Anda di halaman 1dari 10

JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2.

TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DAN OODEV DALAM PAKAN


TERHADAP DIAMTER TELUR DAN TINGKAT KEBUNTINGAN
PADA INDUK IKAN BIAWAN (HELOSTOMA TEMMINCKII)

ADDICTION BY CURCUMA MEAL AND OODEV IN FEED TO EGGS DIAMETER AND STAGE
PREGNANT OF BIAWAN FISH (Helostoma Teminchii)

Mizan1, Tuti Puji Lestari2, Hastiadi Hasan3, Farida4


1. Alumni FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak
2.Staff pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak
3.Staff pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Email: mizannext67@gmail.com

ABSTRAK

Menurunnya populasi ikan biawan di alam akibat kerusakan lingkungan habitat dan penangkapan
berlebihan merupakan ancaman bagi kelestarian ikan ini, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan
dosis terbaik tepung kunyit dan hormon oodev dalam peningkatan ukuran diameter telur dan tingkat
kebuntingan ikan biawan. Metode penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4 ulangan yaitu perlakuan A 0% kunyit per kg
pakan+Oodev 0 ml/kg, B perlakuan 3% tepung kunyit per kg pakan+Oodev 0,5 ml/kg C3% tepung kunyit
per kg pakan+Oodev 1 ml/kg sedangkan variable pengamatan tingkat kebuntingan, waktu maturasi,
diameter telu,r pertambahan bobot mutlak , tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan A tanpa kunyit dan Oodev memilik nilai diameter
telur terendah dengan rata 0.74 mm-0.85 mm untuk perlakuan B dengan diameter rata-rata 0.82 mm-
0.88 mm nilai hasil pengukuran diameter telur tertinggi pada perlakuan C dengan rata-rata 0.81 mm-
0.90 mm. Demikian juga pada tingkat kebuntingan terbaik pada perlakuan B dan C dengan persentasi
100% artinya mengalami siklus matang gonad lebih cepat dari perlakuan A yang tidak diberikan hormon
dalam masa pemeliharaan 4-8 minggu

Kata kunci : ikan biawan, kunyit, oodev, diameter telur, tingkat kebuntingan.

ABSTRACT

Decreasing of natural population of biawan fish dueto habitat destruction activity is a serious problem to
support existing of this species. Induce spawning has been done successfully This research aimed to at
determining the doses of curcuma meal and oodev hormone in size eggs diameter and stage pregnant
biawan fish. The method used is an experimental method Using expriments methodand completely
randomized design (CRD) this study used 3 treatments and 4 repetitionsthe in treatments A 0%curcuma
meal/ kg feed+Oodev 0 ml/kg, treatments B 3%curcuma meal/ kg feed+Oodev 0,5 ml/kg, treatments C
3%curcuma meal/ kg feed+Oodev 1 ml/kg. The variabels employed in observation stage pregnant
,matured, eggs diameter,weight gain, Survival rate, water quality. The study revealed that different
treatments A without curcuma and oodev has the lowed eggs diameter with an average 0.74mm-0.85mm
for , treatments B with eggs diameter the average 0.82mm-0.88mm grade in measurement eggs diameter
higher of treatments C with on the average 0.81mm-0.88mm. that as of stage pregnant optimum
treatments B and C with persentase 100% at maturation gonads more as prompt of treatments A that is
not give hormone in priode safeguarding 4-8 see also week

Keywords: biawan fish, curcuma, oodev, eggs diameter, stage pregnant

38
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

PENDAHULUAN mensentesi vitelogenim (Ravindran et al., 2007;


2013). Pemberian fitoestrogen yang berasal dari
Komoditas perikanan budidaya yang tepung kunyit dalam pakan dapat meningkatkan
menjadi andalan dalam peningkatan produksi hormon estrogen dalam tubuh (17 β-estradiol),
salah satunya adalah ikan biawan. Peningkatan yang akan dibawa ke hati dan hati akan
produksi perikanan ikan biawan di Kalimantan diransang untuk mensitesis vitelogenin,yang
barat diproyeksikan menjadi penyumbang akan didistribusikan ke folikel yang sangat
terbesar dalam pencapaian target pemerintah penting dalam vitelogenesis, sehingga dapat
untuk meningkatkan produksi perikanan memacu pertumbuhan oosit.
budidaya khususnya ikan lokal. Kunyit mengandung kurkumin dan
Ikan Biawan (Helostoma temminckii) minyak atsiri. Kurkumin merupakan senyawa
masih banyak ditangkap dari alam hal ini yang polifenol yang terdapat pada kunyit berkisar
bisa menyebabkan keterbatasan populasi ikan antara 3-6%. Menurut Sinurat et al. (2009),
dihabitat aslinya. Dalam dunia perikanan ikan tepung kunyit mengandung kurkumin 9,61%
ini memiliki nilai komersial sehingga di dan minyak atsiri 3,18%. Kurkumin memiliki
khawatirkan tingkat eksploitasi terhadap ikan ini fungsi yang dapat merangsang dinding kantung
akan tinggi. Pertumbuhan populasi ikan di alam empedu mengeluarkan cairan empedu ke dalam
sangat tergantung pada strategi reproduksi dan usus halus untuk meningkatkan pencernaan
respons dari perubahan lingkungan. Selama lemak, protein dan karbohidrat, sehingga
musim hujan (banjir), ikan pada umumnya aktivitas penyerapan zat-zat makanan
memasuki perairan pedalaman hingga ke daerah meningkat (Pujianti et al. 2013).
rawa-rawa untuk melakukan pemijahan. Proses pematangan gonad pada ikan
Masalah utama yang dihadapi dalam dimulai dari penerimaan sinyal lingkungan oleh
pemenuhan kebutuhan benih ikan biawan sistem syaraf pusat dan diteruskan ke
secara kontinyu adalah harus tersedianya induk hipotalamus. Hipotalamus dari sel-sel tropoblas
matang gonad tapi diluar musim pemijahannya. kuda yang didalamanya FSH dan akan
Untuk itu diperlukan percepatan maturasi dan melepaskan Gonadotropin releasing Hormon
rematurasi rematurasi induk ikan biawan (GnRH) yang bekerja di kelenjar hipofisis.
melalui hormonal. Selanjutnya hipofisisa melepaskan FSH yang
Hormon oodev merupakan hasil inovasi bekerja pada sel mensintesis testoteron.
107 IPB yang dikembangkan oleh Laboraterium Peningkatan konsentrasi FSH atau GTH-1
Reproduksi dan Gentika ikan. Depertemen menyebabkan lapisan teka mensintesis
Budidaya perairan Institut Pertanian Bogor. testosteron menjadi estradiol-17β oleh enzim
Oodev mengandung pregnant mare serum aromatase dan beredar secara difusi sehingga
gonatotropin (PMSG) yang disekresiLH (moore merangsang sintesis
and ward,1980), berfungsi dalam proses vitellogenesis.Selanjutnya,vitellogenesis dibawa
pematangan gonad dan perkembangan folikel melalui darah menuju gonad dan terjadi
untuk mencapai ukuran pematangan akhir penyerapan vitellogenesis secara selektif di
kemudian siap untuk diovulasikan. gonad oleh lapisan folikel oosit (Nagahama
Selain faktor hormonal faktor lain yang 1995).
berperan dalam pentingnya dalam menentukan Berdasarkan uraian tersebut, aplikasi
keberhasilan reproduksi dan kelangsungan induksi Oodev dan penambahan Tepung kunyit
hidup ikan yang dihasilkan adalah curcuma dalam pakan diharapkan dapat berpengaruh
longa, mengandung curcumin,minyak asrtri terhadap peningkatan diameter telur dan tingkat
vitamin B1,B2,B6,B12 Vitamin E,fitosterol, kebuntingan.
asam lemak dan karoten curcumin bersifat
fitoestrogen dan hepatoproktektor dari golongan
flavonoid yang mampu berperan sebagai
estrogen yang dapat menstimulasi hati untuk

39
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

BAHAN DAN METODE penelitian ini yaitu tepung kunyit sebanyak


PENELITAN 3%/kg pakan.
Tepung kunyit yang sudah siap di
Penelitian ini dilaksanakan di Lahan timbang sesuai dosis perlakuan menggunakan
Praktek Budidaya Ikan Air Tawar (LPBIAT- timbangan digital dengan tingkat keakuratan
SUPM) Anjongan Yang terletak di desa pak 0,01 g setelah Pakan tersebut disiapkan ,
bulu kecamatan anjungan. Penelitian ini akan kemudian ditambahkan suplemen berdasarkan
dilaksanakan selama ± 60 hari. perlakuan. pelet dan dianginkan hingga
Bahan utama yang di gunakan dalam
kering, setelah itu ditambahkan hormon Oodev
rencana penelitian ini ikan biawan, tepung
berdasarkan masing-masing perlakuan
kunyit dan hormon Oodev. Ikan uji yang
Pakanyang sudah diberi putih telur diaduk
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84
secara merata, kemudian Oodev dicampurkan
ekor 7 ekor pada masing-masing ulangan
ke dalam 50 ml air/kg pakan, lalu disemprotkan
memliki berat ± 40 gram dan pakan komersil
secara merata pada pakan dengan menggunakan
dengan kandungan protein 38%. Larutan
sprayer. Penambahan tepung kunyit dilakukan
fisiologis Nacl, alkohol, putih telur sebagai
dengan cara diaduk merata ke dalam pakan
binder pada pakan perlakuan.
kemudian disemprot dengan air sebanyak 20
Adapun alat yang akan digunakan dalam
ml/kg pakan. Pakan yang telah diberi perlakuan
penelitian ini berupa hapa ukuran 0.5 x 0.5 m2
kemudian dikeringkan di tempat yang teduh dan
sebanyak 12 buah pH-meter, Do-meter,
terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
thermometer, timbangan analitik, pengaris,
Pakan pelet yang telahdikeringkan siap untuk
ember, Spuit 1 ml, mikroskop jangka sorong,
disimpan pada suhu ruang dan diberikan ke ikan
alat bedah, efendrop, botol sampel serta
uji tehnik pencampuran ini mengacu pada
peralatan tulis.
penelitian Sari,A.2016
Bahan uji yang digunakan dalam
Penelitian ini dilakukan dengan empat
penelitian ini salah satunya adalah kunyit,
tahap, yaitu: 1) persiapan wadah,dan
tanaman yang sudah diperoleh dibersihkan
pemeliharaan ikan serta adaptasi ikan; 2)
dengan air sehingga kotoran yang menempel
pembuatan dan analisis pakan uji(tepung kunyit
hilang. Rimpang kunyit di potong- potong kecil
dan hormon Oodev) 3) pengujian pakan uji
menjadi beberapa bagian kemudian di cuci lagi
(perlakuan) pada ikan biawan secara at
dengan air bersih dan di keringkan, pengeringan
satitiation (pemeliharan); 4) sampling dan
dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
analisis sampel.
kadar air sehingga bahan lebih tahan terhadap
Rancangan penelitian mengunakan
aktivitas mikroba, pengeringan dilakukan di
Racangan acak lengkap (RAL), yang dibagi ke
dalam udara terbuka kemudian di keringkan
dalam 3 perlakuan dan masing – masing terdiri
mengunakan sinar matahari dan di pastikan
dari 4 kali ulangan. Rancangan penelitian ini
tidak mengandung kadar air dan di blender
mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
hingga halus dan diayak untuk memisahkan
oleh (Manik, 2016)
butiran yang kasar dan yang halus sehingga di
Ada pun perlakuan dalam penelitan ini
dapatkan hasil berupa tepung kunyit yang siap
sebagai berikut.
digunakan.
Perlakuan A : 0% tepung kunyit per kg pakan
Hormon yang digunakan dalam
+ Oodev 0 ml/kg
penelitian ini yaitu Oodev (oocyte development)
Perlakuan B : 3% tepung kunyit per kg
yang mengandung Pregnant Mare Serum
pakan + Oodev 0,5 ml/kg
Gonadotropin (PMSG) Oodev 107 inovasi IPB
Perlakuan C : 3% tepung kunyit per kg pakan
merupakan merek dangan yang dikembangkan
+ Oodev 1 ml/kg
oleh laboratorium Reproduksi dan Genetika
ikan, pakan uji yang digunakan berupa pakan
Variable pengamatan
komersil dengan kadar protein 38%.
Selama penelitian parameter yang akan
Penambahan nutrisi yang digunakan pada
diamati dan diuji adalah Pengamatan kualitas

40
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

air,waktu maturasi, diameter telur serta tingkat akhir dan awal penelitian. Pengamatan
kelangsungan hidup dan pertambahan bobot kelangsungan hidup dilakukan setiap hari dalam
induk ikan selama penelitian dilakukan. proses penelitian dengan mencatat ikan yang
Parameter kualitas air yang diukur adalah DO, mati. Presentase kelangsungan hidup ikan di
pH, dan suhu hitung dengan mengunakan rumus
Effendi,(1997) :
Tingkat Kebuntingan
Tingkat kebuntingan ikan didapatkan SR = (2)
berdasarkan keberadaan gamet betina dalam
ovarium yang dibedah selama pemeliharaan Keterangan
(Elis 2003 dalam mustikasari 2014). SR : kelangsungan hidup hewan uji(100%)
Pengamatan kebuntingan diawali pada minggu Nt : jumlah ikan uji pada akhir penelitian
ke-0 hingga minggu ke-8. Ikan yang dibedah No : Jumlah ikan uji pada awal penelitian
sebanyak 1 ekor masing-masing perlakuan.
Pertambahan Bobot Mutlak Induk
Tingkat Dan Waktu Maturasi
Pertumbuhan bobot adalah selisih bobot
Pengamatan tingkat dan waktu maturasi total tubuh ikan pada akhir pemeliharaan dan
yang digunakan berdasarkan metode (Farastuti awal pemeliharaan (Rovara 1997) dalam
2013; lestari et al., 2016) Pengamatan tingkat Mustikasari (2014), dirumuskan sebagai berikut:
dan waktu maturasi dilakukan dengan cara PBM(Kg) = Wt – Wo (3)
menjumlahkan dan mempersentasikan induk
ikan yang telah terdapat gamet (telur) serta keterangan : PBM (kg) = bobot mutlak (kg); Wt
menghitung jarak dari dilakukan induksi = bobot akhir rata-rata tubuh; Wo =
hormon. bobot awal rata-rata tubuh

Diameter telur Kualitas air


Menurut Samara (2010) Diameter telur Sebagai data pendukung penelitian,
adalah panjang garis tengah telur sebelum pengamatan parameter kualitas air yang diamati
dibuahi untuk menilai kematangan telur yang adalah pH, suhu, DO. Pengukuran suhu
diukur pada alat jangka sorong digital, yang dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan sore
mana pada saat pengambilan sampel terlur hari. Sedangkan parameter kualitas air lainnya
dilakukan pengukuran secara langsung di seperti pengukuran pH, DO, dilakukan pada
lapangan kemudian hasil dari layar sebagai data awal, pertengahan
yang di peroleh dengan satuan mm (millimeter)
HASIL DAN PEMABAHASAN
Pertambahan Bobot Mutlak Induk
Pertumbuhan bobot adalah selisih bobot Tingkat kebuntingan
total tubuh ikan pada akhir pemeliharaan dan Hasil penelitian menunjukan bahwa
awal pemeliharaan (Rovara 1997) dalam penambahan tepung kunyit dan oodev dalam
pakan terhadap diamter telur dan tingkat
Mustikasari (2014), dirumuskan sebagai berikut:
kebuntingan pada induk ikan biawan
PBM (Kg) = Wt – Wo (1) (Helostoma Temminckii) menyebabkan hampir
( semua induk menghasilkan telur serta
Keterangan : PBM (kg) = bobot mutlak (kg); Wt
= bobot akhir rata-rata tubuh; Wo mengalami waktu maturasi yang lebih cepat
induk pertama kali bunting lebih kurang dari 2
= bobot awal rata-rata tubuh
minggu dan siklus matang gonad berkisar pada
minggu ke 4-8, pengamatan tingkat kebuntingan
Kelangsungan Hidup dilakukan dengan cara melihat secara marfologi
Kelangsungan hidup merupakan dan dilakukan striiping pada induk dilakukan
perbandingan jumlah ikan yang hidup pada setiap 2 minggu sekali serta pengamatan secara

41
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

histologi di lakukan pada minggu ke-4 dan


minggu ke -8.
Tingginya peresntase tingkat
kebuntingan di pengaruhi oleh dosis hormon
pada pakan yang diberikan pada setiap
perlakuan. masing-masing memiliki nilai
peresentase yang bervariasi hal ini dilihat hasil
pengamatan tingkat kebuntingan di setiap
perlakuan menunjukan perbedaan waktu tingkat
kebuntingan pada induk ikan biawan
Gambar 1. Persentase tingkat kebuntingan.
Perlakuan A pada minggu ke-2 sebesar
32%, minggu ke-4 sebesar 50% ,minggu ke-6
Berdasarkan hasil penelitian pada
sebesar 64% dan minggu ke-8 sebesar 96%.
minggu ke-6 dan 8 menunjukkan bahwa tingkat
Perlakuan Bpada minggu ke-2(M-2) ikan
kebuntingan pada ikan biawan untuk setiap
sebesar 50%, minggu ke-4 sebesar 75%
perlakuan terdapat telur 100% artinya semua
,minggu ke-6(M-6) sebesar 93% dan minggu
induk perlakuan mengalami bunting. Pada
ke-8 sebesar 100% Perlakuan C) . pada minggu
perlakuan A minggu ke- 6 dan minggu ke-8
ke-2 sebesar 54%, minggu ke-4 sebesar 82%
memiliki persentase rendah dengan nilai 96%.
,minggu ke-6 sebesar 100% dan minggu ke-8
Tinggkat kebuntingan dilihat dari
sebesar 100%. Penambahan tepung kunyit dan
perkembangan ovarium yang dilihat dari adanya
hormon oodev meningkatkan tingkat
peningkatan nilai indeks gonad somatic yang
kebuntingan 100% pada perlakuan B dan C, hal
disebabkan oleh perkembangan stadia oosit,
tersebut di pengaruhi tepung kunyit yang
pada saat perkembangan oosit terjadi pula
mengandung bahan aktif berupa fitosterol,
perubahan morfologi yang mencirikan masing-
karotein,vitamin E yang bersifat menyerupai
masing stadianya
fitoestrogen yang mampu mensintesis
vitelogenin, sintesis vitelogenin diangkut dalam Waktu maturasi
darah menunju oosit, lalu diserap dan disimpan Berdasarkan hasli penelitian pada waktu
menjadi kuning telur(vitelogenesis), maturasi setiap perlakukan memiliki jarak
vitelogenesis dalam perkembangan gonad waktu yang bervariasi dan jumlah ikan terdapat
merupakan peroses sirkulasi 17β –etradiol telur memiliki jumlah yang berbeda seperti pada
dalam darah yang merangsang hati untuk Perlakuan A minggu ke-2 jumlah ikan terdapat
mensentesis dan mensekresi vitolegenin. telur 9 ekor dengan persentase 32% dan minggu
Selain itu hormon Oodev yang ke-4 jumlah ikan 14 ekor biawan terdapat telur
mengandung FSH dan LH juga berfungsi dengan persentase 50%, minggu ke-6 dengan
dalam proses perkembangan oosit, selain jumlah 18 ekor dengan persentase 64% dan
mengandung hormon gonadotropin, juga yang terakhir pada minggu ke 8 jumlah ikan
mengandung anti dopamin yang berfungsi terdapat telur sebanyak 27 ekor dengan
menghambat kerja dopamin pada kelenjar persentase 96%, Perlakuan B pada minggu ke-2
hipofisa (Moore dan Ward 1980 dalam lestari et jumlah ikan terdapat telur 14 ekor dengan
al,.2016). persentase 50% dan minggu ke-4 jumlah ikan
terdapat telur 21 ekor dengan persentase 75%,
minggu ke-6 jumlah ikan terdapat telur 26 ekor
dengan persentase 93% dan yang terakhir pada
minggu ke 8 jumlah ikan terdapat telur
sebanyak 28 ekor dengan persentase 100%,
Perlakuan B Perlakuan pada minggu ke-2
jumlah ikan terdapat telur 15 ekor dengan
persentase 54% dan minggu ke-4 jumlah ikan

42
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

terdapat telur 21 ekor dengan persentase 75%, rata 0.80 mm-0.88 mm dan nilai rata-rata
minggu ke-6 jumlah ikan terdapat telur 28 ekor tertinggi pada perlakuan C dengan nilai rata-
dengan persentase 100% dan yang terakhir pada rata 0.81mm- 0.90mm, peningkatan ukuran
diameter telur sebabkan oosit berkembangan,
minggu ke 8 jumlah ikan terdapat telur
perkembangan oosit terjadi karena penimbunan
sebanyak 28 ekor dengan persentase 100% kuning telur,penimbunan kuning telur terdiri
tinggkat maturasi tertinggi pada perlakuan B dari dua fase yaitu vitelogenesis endogen
dan C yang mana ikan mengalami pematangan (sintesis kuning telur didalam oosit) dan
gonad masing-masing sebesar 100% di setiap eksogen (penimbunan perkusor kuning telur
perlakuan. hal ini di pengaruhi oleh kombinasi yang disintesis di luar oosit).
antar hormon oodev dan tepung kunyit kenaikan
terus sehingga mancapai siklus pematangan
akhir waktu maturasi
Perlakuan B ikan matang gonad
mencapai 93% pada minggu ke-6 sedangkan
pada minggu ke-8 ikan matang gonad mecapai
100% sedangkan pada perlakuan C ikan matang
gonad mencapai 100% pada minggu ke 6-8 hal
dikarenakan pemberian hormon Oodev yang
dicampurkan pada pakan komersial dapat
memepengaruhi pematangan gonad biawan. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian dari Lestari et
al,.2016 dengan penambahan suplemen Gambar 2.waktu dan rata-rata
Spirulina plantensis dan curcuma longa serta diametet telur
kombinasi induksi Oodev dapat menghasilkan Distribusi diameter telur pada setiap
induk tengadak yang bertelur 100% dan induk pengamatan menunjukkan ukuran diameter telur
matang gonad 60-220% pada setiap perlakuan yang heterogen, dimana mulai pengamatan awal
dalam masa pemeliharaan 4-14 minggu. (minggu ke -2) diperoleh diameter telur dengan
Hal Sesuai dengan hasil penelitan ukuran 0.74,0.80,0.81 mm sampai dengan
Farastuti (2014) induksi Oodev pada dosis 0,5- ukuran lebih besar 0.85,0.88 dan 0.90(minggu
ke-8) Secara keseluruhan dari tiap-tiap
1,5 mL.kg-1 induk dapat menghasilkan induk
perlakuan terjadi peningkatan diameter telur
ikan torsoro bunting sebesar 80‒100% dengan dari awal sampai akhir penelitian dan ukurannya
masa pemeliharaan lima minggu. Dan hasil bervariasi pada setiap kali pengukuran.
penelitian yang dilakukan Dewi (2015) Kunyit mengandung fitosterol, karotein,
memperlihatkan bahwa pemberian suplemen vitamin E dan curcumin yang bersifat
berupa tepung kunyit pada ikan patin siam menyerupai fitoestrogen dan hepatoprotektor
(pangasius sp) dengan dosis 240-480 mg.100g dari 27 golongan flavonoid mampu berperan
sebagai estrogen yang menstimulasi hati untuk
pakan dapat menghasilkan induk seluruhnya
mensintesis vitelogenin (Ravindran et al,. 2007;
matang gonad(100%matang gonad) selama 42 Saraswati 2013) dalam lestari et al,.2016.
hari. kandungan vitamin yang terdapat pada pada
tepung kunyit juga mempengaruhi tingkat
Diamter telur ikan biawan reproduksi ikan hal ini sesuai dengan
Hasil penelitian diameter telur selama pernyataan Afrianto (2005) bahwa vitamin
masa pemeliharaan dari pengambilan sampel merupakan senyawa organik yang penting bagi
minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-8 pertumbuhan, reproduksi dan kesehatan ikan
mengalami peningkatan rata-rata diameter telur serta sebagai pemacu metabolisme dalam tubuh
pada setiap perlakuannya. Rata-rata diameter ikan, sehingga pakan yang di berikan pada
telur ikan biawan selama masa pemeliharaan induk ikan biawan yang telah mengandung
pada perlakuan A minggu ke-2 memiliki rata- kunyit akan mempengaruhi reproduksi dan
rata 0.74 mm dan pada minggu ke-8 mencapai tingkat metabolisme.
rata-rata 0.85 mm sedanggkan pada perlakuan B Hormon Oodev dan tepung kunyit dalam
dengan waktu yang sama memiliki nilai rata- pakan mempengaruhi ukuran telur dalam gonad

43
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

hal ini di karenakan adanya kecukupan nutrient meninggkatkan bobot tubuh ikan. Tinggi
yang terkandung dalam pakan untuk rendahnya protein dalam pakan dipengaruhi
meningkatkan kenerja reproduksi ikan biawan. oleh kandungan energy non protein yaitu yang
Selain itu 25 Esensial oil yang terkandung
berasal dari karbohidrat dan lemak.
dalam tananaman kunyit juga mepengaruhi
ukuran telur Pertambahan bobot ikan di sebabkan oleh
adanya pengaruh Oodev dan kandungan nutrisi
Pertambahan Bobot Mutlak yang terdapat di tepung kunyit dalam pakan
Pengukuran pertambahan bobot mutlak sehingga keseluruhan hasil metabolisme tubuh
tubuh ikan uji dilakukan pada awal dan akhir dimanfaatkan dalam proses perkembangan
penelitian Nilai pertambahan bobot diketahui
tubuh ikan.
dengan cara menghitung selisih bobot ikan pada
akhir masa pengamatan dengan bobot awal ikan Pertambahan bobot ikan di sebabkan
pada saat di penelitian .hasi pengamatan selama oleh adanya pengaruh Oodev dan kandungan
penelitian andannya pertambahan bobot rata- nutrisi yang terdapat di tepung kunyit dalam
rata di setiap perlakuan, pada perlakuan A pakan sehingga keseluruhan hasil metabolisme
mengalami pertambahan bobot dengan rata tubuh dimanfaatkan dalam proses
9.93.04±3.10, perlakuan B, pertambahan rata- perkembangan tubuh ikan.
rata 9.69 dan perlakuan C dengan rata-rata 9.17
Selain itu hormon pertumbuhan juga
hasil analisi sidik ragam menunjukan bahwa
pemberian tepung kunyit pada setiap mempengaruhi dalam peningkatan bobot ikan
perlakuakuan tidak berpengaruh terhadap hal ini sesuai dengan pernyataan (Bolander
pertambahan bobot ikan biawan. 2004). Pierce et al,. (2011) menjelaskan bahwa
Hasil pengamatan selama 8 minggu hormon pertumbuhan berperan dalam
Pertambahan bobot ikan pada setiap perlakuan pertumbuhan dan perkembangan pada
mengalami peningkatan yang sama dengan rata- kelompok vertebrata, baik secara langsung
rata 9.93 untuk perlakuan A dan untuk maupun tidak langsung.
perlakuan B dan C masing-masing pertambahan
bobot dengan rata-rata 9.69 dan 9.17. Tingkat kelangsungan hidup
Kelangsungan hidup merupakan
sejumlah organisme yang hidup pada akhir
pemeliharaan yang dinyatakan dalam
persentase. Nilai kelangsungan hidup akan
tinggi jika faktor kualitas dan kuantitas pakan
serta kualitas lingkunganSebaliknya ikan akan
mengalami mortalitas yang tinggi jika berada
dalam kondisi stress, terutama disebabkan
kurangnya makanan dan kondisi lingkungan
yang buruk.
Kelangsungan hidup ikan biawan
Gambar 3. .Rata –rata pertambahan bobot selama pemeliharaan 8 minggu didapatkan data
mutlak berkisar antara 92.86% - 96,43%. Pesentase
kelangsungan tertinggi terdapat pada perlakuan
Pertambahan bobot ikan di pengaruhi A dan C dengan nilai 96.43% dan terendah pada
oleh kandungan protein yang terdapat pada perlakuan B dengan nilai 92.86% dan pada
pakan, karena protein sumber energy yang di perlakuan C
gunakan oleh ikan. Pertambahan bobot ikan Kematian tertinggi pada perlakuan
dikarenakan pengaruh respon makan serta kontrol B pasca pengambilan sampel ikan
kandungan asam amino yang membantu mengalami luka dan terjadi borok sehingga
meningkatkan pertambahan bobot ikan hal ini bakteri maupun jamur menyerang ikan sehingga
dikarenakan terbentuknya protein yang terdiri ikan mengalami stress dan berakibat kematian, .
dari bermacam-macam asam amino baik Menurut Ghufron dan Kordi (2004), stres pada
esensial maupun non esensial jumlah protein ikan akan mengakibatkan kepekaan ikan
akan mempengaruhi pertumbuhan serta tersebut terhadap penyakit sehingga

44
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

mempengaruhi pada kelangsungan hidup didalam kolam sekitar 6,5-9,0 adalah kondisi
ikan.Adapun persentase kelangsungan hidup yang baik untuk produksi ikan.
Hasil pengukuran oksigen terlarut selama
ikan biawan digambarkan dalam bentuk
penelitian berkisar antara 3- 4 mg/l. Hasil yang
grafik seperti pada Gambar 4. diperoleh sesuai dengan pendapat Yazwar
(2008), mengatakan bahwa nilai DO yang
berkisar diantara 4-7 mg/l cukup baik bagi
Kualitas Air proses kehidupan biota perairan sedangkan
Hasil pengamatan selama penelitian kadar oksigen 0,3-1,01 mg/l dapat mematikan
diketahui bahwa faktor lingkungan yang ikan jika berlangsung cukup lama. Ketersediaan
berpengaruh terhadap kehidupan ikan adalah oksigen sangat berpengaruh terhadap
suhu, oksigen terlarut, dan pH. Sedangkan metabolisme dalam tubuh dan untuk
faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup.
perkembangan gonad ikan adalah suhu dan
makanan. Kualitas air merupakan faktor yang KESIMPULAN DAN SARAN
sangat penting dan pembatas bagi mahluk hidup Kesimpulan
dalam air baik faktor kimia, fisika dan biologi. Dari hasil penelitian Penambahan
Kualitas air yang buruk dapat menghambat
Tepung Kunyit dan Oodev dalam Pakan
pertumbuhan, menimbulkan penyakit pada ikan
bahkan sampai pada kematian. Menurut (Boyd, Terhadap Diamter telur dan Tingkat
1990), Kualitas air sangat dipengaruhi seperti Kebuntingan Pada Induk Ikan Biawan
laju sintasan, pertumbuhan, perkembangan, (Helostoma Temminckii) dapat di ambil
Reproduksi ikan. Parameter kualitas air yang kesimpulan yaitu :
diamati adalah pH, suhu, DO. Pengukuran suhu Penambahan tepung kunyit 3% per kg
dilakukan setiap hari. Sedangkan parameter pakan + Oodev 0.5 ml/kg dan 3% per kg pakan
kualitas air lainnya seperti pengukuran pH, DO
+ Oodevd 1 ml/kg dapat meningkatkan diameter
dilakuan setiap 14 hari.
telur ikan untuk perlakuan A tanpa kunyit dan
Tabel 1. Parameter Kualitas Air Oodev memilik nilai diameter terendah dengan
Perlakuan Parameter kualitas air di kolam rata 0.74 mm-0.85 mm untuk perlakuan B
penelitian dengan diameter rata-rata 0.82 mm- 0.88 nilai
Suhu pH Do hasil pengukuran diameter tertinggi pada
A 270C-290C 6,5-7 4.0 mg/l perlakuan C dengan rata-rata 0.81 mm-0.90
mm.
B 270C-290C 6,5-7 4,0mg/l
Tingkat Kebuntingan Pada Induk Ikan
C 270C-290C 6,5-7 4,0mg/l Biawan terbaik pada perlakuan B dan C dengan
persentasi 100% artinya mengalami siklus
matang gonad lebih cepat dari perlakuan A yang
Berdasarkan hasil pengukuran suhu tidak diberikan hormon dalam masa
selama penelitian didapat pada setiap perlakuan pemeliharaan 4-8 minggu hal ini di pengaruhi
rata-rata berkisar antara 27 - 29 o C, Do 4- oleh kenerja hormon Oodev dan tepung kunyit
6mg/l, pH 6,5 -7 Suhu perlakuan sesuai untuk yang terkandung dalam pakan
kelangsungan hidup ikan biawan. Menurut
pendapat Susanto (1999) Saran
Pengukuran pH selama penelitian Pemberian tepung kunyit dan hormon
berkisar antara 6,5 – 7 pH tersebut sangat baik Oodev dapat digunkan sebagai bahan alternative
untuk kelangsungan hidup ikan biawan. bahwa
dalam peningkatan tingkat kebuntingan ikan
air yang baik untuk budidaya ikan adalah netral,
hal ini senada dengan pendapat yang di dalam kegiatan reproduksi yang berguna untuk
kemukakan oleh Soesono (1998) yang meningkatkan pemijhaan yang mana tidak lagi
menerangkan bahwa air yang baik untuk tergantung dari kondisi musim pemijahan selain
budidaya ikan adalah netral sedikit alkalis itu perlu adanya penelitan berkelanjutan sebagai
dengan pH 7,0-8,0. Sedangkan menurut Cholik penyempurna informasi
et al., (2005) mengatakan bahwa bila pH air

45
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

DAFTAR PUSTAKA sebagai sumber kaviar melalui


kombinasi Oodev, rGH dan minyak
Alem, Rachimi, dan Raharjo, E. I. 2016. ikan pada pakan. [Tesis],Program
Pengaruh Pemberian Pakan Alami pascasarjana, Institut Pertanian
Yang Berbeda Terhadap Bogor.
Pertumbuhan Dan Kelangsungan Farastuti ER. 2014. Induksi maturasi gonad,
Hidup Larva Ikan Biawan ovulasi dan pemijahan pada ikan
(Helostoma Temminckii). Jurnal Tor soro menggunakan kombinasi
Fakultas Perikanan dan Ilmu hormon. [tesis]. Bogor (ID): Institut
Kelautan. Universitas Pertanian Bogor
Muhammadiyah Pontianak. Fajrin, C. N., I. D. Buwono., dan Sriati. 2012.
Anggun, C. 2012. Budidaya Tanaman Kunyit Penambahan Ekstrak Tauge dalam
(Curcuma domestica Val) Dan Pakan untuk Meningkatkan
Khasiatnya Sebagai Obat Keberhasilan Pemijahan Ikan
Tradisional Di PT. Indmira Citra Maskoki (Carassius auratus). Jurnal
Tani Nusantara Jl. Kaliurung KM. Perikanan dan Kelautan. ISSN : 2
16,3 Sleman Yogyakarta. 088-3137
Perpustakaan.Uns.Ac.Id. Fakultas Ginting A B.2014. Induksi Pematangan Gonad
Pertanian. Universitas Sebelas Ikan Patin SiamPangasianodon
Maret. Hypophthalmus Betina Ukuran 5
Asyri., dan Fatah, K. 2011. Kebiasaan Makan Kg Menggunakan Oodev Melalui
Dan Biologi Reproduksi Ikan Penyuntikan. [Tesis],Program
Motan (Thynnichthys Polylepis) pascasarjana, Institut Pertanian
Di Waduk Kotopanjang, Riau. Bogor.
Balai Riset Perikanan Perairan Hanafiah, K. A. 2012. Rancangan Percobaan
Umum, Mariana-Palembang. Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT
Bawal: Vol.3 No.4. Raja Grafida Swadaya
Augusta, T. S. 2016. Upaya Domestikasi Ikan Hidayat. 2008. Hormon hipofisa dan
Tambakan (Helostoma hipothalamus. bahan ajar.
Temminckii) Yang Tertangkap farmakologi dan terapeutik.
Dari Sungai Sebangau. Program Fakultas Kedokteran. Sumatera
Studi Budidaya Perairan Fakultas Utara (ID): Universitas Sumatera
Perikanan Universitas Kristen Utara.
Palangka Raya. Jurnal Ilmu I’tishom R.2008.Pengaruh SGNRHA+
Hewani Tropika Vol. 5 No. Domperidon Dengan Dosis
Ariyanto D, Utami R. 2006. Evaluasi laju Pemberian Yang Berbeda terhadap
pertumbuhan, keragaman genetik Ovulasi Ikan Mas (Cyprinus
dan estimasi heterosis pada Carpio L.) Strain Punten. jurnal
persilangan antar spesies ikan patin Ilmiah Perikanan Vol. 3 No. 1,
(Pangasius sp.). Jurnal Perikanan (J. Khoerul, Anwar. 2010. Formulasi Sediaan
Fish. Sci) VIII (1): 81-86. Tablet Effervescent dari Ekstrak
stratiotes, L). Program Studi Pendidikan Biologi Kunyit (Curcuma domestica Val)
Jurusan PMIPA FKIP. Universitas dengan Variasi Jumlah Asam Sitrat-
Riau. Asam Tartrat Sebagai Sumber
Boyd CE, Tucker CS. 1998. Pond aquaculture Asam. UNLAM Banjarbaru
water quality management. Kluwer Kalimantan Selatan.
Academic Lisna 2016. Aspek Biologi Reproduksi Ikan
Dewi CD. 2015. Khasiat tepung kunyit Tambakan (Helostoma temminckii)
Curcuma longa dalam pakan untuk di Perairan Umum Kecamatan
meningkatkan performa reproduksi Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro
ikan patin siam Pangasius Jambi .Fakultas Peternakan
hypopthalmus. [tesis]. Bogor (ID): Universitas Jambi, Biospecies Vol.
Institut Pertanian Bogor. 9 No.1,
Effendi MI. 2002. Biologi Perikanan. Bogor Lestari T. P. 2016. Induksi Hormonal
(ID) : Yayasan Pusaka nusantara Penambahan Kunyit Dalam Pakan
Fadillah R. 2016. Peningkatan produksi telur Untuk Meningkatkatkan Kenerja
ikan Nilem Osteochilus hasselti Reproduksi Ikan Tengadak

46
JURNAL RUAYA VOL. 6. NO .2. TH 2018
FPIK UNMUH-PNK ISSN 2541 – 3155

Barbonyumus Perkembangan Gonad Induk Udang


schwanenfeldii.[tesisi]. Program Putih (Litopenaeus Vannamei)
Pascasarjana, Institut Pertanian jurnal akuakultur Indonesia,6(1):17-
Bogor. 25 IBP
Manik L.2016. Induksi Pematangan Gonad Ikan Tinus A.2013. Kinerja Reproduksi Dengan
Badut(Amphiprion Percula) Induksi Oodev Dalam Vitelognesis
Menggunakan Hormon Oodev Pada Rematurasi Induk Ikan Patin
Melalui Pakan (skripsi), Institut (Pangasius hypophthalmus) Di
Pertanian Bogor. Dalam Wadah Budidaya. [Tesis].
Mustikasari L A.2014. Induksi Pematangan Program Pascasarjana. Institut
Gonad Ikan Patin Siam Pertanian Bogor. Fish Scientiae,
Pangasianodon Hypophtalmus Volume 3 Nomor 5
Mengugunakan Oodev Melalui Ubamnat B, Diantari R ,dan Hasani Q.2015.
Pakan Dengan Pemberian 4 Minggu Kajian Pertumbuhan Ikan
Interval Jeda Setiap 1 Minggu. Tembakang (Helostoma
[tesis], Program pascasarjana, temminckii) Di Rawa Bawang
Institut Pertanian Bogor. Latak Kabupaten Tulang Bawang,
Potalangi N, Toelihere M, Zairin Jr M, Lampung. Jurnal Penelitian
Supriyono E. 2004. Pengaruh Pertanian Terapan Vol 15 (2)
pemberian hormon aLH-RH Zairin, M., R.G. Pahlawan. H. Raswin 2005.
melalui emulsi W/O/W LG (C-14) Pengaruh Pemberian Hormon
pada perkembangan gonad induk Tiroksin Secara Oral Terhadap
ikan jambal siam (Pangasius Pertumbuhan dan Kelangsungan
hypophthalmus). Jurnal Akuakultur Hidup Ikan Plati Koral Xiphoporus
Indonesia. 3(3): 15-21. 7 hal maculates. Jurnal Akuakulutur
Rachman B. 2013. Manipulasi hormon pada Indonesia, 4(1) : 31-35.
pematangan gonad ikan patin siam
Pangasianodon hypophthalmus.
[tesis]. Mayor Ilmu Akuakultur,
Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Rasdiana, Ishak H . Maming .2014.Ekstrak
Kunyit Putih(Curcuma Petiolata
Roxb.) Dan Kunyit
Kuning(Curcuma Longa) Terhadap
Mortalitas Larvaanopheles Sp.
Program Studi Kesehatan
Masyarakat UNHAS Makassar-
Sulsel
Sudrajat AO. 2010. Pengantar Endokrinologi.
Materi mata kuliah endokrinologi.
Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Sari A.2016. Pengaruh Pemberian Oodev Dan
Tepung Kunyit (Curcuma Longa)
Terhadap Performa Reproduksi
Induk Betina Lele Sangkuriang
(Clarias Gariepinus) [skripsi],
Institut Pertanian Bogor.
Sularto. 2002. Pengaruh implantasi LHRH dan
estradiol-17β terhadap
perkembangan gonad ikan
pangasius djambal. [Tesis].
Program Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor.
Tarsim M. Zairin Jr.dan E. Riani.2007.Pengaruh
Penyuntikan Estradiol-17β Pada

47

Anda mungkin juga menyukai