Anda di halaman 1dari 1

Inginku

Barangkali persoalan wanita selayak dzikir yang dirapal dari pagi ke pagi.

Digaungkan pula dalam puisi-puisi yang baitnya tak pernah sunyi.

Ssst!

Ah, kuingatkan kau pada sejarah.

Bagaimana mandat wanita tak pernah mudah. Pintanya selalu melahirkan tanda tanya. Susah!

Jangankan kau, wahai pemuda!

Bahkan perebut Prambanan dari kerajaan Pengging kelabakan mencari bala bantuan, demi menaklukkan
telaga sukma Roro Jonggrang!

Semesta sibuk menertawakan wibawa sang raja yang merebah, menjadi budak cinta.

Kuasa saja tak mampu hinggap di hati jelita, apalagi penuh angkara murka.

Akhirnya, dewi itu abadi.

Jadi penggenap 1000 candi.

Jadi bersyukurlah kalau aku hanya ingin gincu!

Dan, tentu saja kamu.

Anda mungkin juga menyukai