Anda di halaman 1dari 3

REZA SANDIKI NATALINO/SMT5/TGS1/PSIKOLOGIKONSELING

SEJARAH KONSELING DI DUNIA DAN INDONESIA.

PENDAHULUAN

Konseling sejatinya sudah menjadi aktifitas luas yang dilakukan sejak jaman

purbakala. Konseling sendiri sebenarnya adalah sebuah kegiatan yang mengedepankan unsur

kemampuan mendengarkan dan memberikan respon dari hasil pendengaran itu. Sehingga

dapat kita simpulkan bahwa konseling adalah sebuah kemampuan umu yang bersifat

sistematik.

SEJARAH

Konseling yang dahulunya di sebut sebagai “Bimbigan dan Penyuluhan” sudah mulai

berkembang secara sains pada tahun 1900 tepat pada pergerakan reformasi yang terjadi

secara global semasa abad 19. Konseling pada awalnya bermula akibat krisinya nilai

humanisme dan tidak adanya perlakuan yang bijaksana terhadap kaum sosial (dari

pemerintah). Alhasil para pionir Konseli dalam sejarahnya ingin merubah budaya ini dengan

melakukan pendekatan dini. Kebanyakan pionir konseli ini adalah seorang guru. Mereka

berfokus pada penanaman nilai penghargaan yang berarti menghargai diri sendiri dan orang

lain. Dari sini lah gerakan saling menghargai dengan cara mendengarkan dan merespon

dengan baik ini mulai di terapkan.

Berikut adalah beberapa tokoh sejarah pionir dalam sejarah Konseling yaitu Frank Parson,

Jesse Davis, dan Clifford Beers. Berdomusili sebagai bangsa Amerika, mereka tercatat

sebagai tokoh paing banyak melakukan pergerakan yang bersifat global. Kontribusi mereka

adalah dalam area pembuatan keputusan karir, bimbingan pendidikan dan kesehatan mental.

Frank Parson adalah orang yang memfokuskan diri pada kepentingan konseling dan

pengembangan karir para


REZA SANDIKI NATALINO/SMT5/TGS1/PSIKOLOGIKONSELING

calon penerbang. Jesse Davis, menekankan pelayanan kepentingan bimbingan dan konseling

di sekolah-sekolah sebagai suatu ukuran yang mendukung pembentukan kewarganegaraan

yang baik. Clifford Beers, mulai mereformasi pergerakan kesehatan mental terutama yang

bersifat preventif, seperti bagaimana memperlakukan individu yang mengalami gangguan

emosional. Dari gagasan-gagasan mereka ini lah sejarah mencatat munculnya fondasi

Konseling secara sistematik di mulai. Mereka juga tidak hanya memasukan niali-nilai

keahlian mereka dalam bidangnya kedalam sajian akademik Konseling tetapi juga mereka

menciptakan formulasi teoritis yang efektif yang pada awalnya teori konseling berpaku pada

4 teori utama yaitu directive (E.G. Williamson), nondirective (Carl Rogers), psychoanalysis,

dan behaviorism.

Dalam Sejarahnya dari tahun 1900 hingga 2000 perkembangan teori Konseling dan

penerapannya terus berkembang dengan sangat baik bahkan keseluruh dunia bahkan di tandai

dengan terbentuknya Lembaga Pendidikan yang secara khusus menempuh nilai-nilai

Konseling. Bahkan hingga di Indonesai. Bimbingan dan Penyuluhan atau kita sebut besagai

Konseling pertama kali masuk ke Indonesia sejak tahun 1960an, yaitu tepat pada hasil

konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP dan sekarang menjadi IKIP)

tanggal 20-24 Agustus 1960. Sebagai niali yang di perlukan bagi peradaban manusia,

Konseling dinilai perlu di kembangkan di Indonesia sebaga benar dan tepat. FKIP lalu pada

tahun ke 4 mendirikan jurusan Konseling yaitu “Bimbingan dan Penyuluhan”. Bahkan

Jurusan ini sudah di terapkan keseluruh FKIP/IKIP seluruh Indoensia pada masa itu. Diawali

dengan lahirnya Kulikulum pada tahun 1975 di jenjang Sekolah Menengah Atas, lalu terus

berkembang pada tahun 1978 dan di tingkatkan lagi menjadi Pendidikan Diplomat (D2 dan

D3) dan terus berkembang hingga pada tingkatan Stratat 1 atau sarjana. Tetapi menskipun

kualitas pengetahuan terus meningkat namun gerakan pelaksanaan Bimbingan dan

Penyuluhan ini tidak berjalan secara baik, yang menarik bahkan orang tua Murid
REZA SANDIKI NATALINO/SMT5/TGS1/PSIKOLOGIKONSELING

beranggapan bahwa bidan Bombingan dan Penyuluhan (BP) adalah sumber masalah bagi

anak-anak mereka. Ini menjadikan nama baik Bimbingan dan Penyuluhan menjadi negative.

Da barulah nilai pandangan negative tersebut berubah hingga lahirnya SK Menpan No.

83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang di dalamnya termuat

aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu

dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah

Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan

dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

di sekolah mulai jelas.

REFERENSI

1. https://dosenpsikologi.com/sejarah-bimbingan-konseling#:~:text=Awal%20Mula

%20Bimbingan%20dan%20Konseling,tahun%201908%20oleh%20Frank

%20Parsons.&text=Pada%20masa%20yang%20hampir%20sama,di%20SMA%20pada

%20tahun%201898. (diakses tanggal 19 Agustus 2020)

2. http://psikosun.blogspot.com/2013/05/sejarah-konseling-didunia.html (diakses tanggal 20

Agustus 2020)

3. Mulawarman, Edwindha Prafitra Nugraheni, Amallia Putri. Psikologi Konseling:

Sebuah Pengantar Bagi Konselor. 2020

4. Hartini, Nurul. Ariana, Atika Dian. Psikolohi Konseling : Perkembangan dan

Penerapan Konseling dalam Psikologi. 2016.

Anda mungkin juga menyukai