Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 1

ANALISA KUALITATIF SENYAWA OBAT (ASAM SALISILAT)

NAMA : EYGRIESTA NOVA AGNA ALLICIA


NIM : 194051
KELAS : 2B FARMASI

A. DASAR TEORI
Asam salisilat adalah salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari-
hari serta memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan
utama dari pembuatan obat-obatan seperti antiseptik dan analgesik serta bahan baku untuk
keperluan dalam bidang farmasi (Supardani, dkk, 2006). Asam salisilat memiliki rumus molekul
C7H6O3 (BM = 138,12). Senyawa ini berbentuk hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk hablur halus putih, dengan rasa agak manis, tajam, dan stabil di udara. Senyawa ini
tidak berbau. Kelarutan sangat tinggi dalam eter dan etanol. Asam salisilat larut dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam kloroform, dan sukar larut dalam air benzene (Dirjen, POM,
1995). Senyawa ini memiliki beberapa khasiat, yaitu keratolitikum dan antifungi (Dirjen, POM,
1997)
Metode penetapan kadar asetosal telah banyak dikembangkan, diantaranya
Alkalimetri dan asidimetri merupakan reaksi netralisasi. Asidimetri merupakan titrasi senyawa
basa atau senyawa yang dibentuk dari garam asam lemah dengan hidrolisis, dengan
menggunakan larutan standar asam. Sedangkan alkalimetri merupakan titrasi larutan asam
atau senyawa yang dibentuk dari hidrolisis garam basalemah, dengan larutan standar basa (vogel,
1951). Pada titrasi residu merupakan reaksi dari asam dengan kelebihan dari larutan baku basa
dan kelebihan basa yang tidak bereaksi yang kemudian dititrasikan dengan larutan baku asam.
Contoh reaksi berikut merupakan titrasi dengan analit asam laktat. Basa yang sering digunakan
dalam analisis alkalimetri adalah NaOH. Larutan baku primer yang sering digunakan untuk
standarisasi NaOH adalah larutan asam oksalat. NaOH perlu distandarisasi karena senyawa ini
bersifat higroskopis sehingga mudah mengikat air dan bereaksi dengan CO2 di udara (Gandjar
dan Rohman, 2007).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Maksud pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana
cara identifikasi kualitatif pada senyawa asam salisilat.
C. ALAT
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
- Penjepit kayu
- Spiritus/bunsen
- Sendok tanduk
- Cawan porselin
- Gelas ukur

D. BAHAN
- Asam salisilat
- Aquadest
- Larutan FeCl3
- Pereaksi fenol (Folin-Ciolcalteu)
- Alkohol
- H2SO4 (asam sulfat)
- NaOH (Natrium Hidroksida)
- CuSO4
- Pereaksi fehling B
- Pereaksi nessler
- AgNO3
- NH4OH (Amonium Hidroksida)

E. PROSEDUR KERJA
1) Organoleptis
1. Ambil sampel secukupnya
2. Amati sampel mengenai warna, bau, dan bentuk
3. Kemudian catat pada pembahasan
2) Kelarutan
1. Siapkan 3 tabung reaksi
2. Ambil 3 sampel secukupnya
3. Tambahkan air 1ml pada tabung reaksi 1
4. Tambahkan alcohol pada tabung reaksi 2
5. Tambahkan H2SO4(asam sulfat) pada tabung reaksi 3
6. Amati kelarutan tersebut kemudian catat hasil pada pembahasan
3) Uji Pemijaran atau penggarangan
1 Ambil sampel lalu letakkan didalam cawan
2. Nyalakan api spiritus
3 Lalu letakkan cawan diatasnya
4. Amati perubahan yang terjadi
5. Kemudian catat perubahan
4) Uji Gugus sampel
1. Uji gugus fenol dan alcohol aromatis
- Tabung reaksi + Asam salisilat secukupnya + FeCl 3 → Amati perubahan warna
lalu catat
2. Alcohol polivalen
Asam salisilat + KOH, kemudian ditetesi larutan CuSO4 sangat encer
3. Uji gugus aldehid
- Asam salisilat + Fehling B (panaskan) → Amati perubahan warna lalu catat
- Asam salisilat + pereaksi Nessler → Amati perubahan warna lalu catat
- Asam salisilat + AgNO3 + NH4OH (panaskan) → Amati perubahan warna lalu
catat

5) Analisa pendahuluan
1. Ambil Asam salisilat secukupnya
2. Tambahkan FeCl3 (golongan asam) → Amati perubahan warna lalu catat
6) Analisa khusus
1. Ambil asam salisilat masukkan di tabung reaksi ke 1, lalu tambahkan 1 ml air
2. Tambahkan 1 tetes FeCl3, lalu goyang goyang dan amati perubahan warna
F. PENGAMATAN
1. Organoleptis
N Organoleptis Menurut Farmakope Organoleptis Menurut Pengamatan
o
1 Pemerian : serbuk hablur, putih tidak Warna : putih
berbau rasa sedikit pahit. Bau : menyengat
Kelarutan : larut dalam air mendidih Bentuk : serbuk
dan dalam natrium hidroksida 1 N ;
mudah larut dalam etanol

2. Kelarutan
a. Sampel + air terjadi endapan
b. Sampel + alkohol larut tetapi setelah diiarkan terdapat endapan
c. Sampel + H2SO4 terjadi endapan

3. Penggarangan/Pemijaran

Asam salisilat dipanaskan menjadi cair lalu mengkristal

4. Gugus Sampel
a. Uji gugus fenol
 Asam salisilat + FeCl3 terjadi perubahan warna ungu tua
b. Alcohol polivalen
 Asam salisilat + KOH, kemudian ditetesi larutan CuSO4 terjadi
perubahan warna menjadi hijau tua
c. Uji gugus aldehid
 Asam salisilat + Fehling B (panaskan) → terjadi perubahan warna awal
putih keruh lalu menjadi bening dan mengendap
 Asam salisilat + pereaksi Nessler → terjadi perubahan warna menjadi
coklat muda
 Asam salisilat + AgNO3 + NH4OH (panaskan) → terjadi perubahan
warna awal putih keruh lalu menjadi bening dan mengendap
 Asam salisilat + Barfoed → warna menjadi hijau tua

5. Analisa Pendahuluan
Asam salisilat + FeCl3 terjadi perubahan warna ungu tua

6. Analisa Khusus
 Asam salisilat masukkan di tabung reaksi ke 1, lalu tambahkan 1 ml air
+ 1 tetes FeCl3 terjadi perubahan warna ungu

7. Pengkristalan
Asam salisilat + HCl pekat di mikroskop , hasil berbentuk jarum

G. PEMBAHASAN
Pada hari ini saya melaksanakan praktikum Analisa Kualitatif senyawa obat asam
salisilat yang membahas berbagai uji percobaan yaitu Organoleptis terdiri dari
beberapa bagian yaitu bau, rasa, dan bentuk.Untuk asam salisilat berbau menyengat ,
berwarna putih mengkilat, dan berbentuk serbuk . Pada tahap kelarutan terdapat 3
pereaksi yang pertama asam salisilat ditambahkan air terjadi pengendapan, kedua
asam salisilat ditambahkan alcohol sukar larut, ketiga asam salisilat ditambahkan
H2SO4 terjadi pengendapan.Kemudian kita melakukan uji penggarangan / pemijaran
dimana kita mengamati asam salisilat yang ditaruh diatas cawan lalu sampel tersebut
mencair dan menimbulkan bau yang sangat menyengat.Lalu kita menuju ke uji gugus
sampel . Percobaan pertama kita melaksanakan uji gugus fenol yang dimana asam
salisilat ditambahkan FeCL3 terjadi perubahan warna ungu tua.Percobaan kedua yaitu
alcohol polivaen menggunakan sampel asam salisilat ditambahkan NaOH / KOH
terjadi warna bening saat ditambahkan CuSO4 menimbulkan warna hijau
tua.Percobaan ketiga terdapat beberapa point, yang pertama yaitu asam salisilat
ditambahkan barfoed menjadi warna hijau tua, kedua asam salisilat ditambahkan
Fehling A + B berwarna bening, ketiga asam salisilat ditambahkan Nessler terjadi
perubahan warna coklat, keempat asam salisilat ditambahkan Amonia dan NH4OH
terjadi warna bening keruh.Lalu pada Analisa pendahuluan terdapat sampel asam
salisilat yang ditambahkan FeCL3 terjadi perubahan warna ungu tua. Kemudian pada
Analisa khusus terdapat asam salisilat yang dimasukkan kedalam tabung reaksi ke 1
lalu ditambahkan 1 ml air + 1 tetes FeCl3 dan terjadi perubahan warna ungu. Pada
percobaan terakhir yaitu pengkristalan menggunakan sampel asam salisilat yang
ditambahkan dengan HCl pekat lalu di mikroskop mendapatkan hasil yang berbentuk
seperti jarum.

H. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai