Anda di halaman 1dari 9

Susunan acara forum Annisa

Mentimun dendang masak merah


Dimakan paksi berkawan-kawan
Forum Annisa dibuka dengan Basmallah
Keberkahan semoga Allah limpahkan

Bismillahirrahmaanirahim

Burung dara terbang berempat


Terbangnya tinggi di angkasa
Mari akhawat mari merapat
Dimulai acara forum Annnisa

Assalaamualaikum warahmatullaaaaah wabarakaatuh

Segala puja dan puji mari sama kita curahkan keharibaan Allah Swt , atas segala limpahan rahmat,
Nikmat dan keberkahan yang tak terhingga, sehingga kita semua dapat berhadir di acara forum
annisa siang ini

Salawat beserta salam terkhusus buat junjungan alam , kekasih Allah Muhammad Rasulullah Saw,
pembawa risalah kebenaran dari sang Pencipta alam Allah Swt, untuk seluruh umat manusia,
Penyelamat semesta alam, sebagai umat beliau seyogyanya kita menyampaikan salawat dan salam
sebagai tanda cinta dan ucapan terima kasih atas segala apa yang telah beliau perjuangkan, nah
mari bersama kita bersalawat denga lafaz Allahumma shaly ‘alaa Muhammad wa’ala aaly
Muhammad, semoga kita yang bersalawat mendapat syafa’at dari rasulullah di akhir kelak aamiiin
yarabbal a’lamin.

Ustz Pembina dan pendamping forum Annisa serta kakak2 jua teman2 yang di rahmati Allah

Pagi hari petani turun kesawah


Ke sawah benih di semaikan
Lantunan ayat suci Al Qur’an dengan sari tilawah
Mari bersama kita simakan

Pembacaan ayat suci Al Qur’an yang akan di kumandangkan oleh ukhty zahwa dan salsabila
Kepada keduanya majelis mempersilahkan.

Ambil sirih palitkan sedah


Sirih dimakan sambil di kunyah
Kumandangan ayat selesailah sudah
Semoga acara di berkahi Allah
Jazakallahu katsira buat ukhti berdua ,semoga ayat dan sari tilawah yang telah sama2 kita
dengarkan menambah kekuatan iman dan meningkatkan amal ibadah kita, serta senantiasa
dilimpahkan hidayah oleh Allah Swt, aaamiiin yaa rabbal’alamiin.

Hadirat yang di berkahi Allah, Acara selanjutnya

Allah Swt adalah Sang pencipta yang sangat bijaksana, menciptakan alam semesta beserta isinya,
sekalian hewan, tumbuh-tmbuhan dan makhluk yang terindah yaitu Al Insan alias manusia, Allah
ciptakan manusia denga sebaik-baik rupa, ada kedua tangan, kedua kaki, kedua mata bahkan alat
indra yang sangat menetukan yaitu lisan atau lidah, bagi kita yang mampu mempergunakan dengan
baik maka baik jiwa dan dirinya, dan jika sebaliknya bila kita tidak bisa mengendalikan lisan maka
bukan pribadi saja yang dapat celaka, tetapi siapa saja yang terpedaya olehnya.
Untuk lebih jelas dan pahamnya , mari kita simak kultum berikut ini, yang disampaikan oleh trio
ukhti
Yaitu… ukhti fitri, humairoh dan ukhti……

Hanyutlah rakit dari hulu


Batang kapas bertimbal jalan
Lanjut acara terus melaju
Saatnya kultum di sampaikan

Selanjutnya kultum jagalah lisan oleh trio ukhti, kepadanya di mohon untuk beraksi
Kepada ukhty fitri, humairoh dan……………….. dipersilahkan, berikan tepuk tangan yang gemuruh….

Syukran katsiran kepada trio ukhty, semoga yang disampaikan dapat kita petik hikmahnya dan bisa
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, semoga terlaksana….

Bunga dedap di atas peti


Bunga capa dalam puan
Bolehlah sedap rasanya hati
Simakan nasyid kami tampilkan

Ustz, pendamping dan Pembina, serta ukhtina yang berbahgia


Penampilan nasyid dari seven taqwa class dengan judul “Jagalah lisan mu” selamat menyaksikan….

Ikan di pukat jadi abu


Dang Judah mandi di dulang
Nasyid singkat menggugah kalbu
Hati gelap menjadi terang

Subhanallah, walhamdulillah, Allahu Akbar


Walaa haula walaa quwwata illaa billaaah

Acara demi acara telah kita lewati, sampailah kita di penghujung acara yaitu memohan hidayah dan
keberkahan kepada Allah dengan pembacaan doa, yang akan di pandu oleh ummi zurniyati…

Buah durian masak merekah


Di makan dengan nasi ketannya
Doa di panjatkan harapkan berkah
Bahagia dunia jua akhiratnya

Lantunan doa sebagai penutup acara oleh ummi zurniyati, kepada ummi dengan penuh ta’zhim
majelis mempersilahkan
Dengan berakhirnya pembacaan doa tadi maka berakhirlah acara forum annisa kita siang ini, kami
pelaksana dari kelas 7 taqwa dan pembawa acara, mohon maaf atas ke khilafan dan terima kasih
atas perhatiannya kita tutup dengan mengucapkan hamdallah dan doa kaffaratul majlis.

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatu

Mari shalat berjamaah


“Pentingnya Menjaga Lisan”
“Karena Setiap Ucapan Akan Masuk Kedalam Catatan Amal”

Ambil dian pasang pelita


Pasang setangan atas kepala
Sambut salam kami bertiga
Salam ukhuwah persaudaraan kita

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Puji dan syukur kehadirat Allah Rabb semesta alam, dan Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada manhajnya hingga
hari kiamat.
Amma Ba'du...
Sahabat Fillah, Alhamdulillah pada kesempatan ini kami akan menyampaikan syarahan
dengan judul “Pentingnya menjaga lisan”
Hadirat yang di rahmati Allah
Mari kita simak lantunan ayat suci beriku ini!
           
           
        
         
Artinya:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah yang laki-laki mengolok-olok kaum laki-laki yang lain,
boleh Jadi yang diolok-olokan itu lebih baik dari yang mengolok-olok , dan jangan pula kaum
perempuan mengolok-olok kaum perempuan yang lainnya, boleh Jadi yang diolok-olokan itu lebih
baik dari yanh mengolok-olok,. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri, jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan, . seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman, Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”

Sahabat yang di sayangi Allah…


Allah Swt adalah sang Khalik yang sangat sempurna,sangat bijaksana, beliau ciptakan makhluk yang
bernama manusia dengan sebaik-baik rupa, dengan wajah yang gagah dan cantik, alat tubuh yang
lengkap yang digunakan sesuai fungsinya, seperti hal anggota tubuh lidah, Allah ciptakan lisan/lidah
adalah untuk bercengkrama dan berzikir dengan Allah berkomunikasi dengan makhluk lainnya, lidah
bukan gunanya bukan untuk mengolok-olok, mengejek, mencaci maki bahkan bukan untuk
mengucapkan sumpah serapah. Hal yang semaacam tersebut sangat di benci Allah dan tergolong
kepada orang-orang yang zhalim.

Perlu kita ingat sahabat sesungguhnya setiap ucapan akan masuk dalam catatan amal,
sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, (artinya) :
        
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat
Pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 18)

Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan
Adam.Ucapan tersebut dicatat oleh Malaikat yang sifatnya Raqib dan ‘Atid yaitu senantiasa
dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba. Malaikat tersebut tidak akan membiarkan
satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya. Hal ini sebagaimana firman
Allah Ta’ala (artinya) :
         

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Infithar : 10-12)
Sahabat fillah,…..
Allah mengkaruniakan kita sebuah lidah, selain sebagai indera perasa dan yang utama adalah
untuk berkata, seperti yang kita ketahui bahwa lidah memang tidak bertulang sekali kita
gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula.Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah
dan Rasul- Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
An-Nawawi rahimahullah mengatakan,
“Ketahuilah, setiap orang harus menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali ucapan
yang jelas manfaatnya.Apabila belum jelas manfaatnya, maka ditekankan baginya agar lebih
memilih diam. Sebab ucapan yang mubah itu bisa menyeret kepada yang haram dan
makruh”.
Bahkan kenyataan seperti ini sangat banyak dan sering terjadi.Sedangkan keselamatan tidak
dapat dinilai dengan apapun.” (Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 284)
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan,
“Jikaseseorang hendak berbicara, maka hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika ia yakin
bahwa ucapan itu tidak merugikannya, maka bicaralah. Jika ia yakin bahwa ucapan tersebut
mengandung muhdharat atau ia masih ragu-ragu, maka hendaklah ia menahan (lisannya)”
(Al-Adzkaar, karya An-Nawawi, 2/713-714)
Allah Subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan kita semua untuk berkata yang benar, seperti
tertulis dalam firman-Nya (artinya) :
        
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab : 70)
Sahabat Fillah……
Allah telah memerintahkan kita untuk berkata benar itu artinya kita dilarang untuk
mengatakan perkataan yang tidak benar atau suatu kebohongan baik mengenai diri kita
maupun orang lain karena kebohongan akan menjerat kita pada dosa berkelanjutan sebab
sekali kita berkata bohong kita akan mengatakan kebohongan lainnya untuk terus berusaha
menutupi kebohongan sebelumnya.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda (artinya) :
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar
(baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur
dan barat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah pun mengingatkan kita untuk tidak banyak bicara karena hal itu akan membuat
hati kita menjadi keras, sebagaimana Diriwayatkan dari Abdullah ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma ia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):
“Janganlah memperbanyak pembicaraan selain dzikrullah Karena banyak bicara selain
dzikrullah akan membuat hati menjadi keras.Sesungguhnya manusia yang paling jauh dari
Allah adalah (yang memiliki) hati yang keras keras.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no
2411; Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab no 4951; Malik dalam Al-Muwatha’,II/986)
Hadits ini dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Umdatut Tafsir I/168 dan dihasankan oleh
Syu’aib Al-Arnauth dalam Jami' Al-Ushul, XI/737.
Sahabat Fillah,….
Dari sabda Rasulullah di atas selain melarang kita memperbanyak pembicaraan yang tidak
bermanfaat, rasulullah pun mengingatkan kita untuk selalu berdzikir mengingat Allah karena
dengan banyak mengingat Allah kita akan terhindar dari perilaku – perilaku yang kurang
manfaat seperti halnya yang banyak terjadi di sekitar kita, kadang secara tidak sadar kita
melontarkan kata-kata yang menyinggung atau menyakitkan hati orang lain serta
pembicaraan – pembicaraan yang akhirnya menjurus pada Ghibah atau menyebutkan sesuatu
yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka jika hal tersebut disebutkan.
Baik mengenai jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, akhlaknya, bentuk lahiriahnya
dan sebagainya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :


         
            
            
"Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati?maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."( QS. Al Hujurat 12).
Sahabat Fillah,
lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu untuk dijaga dan dikendalikan.
Sesungguhnya lidah adalah penerjemah hati dan pengungkap isi hati.Oleh karena itulah
setelah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan istiqomah.beliau mewasiatkan
untuk menjaga lisan.Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan
seseorang.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya) :
"Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang
hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan tidak akan masuk Surga
seseorang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya” (Diriwayatkan oleh
Ahmad, no. 12636 dan dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin,
3/13).
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ketahuilah, setiap orang harus menjaga lisannya
dari seluruh perkataan, kecuali ucapan yang jelas manfaatnya.Apabila belum jelas
manfaatnya, maka ditekankan baginya agar lebih memilih diam. Sebab ucapan yang mubah
itu bisa menyeret kepada yang haram dan makruh.
Bahkan kenyataan seperti ini sangat banyak dan sering terjadi.Sedangkan keselamatan tidak
dapat dinilai dengan apapun.” (Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 284)
Intinya, penting sekali memperhatikan lisan sebelum berucap.
An-Nawawi rahimahullah menyampaikan dalam kitabnya Riyadhush Sholihin nasehat yang
amat bagus,
“Ketahuilah bahwa sepatutnya setiap orang yang telah dibebani berbagai kewajiban untuk
menahan lisannya dalam setiap ucapan kecuali ucapan yang jelas maslahatnya. Jika suatu
ucapan sama saja antara maslahat dan bahayanya, maka menahan lisan untuk tidak
berbicara ketika itu serasa lebih baik. Karena boleh saja perkataan yang asalnya mubah
beralih menjadi haram atau makruh.
Inilah yang seringkali terjadi dalam keseharian.Jalan selamat adalah kita menahan lisan
dalam kondisi itu.”

Jika lisan ini benar-benar dijaga, maka anggota tubuh lainnya pun akan baik. Karena lisan
adalah interpretasi dari apa yang ada dalam hati dan hati adalah tanda baik seluruh amalan
lainnya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Bila manusia berada di waktu pagi, seluruh anggota badan akan patuh pada lisan. Lalu
anggota badan tersebut berkata pada lisan : Takutlah pada Allah bersama kami, kami
bergantung padamu. Bila engkau lurus kami pun akan lurus dan bila engkau bengkok
(menyimpang) kami pun akan seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 2407. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Hadits ini pertanda bahwa jika lisan itu baik, maka anggota tubuh lainnya pun akan ikut baik.

Sahabat fillah,….
Betapa pentingnya menjaga lisan karena dengan menjaga lisan kita akan mendapatkan
banyak manfaat yaitu :Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan
Rasul-Nya.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik
atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah ketika ditanya tentang orang yang paling
utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab :
“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan
tangan dan lisannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Mendapat jaminan dari Rasulullah
untuk masuk ke surga.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d (artinya) :
“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa
yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah
(surga).” (HR. Al-Bukhari )
Allah akan mengangkat derajatnya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.
Rasulullah bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah (artinya) :
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah
yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya
karenanya.” (HR. Al-Bukhari )
“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia
tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat
keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.” (At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad)
Subhanallah, betapa mulianya orang – orang yang dapat menjaga lisannya, oleh karena itu,
marilah kita menjaganya lisan ini dan mengunakannya dalam kebaikan, penuh doa dan
harapan. Karena segala sesuatu yang kita ucapkan, kelak akan diminta pertanggung
jawabannya dihadapan Allah subhana wa Ta'ala. Semoga Allah meneguhkan kita dalam
iman, mengampuni, merahmati, dan menjaga kita dari segala sebab keburukan. Aamiin ya
Robbal 'alamin....

Demikian syarahan ini kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua
Berbanyak maaf atas kekhilafan dan terimaksih atas perhatiannya.

Billahi taufiq wal hidayah wassalamualaikam warahmatullahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai