PENDAHULUAN
Konseling sejatinya sudah menjadi aktifitas luas yang dilakukan sejak jaman
purbakala. Konseling sendiri sebenarnya adalah sebuah kegiatan yang mengedepankan unsur
kemampuan mendengarkan dan memberikan respon dari hasil pendengaran itu. Sehingga
dapat kita simpulkan bahwa konseling adalah sebuah kemampuan umu yang bersifat
sistematik.
SEJARAH
Konseling yang dahulunya di sebut sebagai “Bimbigan dan Penyuluhan” sudah mulai
berkembang secara sains pada tahun 1900 tepat pada pergerakan reformasi yang terjadi
secara global semasa abad 19. Konseling pada awalnya bermula akibat krisinya nilai
humanisme dan tidak adanya perlakuan yang bijaksana terhadap kaum sosial (dari
pemerintah). Alhasil para pionir Konseli dalam sejarahnya ingin merubah budaya ini dengan
melakukan pendekatan dini. Kebanyakan pionir konseli ini adalah seorang guru. Mereka
berfokus pada penanaman nilai penghargaan yang berarti menghargai diri sendiri dan orang
lain. Dari sini lah gerakan saling menghargai dengan cara mendengarkan dan merespon
Berikut adalah beberapa tokoh sejarah pionir dalam sejarah Konseling yaitu Frank Parson,
Jesse Davis, dan Clifford Beers. Berdomusili sebagai bangsa Amerika, mereka tercatat
sebagai tokoh paing banyak melakukan pergerakan yang bersifat global. Kontribusi mereka
adalah dalam area pembuatan keputusan karir, bimbingan pendidikan dan kesehatan mental.
Frank Parson adalah orang yang memfokuskan diri pada kepentingan konseling dan
calon penerbang. Jesse Davis, menekankan pelayanan kepentingan bimbingan dan konseling
yang baik. Clifford Beers, mulai mereformasi pergerakan kesehatan mental terutama yang
emosional. Dari gagasan-gagasan mereka ini lah sejarah mencatat munculnya fondasi
Konseling secara sistematik di mulai. Mereka juga tidak hanya memasukan niali-nilai
keahlian mereka dalam bidangnya kedalam sajian akademik Konseling tetapi juga mereka
menciptakan formulasi teoritis yang efektif yang pada awalnya teori konseling berpaku pada
4 teori utama yaitu directive (E.G. Williamson), nondirective (Carl Rogers), psychoanalysis,
dan behaviorism.
Dalam Sejarahnya dari tahun 1900 hingga 2000 perkembangan teori Konseling dan
penerapannya terus berkembang dengan sangat baik bahkan keseluruh dunia bahkan di tandai
Konseling. Bahkan hingga di Indonesai. Bimbingan dan Penyuluhan atau kita sebut besagai
Konseling pertama kali masuk ke Indonesia sejak tahun 1960an, yaitu tepat pada hasil
konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP dan sekarang menjadi IKIP)
tanggal 20-24 Agustus 1960. Sebagai niali yang di perlukan bagi peradaban manusia,
Konseling dinilai perlu di kembangkan di Indonesia sebaga benar dan tepat. FKIP lalu pada
Jurusan ini sudah di terapkan keseluruh FKIP/IKIP seluruh Indoensia pada masa itu. Diawali
dengan lahirnya Kulikulum pada tahun 1975 di jenjang Sekolah Menengah Atas, lalu terus
berkembang pada tahun 1978 dan di tingkatkan lagi menjadi Pendidikan Diplomat (D2 dan
D3) dan terus berkembang hingga pada tingkatan Stratat 1 atau sarjana. Tetapi menskipun
Penyuluhan ini tidak berjalan secara baik, yang menarik bahkan orang tua Murid
REZA SANDIKI NATALINO/SMT5/TGS1/PSIKOLOGIKONSELING
beranggapan bahwa bidan Bombingan dan Penyuluhan (BP) adalah sumber masalah bagi
anak-anak mereka. Ini menjadikan nama baik Bimbingan dan Penyuluhan menjadi negative.
Da barulah nilai pandangan negative tersebut berubah hingga lahirnya SK Menpan No.
83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat
aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah
Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan
dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
REFERENSI
1. https://dosenpsikologi.com/sejarah-bimbingan-konseling#:~:text=Awal%20Mula
%20Bimbingan%20dan%20Konseling,tahun%201908%20oleh%20Frank
%20Parsons.&text=Pada%20masa%20yang%20hampir%20sama,di%20SMA%20pada
Agustus 2020)