu :
dengan penurunan kondisinya maka kondisi peralatan pun akan turun. Semakin
tinggi jumlah jam operasi yang sudah dicapai, maka kondisi pun akan semakin
Kondisi peralatan layak operasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah antara :
di mana :
Jadi kondisi peralatan saat penilaian sesuai dengan jam operasi yang sudah
dicapai adalah :
K = 100 - K.t ( % )
= 100 – ( (100-60)/UE ) x t ( % )
di mana :
Bahwa kemungkinan tiap jenis peralatan yang digunakann lebih dari satu dan
n
Krata-rata = 1/n kondisi alat per jenis
1
ini :
KONDISI ( K )
No JENIS ALAT Krata-rata
1 2 3 4 dst
2. Back Hoe
3. Scraper
4. Loader
1. Prima 100 – 90
2. Baik 90 – 80
3. Cukup 80 – 70
4. Sedang 60
topografi ) dan lingkungan yang berbeda. Tetapi kondisi medan yang sama akan
memberikan pengaruh yang tidk sama terhadap peralatan yang berbeda jenis atau
berbeda fungsi.
Misalnya suatu kondisi medan disebut berat untuk dump truck, tetapi untuk
Jadi suatu kondisi medan disebut ideal, ringan, sedang dan berat bergantung
Penilaian atas klasifikasi medan apakah ideal, ringan, sedang dan berat
terhadap sesuatu jenis peralatan didasarkan pada prestasi maksimum yang dapat
dicapai dibandingkan pada prestasi ideal seperti ditampilkan dalam tabel dibawah ini
KONDISI MEDAN
KLASIFIKASI
KONDISI KRITERIA
LAPANGAN
- Lingkungan bebas
- Lingkungan bebas
- Lingkungan bebas
- Lingkungan terbatas
medan dengan klasifikasi seperti tersebut diatas, karena itu perlu diketahui faktor
Disamping atas penilaian atas kondisi medan perlu juga diketahui besarnya
cara penyesuaian dengan standar industri faktor rolling resistance dan koefisien
( Kg/ton )
dirawat teratur.
sampai 6 in.
KOEFISIEN TRAKSI ( KT )
No. JENIS PERMUKAAN
BAN KARET TRACK
- terampil
- cukup
- kurang
( CURRICULUM VITAE )
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pengalaman STM/Sederajat
peralatan maka para estimator baik owner maupun rekanan dituntut harus mampu
seperti makan, minum, merokok, melap keringat, dan lain-lain dan hal ini merupakan
Waktu-waktu hilang dari setiap 1 jam kerja yang tersedia akan semakin besar
1. Terang, segar
4. Gelap
Prestasi operator sebagai akibat dari pengaruh cuaca dapat diukur dan dinyatakan
dalam satuan menit/jam atau % yaitu perbandingan antara waktu efektif kerja dari
Dingin, mendung,
3 0,75 0,708 0,666 0,624
gerimis
Kapasitas produksi atau pay load aktual per siklus suatu peralatan tidak selalu
sama dengan kapasitas spesifikasi tang dinyatakan pabrik. Hal ini disebabkan faktor
sifat dan kondisi meterial yang akan dikerjakan, ada yang mudah dan ada yang sulit
masuk mengisi bucket atau blade secara penuh, munjung tanpa rongga.
Faktor pengisian ( fill factor ) adalah perbandingan antara kapasitas ( pay load )
kondisi tanah dari keadaan asli (bank) menjadi lepas ( gembur ) dan atau padat (
compack ), maka kapasitas produksi alat selalu dinyatakan dalam notasi, asli, lepas,
Volume tanah dari keadaan asli menjadi lepas atau padat berbeda untuk berat
yang sama dan perbedaan itu disebut faktor konversi atau conversion factor.
Berikut ini ditampilkan fill factor dan conversion factor yang dapat digunakan
onggokan material.
halus.
kerikil.
lumpur.
pasir kering.
halus.
lumpur.
diangkut adalah
pengangkutan, bukan
pengisian.
manajemen.
Tetapi manajemen adalah seni untuk mendapatkan seluruh kegiatan dalam suatu
- berjalan lancar
- sesuai arah
- efektif
- ekonomis
Hal-hal diatas merupakan tanggung jawab seorang manajer, yang setiap saan
harus melakukan evaluasi atas tiap komponen dan atas keseluruhan sistem.
Karena merupakan seni menjadi sangat sulit menilai tahap awal baik buruknya
Tetapi sejak tahap awal atau tahap kegiatan belum dimulai sudah harus ada
Job faktor sering juga disebut dalam buku-buku lain sebagai job
efisiensi yang sebenarnya pengertiannya sangat berbeda. Dalam modul ini kata
job efisiensi tidak dipakai karena pengertian, job efisiensi dapat diartikan
sumber daya yang nilainya baru dapat diketahui setelah pekerjaan selesai.
Sebagai penggantinya digunakan kata job faktor (ETOT ), yang arti adalah
dinyatakan dengan :
Mengingat job faktor berbeda untuk tiap jenis peralatan yang digunakan
dalam suatu medan, maka niali job faktor untuk tiap jenis peralatan harus
FAKTOR
No. JENIS ALAT E Total
ECO EAM Em EM
1 2 3 4 5 6 7=3x4x 5x6
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan alat untuk 1 ( satu ) kali produksi.
Perhitungan waktu siklus diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak setiap saat
Bulldozer.
Excavator.
Loadeer.
Dump Truck.
Motor Scraper.
Perhitungan waktu siklus tersebut berbeda tergantung pada jenis alat sebagai berikut :
3.3.1. Bulldozer.
di mana :
berikut:
atau
dan
atau
dimana :
N = tenaga yang tersedia pada mesin ( fly wheel horse power ) Hp.
Pm = Bo ( Kt sin. a ) Kg.
dimana :
q = kapasitas blade m3
Kt = koefisien traksi
+ = menanjak
- = menurun.
spesifikasi alat untuk mendapat angka kecepatan pasti yang dapat dilaksanakan
Selanjutnya waktu tetap Ft yang angkanya dipengaruhi oleh jenis drive perlu
diketahui. Untuk memudahkan perhitungan berikut ini diberikan angka waktu tetap
sebagai berikut:
Cta = Ct x R menit.
galian.
2. Waktu putar sangat dipengaruhi oleh beban dan jarak buang ( 900 – 1800 ).
3. Waktu buang sangat dipengaruhi oleh cara pembuangan ( bebas atau tertentu).
berbeda untuk alat yang berbeda merk walaupun kapasitas bucket sama, karena
Karena itu, berikut ini diberikan tabel waktu siklus dan tabel faktor R sebagai
Satuan : menit
BUANG 0,25 0,40 0,45 0,50 0,55 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,20 1,50 1,70
90 0,20 0,20 0,23 0,23 0,23 0,26 0,26 0,26 0,26 0,28 0,30 0,31 0,33
180 0,25 0,25 0,28 0,28 0,28 0,31 0,31 0,31 0,31 0,33 0,35 0,36 0,38
TABEL FAKTOR
- galian dangkal
- tanah biasa
- kedalaman sedang
3.3.3. Loader
Untuk loader waktu siklus atau cycle time dihitung berdasarkan metode dan
kondisi pengoperasian.
D = jarak angkut ( m )
Ft = waktu tetap ( fixed time ) untuk tukar gigi, muat, buang, serta putar
Berikut ini diberikan nilaiwaktu tetap ( Ft ) untuk ketiga cara diatas seperti
translasi merupakan salah satu faktor penentu besar kecilnya angka waktu siklus,
dan
dimana :
Selanjutnya dalam rumus kecepatan diatas perlu menghitung gaya maju Pf dan
Rumusan
No. Cara Pengoperasian
Tipe Wheel Tipe Track
(kg ) ( kg )
2 V-Shaped Loading ( kg ) ( kg )
Keterangan :
k, artinya kosong
+, artinya menanjak
-, artinya turun
q = kapasitas bucket ( m3 )
Kt = koefisien traksi
Untuk cara 3 :
dimana :
D = jarak angkut ( m )
translasi merupakan salah satu faktor penentu besar kecilnya angka waktu siklus,
Pk = R.Bo ( RR sin.a/1000 ) ( kg )
dimana :
N = tenaga mesin ( HP )
q = kapasitas angkut ( m3 )
+ = menanjak
Selanjutnya waktu tunggu dan waktu buang yang angkanya dipengaruhi oleh
Kriteria kondisi baik, sedang dan kurang pada tabel diatas adalah sbb :
dan pengisian
e. waktu persiapan muat dan buang dan lain – lain ( spot and delauy time )
: tp.
Dimana :
D = jarak angkut ( m )
(m)
translasi merupakan salah satu faktor penentu besar kecilnya angka waktu siklus,
Vm = N x 75 x 60 / Pm m/menit
Vk = N x 75 x 60 / Pk m/menit
Dimana :
Pk = R.Bo(RR sin.a/1000) ( kg )
Dimana :
+ : menanjak
- : menurun
a’ : tebal pemotongan ( m )
l : lebar pemotongan ( m )
kondisi lapangan perlu diketahui. Berdasarkan pengalaman spot and delay time tp
Cara menghitung kecepatan untuk kedua jenis alat tersebut sama dengan cara
pekerjaan dalam satuan hari kalender. Karena itu maka peralatan yang digunakan
berikut :
n = V / (We.S.Q) unit
Bahwa tiap pekerjaan dapat atau mungkin terdiri dari beberapa kegiatan yang
umumnya secara seri. Dalam hal ini hasil kerja alat yang satu harus dapat
diselesaikan alat yang lain dalam satu satuan waktu yang sama seperti misalnya
pembuatan tanggul.
Untuk kegiatan seri, maka rumusan kebutuhan peralatan per seri kegiatan
adalah:
n1 = R.n ( unit )
dimana :
R1 = Q/Q1
R2 = Q1/Q2
n, n1, n2, dst, adalah jumlah unit perjenis alat yang sesuai dengan jenis kegiatan.
Bahwa setiap pekerjaan atau tiap kegiatan mempunyai urutan urutan penyelesaian
sebagai mana dituangkan dalam NWP dari pekerjaan atau seluruh pekerjaan. Sejalan
dengan itu dan dengan hasil perhitungan volume pekerjaan, produksi alat, jumlah unit
alat per jenis pekerjaan, dapat disusun jadwal kegiatan penggunaan peralatan pada
Galian Excavator 7 7 7 7 7
1 …dst
saluran Dump truck 23 23 23 23 23
…dst
Bulldozer 1 1 1 1
1 …dst
Timbunan P. Shovel 2 2 2 2
2 2 …dst
tanggul Dump truck 10 10 10 10
10 …dst
Compactor 4 4 4 4
4 …dst
a. biaya penyusutan
b. bunga modal
c. asuransi
a. bahan bakar
d. minyak hidrolik
e. gemuk
f. filter-filter
g. bahan-bahan pokok
h. biaya operator
1. Biaya Penyusutan.
dalam bentuk alat yang ada pada suatu saat akan habis karena proses keausan
akibat penggunaan.
a. Straight Line.
Dimana :
D = penyusutan depresiasi
Hbp = harga ban untuk peralatan beroda ban dan pipa – pipa untuk
pokok alat )
Adalah penyusutan yang didasarkan pada harga buku saat akan disusut,
berikut :
dimana :
n : periode ke-n
Adalah penyusutan yang nilai susut pada tiap periode penyusutan tidak
sama dan didasarkan pada jumlah digits umur ekonomis sebagai berikut :
Hbp : harga ban untuk peralatan beroda ban, dan pipa u/. peralatan
keruk
1. Cara double declining balance dan sum of years digits harus diketahui data
alat meliputi :
2. Cara straight line, tidak perlu mengetahui data yang dimaksud butir 1
sumberdaya kontraktor dalam bentuk alat tidak diketahui, maka dalam rangka
penyusunan owner’s estimate cost digunakan straight line. Cara ini juga
penawarannya.
2. Bunga modal.
Bunga modal adalah bunga dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memiliki alat. Jumlah dari biaya-biaya tersebut disebut sebagai harga pokok
alat.
semakin kecil dengan bertambahnya umur alat. Sejalan dengan hal tersebut,
dimana :
3. Asuransi.
dimana :
Mengingat peralatan terdiri dari berbagai jenis dan dalam rumusan depresiasi,
bunga modal dan asurannsi terdapat komponen umur ekonomis maka perlu
sekali diketahui umur ekonomis dari tiap jenis alat, seperti yang di berikan
dimana :
1. Untuk mesin.
dimana :
C = 0,13 liter / HP
E : job faktor alat yang mempengaruhi beban dan jam operasi alat.
produksi.
C = 0,223 liter / HP
perhitungan produksi.
spesifikasi alat ( HP ).
Catatan :
Harga jenis bahan pelumas mesin dapat berbeda dengan harga dan jenis
pelumas transmisi.
1 Bulldozer
2 Track Loader
3 Dump Truck
0,62
4 Motor grader
5 Motor scraper
6 Wheel loader
8 Excavator ( hidraulic )
10 Kapal keruk
produksi.
alat ( HP ).
dimana :
= 0,00009 kg / HP. Jam untuk alat nomor urut 1 s/d 6,7,9 dan 10 tabel
E : job faktor alat yang nilainya sama dengan yang diperhitungkan pada
produksi alat.
e. Biaya filter-filter.
grease, yaitu :
keruk)
dimana :
Nilai T untuk ban adalah seperti pada tabel berikut ini yang didasarkan
T ( jam )
g. Biaya operator.
Operator tidak sama dengan pekerja ( labour ) karena itu biaya operator harus
terdiri dari :
pemeliharaan / perbaikan tingkat III ( PTK. III ) dan tingkat IV ( PTK. IV ). Dalam
biaya ini sudah termasuk biaya pengadaan suku cadang dan biaya mekanik dengan
dimana :
umur ekonomis.
Hasil kerja atau produksi peralatan adalah equivalen dengan jumlah biaya
yang dikeluarkan dalam penggunaan peralatan. Atas dasar itu maka nilai atau
harga hasil kerja per satu-satuan volume yang disebut Harga Satuan Pekerjaan
Alat adalah hasil bagi antara biaya penggunaan alat dengan hasil kerja atau
produksi alat.
Jadi :
dimana:
Umumnya tiap pekerjaan terdiri dari beberapa kegiatan secara berurutan (seri)
atau pararel dan masing-masing kegiatan diselesaikan secara khusus oleh alat
kompisisi dan kombinasi alat agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
permintaan.
Ketepatan pengaturan dalam metode kerja tentang komposisi dan kombinasi alat
a. Kombinasi Seri.
Kombinasi seri adalh susunan dari peralatan berbeda jenis dan fungsi
bahwa hasil kerja alat yang satu harus habis diselesaikan oleh alat lain, dalam
Jadi disini produksi suatu alat yang seri dengan perkataan lain, idealnya harus
= 1/Qs x B Rp/m3
dimana :
Q = Q1 = Q2 = Qn m3/jam
tetapi dapat berbeda kapasitas yang bekerja dalam suatu kegiatan untuk
dimana :
= 1/n x Q
n : jumlah pararel
seri pararel dengan kelompok seri yang lain untuk mendapatkan produksi
yang lebih besar dalam satu-satuan waktu tertentu. Jadi disini produksi adalah
Dimana :
Harga satuan pekerjaan untuk pengawas, pengatur dan pekerja didasarkan pada
Jadi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan dan tenaga menjadi bagian
tenaga pengawas, pengatur dan pekerja. Karena itu perhitungan harga satuan
pekerjaan adalah :
dimana :
penggunaan alat berat, maka perlu diperhatikan sumber dari alat berat tersebut,
2. Jika peralatan berasal dari proyek maka owning cost tidak diperhitungkan.
PELAKS.
CARA PEMILIK PELAKS. HARGA SATUAN
OPERASIONAL
PEKERJAAN ALAT PERBAIKAN PEKERJAAN
& PERAWATAN
( I + II + III ) /
Kontrak K K K
Produksi Alat
( I.2 + I.3 + II + III ) /
Kontrak P K K
Produksi Alat
( I.2 + II + III ) /
Kontrak P K P
Produksi Alat
langsung.
dimana :
langsung + keuntungan.
1. Ir. Rochmanhadi; Alat – Alat Berat dan Kegunaannnya; Tahun 1982; Badan
Jakarta.
NILAI
N0. KUALIFIKASI CURRICULUM VITAE
FAKTOR (%)
Pendidikan :
a. Formal : S1 – teknik
b. Informal :
1. Large project management
1. Sangat baik 2. Management audit 0,95
3. Project administration
Pengalaman :
1. Proyek dengan nilai 1 M.
2. Proyek dengan nilai 1,5 M.
Pendidikan :
a. Formal : S1 – teknik
b. Informal :
1. Contraction management
2. Baik 2. Engineering management 0,90
3. Similar project management
Pengalaman :
1. Proyek dengan nilai 0,50 M
2. Proyek dengan nilai 1 M
Pendidikan :
a. Formal : S1 – teknik
b. Informal :
1. Engineering management
3. Cukup 2. Similar project management 0,85
3. …………………………..
Pengalaman :
1. Proyek dengan nilai 0,25 M
2. Proyek dengan nilai 0,50 M
Pendidikan :
a. Formal : SM – teknik
b. Informal :
1. Engineering management
4. Sedang 2. ………………………….. 0,80
3. …………………………..
Pengalaman :
4. Proyek dengan nilai 0,10 M
Proyek dengan nilai 0,25 M
UMUR A. PERBAIKAN
NO. JENIS PERALATAN EKONOMIS Thd. Hrg POKOK
Th Jam (%)
1. Bulldozer 5 10.000 90
2. Grader 5 10.000 90
3. Loader 5 10.000 90
4. Excavator 5 10.000 90
5. Towed sraper 6 12.000 65
6. Selt propelled scraper 5 10.000 90
7. Crawler tractor 5 10.000 90
8. Wheel tractor 5 10.000 90
9. Crane 5 10.000 65
Pile hammer ( lengkap dg.
10. 4 4.000 90
Mesin )
Non vibrating roller :
11. - self propelled 5 10.000 65
- towed ( exel tractor ) 5 10.000 65
Vibrating rollers :
- self propelled s/d 2 ton 3 6.000 90
12. - self propelled diatas 2 4 8.000 90
ton
- towed ( exel tractor ) 4 8.000 90
Stamper :
13. - mechanical / pneumatic 4 8.000 65
- vibrating flat stamper 4 8.000 65
14. Dump truc s/d 8 ton 5 10.000 90
15. Dump truck 8 s/d 200 ton 8 16.000 90
16. Cargo truck 5 10.000 90
17. Tank truck 5 10.000 90
18. Trailer with tractor 10 10.000 90
19. Asphalt distributor 5 10.000 90
20. Asphal t sprayer 5 10.000 65
21. Asphalt finisher 6 12.000 90
22. AMP 10 10.000 90
23. Batching mixing plant 15 30.000 90
24. Chip speaker 4 4.000 65
25. Soil stabilizer 4 4.000 65
26. Soil mixing plant 5 10.000 65