Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua


unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan
proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Dengan demikian, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

A. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam


lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan
yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan
abiotik tidak dapat dihindari.

1. Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan
berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi
anak didik yang hidup di dalamnya. Keadaan suhu dan kelembaban udara
berpengaruh terhadap belajar anak didik di sekolahungan Alami.

Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di


dalamnya dihiasi dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Apotik
hidup mengelompokkan dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi
anak didik. Sejumlah kursi dan meja belajar teratur rapi yang ditempatkan di
bawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri di luar kelas
dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Lingkungan Sosial Budaya

2. Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari
ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk
tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Peraturan dan tata tertib di sekoalh
harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan
dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahirnya
peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik
yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah.

B. Faktor Instrumental

1. Kurikulum

Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur subtansial


dalam pendidikan. Setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang
dipegang dan diajarkan kepada anak didik. Setiap guru harus mempelajari dan
menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas
sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat
keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Muatan kurikulum akan
mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. Seorang guru terpaksa
menjejalkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik dalam waktu yang
masih sedikit tersisa, karena ingin mencapai target kurikulum.

2. Program

Program bimbingan dan penyuluhan mempunyai andil yang besar dalam


keberhasilan belajar anak didik di sekolah. Bervariasinya nilai kuantitatif di
dalam buku rapor sebagai bukti bahwa tingkat penguasaan bahan pengajaran oleh
anak didik yang bermacam -macam. Bantuan mutlak diberikan kepada anak didik
yang bermasalah agar mereka tenang dan bergairah dalam belajar. Ketiadaan
tenaga bimbingan dan penyuluhan tidak menjadikan alasan untuk tidak
memberikan bantuan dalam usaha mengeluarkan anak didik dari kesulitan belajar.
Program pengajaran yang dibuat oleh guru akan mempengaaruhi ke mana proses
belajar itu berlangsung. Gaya belajar anak didik digiring ke suatu aktivitas belajar
yang menunjang keberhasilan program pengajaran yang dibuat oleh guru.
Program pengajaran yang dibuat tidak hanya berguna bagi guru, tetapi juga bagi
anak didik.

3. Sarana dan Fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah


misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan membuat suatu sekolah adalah
pemilikan gedung sekolah yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala kelas,
ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium,
dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan
kemudahan pelayanan anak didik. Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Anak didik tentu dapat belajar lebih baik dan
menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan anak didik.
Masalah yang dihadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar anak didik tentu
akan lebih baik.

4. Guru

Untuk menjadi guru yang baik itu tidak dapat diandalkan kepada bakat
ataupun hasrat (emansipasi) atau lingkungan belaka namun harus disertai kegiatan
studi dan latihan serta praktek/pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru
yang diinginkan sehingga melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan. Hasil
belajar anak didik tidak hanya dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan/pengalaman mengajar, tetapi juga dipengaruhi sikap mental guru
dalam memandang tugas yang diembannya

C. kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang
kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak
kekurangan gizi; mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima
pelajaran.

D. Kondisi Psikologis

1. Minat

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan


yang besar terhadap sesuatu. Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka
dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang
studi tertentu. Minat tidak dibaawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seorang anak didik.

2. Kecerdasan

Inteligensi pada umunya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko -fisik


untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat.tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa tak dapat diragukan lagi,
sangat menentukantigkat keberhasilan belajar siswa. semakin tinggi kemampuan
intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan
seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu.

Kecerdasan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan berhasil


dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program
pendidikan pengajaran. Orang yang lebih cerdas pada umunya akan lebih mampu
belajar daripada orang yang kurang cerdas.

3. Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang pasti memiliki
bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan
intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berinteligensi sangat cerdas atau
cerdas luar biasa disebut juga sebagai anak berbakat.

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada
bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha
itu. Akan tetapi banyak sekali hal-hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi
yang sangat diinginkan oleh setiap orang.

4. Motivasi

Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa


adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung
pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan
dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan,
umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng
dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua
dan guru.

5. Kemampuan Kognitif

Ranah kognitif adalah kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik
untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar
bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai
sebagai jemabatan unt uk sampai pada penguasan kemampuan kognitif, yaitu
persepsi, mengingat, dan berpikir.

Anda mungkin juga menyukai