Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PENY

NIM : 173210030

PRODI : S1 KEPERAWATAN/7A

RESUM MODEL PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

 Proses Profesionalisme keperawatan Peningkatan Kebutuhan Masyarakat Akan


Layanan Kesehatan Berkualitas
 Kriteria Pemilihan Model
1) Tingkat ketergantungan pasien
2) Costly – effective
3) Kualitas asuhan & kepuasan konsumen
4) Jumlah & kwalitas pelaksana asuhan
5) Memberikan kepuasan kerja bagi pelaksananya
 Model Pemberian Asuhan Keperawatan
1) Model fungsional
Keuntungan :
a. Trampil utk tugas tertentu
b. Mudah memperoleh “kepuasan kerja” tugas selesai
c. Kekurangan staf ahli dapat diganti dgn perawat terampil yg segera dapat dilatih
d. Memudahkan utk peserta didik yg belajar ketrampilan

Kerugian :

a. Yankep terpilah-pilah
b. Proses kep sulit dilaksanakan
c. Selesai tugas perawat cenderung melakukan tugas non keperawatan
d. Perawat hanya melihat tugas sbg ketrampilan semata
2) Model tim
merupakan suatu metoda pemberian asuhan keperawatan oleh sekelompok perawat
(Tim) kepada sekelompok pasien
Keuntungan :
a. Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim.
b. Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok.
c. Pengambilan keputusan organisasi mendekati ”groos root”
d. Komunikasi antar anggota tim baik
e. Kontribusi dalam tim terpelihara baik.
f. Meningkatnya kepuasan pasien.
g. Biaya efektif.

Kerugian :

a. Perlu ketua tim yang berpengalaman dan trampil


b. Perlu staf yang cukup
c. Perlu mix-skill yang sesuai
d. Bila tidak diimplementasikan secara total dapat terjadi fragmentasi
e. Sering mendapat kesulitan dalam menetapkan waktu untuk konferensi dan
membuat rencana keperawatan
3) Model keperawatan primer
merupakan suatu metoda pemberian asuhan keperawatan, dimana seorang perawat
register bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dalam 24 jam.
Keuntungan :
a. Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri melalui implementasi
ilmu pengetahuan
b. Model praktek didasarkan pada pengetahuan
c. Fokus pada kebutuhan pasien
d. Meningkatnya otonomi perawat
e. Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif

Kerugian :

a. Perlu perawat pendidikan tinggi dan berpengalaman.


b. Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara perawat primer dengan perawat
asosiat
c. Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan perawat untuk
mengimplementasaikan asuhan keperawatan yang diberikan.
d. Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam kondisi kritis kemungkinan
mempunyai beberapa perawat primer
e. Biaya tinggi
f. LOS menjadi singkat
4) Model Moduler
Sistem ini dipimpin oleh perawat register (Ners), Anggota memberikan asuhan
keperawatan dibawah pengarahan dari pimpinan modulnya, Idealnya 2 – 3 perawat
memberikan asuhan keperawatan terhadap 8 – 12 pasien
Keuntungan :
a. Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok
b. Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif.
c. Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi asuhan.
d. Meningkatnya kepuasan pasien.
e. Biaya efektif

Kerugian :

a. Sedikit perawat register yang digunakan untuk mengatasi kondisi pasien yang
tidak diharapkan
b. Diperlukan pengalaman dan ketrampilan ketua tim.
c. Diperlukan campuran ketrampilan yang tepat

5) Manajemen kasus,
sistem pemberian dimana seorang perawat profesional memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada sejumlah pasien sewaktu dia bertugas
Keuntungan :
a. Pasien mendapat asuhan keperawatan secara holistik dan terus menerus oleh
ahlinya.
b. Komunikasi antara perawat – pasien dan dokter dengan anggota staf lainnya
berlangsung terus menerus.
c. Perawat mendapat kepuasan karena dapat melakukan semua yang menjadi
wewenangnya

Kerugian :

a. Perawat profesional banyak menghabiskan waktu untuk melaksanakan tugas yang


dapat dilakukan orang yang tidak trampil
b. Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak dapat terlaksana karena kurangnya
waktu
c. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak akurat karena kurangnya
komunikasi
d. Asuhan keperawatan tidak terkoordinasi dari shift ke shift atau hari kehari karena
perubahan dalam penugasan
e. Tidak ada seorangpun perawat yang bertanggung jawab mengkoordinasikan
asuhan selama 24 jam

6) Partnership model
Model ini kombinasi antara perawat primer dengan perawat vokasi atau perawat
pembantu (asisten nurse)untuk bekerja bersama secara konsisten.
Keuntungan :
a. Biaya lebih efektif dari keperawatan primer.
b. Perawat primer dapat mendorong peningkatan dan melatih partnernya

Kerugian :

a. Kemungkinan perawat primer mengalami kesulitan dalam mendelegasikan pada


partnernya.
b. Partnership yang konsisten sulit dipertahankan karena jadwal yang bervariasi
7) Patient Care Centre (Pelayanan yang berfokus kepada pasien)
Merupakan perkembangan model terbaru dari pelayanan. Model ini lebih berfokus
pada pasien dan penerapan tergantung pada fasilitas
Keuntungan:
a. Pasien hanya kontak dengan petugas.
b. Perawat hanya bekerja di unit sehingga bisa menggunakan lebih banyak waktu
untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung.
c. Tim di supervisi oleh perawat profesional.
d. Perawat profesional bertanggung jawaab dan gugat untuk pelayanan secara luas
dan berfungsi lebih tinggi.

Kerugian :

a. Perubahan struktur organisasi yang besar.


b. Unit/deparatemen lain harus mengakui kepemimpinan keperawatan.
c. Kepala ruangan harus mensupervisi berbagai macam pegawai
 Model Pemberian Asuhan Keperawatan
 Langkah 1 Pengumpulan Data
5M : Man, Material, Methods, Money,Marketing
 Langkah 2 Analisis SWOT
 Langkah 3 Identifikasi Masalah
 Langkah 4 Renstra _ Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai