DISUSUN OLEH :
1
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua indikator
dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun,
bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator
motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana hati
(kesehatan). Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam
penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada
dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai
prestasi belajar yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap
masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang
yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif
dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana,
2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang
mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam
mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan
yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.
2
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara
baru.
c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih
baik.
3
akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja yang memadai bagi
bangsa kita. Belajar dari negara lain, Jerman dan Jepang yang luluh lantak
di PD II. Tetapi kini, lima puluh tahun kemudian, mereka menjadi bangsa
termaju di Eropa dan Asia. Mengapa? Karena etos kerja mereka tidak ikut
hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung, jalan, dan infrastruktur fisik.
4
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada
usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang
menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk
menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan
risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara
realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak
ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil. Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung pada :
a. daya tarik setiap alternatif
b. kesediaan untuk rugi
c. kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan wirausaha
untuk mengambil risiko antara lain :
a. keyakinan pada diri sendiri
b. kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang
dan kemungkinan memperoleh keuntungan.
c. kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.
Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan kepercayaan
diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan
sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan
mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan
seseorang untuk mencoba apa yang menut orang lain sebagai risiko. Oleh
karena itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif
dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan
(Suryana, 2003 : 22).
5
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu,
lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan
inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya
lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan
produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang
baik dalam proses produksi maupun prmasaran. Ia selalu memamfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.Karena itu, perbedaan bagi
sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk
mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian
dijadikan peluang. Leadership Ability adalah kemampuan dalam
kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk
menggunakan pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus
memiliki taktik mediator dan negotiator dari pada diktaktor.
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha
adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya,
seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha,
mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan
sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi
kegagalan uasaha yang diperoleh.
6
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain
(leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan
pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang
kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan.
7
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor
penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah
memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat
operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasiyang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukarberoperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
8
ketidaktergantungan, kepribadian
mantap, dan optimisme.
Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan atau haus akan prestasi,
berorientasi laba atau hasil, tekun dan
tabah, tekad, kerja keras, motivasi,
energik dan penuh inisiatif
Pengambil resiko Mampu mengambil resiko, suka pada
tantangan
Kepemimpinan Mampu memimpin, dapat bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran
dan kritik.
Keorisinilan Inovatif (pembaharu), kreatif,
fleksibel, banyak sumber, serba bisa,
mengetahui banyak.
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perseptif
9
9. Dollars, Seorang wirausaha tidak mengutamakan kekayaan. Motivasinya
bukan hanya masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya. Ia beranggapan jika berhasil dalam bisnis, isa pantas
mendapatkan laba, bonus ataupun hadiah.
10. Distribute, wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan dalam
bisnisnya kepada orang –orang kepecayaannya, yaitu orang-orang yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis.
Wirausaha selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya hingga
memperoleh hasil yang diharapkan Ia tidak setengah-setengah dalam
melakukan pekerjaannya, maka ia selalu tekun, ulet dan pantang menyerah.
Tindakannya tidak didasari pada spekulasi, melainkan perhitungan yang
matang, maka ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya. Oleh sebab
itu, wirausaha berani mengambil risiko yang moderat, artinya resiko yang
diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi
resiko oleh komitmen yang kuat mendorong wirausaha untuk terus berjuang
mencari peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas
dan objektif serta merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya.
Dengan semangat optimisme yang tinggi karena keinginan mendapatkan hasil
yang diharapkan, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang
sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir.
Penjelasan diatas merupakan karakteristik wirausaha sebagaimana yang
digambarkan Arthu Kuriloff dan John M.Mempil dalam Suryana (2006:25)
dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan, yakni sebagai berikut:
Nilai-nilai Perilaku
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi,
melainkan berdasarkan
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada
sebaik mungkin
Objectivitas Melakukan pengamatan secara nyata
untuk memperoleh kejelasan
Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu
untuk memandu kegiatan
Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang
besar walaupun berada dalam
Uang Melihat uang sebagai suatu sumber
daya, bukan tujuan akhir.
Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan
masa depan.
10
prasyarat pribadi yang harus dimiliki wirausaha dan kesemuanya itu tertuang
dalam karakteristik atau ciri-ciri seorang wirausaha, apabila semua bentuk
karakteristik diatas benar-benar dimiliki seorang wirausaha, maka bisa
dipastikan wirausaha akan mengalami kesuksesan. Karakteristik wirausaha
tersebut meliputi:
1. Komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya.
2. Kemampuan melihat peluang.
3. Kemampuan memimpin.
4. Kemauan belajar dari kegagalan
5. Berorientasi pada tugas dan hasil.
6. Bertanggung jawab.
E. Motivasi Wirausahawan
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan, atau kegiatan tertentu sehingga motivasi dapat diartikan
sebagai pendorong perilaku seseorang. Seorang wirausaha harus memiliki
potensi dan motivasi untuk maju dalam segala situasi dan kondisi, serta
mampu mengatasi masalah yang timbul tanpa mengharapkan bantuan dari
pihak lain.
Secara rinci cirri-ciri karakter wirausahawan yang memiliki motivasi
tinggi yaitu :
a. Percaya Diri
Seorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu
mencapai hasil yang mereka inginkan.Sikap percaya diri ini bukan sikap
yang sombong, karena dilandasi oleh kesadaran mereka ter- hadap
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.Sikap percaya diri akan
mendorong seseorang untuk terus maju dengan kemampuan yang ada.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Karakteristik kematangan seseorang dilihat dari
rasa tanggung jawabnya yang tinggi, objektif, kritis, dan tidak tergantung
orang lain. Emosional pun stabil, tidak mudah tersinggung, dan naik
pitam.
11
c. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk
bertanggung jawab.Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala
tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan
memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan
muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
d. Kepemimpinan
Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan
orang lain. Mereka harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana,
dan merekrut sumber daya manusia serta membimbingnya untuk mencapai
tujuan. Dengan mengembangkan sikap, bakat, dan kemampuan akan
mendorong dan memotivasi orang lain agar maju dan berhasil, serta
memimpin orang lain dalam bentuk kerja sama.
e. Keorisinalan
Sifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal
berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat
sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan
sesuatu.
g. Kreativitas
Menurut Cony Semiawan (1997) menyatakan, kreatif adalah
kemampuan untuk meng- hasilkan atau menciptakan suatu produk
baru.Menurut Wollfolk (1984) mengemukakan kreativitas sebagai
kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau
asli atau pemecahan suatu masalah.Jadi, dari pengertian tersebut di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa kreatif adalah kemampan seseorang
untuk membuat pro- duk baru atau membuat kom- binasi yang baru.
12
tangga yang dimaksud adalah:
1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal
ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang
mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu,
sesuai dengan irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk kerja, mulai
kerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seterusnya sampai malam tiba
2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Things Done With and Through
People)
Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-
orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh
serta disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan
menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang
disebut “Manajemen” yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Seorang wirausahawan
mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Ia tidak suka fitnah, mengolok
kawan sendiri, dan sebagainya. Dia harus berprilaku yang menyenangkan
bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam
mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance)
Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik.
Akan tetapi lebih ditekankan kepada penampilan prilaku jujur, disiplin.
Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya
penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang
dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita harus mempunyai keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan
sesuatu usaha, jangan ragu dan bimbang. Self confidence ini
diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun
sabar tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat
rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja menguji
buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun kontra
dengan rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah
pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta
pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat
mengambil keputusan terbaik.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education).
13
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu
seseorang menemukan dan pengembangan jiwa serta operasional
wirausaha. Akan tetapi, hal yang penting disini ialah adanya tambahan
pengetahuan.
7. Ambisi Untuk Maju (Ambition Drive)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus
mempunyai semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang
gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan., biasanya banyak
berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi
apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang
untuk mengapai apa yang kita idam-idamkan.
8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang
enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik,
diikuti dengan prilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat
membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya.
Akhirnya dengan keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat
mencapai puncak karir, meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap
orang
G. Kesimpulan
Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental yang
kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala sehubungan dengan
upaya untuk meraih sukses kedepannya. Kesuksesan tidak datang begitu saja
melainkan harus dengan usaha yang keras dan kegigihan dalam menghadapi
segala kemungkinan kegagalan. Semakin mendekati kesuksesan semakin
besar pula rintangan yang akan dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian
dalam mengambil tindakan, pintar dalam membaca peluang, tekun serta
mempunyai sikap yang baik (jujur) merupakan modal untuk meraih
kesuksesan dalam berwirausaha.
14