Anda di halaman 1dari 12

PKP TAHUN 2020

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 


2.1.2.1.Penyehatan Air  
1. Inspesi Kesehatan Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap
Lingkungan Sarana Air Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang
Bersih (SAB) / Sarana Air meliputi :
Minum (SAM) - jaringan perpipaan, (PDAM, Hippam / BPSPAM),
- Bukan Jaringan Perpiaan Komunal (sumur pompa tangan,
sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur
gali dengan pompa),
- Depot Air Minum (DAM),
- Perlindungan Mata Air (PMA),
- Penampungan Air Hujan (PAH)
yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih/Minum
(SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu
tertentu.

2.Sarana Air Bersih .Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Minum (SAM) dimana hasil
(SAB)/Sarana Air Minum Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) secara teknis sudah
(SAM) yang memenuhi memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang),
syarat kesehatan sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk
untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3..Sarana Air Bersih .Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Minum (SAM) yang
(SAB)/Sarana Air Minum beresiko rendah dan sedang di uji kualitas airnya di wilayah kerja
(SAM) yang diperiksa Puskesmas selama kurun waktu tertentu
kualitas airnya.

3.Rumah Tangga yang Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB / SAM
memiliki akses terhadap (mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB/SAM
.Sarana Air Bersih terdekat, tidak harus memiliki SAB/SAM sendiri, bisa dari SAB
(SAB)/Sarana Air Minum umum, kerabat dekat, tetangga dll) tercukupi 60 orang liter per
(SAM) orang per hari di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 


1.Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Tempat
Pengelolaan Makanan Pengelolaan Makanan (TPM) dengan sasaran:
( TPM ) 1. Jasa Boga / Katering;
2. Rumah Makan / Restoran
3. DAM (Depot Air Minum)
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan
pada kurun waktu tertentu

2.TPM yang memenuhi TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, kualitas
syarat kesehatan makanan memenuhi syarat tidak berpotensi menimbulkan
kontaminasi atau dampak negatif kesehatan, lebih valid
apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan
sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar  


1. Pembinaan sanitasi Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan
perumahan Lingkungan (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak
memenuhi syarat kesehatan wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu.

2. Rumah yang Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan sesuai


memenuhi syarat standart yang ditentukan meliputi media atau parameter : Air
kesehatan udara, pangan, tanah, sarana dan bangunan, vektor penyakit

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )  


1.Pembinaan sarana Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi
TTU Prioritas rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan
petugas. TTU Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2.TTU Prioritas yang TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai
memenuhi syarat dengan pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup
kesehatan aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif
terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 


1.Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada
pasien/penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL),
yaitu ISPA, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung,
Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, keracunan makanan
dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu .

2. Inspeksi Sanitasi PBL Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap


sarana pasien PBL yang telah dikonseling

3.Intervensi terhadap Pasien PBL menindaklanjuti hasil inspeksi


pasien PBL yang di IS

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 


1. Kepala Keluarga KK yang akses jamban sehat apabila KK tersebut dengan
(KK) yang Akses mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban
terhadap jamban sehat terdekat /mengakses terhadap jamban sehat di wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu 1 (satu) tahun berjalan
2. Desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada yang
sudah ODF berperilaku buang air besar di sembarangan tempat tetapi
sudah buang air besar di tempat yang terpusat/jamban sehat
pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa
menciptakan 1 (satu) Desa ODF (Open Defecation Free)
setiap tahunnya

4. Pelaksanaan Kegiatan Desa/Kelurahan yang masyarakatnya 100% sudah


STBM di Puskesmas berperilaku STBM 5 Pilar, yang meliputi :
1. Tidak buang air besar di sembarang tempat:
2. Cuci tangan pakai sabun;
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman;
4. Mengelola sampah dengan benar;
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
dibuktikan dengan Berita Acara Verifikasi
Jumlah SAB / SAM yang di 35% Laporan
IKL dibagi jumlah SAB / Bulanan
SAM yang ada dikali 100 %

Jumlah SAB/SAM yang di 87% Laporan


IKL dan memenuhi syarat Bulanan
kesehatan dibagi jumlah
SAB/SAM yang di inspeksi
Sanitasi dikali 100 %

Jumlah SAB/SAM yang di uji 60% Laporan


kualitas airnya dibagi jumlah Bulanan
SAB/SAM resiko rendah dan
sedang dikali 100%

Jumlah RT yang memiliki 88% Laporan


akses SAB dibagi jumlah RT Bulanan
yang ada dikali 100 %
Jumlah TPM yang di IKL 65% Laporan
dibagi jumlah TPM yang Tribulan
ada dikali 100 %

Jumlah TPM yang 47% Laporan


memenuhi syarat kesehatan Tribulan
dibagi jumlah TPM yang
dibina dikali 100 %

Jumlah rumah yang tidak 40% Laporan


memenuhi syarat yang di IS Bulanan
dibagi jumlah seluruh
rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan
dikali 100 %

Jumlah rumah yang 75% Laporan


memenuhi syarat kesehatan Bulanan
tahun sebelumnya ditambah
rumah yang memenuhi
syarat hasil IS/IKL tahun
ini dibagi jumlah rumah
yang ada dikali 100 %
Jumlah TTU Prioritas yang 88% Laporan
dibina dibagi jumlah TTU Tribulan
Prioritas yang ada dikali
100 %

Jumlah TTU Prioritas yang 63% Laporan


memenuhi syarat kesehatan Tribulan
dibagi jumlah TTU
Prioritas yang dibina/yang
diperiksa dikali 100 %

Jumlah pasien PBL yang 10% Laporan


dikonseling dibagi dengan Bulanan
jumlah Pasien PBL di Puskesmas
wilayah Puskesmas dikali (LB1),
100 % laporan/ju
mlah
pasien
Jumlah IS sarana pasien 20% jumlah
Laporan
PBL yang dikonseling Bulanan
dibagi dengan jumlah Puskesmas
pasien yang dikonseling
dikali 100%
Jumlah pasien PBL yang 4082% Laporan
menindaklanjuti hasil Bulanan
inspeksi dibagi jumlah Puskesmas
pasien PBL yang di IS
dikali 100%

Jumlah KK yang akses 90% Laporan


jamban sehat dibagi jumlah Bulanan
Rumah tangga yang ada STBM
dikali 100 %
Jumlah Desa/Kelurahan 76% Laporan
yang sudah ODF dibagi Bulanan
jumlah desa/kelurahan yang STBM
ada dikali 100 %

Jumlah Desa/ Kelurahan 20% Laporan


yang melakssanakan STBM Bulanan
5 Pilar dibagi jumlah Desa/ STBM.
Kelurahan yang ada dikali
100 %
PKP TAHUN 2020
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga
1.Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok Jumlah kelompok/klub
olahraga yang dibina olahraga di sekolah, klub antara lain jantung olahraga yang dibina
sehat, senam asma, senam usila, senam ibu hamil, dibagi jumlah kelompok/
senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran klub olahraga yang ada
jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik dikali 100%
lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas
selama pada kurun waktu tertentu.

2.Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan Jumlah CJH yang
Kebugaran Calon pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan dilakukan Pengukuran
Jamaah Haji
3.Pengukuran pedoman
Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah Kebugaran
yang ada. Jumlah AnakJasmani oleh
Sekolah
kebugaran jasmani (SD kelas 4-6 berusia 10-12 tahun) di wilyah Dasar kelas 4-6 berusia
pada anak sekolah Puskesmas sesuai dengan pedoman yang ada 10-12 tahun yang
selama urun waktu tertentu dilakukan pengukuran
kebugaran dibagi Jumlah
Anak Sekolah Dasar
kelas 4-6 berusia 10-12
tahun yang ada di
wilayah Puskesmas di
kali 100%.

PKP TAHUN 2020


2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja
1.Pekerja formal Pekerja formal yang mendapat konseling total Jumlah pekerja formal
yang mendapat seluruh pekerja dari seluruh perusahaan/ PNS/ yang mendapat
konseling sektor formal lainnya yang mendapat konseling konseling dibagi jumlah
(tatap muka, konsultasi, promotif dan preventif seluruh pekerja formal
secara individu) baik didalam maupun diluar yang dibina dikali 100%
gedung oleh petugas puskesmas. Jumlah
seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari
sektor formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di
wilayah kerja Puskesmas
2.Pekerja informal Pekerja informal yang mendapat konseling Jumlah pekerja informal
yang mendapat adalah total pekerja dari seluruh sektor informal yang mendapat
konseling lainnya (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) konseling dibagi jumlah
di wilayah kerja Puskesmas yang mendapat seluruh pekerja informal
konseling (tatap muka, konsultasi, promotif dan yang dibina dikali 100%
preventif secara individu) baik didalam maupun
diluar gedung oleh petugas puskesmas.

3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi Jumlah promotif dan
preventif yang (penyuluhan, konseling, latihan olahraga dll) dan/ preventif yang dilakukan
dilakukan pada atau preventif (imunisasi, pemeriksaan kesehatan, pada kelompok
kelompok kesehatan APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan kesehatan kerja dibagi
kerja dll) yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap jumlah seluruh Pos
bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada UKK di wilayah binaan
kelompok kesehatan kerja. dikali 100%
2020
35% Data dasar

85% Data dasar,


Kementerian
30% Data agama
dasar

2020
40% Data dasar dan
Buku Register
Bantu
Kesehatan Kerja
40% Data dasar,
Laporan
Bulanan
Kesehatan
Pekerja (LBKP)
dan Buku
Register Bantu
Kesehatan Kerja

35% Data dasar,


Laporan
Bulanan
Kesehatan
Pekerja (LBKP)
dan Buku
Register Bantu
Kesehatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai