Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia kedokteran diperlukan bidang-bidang penunjang pemeriksaan


untuk membantumenegakan diagnosa suatu penyakit, salah satunya adalah bidang
radiologi yang membantumenegakkan diagnosa suatu penyakit dengan memanfaatkan
sinar-x yang hasilnya beruparadiograf. Oleh karena itu diperlukan radiograf yang dapat
memberi informasi semaksimalmungkin, tanpa harus melakukan pengulangan foto
yang dapat menambah dosis yang diterima pasien.
Untuk dapat menghasilkan radiograf yang memberikan informasi semaksimal
mungkindiperlukan radiograf yang optimal. Kualitas radiograf meliputi densitas,
kontras, ketajaman dandistorsi. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk menekan
faktor-faktor yang dapat menurunkan kualitas radiograf. Salah satu penyebab yang
dapat menurunkan kualitas radiografi adalah radiasi hambur. Untuk mengurangi
radiasi hambur sinar-x yang sampai ke film adalah dengan menggunakan grid
(Bushong, 2001).
Grid adalah suatu alat bantu pemeriksaan yang terdiri dari lempengan garis-gari
logam yang bernomor atom tinggi (biasanya timbal) yang disusun berjajar satu sama
lain dan dipisahkan oleh bahan penyekat atau interspacematerial yang dapat ditembus
sinar-x.

Pemanfaatan grid ini terutama digunakan pada organ-organ manusia yang


memiliki nomor atomtinggi. Grid berfungsi untuk menyerap radiasi hambur yang tidak
searah yang berasal dari objekyang dieksposi (Meredith dkk, 1977).
Menurut Carlton (2000) dengan menggunakan grid untuk mendapatkan densitas
yang samadibutuhkan jumlah sinar yang lebih besar dibanding dengan tanpa
menggunakan grid, tetapikontras radiografi yang didapat lebih baik
BAB II
PEMBAHASAN

Grid adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan kontras radiografi dengan cara
menyerap radiasi hambur dan meneruskan radiasi primer. Grid pertama kali ditemukan
oleh Dr. Gustav Bucky (1913) kemudian disempurnakan lagi oleh radiologis dari
chicago bernama Dr. Hocles Potter (1920) dengan cara mengatur jarak Al dan Pb
menjadi lebih rapat dan lebih kecil.

GRID RATIO
perhatikan gambar berikut:

Grid Ratio adalah perbandingan antara tinggi Pb dengan jarak antara Pb 1 dengan Pb
yang lain

Contoh Grid Ratio 5:1, 6:1, 8:1, 10:1, 12:1


Prinsip kerja grid:
– radiasi primer setelah melewati objek akan menimbulkan radiasi hambur

– radiasi hambur akan diserap oleh Pb, radiasi primer sepenuhnya digunakan untuk
pencatatan bayangan pada IR.

– semakin besar grid ratio, semakin bagus karena radiasi hambur akan semakin kecil.

perbandingan 2 buah grid ratio


1. High Ratio Grid

perhatikan gambar berikut:

2. Low Ratio Grid

perhatikan gambar berikut:


Grid dengan rasio yang lebih tinggi lebih effektif dibandingkan dengan rasio yang
lebih rendah karena sudut deviasi yang lebih kecil dan jarak antar Pb yang lebih
rapat.
 

TIPE GRID BERDASARKAN PERGERAKANNYA


1. Stationary Grid / Lysolm / Grid Diam

yaitu grid yang diam saat eksposi

2. Moving Grid / Bucky / Grid Bergerak

yaitu grid yang bergerak saat eksposi

TIPE GRID BERDASARKAN BENTUK DAN KONSTRUKSINYA

1. Grid Linear

lead strip antara aluminium dan Pb sejajar. grid ini mempunyai keterbatasan
pemakaian yaitu pada pemakaian FFD tertentu dapat terjadi gambaran seperti
underexpose.

2. Crossed Grid

yaitu 2 buah grid linear yang ditumpuk secara tegak lurus. grid ini didesain untuk
menyerap lebih banyak radiasi hambur.

3. Focussed Grid

letak dari lead strip miring. grid dari ujung ketengah grid searah menuju suatu fokus
sehingga sinar obligue masih bisa lewat melalui lempengan aluminium (interspace)

Kesalahan penggunaan grid


1. Off level

posisi grid diletakkan tidak tepat pada posisi yang sebenarnya karena posisi grid miring
sehingga radiasi primer lebih banyak diserap.
seperti nampak pada gambar berikut:

2. Off Center

penempatan CR tidak tepat pada grid, sehingga posisi sinar tidak rata. hal ini
mengakibatkan distribusi radiasi yang berbeda sehingga mengakibatkan gambaran ada
yang hitam dan putih.

seperti nampak pada gambar berikut:


3. Off Focus
terjadi karena pemilihan FFD yang kurang tepat (terlalu jauh atau dekat) sehingga
densitas gambaran tidak sama antara bagian tengah dan pinggir. hal ini menyebabkan
banyak sinar primer yang diserap di daerah pinggir.

seperti nampak pada gambar berikut:

4. Upside Down
terjadi karena pemakaian grid terbalik

seperti nampak pada gambar berikut:

Anda mungkin juga menyukai