Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI PELAPORAN DAN KEBERLANJUTAN

Environmental Management System

Disusun oleh:

Tsabita Adilla Radya Hans Ananza (F0318110)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020
Environmental Management System

Environmental Management System merupakan sistem dalam manajemen lingkungan yang


didalamnya berupa perencanaan yang sengaja dibuat untuk memperbaiki cara mengelola lingkungan
dan sebagainya.
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan ilmu yang di dalamnya merupakan sebuah atau
banyak rencana-rencana yang dibuat untuk perencanaan mau dibawa kemana kondisi lingkungan atau
nasib lingkungan yang akan mendatang.
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang
meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, dan sumber daya untuk
mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan memelihara kebijakan
lingkungan. Lingkungan adalah Sekeliling area operasi organisasi yang mencakup udara, air, tanah,
sumber daya, tumbuhan, hewan, manusia, dan keterkaitannya.

Sistem Manajemen Linkungan memiliki beberapa poin penting didalamnya, yaitu bersifat
dinamis dan selalu berkembang, melibatkan semua orang, setiap komponen saling ketergantungan,
terintegrasi ke dalam sistem manajemen organisasi, konsistensi dalam kegiatan dan perilaku, standar
operasi, mencerminkan visi jangka panjang dan kegiatan jangka pendek.

Dalam ISO 14001 yang mengatur tentang SML mewajibkan untuk mengidentifikasi
banyaknya aspek yang mempengaruhi suatu lingkungan baik di lingkungan internal ataupun di
lingkungan eksternal dalam suatu lokasi kegiatan. Aspek / aspect dapat didefinisikan sebagai suatu
bagian atau komponen dari kegiatan dalam proses produksi atau kegiatan lainnya yang berinteraksi
atau berhubungan dengan lingkungan.Kalau ada aspek pasti ada dampak / Impacts, definisinya adalah
segala aktifitas atau kegiatan produksi yang berakibat perubahan terhadap lingkungan baik yang
menguntungkan atau merugikan.

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) menurut ISO 14001 didefinisikan sebagai bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang termasuk di dalamnya struktur organisasi, aktivitas
perencanaan, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, implementasi, pencapaian,
reviewing, serta mempertahankan atau penetapan kebijakan lingkungan.

ISO 14001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan, yaitu Sistem
Manajemen untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi berkaitan dengan lingkungan.

Sistem Manajemen Lingkungan ialah sebuah siklus yang berkelanjutan dari perencanaan,


pelaksanaan, pengkajian ulang dan perbaikan langkah yang diambil oleh organisasi untuk mencapai
kesesuaian dengan peraturan perundangan lingkungan. Sistem Manajemen Lingkungan menyediakan
keinginan dan konsistensi dari organisasi untuk mengarahkan perhatian lingkungan terhadap
pengalokasian sumber daya, pembagian tanggung jawab dan evaluasi berkelanjutan dari penerapan,
proses dan prosedur.

Manajemen dan Lingkungannya

Setiap organisasi, baik yang yang berskala besar, menengah, maupun kecil semua akan
berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi berbeda. Lingkungan organisasi dapat diartikan
sabagai kekuatan – kekuatan  yang memperngaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kinerja organisasi

 Lingkungan eksternal langsung


Lingkungan eksternal langsung merupakan kekuatan-kekuatan yang berada diluar
kemampuan atau kendali perusahaan yang berpengaruh secara langsung terhadap kinerja
organisasi dan manajemen. Lingkungan tesebut meliputi :
1. Perusahaan.
Di dalam organisasi atau perusahaan tentu memiliki bidang-bidang kegiatan antara
lain fungsi keuangan, operasional, pemasaran, sumber daya manusia, penelitian, dan
pengembangan, serta akuntansi.
2. Pemasok.
Pemasok ini berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
3. Pelanggan.
Pelanggan atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-berda.
Perbedaan itu disebabkan karena mereka memiliki latar belakang budaya, ekonomi,
dan pendidikan yang berbeda-beda.
4. Lembaga Keuangan.
Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana keuangan
yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Pesaing.
Persaingan yang semakin ketat menuntut manajemen untuk memperhatikan para
pesaingnya. Manajemen harus waspada dan mengawasi gerak gerik pesaing.
6. Pemerintah.
Peranan pemerintah sangat besar dalam keberhasilan suatu organisasi. Melalui
kebijakannya pemerintah sering kali bertindak kurang proposional dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam organisasi.

 Lingkungan internal perusahaan


Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu
sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen.  Kekuatan-kekuatan yang ada dalam
lingkungan internal tersebut meliputi :
1. Pekerja/karyawan.
Karyawan merupakan salah satu sumber dan sekaligus input yang berharga yang
dimilki oleh perusahaan.
2. Dewan Komisaris.
Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya terdiri dari
beberapa bahkan ribuan orang yang terlibat didalamnya.
3. Pemegang Saham.
Para pemegang saham memiliki kepentingan tanggung jawab tertentu pada
perusahaan.

Hubungan lingkungan dan organisasi

Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diidentifikasi dalam kegiatan produksi :

1. Emisi Udara
2. Pengolahan Limbah
3. Penggunaan Bahan Baku dan SDA
4. Penggunaan Energi
5. Isu di Masyarakat sekitar Lokasi

Beberapa Dampak yang ditimbulkan antara lain :

1. Kebakaran
2. Tumpahan Limbah di sekitar lokasi
3. Pencemaran Udara , Air dan Tanah

Tujuan dan Prinsip Environmental Management System


Pada saat ini hampir 3000 perusahaan di Indonesia sudah mendapatkan sertifikasi ISO, baik
untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu maupun Sistem Manajemen Lingkungan. Jumlah ini masih
sangat sedikit dari potensi jumlah perusahaan yang perlu memiliki Sistem Manajemen. Di masa
datang, dalam kondisi ekonomi yang lebih baik akan lebih banyak perusahaan-perusahaan yang
berupaya untuk menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan/Mutu, sebagaimana halnya dengan
jumlah perusahaan bersertifikat ISO di negara-negara lain yang sudah mencapai belasan ribu.
Perkembangan dan potensinya ini tidak terlepas dengan kebutuhan pasar terhadap perlunya
standarisasi system manajemen pada kualitas produk (dan jasa) dan kinerja lingkungan perusahaan-
perusahaan.

Perkembangan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 di Indonesia sendiri tidak
terlepas dengan semakin populernya Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 pada pertengahan
tahun 1990-an dan dorongan berbagai pihak terkait bahwa adopsi SML di Indonesia tidak boleh
terlambat sebagaimana terjadi pada SMM. Faktor eksternal lain adalah pengelolaan lingkungan
membutuhkan terobosan strategi sebagai pelengkap pendekatan penegakan hukum yang kita tahu
sangat lemah di Indonesia. Kedua faktor ini mengarah pada penerapan SML di Indonesia yang cepat
(bahkan ketika Standar SML 14001 masih berupa draf pada akhir tahun 1996). Walaupun
pertumbuhannya kemudian terhambat dengan datangnya krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga
sekarang. Selama lima tahun umur penerapan SML di Indonesia, baru kurang lebih 200 perusahaan
yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14001.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001
sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan
pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup
suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi.
Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan perusahaan untuk menjamin pihak
yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia. Penerapan ISO 14001 juga memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan.

Tujuan dan sasaran

Tujuan lingkunganmerupakan tujuan lingkungan secara menyeluruh yang konsisten dengan


kebijakan lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi untuk dicapai. Sasaran linkungan merupakan
persyaratan kinerja secara rinci yang dapat diterapkan oleh organisasi yang dihasilkan dari tujuan
lingkungan dan perlu ditetapkan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut.

1. Menetapkan dan memelihara tujuan dan sasaran yang terdokumentasi pada setiap fungsi dan
tingkatan manajemen di perusahaan.
2. Pertimbangan aspek-aspek hukum dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya, aspek penting
lingkungan, pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan bisnis dan operasi, dan pandangan pihak
terkait.
3. Konsisten dengan kebijakan lingkungan, termasuk merefleksikan komitmen terhadap pencegahan
pencemaran.

Prinsip-prinsip pokok

Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dituangkan 5R (Re-think, Re-use, Reduction,
Recovery, and Recycle) adalah sebagai berikut:

 Re-think adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan
beroperasi, implikasi dari re-think adalah;
 Reuse atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat
digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/ kimia/ biologi.
 Reduction atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi
atau mencegah timbulnya pencemaran diawal produksi.
 Recovery adalah teknologi untuk memuliakan suatu bahan/ energy dari suatu limbah untuk
kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/ kimia/
biologi. Recycling atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah
dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/
kimia/ biologi.

Keuntungan Environmental Management System

Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat
yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses
pasar. ISO 14001; 2004 memiliki  banyak manfaat diantaranya:

 menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan


 meningkatkan kinerja lingkungan
 memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
 mengurangi dan  mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
 dapat  menekan biaya produksi
 dapat mengurangi kecelakaan kerja
 dapat memelihara  hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli
terhadap lingkungan.
 memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen  puncak terhadap
lingkungan.
 dapat  mengangkat  citra  perusahaan,
 meningkatkan  kepercayaan  konsumen  dan
 memperbesar pangsa pasar.
 mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
 dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
 mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
 meningkatkan hubungan dengan supplier.
 langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan

Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkungan harus mencakup
beberapa unsur utama sebagai berikut :

 Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen lingkungan dan prinsip-
prinsip yang digunakan untuk mencapainya.
 Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan peraturan lingkungan
hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.
 Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, training,
komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.
 Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan, pengukuran dan audit.
 Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem untuk mencapai tujuan dan
perubahan yang terjadi diluar organisasi

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan merupakan
bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set
pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh
perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan
menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasa.

Anda mungkin juga menyukai