Disusun oleh:
SURAKARTA
2020
Environmental Management System
Sistem Manajemen Linkungan memiliki beberapa poin penting didalamnya, yaitu bersifat
dinamis dan selalu berkembang, melibatkan semua orang, setiap komponen saling ketergantungan,
terintegrasi ke dalam sistem manajemen organisasi, konsistensi dalam kegiatan dan perilaku, standar
operasi, mencerminkan visi jangka panjang dan kegiatan jangka pendek.
Dalam ISO 14001 yang mengatur tentang SML mewajibkan untuk mengidentifikasi
banyaknya aspek yang mempengaruhi suatu lingkungan baik di lingkungan internal ataupun di
lingkungan eksternal dalam suatu lokasi kegiatan. Aspek / aspect dapat didefinisikan sebagai suatu
bagian atau komponen dari kegiatan dalam proses produksi atau kegiatan lainnya yang berinteraksi
atau berhubungan dengan lingkungan.Kalau ada aspek pasti ada dampak / Impacts, definisinya adalah
segala aktifitas atau kegiatan produksi yang berakibat perubahan terhadap lingkungan baik yang
menguntungkan atau merugikan.
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) menurut ISO 14001 didefinisikan sebagai bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang termasuk di dalamnya struktur organisasi, aktivitas
perencanaan, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, implementasi, pencapaian,
reviewing, serta mempertahankan atau penetapan kebijakan lingkungan.
ISO 14001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan, yaitu Sistem
Manajemen untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi berkaitan dengan lingkungan.
Setiap organisasi, baik yang yang berskala besar, menengah, maupun kecil semua akan
berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi berbeda. Lingkungan organisasi dapat diartikan
sabagai kekuatan – kekuatan yang memperngaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kinerja organisasi
Berikut ini adalah beberapa aspek yang harus diidentifikasi dalam kegiatan produksi :
1. Emisi Udara
2. Pengolahan Limbah
3. Penggunaan Bahan Baku dan SDA
4. Penggunaan Energi
5. Isu di Masyarakat sekitar Lokasi
1. Kebakaran
2. Tumpahan Limbah di sekitar lokasi
3. Pencemaran Udara , Air dan Tanah
Perkembangan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 di Indonesia sendiri tidak
terlepas dengan semakin populernya Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 pada pertengahan
tahun 1990-an dan dorongan berbagai pihak terkait bahwa adopsi SML di Indonesia tidak boleh
terlambat sebagaimana terjadi pada SMM. Faktor eksternal lain adalah pengelolaan lingkungan
membutuhkan terobosan strategi sebagai pelengkap pendekatan penegakan hukum yang kita tahu
sangat lemah di Indonesia. Kedua faktor ini mengarah pada penerapan SML di Indonesia yang cepat
(bahkan ketika Standar SML 14001 masih berupa draf pada akhir tahun 1996). Walaupun
pertumbuhannya kemudian terhambat dengan datangnya krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga
sekarang. Selama lima tahun umur penerapan SML di Indonesia, baru kurang lebih 200 perusahaan
yang telah mendapatkan sertifikat ISO 14001.
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001
sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan
pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup
suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi.
Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan perusahaan untuk menjamin pihak
yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia. Penerapan ISO 14001 juga memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan.
1. Menetapkan dan memelihara tujuan dan sasaran yang terdokumentasi pada setiap fungsi dan
tingkatan manajemen di perusahaan.
2. Pertimbangan aspek-aspek hukum dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya, aspek penting
lingkungan, pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan bisnis dan operasi, dan pandangan pihak
terkait.
3. Konsisten dengan kebijakan lingkungan, termasuk merefleksikan komitmen terhadap pencegahan
pencemaran.
Prinsip-prinsip pokok
Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dituangkan 5R (Re-think, Re-use, Reduction,
Recovery, and Recycle) adalah sebagai berikut:
Re-think adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan
beroperasi, implikasi dari re-think adalah;
Reuse atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat
digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika/ kimia/ biologi.
Reduction atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi
atau mencegah timbulnya pencemaran diawal produksi.
Recovery adalah teknologi untuk memuliakan suatu bahan/ energy dari suatu limbah untuk
kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/ kimia/
biologi. Recycling atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah
dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/
kimia/ biologi.
Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat
yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses
pasar. ISO 14001; 2004 memiliki banyak manfaat diantaranya:
Agar dapat dilaksanakan secara efektif, sistem manajemen lingkungan harus mencakup
beberapa unsur utama sebagai berikut :
Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen lingkungan dan prinsip-
prinsip yang digunakan untuk mencapainya.
Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan peraturan lingkungan
hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.
Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, training,
komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.
Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan, pengukuran dan audit.
Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem untuk mencapai tujuan dan
perubahan yang terjadi diluar organisasi
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan merupakan
bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set
pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh
perusahaan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan
menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasa.