Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM INFORMASI DAN TEKNOLOGI

SIKDA GENERIK
Dosen Mata Kuliah : Geri Sugiran, AS.,STP

Disusun Oleh :
Neng Yunia Nur Akbar (32722401D18029)
Aini Tias Abdul Qodir (32722401D18029)
Chyntya Dewi (32722401D18008)

PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI
2020
POKOK BAHASAN KONSEP SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS

A. Pengertian
Sistem pendacatan dan pelaporan terpadu puskesmas
(SP2TP) telah diberlakukan sejak tahun 1981. SP2TP secara
potensial, dapat berperan banyak dalam menunjang proses
manajemen Puskesmas. Namun berbagai data SP2TP yang
tersedia untuk menunjang menejemen puskesmas belum dapat
dimanfaatkan secara optimal. Pada tahun 1992 telah
diupayakan penyederhanaan format pelaporan Puskesmas.
Dasar emikiran penyederhanaan tersebut adalah pengurangan
beban kerja Puskesmas dan peningkatan mutu data yang
dilaporkan serta pemanfaatannya sehingga laporan SP2TP
diutamakan pada informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan dalam meningkatkan manajemen
Puskesmas.
SIMPUS adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen
Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Sumber informasi
utamanya adalah SP2TP, sedangkan informasi lain yang ada
berperan sebagai pelengkap.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Meningkatnya kualitas manajemen Puskesmas secara
lebih berhasil-guna dan berdaya-guna, melalui pemanfaatan
secara optimal data SP2TP dan informasi lainnya yang
menunjang.
2. Tujuan Khusus:
a. Sebagai dasar penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP)
b. Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
pokok Puskesmas (Lokakarya Mini)
c. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pokok Puskesmas (PWS dan Stratifikasi
Puskesmas)
d. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan kegiatan
pokok Puskesmas
C. Sumber Informasi SIMPUS
Sebagaimana diketahui SP2TP terdiri dari komponen
pencatatan dan komponen pelaporan. Hal yang penting dalam
menunjang kegiatan manajemen Puskesmas adalah komponen
pencatatannya, oleh karena informasi yang dapat dihasilkan dari
komponen ini lebih lengkap daripada komponen pelaporannya.
Pencatatan-pencatatan yang utama antar alain:
1. Kartu individu, seperti: Kartu Rawat Jalan, Kartu Ibu, Kartu
TB, Kartu Rumah dan sebagainya
2. Register, seperti: Register Kunjungan, Register KIA, Register
Posyandu, dan sebagainya
3. Laporan Kejadian Luar Biasa dan Laporan Bulanan Sentinel
4. Rekam Kesehatan Keluarga (RKK atau Family Folder), yang
diberikan khusus untuk keluarga berisiko antara lain:
a. Salah seorang anggotanya menderita TB Paru
b. Salah seorang anggotanya menderita kusta
c. Salah seorang anggotanya mempunyai risiko tinggi
seperti: ibu hamil, BBLR, dan balita kurang energi
kronis
d. Salah satu anggotana menderita gangguan jiwa

D. Mekanisme Penyelenggaraan SIMPUS


Mekanisme penyelenggaraan SIMPUS dimulai dari
data untuk SP2TP dikumpulkan , diolah, dianalisis, dan
diinterpretasikan berdasarkan petunjuk dari Pedoman
Pengolahan dan Pemanfaatan Data SP2TP dan petunjuk lain
dari masing – masing program yang ada seperti (Gizi, KIA,
Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, dan sebagainya).
Pengolahan dan analisis dilakukan oleh masing –
masing penanggung jawab kegiatan progam di Puskesmas dan
pengelola program disemua jenjang administrasi. Informasi
yang diperoleh dari pengolahan dan interpretasi data SP2TP
dan sumber lainnya dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat,
menurun dan tidak ada perubahan) dan bersifat kuantitatif
dalam bentuk angka seperti jumlah, presentase, dan
sebagainya.
Pemanfatana informasi yang dihasilkan dari pengolahan dan
interpretasi SP2TP adalah:
1. Untuk menunjang proses manajemen di tingkat Puskesmas,
sebagai bahan untuk penyusunan renacanan tahunan
Puskesmas, penyusunan rencana kerja operasional Puskesmas,
bahan pemantauan evaluasi dan pembinaan
2. Membantu Dinas Kesehatan untuk perencanaan tahunan dan
penilaian kinerja Puskesmas berdasarkan beban kerja dan
pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
3. Membantu kelancaran perencanaan (P1), penggerakan
pelaksanaan, (P2), dan pengawasan, pengendalian, dan
penilaian (P3) program - program
POKOK BAHASAN APLIKASI SIMPUS

Aplikasi Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS)

A. Pengaturan Kabupaten/Kota dan Puskesmas


1. Buka aplikasi SIMPUS dengan mengklik icon SIKDA Generik
( ), sehingga tampilan seperti gambar dibawah ini:

2. Masukan user “admin” dan password “admin” (tanpa tanda


kutip) kemudian klik Login
3. Buat pengaturan untuk level Kabupaten/Kota dengan cara klik
Setting Aplikasi dan klik Input Setting Profil Aplikasi
seperti gambar berikut:

4. Isikan profil aplikasi untuk Level Kabupaten sebagai berikut:


Level = Kabupaten
Kode Provinsi = 32 (Jawa Barat)
Kode Kabupaten = 3209 (Cirebon)
Server Kementerian Kesehatan = http://localhost:8082/
Server Dinas Kesehatan Provisni = http://localhost:8082/
Server Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota = http://localhost:8082/
Sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

Selanjutnya klik Proses Data

5. Selanjutnya buat pengaturan pengguna untuk level


kabupaten/kota dengan cara klik Pengguna pada sub menu
Atur Aplikasi selanjutnya isikan identitas sebagaimana mana
terlihat pada gambar dibawah ini:
Isikan identitas sebagai berikut, selanjutnya klik Proses Data
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

Setelah pengguna untuk level kabupaten/kota dibuat


selanjutnya keluar dari aplikasi dan masuk kembali dengan
User = kab_cirebon dan Password = kab_cirebon selanjutnya
klik login sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

6. Setelah berhasil Login untuk level Kabupaten Cirebon, maka


akan terlihat gambar sebagaimana gambar dibawah ini:
Pada level kabupaten/kota ini langkah berikutnya adalah
membuat pengaturan untuk level puskesmas dan membuat user
– user untuk para penggunanya di level puskesmas.

Pertama buat pengaturan untuk puskesmas dengan cara


mengklik Setting Dalam Wilayah Kerja selanjutnya klik
Input Wilayah Kerja sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:

Dalam kasus ini buatlah pengaturan untuk :


Provinsi = 32 (Jawa Barat)
Kabupaten/Kota = 3209 (Cirebon)
Kecamata = 3209130 (Palimanan)
Puskesmas = P3209130201 (Palimanan)
Kelurahan/Desa = 3209130011 (Palimanan Timur)
Setelah input data dilakukan dan proses data dilakukan maka
pengaturan level puskesmas sudah selesai seperti terlihat pada
gambar dibawah ini:

7. Sebelum membuat user – user pada level Puskesmas Palimanan


lakukan pengaturan terhadap petugas dan pelayanan terlebih
dahulu dengan cara sebagai berikut:
Pengaturan Petugas dilakukan dengan cara mengklik Petugas
dan klik Input Petugas seagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:
Masukan data sebagai berikut:
Kode Petugas = DR2
Nama Petugas = MAMAN
Unit = Umum
Kode Petugas = BIDKOR
Nama Petugas = ENDAH
Unit = KIA

Pengaturan pelayanan untuk mengatur nama kepala


puskesmas dengan cara klik Dokter dan Petugas Kesehatan
selanjutnya klik Input Dokter/Petugas sebagaimana terlihat
pada gambar dibawah ini:

Masukan data kepala puskesmas sebagai berikut selanjutnya klik


proses data:
Masukan data bidan kordinator sebagai berikut selanjutnya klik
proses data:

8. Selanjutnya membuat setting aplikasi untuk level puskesmas


dilanjutkan dengan cara sebagai berikut:

Selanjutnya lengkapi profil Puskesmas Palimanan sebagaimana


terlihat pada gambar dibawah ini:
Setelah selesai dibuat aplikasi untuk level puskesmas.
Selanjutnya dibuat user – user pada level puskesmas dan user
yang akan dibuat antara lain: user kapus, user loket, user kia,
dan user obat. Untuk itu lakukan pengaturan aplikasi dengan
cara mengklik Setting Aplikasi dan Input Setting Profil
Aplikasi sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

Pembuatan user kapus

Pembuatan user loket


Pembuatan user pelayanan kia

Pembuatan user obat

Pembuatan user untuk level puskesmas selesai. Dalam kasus


ini dibuat tiga user (kapus, loket, kia, dan obat)
9. Selanjutnya gunakan user kapus untuk salah satunya mengatur
stok obat dengan cara sebagai berikut:
Selanjutnya buat stock obat masuk ke puskesmas sebagai
berikut:

Selanjutnya lengkapi isian dibawah ini dengan lengkap


sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
Setelah obat – obat masuk kedalam gudang puskesmas
selanjutnya kapus mendistribusikannya ke apotik puskesmas
masih melalui user kapus. Dengan cara mengklik obat keluar
sebagai berikut:

Selanjutnya isikan informasi yang diminta agar stock obat di


apotik puskesmas terisi sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:

Beberapa jumlah obat terdistribusi ke apotik puskesmas dan


siap diberikan ke pasien yang diberikan resep pada saat
pelayanan di puskesmas. Sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:
B.

Modul Loket
1. Masuk dengan user loket dan password loket selanjutnya lakukan
pemasukan data pasien baru sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:

Selanjutnya isikan data pasien baru sebagai berikut:


Sampai semuanya terisi lengkap dan data pasien baru tersimpan
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

C. Modul Pelayanan
1. Setelah pasien dilayani di loket pendaftaran selanjutnya pasien
dilayani di unit KIA sebagaimana tujuan dari pasien. Untuk itu
masuk dengan user kia sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:
Selanjutnya terlihat tampilan sebagaimana pada gambar berikut
ini:

2. Selanjutnya klik menu pelayanan dan isikan identitas yang


dibutuhkan serta kode diagnosis dan tindakan serta obat yang
diberikan pada pasien. Sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini:

3. Setelah pasien diberikan pelayanan dan dicatatkan dalam


aplikasi ini maka akan muncul keterangan bahwa pasien sudah
dilayani sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
D. Modul Apotik
1. Setelah pasien dilayani pada unit KIA selanjutnya pasien menuju
apotik puskesmas (pelayanan obat). Petugas di pelayanan obat
memulai dengan memasukan user obat dan password obat
sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

Setelah masuk dengan user obat maka lihat pada menu apotik
dengan cara mengklik apotik. Maka akan terlihat gambar seperti
dibawah ini dan kemudian klik tanda plus (+):
2. Untuk dapat mencetak resep obat bagi pasien sebelumnya
lakukan posting obat terlebih dahulu sebelum resep dapat
dicetak. Maka akan terlihat gambar sebagai berikut:

3. Setelah proses posting berhasil maka akan terlihat tampilan


sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:

4. Selanjutnya setelah posting berhasil klik cetak resep


sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
5. Setelah resep tercetak berikan obat sesuai dengan resep obat
pasien.

Anda mungkin juga menyukai