2. Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya,terlepas apakah hak ytersebut
dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari perusahaan atau dari hak dan kewajiban
lainnya.
Entitas mengukur aset tidak berwujud pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah terdiri atas:
1. Harga beli,termasuk bea impor dan pajak yang sifatnya tidak dapat dikreditkan,setelah
diskon dan potongan dagang.
2. Biaya-biaya yang dapat didistribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset
sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuan.
B. Pengertian dan Sifat Aset Takberwujud menurut PSAK No.19 (Revisi 2010) 19.4
Aset takberwujud adalah aset nonmonoter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Persyaratan ini diterapkan atas biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau
mengembangkan secara internal aset tak berwujud dan biaya yang terjadi kemudian untuk
menambah,mengganti sebaguian, atau memperbaiki aset tersebut.
a. Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika:
Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa
depan dari aset tersebut.
Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
b. Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomi masa depan, entitas
menggunakan asumsi rasional dan dapat dipertanggungjawabkan yang merupakan
estimasi terbaik menejemen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjang umur
manfaat aset tersebut.
c. Dalam menilai tingkat kepastiaan adanya manfaat ekonomi masa depan yang
timbul dari penggunaan aset tidak berwujud.entitas mempertimbangkan bukti yang
tersedia pada saat pengakuan awal aset tak berwujud dengan memberikan
penekanan yang lebih besar pada bukti ekstern.
d. Aset takberwujud pada awalnya harus diakui sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diserahkan untuk memperoleh aset pada saat perolehan atau konstruksi, atau jika
dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset saat pertama kali diakui sesuai dengan
persyaratan tertentu dalam PSAK lain.
Amortisasi adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan aset tak berwujud selama umur
manfaatnya Sama dengan penyusutan, dalam aset
takberwujud disebut amortisasi
Contoh:
1. Goodwill
2. Hak Paten
3. Hak Cipta
4. franchise
C. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Aset Takberwujud
Tujuan aset takberwujud adalah sebagai berikut.
a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aset tak
berwujud.
b. Untuk memeriksa apakah perolehan,penambahan dan penghapusan aset
takberwujud,didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang.
c. Untuk memeriksa apakah aset takberwujud yang dimiliki perusahaan masih
mempunyai kegunaan dimasa yang akan datang (manfaatnya lebih dari satu tahun).
d. Untuk memriksa apakah amortisasi aset takberwujud dilakukan sesuai dengan
standar akuntansi yang keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
e. Untuk memeriksa apakah hasil/pendapatan yang diperoleh dari aset takberwujud
sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan.
f. Untuk memeriksa apakah penyajian aset takberwujud dalam laporan keuangan
sudah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan ETAP/PSAK/IFRS.