Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Kenaakalan Remaja


Usia remaja adalah usia di mana anak mencari jati diri. Banyak perilaku yang didasarkan
untuk coba-coba. Misalnya mencoba merokok, mencoba kebut-kebutan, mencoba
berkelahi dan lain sebagainya. Banyanya perilaku coba-coba tersebut mendorong untuk
terjadinyanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak usia remaja yang sering disebut
kenakalan remaja (juvenille delinquency). Kenakalan remaja banyak sekali jenisnya. Antara lain
adalah penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran antar pelajar dan lain-lain.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja


Faktor- faktor yang mempengaruhi kenakalan pada remaja sangat bervariasi, mulai dari kenakaln
bersifat amoral dan sosial serta kenakalan yang bersifat melanggar norma-norma yang ada.
Kenakalan remaja kaitannya dengan keberfungsian pada keluarga, semakin meningkatnya
keberfungsian sebuah keluarga dalam melaksanaan tugas kehidupan, peranan dan fungsinya
maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin
rendah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :


Ø  Kurangnya kasih sayang dari orang tua
Banyak para remaja yang terjerumus pada kenakalan remaja karena kurangnya ksih sayang dari
orang tua mereka. Banyak orang tua yang terlalu memikirkan pekerjaan mereka dari pada
memikirkan keadaan anak-anak mereka. Sehingga seorang anak merasakan tekanan psikologis
pada diri mereka. Meraka tidak tahu harus berbagi cerita dengan siapa, sehingga saat ada maslah
sering terjerumus dengan hasutan teman-teman mereka.
Ø  Kurangnya pengawasaan dari orang tua mereka
Sibuknya orang tua dengan pekerjaan membuat kurangnya pengawasan pada anak-anak mereka.
Sehingga banyak anak-anak sering keluyuran dan bermainan dengan teman-teman mereka
setelah pulang sekolah. Apalagi saat ini perkembangan teknologi semakin maju. Banyak anak-
anak salah persepsi tentang penggunaan komputer maupun handpone dengan cara yang negatif.
Misalnya : menonton gambar-gambar porno atau video porno yang ada.
Ø  Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya
Usia remaja merupakn usia produktif dan sudah mulai mengenal yang namanya saling menyukai
lawan jenis. Pergaulan yang salah bisa membuat mereka melakukan hal yang senonoh yang tidak
seharusnya mereka lakukan. Misal : sehabis menonton video porno, mereka mempunyai hasrat
hawa nafsu yang mendalam dan pengen melampiaskan kepada lawan jenis mereka sehingga
timbul perkosaan ataupun hubungan sexsual diluar nikah. Ada juga yang terjerumus dengan
minum-minuman keras maupun sampai kenarkoba.
Ø  Tidak adanya bimbingan kepribadian yang baik
Sibuknya orang tua membuat kurangnya perhatian bagi seorang anak dan kurrang bimbingan
yang baik. Banyak anak-anak yang menyalahgunakan kepercayaan orang tua mereka dan
terjerumus pada kenakaln remaja. Kurangnya dasar-dasar agama juga membuat mereka
melakukan tindakan yang negatif karena tidak tahunya pengetahuan agama dalam diri mereka

.
3.      Hubungan  antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga
Keberfungsian keluarga sangat diperlukan agar anak tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
Tapi pada kenyataannya saat ini semakin banyak para remaja yang terjerumus pada kenakalan
remaja karena beberapa faktor diatas. Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian
pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resprokal antara keluarga dengan anggotannya,
dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif
dan adaptif bagi sebuah keluarga salah satunnya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.
 Hal lain yang dapat dilihat bahwa sikap orang orang tua dalam sosialisasi terhadap anaknya
juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kenakalan yang dilakukan, dari data yang diperoleh
bagi keluarga yang kurang dan masa bodoh dalam pendidikan (baca sosialisasi) terhadap
anaknya maka umumnya anak mereka melakukan kenakalan khusus. Dan akhirnya keserasian
hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosialnya juga berpengaruh pada kenakalan anak-
anak mereka. Mereka yang hubungan sosialnya dengan lingkungan serasi anak-anaknya
walaupun melakukan kenakalan tetapi pada tingkat kenakalan biasa, tetapi mereka yang kurang
dan tidak serasi.hubungan sosialnya dengan lingkungan anak-anaknya melakukan kenakalan
khusus.   

4.      Dampat Negatif Kenakalan Remaja


Dampak negatif kenakalan remaja adalah bodoh mereka menjadi, bodoh karena mereka tidak
mau belajar, tidak pernah belajar dan tidak mau memikirkan pelajaran, tidak dapat mengatur
waktu dengan baik. Remaja tidak pernah mempergunakan waktunya dengan baik. Karena
waktunya habis terbuang  untuk bermain-main dan bersenang-senang tidak pernah memikirkan
pelajaran sekolah. Dan juga dapat merusak positif dan tidak pernah melakukan ibadah akibatnya
remaja menjadi nakal dan melakukan perbuatan  yang tidak baik.

5.      Pencegahan untuk menanggulangi kenakalan remaja


Bagi orang tua lebih memperhatikan pergaulan pada anaknya, tetapi tidak terlalu
mengekang anak untuk bermain dengan teman sebayanya karena malah membuat psikologi
seorang anak menjadi tertekan. Sebagian besar orangtua di jaman sekarang sangat sibuk mencari
nafkah.  Mereka sudah tidak mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengikuti terus
kemana pun anak-anaknya pergi. Padahal, kenakalan remaja banyak bersumber dari pergaulan.
 Oleh karena itu, orangtua hendaknya dapat memberikan inti pendidikan kepada para
remaja. Inti pendidikan adalah sebuah pedoman dasar pergaulan yang singkat, padat, dan mudah
di ingat secara mudah. Dengan memberikan inti pendidikan ini, kemana saja anak pergi ia akan
selalu ingat pesan orangtua dan dapat menjaga dirinya sendiri. Anak menjadi mandiri dan dapat
dipercaya, karena dirinya sendirinyalah yang akan mengendalikan dirinya sendiri. Selama
seseorang masih memerlukan pihak lain untuk mengendalikan dirinya sendiri, selama itu pula ia
akan berpotensi melanggar peraturan bila si pengendali tidak berada di dekatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, T. P. (2010). Kesehatan Remaja. Jakarta: Salemba Medika.
Sarwono, S. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Wawan, A., & M, D. (2011). Pengetahuan, Sikap Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Prof. Soetjiningsih, Dr., SpA(K) & Prof. IG. N. Gde Ranuh, Dr., S. (2013). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: EGC.
Mubarak, W. . (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai