Anda di halaman 1dari 19

GASTRITIS DAN ULKUS PEPTIS

Disusun Oleh :
1. Adelia
2. Putri
3. Reza
4. Rizka Septiana (1704015246)
5. Sarah
Gastritis

Gastritis :suatu bentuk dari gastropati dimana


terjadi kerusakan superfisial dari epitel atau
endotel tanpa inflamasi

Gastritis terbagi dua, yaitu :


Gastritis akut: merupakan peradangan mukosa
lambung akut dengan kerusakan erosif, seperti
diet ketat dan makan terlalu cepat

Gastritis kronik:peradangan bagian permukaan


mukosa lambung yang menahun Kelainan ini
berkaitan erat dengan infeksi Helicobacter
pylori
Jenis gastritis berdasarkan penyebabnya:

 Gastritis bakterialis : akibat dr infeksi olh


Helicobacter pylori(bakteri yg tambah di
dlm sel penghasil lendir di lapisan
lambung).

 Gastritis karena stres akut: jnsgastritis yg


plg brt, ygdisbbkan olh peny berat
atautrauma (cedera) yg trjdi scr tiba-tiba.
 Gastritis erosif kronis : akibat daru bahan
iritan seperti obat-obatan,terutama
aspirin dan obat anti peradangan non-
steroid lainnya

 Gastritis karena virus atau jamur : terjadi


pada penderita penyakit menahun atau
penderita yg mengalami gangguan sistem
kekebalan

 Gastritis eosinofilik : tjdi sbgakbt dr reaksi


alergi thdpinfestasi cacing gelang.
 Gastritis atrofik: terjadi jika antibodi
menyerang lapisan lambung, sehingga
lapisan lambung menjadi sangat tipis dan
kehilangan sebagian atau seluruh selnya
yg menghasilkan asam dan enzim.

 Gastritis Méniere : jenis gastritis yang


penyebabnya tidak diketahui. Sekitar
10% penderita penyebab ini menderita
kanker lambung.

 Gastritis sel plasma merupakan gastritis


yang penyebabnya tidak diketahui.
Etiologi
 Infeksi bakteri
 Penggunaan obat penghilang rasa nyeri
terus menerus
 Minum beralkohol
 Pola diet yang salah
 Pola makan yang tidak teratur
 Kelainan autoimun
 Faktor psikologis: Stress yang
mengakibatkan peningkatan produksi
asam
Patofisiologi

 Terdapat gangguan keseimbangan faktor


agresif dan faktor defensive yang
berperan dalam menimbulkan lesi pada
mukosa.

 Dalam keadaan normal, faktor defensif


dapat mengatasi faktor agresif sehingga
tidak terjadi kerusakan atau kelainan
patologi.
Patofisiologi Gastritis akut

 Stress/obat/alkohol/makanan pedas →
rangsangan saraf simpati Nervus Vagus →
prod. HCl dalam lambung ↑ → prod.mukus
oleh sel spitel ↓ → vasodilatasi sel mukosa
gaster → prod. HCl ↑ → kontak HCl dgn
mukosa gaster → penurunan sekresi
mukus →eksfeliasi (pengelupasan) →
nyeri abdomen bagian atas akibat
eksfeliasi.
Patofisiologi Gastritis Kronik

 Helicobacter pylori→ menyerang sel


permukaan gaster →memperberat
timbulnya dequamasi sel → respon radang
kronis ; destruksi kelenjar dan metaplasia
(mknisme prtahanan tbuh dgn cra
mgganti sel mukosa gaster dgn sel
desquamosa yg lbh kuat→ elastisitas
brkurang → saat mencerna terjadi
gerakan peristaltik → kekakuan akibat
elastisitas ↓ → nyeri abdomen bgn ats
akbat kekakuan.
Manifestasi Klinis

 Asimtomatis  Takikardi
 Nyeri epigastrium  Rasa tidak
 Bersendawa nyaman pada
 Mual perut
 Kembung muntah  Cepat kenyang
 Anoreksia  Hematemesis
 Keringat dingin  Melena
 Pusing
 pucat
Komplikasi

 Dibiarkan tidak terawat → menyebabkan peptic ulcers


dan pendarahan pada lambung

 Beberapa bentuk gastritis kronis dapat


meningkat dan beresiko kanker apabila terjadi
penipisan pada dinding lambung

 Gangguan penyerapan vitB12, menyebabkan


anemia pernesiosa, penyerapan zata besi
terganggu, dan penyempitan daerah antrum
pylorus
DYPEPSIA SYNDROM

Dyspepsia merupakan kumpulan gejala atau


syndrom yang terdiri dari nyeri ulu hati,
rasa nyeri epigastrium, mual,kembung,
muntah, rasa penuh,atau cepat kenyang,
sendawa
Manifestasi Klinis
Terbagi menjadi 3:
1. Dypepsia keluhan ulkulus :nyeri epigastrum,
nyeri saat lapar, nyeri episodic

2. Dypepsia gejala dismotilitas :perut kenyang,


mual, upper abdominal boating

1. Dypepsia non-Spesifik:
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas at
au dada,nafsumakan yang menurun, mual, sem
-belit, diare dan flatulensi (perutkembung)
ULKUS PEPTIKUM
 Ulkus Peptikum :kerusakan mukosa
lambung atau duodenom karena
gangguan faktor defensif mukosa atau
meningkatnya faktor agresif seperti asam
atau pepsin.

 Ulkus terjadi 5x lebih banyak pada


duodenum lokasi disaluran pilorus,
sedangkan pada lambung terjadi lebih
jinak lokasi diantrum(60%) dan kurvatura
(25%)
 Ulkus sering terjadi pada laki-laki
dibanding wanita
 Ulkus duodenum terjadi pada usia antara
30-55 tahun, ulkus lambung pada usia
55-77 tahun
 Ulkus umumnya terjadi pada perokok,
DIAGNOSIS

• Dispedia
• Ulkus duodenum(lapar, tidur
Gejala Klinis
terganggu)
• Ulkus gaster(anoreksia, BB menurun)

• Pem.Radiologis
Pemeriksaan • Pem.endoskopis
penunjang • Invasif test
• Non-Invasif

Anda mungkin juga menyukai