A. Lanjut usia
1. Pengertian
Menurut Hawari (2013), lansia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap stres fisiologis. Kegagalan
tersebut berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual.
2. Fisiologi Lansia
Proses penuaan seseorang berarti normal dan berlangsung terus menerus secara alamiah.
Menua merupakan proses penuaan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya
tahan tubuh. Semua orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada seseora
ng berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya, diantaranya
yaitu faktor hereditar, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lainnya. (Stanley, 2012).
3. Klasifikasi Lansia
Menurut Nugroho (2010), lansia dikategorikan menjadi beberapa kelompok , diantaranya :
B. Konsep penyakit
1. Definisi
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak ber
segmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae
dibagi dua subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapa
t empat genus yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma cor
onavirus. (Burhan, E, et al, 2020)
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyeb
abkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Sy
ndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumn
ya pada manusia. (Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020)
2. Karakteristik
Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfi
k dengan diameter sekitar 50-200m. Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tida
k bersegmen, dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang. Struktur
coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan
virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan
dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inan
g).
Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan
oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30 menit, et
er, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan klorof
orm. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan virus.
3. Klasifikasi
a. Orang Tanpa Gejala (OTG)
1) Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif COVID19
2) Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
1) Orang yang mengalami demam (≥38⁰C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan siste
m pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum t
imbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporka
n transmisi lokal
2) Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggoroka
n/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak denga
n kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.
c. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
1) Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38⁰C) atau riway
at demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/
sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat DAN pada 14 hari terakhir sebel
um timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melap
orkan transmisi lokal
Orang dengan demam (≥38⁰C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki r