1. Buat bagan kerja pembuatan simplisianya (secara umum dgn metode tsb)!
5. Pengeringan
6. Sortasi Kering
menurunkan kadar air agar tidak
pemilihan tanaman yang sudah
terjadi pertumbuhan mikroba
kering dan pemisahan bagian
selama penyimpanan. dilakukan
tanaman yang rusak dan berwarna
dengan metode pengeringan
coklat. didapati bobot 500g
kering angin selama 3 hari
7. Penghalusan 8. Penyimpanan
Menghaluskan simpisia yang sudah simplisia yang sudah di ayak
kering dengan blender, lalu dimasukkan kedalam wadah
lakukan pengayakan dengan Mesh tertutup rapat, bersih dan kering.
no.40 hasil akhir bobt yang didapat 400g.
2. Berikan penjelasan mengenai tiap tahapan pembuatan simplisia tersebut!
Pengumpulan bahan baku
pengumpulan tanaman segar yang sudah siap panen yang akan digunakan. simplisia yang
digunakan tanaman pegagan.
Sortasi Basah
memisahkan pengotor anorganik(berasal dari luar tanaman, contoh :tanah, kerikil) dan
organic(bagian tanaman lain seperti rumput atau bagian lain dari tanaman yang tidak
digunakan dan bagian yang rusak karena termakan ulat atau busuk dan kerig) pada bahan
segar. bobot yang digunakan 1kg
Pencucian
membersihkan bahan tanaman dari kotoran seperti tanah dan mengurangi jumlah mikroba
atau cemaran pestisida.
Pengubahan Bentuk(Perajangan)
bagian tanaman yang berukuran besar dan keras dengan tujuan untuk meningkatkan luas
permukaan bahan sehingga air jaringan mudah menguap selama proses pengeringan dan
bahan menjadi makin mudah dan cepat, karena yang digunakan tanaman herba maka
proses ini tidak diperlukan
Pengeringan
menurunkan kadar air agar tidak terjadi pertumbuhan mikroba selama penyimpanan.
dilakukan dengan metode pengeringan kering angin selama 3 hari
Sortasi Kering
pemilihan tanaman yang sudah kering dan pemisahan bagian tanaman yang rusak dan
berwarna coklat. didapati bobot 500g
Penghalusan
Menghaluskan simpisia yang sudah kering dengan blender, lalu lakukan pengayakan
dengan Mesh no.40
Penyimpanan
simplisia yang sudah di ayak dimasukkan kedalam wadah tertutup rapat, bersih dan
kering. hasil akhir bobt yang didapat 400g.
KERUGIAN
Tidak baik dipakai untuk mengekstrak bahan-bahan yang mudah rusak (tidak
tahan panas)
Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih yang rendah
Cairan penyari didihkan terus menerus, sehingga cairan penyari harus murni
3. Jelaskan keunggulan dan kelemahan etanol 70% sebagai pelarut pengekstraksi!
KEUNTUNGAN
Selektif
Netral
Tidak beracun
Absorbsinya baik
Panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit
KERUGIAN
Lebih mahal dibandingkan dengan air
Dengan diketahui kandungan tersebut maka dapat dilakukan beberapa percobaan
untuk mencari perbandingan pelarut yang tepat
Perbandingan eetanol dengan air tergantung dengan bahan yang akan kita sari
4. Gambarkan, sebutkan dan jelaskan fungsi masing-masing bagian dari alat ekstraksi
tersebut!
1. Hot plate berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut).
2. Waterbathsebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang
berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel” berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung
4. Lubang kondensorberfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa,
dari fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor
7. Labu alas bulat penampung berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.
Prinsipnya : destilasi (pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada
penurunan tekanan pada labu alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna
agar pelarut dapat menguap lebih cepat dibawah titik didihnya.
7. Tuliskan rumus perhitungan rendemen dan hitung rendemen ekstrak tersebut! jelaskan tujuan
menghitung rendemen dan kaitkan dengan perolehan kandungan kimia yang terdapat dalam
simplisia!
10,20 g
% rendeme X 100 %=20.4 %
50 g
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekstrak dan sebutkan jenis-jenis ekstrak serta
perbedaannya!
Ekatraksi atau penyarian merupakan suatu proses penarikan senyawa-senyawa kimia
dari tumbuh-tumbuhan, hewan atau bahan alam lain menggunankan pelarut yang
sesuai.
Jenis- jenis ekstrak :
1. Ekstrak encer : adalah sediaan yang memiliki konsentrasi semacam madu dan
dapat dihitung
2. Ekstrak kental : adalah sediaan yang dapat dilihat dalam dalam keadaan dingin
dan tidak dapat dihitung. Kandungan airnya berjumlah 30%. Tingginya
kandungan air dapat menyebabkan ketidakstabilan
3. Ekstrak kering adalah : adalah sediaan yang memiliki konsistensi kering dan
mudah dituang, sebaiknya memiliki kandungan lembab tidak lebih dari 5%
4. Ekatrak cair : Ekstrak yang dibuat sdemikiannya sehingga satu bagian simplisia
sesuai dengan dua bagian ekstrak cair.
Sistem pelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus dipilih berdasarkan
kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimum bagi unsur yang tidak
diinginkan
D. Fraksinasi
Ekstrak kental etanol 70% sebanyak 10 g difraksinasi (cair-cair) dengan pelarut n-heksana, etil
asetat dan air (dengan prosedur seperti pada modul). Hasil fraksinasi masing-masing dipekatkan
hingga diperoleh data sbb:
Jenis fraksi Bobot
n-heksana 1,59 g
Etil asetat 3,52 g
air 4,89 g
kocok perlahan
Proses diulang 2x
Simpan
5. mengapa menggunakan pelarut n-heksana terlebih dahulu baru disusul dengan etil asetat?
Fraksinasi dilakukan dari pelarut dengan tingkat kepolaran rendah atau nonpolar seperti
n-heksan bertujuan agar proses pengikatan senyawa bertahap dan agar seluruh senyawa
tidak ditarik oleh pelarut polar yang bersifat menarik seluruh senyawa.
6. senyawa apa saja yang dapat ditarik oleh pelarut n-heksana, etil asetat dan air?
N-heksan : menarik Senyawa non polar
Etil asetat : menarik Senyawa semipolar
Air : menarik senyawa polar
7. bagaimana cara menggojog corong pisah yang baik?
Dilakukan dengan cara: Campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari
atas dengan corong keran ditutup. Pelarut yang digunakan memiliki bobot jenis yang
berbeda. Corong kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase
larutan tercampur. Corong kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan
tekanan uap yang berlebihan. Corong kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua
fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini
dipisahkan dengan mengontrol keran corong.
8. mengapa perlu dilakukan pengulangan fraksinasi pada tiap pelarut yang digunakan?
Karena jika dilakukan dengan pengulangan fraksinasi hasil yang didapatkan akan lebih
bagus efektifitasnya daripada tidak dilakukan pengulangan pada pelarut. Dan mencegah
terbentuknya 3 lapisan karena pembentukan emulsi.
9. hitunglah rendemen masing-masing fraksi terhadap ekstrak kental yang difraksinasi!
berat ekstrak yang diperoleh
. Rumus → Rendemen (%) = x 100 %
berat simplisia kering yang digunakan % ekstraksi
1,59 g
Rendemen n-heksan = x 100 %
10 g
= 15,9 %
3,52 g
Rendemen etil asetat = x 100%
10 g
= 32,5 %
4,89 g
Rendemen air ¿ x 100 %
10 g
= 48,9 %
E. Kromatografi Kolom (KK)
Fraksi etil asetat (3,52 g) yang diperoleh kemudian dilakukan pemisahan dengan kromatografi
kolom menggunakan fase diam silika gel. Kolom disiapkan dengan cara basah. Sampel fraksi
disiapkan dengan cara membuat bubur preadsorpsi. Proses elusi dilakukan menggunakan sistem
Step Gradient Polarity/SGP yaitu: heksana 100%, n-heksana:etil asetat (3:7), n-heksana:etil
asetat (1:1), n-heksana:etil asetat (1:9), etil asetat 100%, etil asetat: methanol (9:1). Hasil
pemisahan ditampung pada vial berdasarkan warna yang terpisah yaitu: SF1, SF2, SF3, SF4, dan
SF5. Semua subfraksi diuapkan pelarutnya hingga diperoleh subfraksi kental/kering.
1. apa tujuan dilakukan pemisahan dengan KK?
Untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dengan tehnik kromatografi
kolom
Mengidentifikasi senyawa hasil isolasi dengan tehnik kromatografi kolom
Tujuan utama kromatografi adalah untuk memisahkan komponen yang berbeda
dari suatu campuran larutan. Resolusi menyatakan daya pemisahan antar
komponen dalam campuran. Semakin tinggi resolusi kromatogram, semakin baik
pemisahan sampel yang dihasilkan oleh kolom.
2. apa yang dimaksud dengan plat silika gel GF254?
Silika Gel GF254 artinya silica gel dengan fluoresen yang berpendar pada 254 nm,
maksudnya silica gel terkadang ditambah senyawa fluoresensi agar bila disinari dengan
sinar UV dapat berfluoresensi atau berpendar
3. apa tujuan plat diaktifkan?
Lempeng / plat yang akan digunakan harus diaktifkan terlebih dahulu agar pada proses
elusi lempeng silica gel dapat menyerap dan berikatan dengan sampel. Pengaktifan
lempeng dilakukan dalam oven pada suhu 110℃ selama 30 menit.
4. Jelaskan cara penyiapan kolom dengan cara basah? apa keunggulannya?
Kapas diletakan dibagian dasar kolom
Silikia disiapkan sejumlah 20X berat sampel lalu ditambahkan eluen yang akan
digunakan, diamkan beberapa saat
Masukan silica yang telah basah ke dalam kolom menggunakan corong sambil
diketuk-ketuk secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelombang udara yang
dapat memecah kolom dan keran terbuka, pelarut yang keluar ditampung
Setelah kolom sudah terbentuk dan tidak ada gelombang udara maka sampel yang
akan diisolasi dapat diletakan diatas silica
Lalu di elusi dengan eluen yang telah disiapkan
Keunggulan : adanya lapisan pasir kecil yang yang melindungi bentuk lapisan organic
dari kecepatan baru ditambahkan eluen
5. jelaskan cara penyiapan sampel dengan cara membuat bubur preadsorpsi! apa
keunggulannya?
(a) Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam, kemudian
kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Mulai titik ini, fasa diam tidak
diperkenankan mengering.
(b) Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi bubur di luar
kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom. Pencampuran dan
penuangan harus ekstra hati-hati untuk mencegah munculnya gelembung udara. Larutan
bahan organik diletakkan di bagian atas fasa diam menggunakan pipet. Lapisan ini
biasanya ditutup dengan lapisan kecil pasir atau katun atau wol kaca untuk melindungi
bentuk lapisan organik dari tuangan eluen. Eluen kemudian dialirkan perlahan melalui
kolom sambil membawa sampel bahan organik. Sering kali, wadah eluen sferis atau
corong pisah bersumbat yang sudah diisi eluen diletakkan di bagian atas kolom.
Keuntungan kromatografi kolom adalah biaya yang rendah dan kemudahan
membuang fasa diam yang telah digunakan. Kemudahan pembuangan fasa diam
ini mencegah kontaminasi silang dan degradasi fasa diam akibat pemakaian ulang
atau daur ulang.
7. jelaskan hasil yang diperoleh dari masing-masing subfraksi pada pengamatan di UV 254,
365 nm dan setelah disemprot FeCl3!
Hasil yang diperoleh pada pengamatan di sinar UV pada 254nm adalah terjadi flouresensi
akibat lampu UV yang masuk dan selanjutnya dipancarkan.
Hasil yang diperoleh pada 365nm adalah menyebabkan flouresensi pada noda yg dihasilkan
sampel akan memancarkan cahaya dari komponen.
8. apa kesimpulan dari hasil penelitian terrsebut? Didapatkan hasil dari pemisahan komponen
senyawa dari campuran sampel yang dapat diidentifikasikan melalui nilai retensi antara
senyawa dan pelarutnya, dan dapat dilakukan analisis berdasarkan panjang gelombang yang
digunakan.