Anda di halaman 1dari 4

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST HEM

Jl. Telp: 0765 – 595799 / 598101


SudirmanJend. No. 37 Duri - Riau
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Email: rspermatahati@yahoo.co.id

001/KEP/1/2021 01
1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RS Permata Hati
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 17 April 2021
dr. Efrianti, M.Kes, CBA
Hemoroid atau di kenal pula dengan sebutan ambeien adalah suatu pelebaran pem
PENGERTIAN (vena) pada anus / dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat menim
gatal, dan ketidak nyamanan (Dermawan & Rihayuningsih, 2010).

TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada p
Hemoroid
KEBIJAKAN
PROSEDUR PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Identitas klien mencakup : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, peke
status, alamat, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nomor rekam medik, diag
identitas pasienjuga mencakup identitas penanggung jawab dalam hal ini :
kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan serta hubungan dengan pasien seperti
atau hubungan keluarga lainnya.
a. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama: Merupakan keluhan pada saat dikaji dan bersifat sub
post operasi hemoroidektomi akan mengeluh nyeri pada anus terutam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian riwayat kesehatan sekarang yang mendukung keluhan utama d
serangkaian pertanyaan secara PQRST, yaitu:
P= Paliatif/propokatif: Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan men
banyak bergerak dan berkurang apabila istirahat/berbaring.
Q= Quality/quantity : Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan men
anus yang sangat perih seperti diiris pisau.
R= Region/radiasi : Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan me
bagian anus dan tidak menyebar.
S=Severity/Scale : Pada pasien post operasi hemoroidektomi skala nyeri y
(0-10).
T= Timing : Pada pasien post operasi hemoroidektomi klien akan mengel
bergerak.
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Pada tahap ini dikaji riwayat kesehatan masa lalu klien. Apakah klien
faktor yang berhubungan dengan hemoroid, seperti adanya hemoroid seb
peradangan pada usus, dan riwayat diet rendah serat. Klien juga ditanya
menggunakan obat terutama untuk pengobatan hemoroid sebelumnya.
b. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Pada pasien post operasi hemoroidektomi tidak akan ditemukan ada
nutrisi.
b. Pola Eliminasi
Pada pasien post operasi hemoroidektomi akan terdapat keengg
sehingga terjadi konstipasi.
c. Pola Istirahat/Tidur
Pada pasien post operasi hemoroidektomi pola istirahat tidurnya
ini berkaitan dengan rasa nyeri pada daerah anus.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien hemoroid biasanya seperti pemeriksaan fis
tetapi pada saat pemeriksaan rectum dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Pasien dibaringkan dengan posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk d
pada tempat tidur (posisi genupectoral / kneechest).
1) Inspeksi
d. Pada inspeksi lihat apakah ada benjolan sekitar anus
e. Apakah benjolan terlihat saat prolaps
f. Bagaimana warnanya, apakah kebiruan, kemerahan, atau kehitaman.
g. Apakah benjolan tersebut terletak diluar atau didalam (internal/eksternal)
2) Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sarung tangan dan vaselin dengan
taucher, dengan memasukan satu jari kedalam anus. Apakah ada benjolan
tersebut lembek, lihat apakah ada perdarahan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
h. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi)
i. Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk defekasi a
eliminasi
j. Resiko Infeksi b.d prosedur invasif, pertahanan tubuh primer yang tidak adek

INTERVENSI
k. Nyeri Akut b.d. luka post appendectomy
NOC NIC
Tujuan : 1. Kaji keluhan nyeri
Nyeri klien dapat berkurang. komprehensif termasuk lo
Kriteria Hasil : onset/durasi,frekuensi, ku
Pain level : dan besarnya keluhan nye
- Mengatakan nyeri berkurang klien.
- Ekspresi wajah menunjukan nyeri
berkurang 2. Observasi tanda non ve
Pain control : nyeri
- Melaporkan nyeri berkurang 3. Kaji pengaruh budaya
nyeri klien
4. Kaji faktor-faktor la
meningkatkan persepsi ny
lingkungan, suhu, suara da
5. Jelaskan  kondisi yang dial
6. Kolaborasikan pemberia
sesuai untuk kondisi klien
7. Anjurkan klien untuk
adequate untuk mempercep
8. Gunakan strategi komunik
teknik relaksasi (pember
dalam, dll) untuk memb
meringankan nyeri.
9. Monitor kepuasan p
manajemen nyeri.

a. Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk defekasi a


eliminasi
NOC NIC
Tujuan : 1. Auskultasi bising u
Pola eliminasi pasien tidak terganggu konsistensi/frekuensi d
Kriteria Hasil : distensi abdomen
- Mempertahan bentuk feses 2. Kaji ulang program obat
- Bebas dari ketidaknyamanan dan 3. Yakinkan pola diet
konstipasi makanan
- Feses lunak dan berbentuk 4. Tambahkan buah segar,
serat (dalam pemba
indikasikan
5. Dorong/bantu dalam amb
6. Berikan privasi saat di
mandi
7. Kolaborasi pemberian
laksatif sesuai indikasi

b. Resiko Infeksi b.d prosedur invasif, pertahanan tubuh primer yang tidak adek
NOC NIC
Tujuan : 1. Monitor status hemodyna
Resiko infeksi klien dapat teratasi Ht, Leukosit, Trombosit)
Kriteria Hasil : 2. Kontrol lingkungan untuk
- Klien bebas dari tanda dan gejala 3. Perawatan dan pergantia
infeksi protocol yang digunakan p
- Mendeskripsikan proses penularan balutan sesuai indikasi)
penyakit, faktor yang mempengaruhi 4. Lakukan teknik aseptic pa
penularan serta penatalaksanaannya tindakan invasive yang
- Menunjukkan kemampuan untuk pasien (seperti saat pen
mencegah timbulnya infeksi menggunakan sarung tanga
- Jumlah leukosit dalam batas normal 5. Cuci tangan sebelum
- Menunjukkan perilaku hidup sehat melakukan tindakan peraw
6. Ajari pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
7. Monitor tanda dan geja
berhubungan dengan infek
8. Observasi kulit, jaringa
membrane pada luka dan s
9. Tingkatkan intake nutrisi
menunjang penyembuha
menjadi cepat
10. Anjurkan meningkatkan
mempercepat proses penye
11. Ajari pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
cara untuk menghindar
(misalnya : modifikasi l
mencegah timbulnya saran
atau virus)
12. Kolaborasi dalam pem
sesuai indikasi
Komite Medik
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai