PAPER
A. Pendahuluan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2006:2). Sedangkan
wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa mengambil resiko artinya
bermental mandiri, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang selalu
memberi keuntungan. Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan
dan mengelola usaha secara maksimal (Kasmir, 2009 : 15).
Dahulu wanita hanya dianggap sebagai makhluk lemah yang tidak bisa
melakukan sesuatu. Kebebasan wanita dalam melahirkan pemikiran-pemikiran dan
bekerja ataupun berusaha sangat dibatasi dengan norma-norma dan adat istiadat yang
dibuat oleh orang-orang yang tidak mempercayai bahwa wanita bisa membuat sesuatu
yang luar biasa. Hampir dalam segala hal perempuan di tempatkan sebagai subordinat
atau pelengkap sedangkan laki-laki adalah superior atau orang yang paling di utamakan.
Menurut pengamatan adler haymas manurung, wanita memang sebaiknya
memilih bisnis yang disukai agar resiko kerugian bisa dikurangi. Hal ini penting karena
dalam berbisnis mereka jadi mengerti benar terhadap bidang usaha yang digelutinya.
Adler menyarankan wanita dalam memulai bisnisnya sebaiknya melakukan 3 (tiga) hal,
yaitu berawal dari skala kecil, mau belajar pemasaran, dan mengubah mentalitas menjadi
aktif bersosialisasi. Di sisi lain, resiko dalam mengelola bisnis adalah menyita waktu.
Maka dari itu, kepandaian dalam membagi waktu antara urusan bisnis dan keluarga harus
dijaga dengan baik. Mengenai lokasi usaha, disarankan sebaiknya tidak jauh dari tempat
tinggal sehingga waktunya tidak habis diluar dan para wanita sebaiknya memilih jenis
usaha yang tidak jauh dengan aktivitas yang disukai.
Wanita cenderung memilih usaha yang sesuai dengan hobi para pengusaha wanita
untuk memulai suatu usaha. Salon kecantikan adalah salah saru alternatif usaha yang
disukai oleh para wanita, karena wanita umumnya suka merawat rambut dan diri mereka.
Fenomena ini dibuktikan dengan banyaknya salon yang ada di jalan-jalan besar maupun
digang-gang kecil. Usaha salon kecantikan adalah suatu usaha jasa yang menyediakan
jasa menggunting rambut wanita atau pria, tata rias serta tempat untuk merawat diri.
Salon kecantikan adalah salah satu usaha dalam wujud informal. Sektor informal sangat
membantu kepentingan masyarakat dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan
penyerapan tenaga kerja secara mandiri atau menjadi safety belt bagi tenaga kerja yang
memasuki pasar kerja, selain untuk menyediakan kebutuhan masyarakat golongan
menengah kebawah.
B. Landasan Teori
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan
judul penelitian “ Analisis faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha
kecil “ pada tahun 2006, diperoleh kesimpulan bahwa yang paling umum dijumpai dari
para wirausahawan untuk memulai usaha kecil adalah tension modalities (modal
pemaksa). kewirausahaan (entrepreneurship) diartikan orang yang menciptakan kerja
bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan
perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menentukan
peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensipotensi yang ada dalam dirinya
untuk mengenali produk, mengelola, dan menentukan cara untuk produksi, menyusun
operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.
Dari beberapa konsep, ada 6 hakikat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana,
2006 :18), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
( Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang inovatif (innovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Berbagai macam profil
wirausaha Menurut (Zimmerer dan Scarborough, 2008 : 26), jika diperhatikan
entrepneur yang ada di masyarakat sekarang ini, maka di jumpai berbagai macam
profil, yaitu:
1. Young Entrepreneur - Orang-orang muda mengambil bagian dalam memulai
bisnis. Didorong kekecewaan akan prospek pada perusahaan pemerintah dan
keinginan untuk memiliki peluang menentukan nasib mereka sendiri, banyak
generasi muda lebih memilih kewirausahaan sebagai jalur karir mereka.
2. Women Entrepreneur - Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis.
Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara
lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi
keluarga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya.
3. Minority Entreprenuer - Kaum minoritas di Negara kita Indonesia kurang
memiliki kesempatan kerja dilapangan pemerintahan sebagaimana layaknya
warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni
kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari
daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka
juga berniat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis ini semakin lama semakin
maju, dan arena mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
4. Immigrant Entrepreneur - Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah
beiasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka
lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersikap non formal yang dimulai
dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat
menengah.
5. Part Time Entrepreneur - Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong
merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar . bekerja
paruh waktu tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang
pegawai pada sebuah kantor bermaksud mengembangkan hobinya untuk
berdagang atau mengembangkan hobi yang menarik. Hobi ini akhirnya
mendapat keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih profesi,
dan berhenti menjadi pegawai dan beralih bisnis yang merupakan hobinya.
H. Kesimpulan
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel kemandirian, modal, emosional dan pendidikan secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi wanita memilih berwirausaha
2. Variabel kemandirian mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi
wanita memilih berwirausaha
3. Variabel modal mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi wanita
berwirausaha
4. Variabel emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi wanita
berwirausaha karena memiliki angka signifikansi 0,072 (diatas 0.05)
5. Variabel pendidikan mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi wanita
berwirausaha
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi wanita berwirausaha yang terbesar
adalah padafaktor pendidikan 0.000 diikuti oleh faktor modal