Anda di halaman 1dari 1

PJOK KELAS XII

ATLETIK JALAN CEPAT

Buku Pelajaran

Pengertian Jalan Cepat


Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan
terputus dengan tanah. Setiap melangkah, kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus
berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus dan
lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan
posisi tegak lurus.
Dalam jalan cepat, nomor-nomor yang
diperlombakan adalah sebagai berikut:
Putra = 20 dan 50 km
Putri = 10 dan 10 km

Teknik Jalan Cepat


Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam
cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional
maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan
cepat dapat dirinci sebagai berikut:

1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena
start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada
teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-
aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri
di belakang garis start, sedang kaki kanan di
samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol,
segera melangkahkan kaki kanan ke depan,
disusul kaki kiri dan terus berjalan.

2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat
paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha
ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan,
menyebabkan lutut menjadi lurus.
Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan
mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki
tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.
Begitu seterusnya selalu ada kaki yang
menumpu, jadi tidak ada saat melayang.

3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang
sampai tungkai bawah sedikit condong ke
depan.

4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan
lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan
dengan kaki kanan, dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kiri

5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish
dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai
melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5
meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang
benar, maka pemindahan badan dan kaki satu
ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu
dilatih agar terbiasa melakukan teknik jalan
cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah
badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke
depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan
rileks.

Karakteristik Jalan Cepat


Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat
tidak terlalu berbeda dengan karakteristik gerak
dasar jalan biasa hanya pada beberapa gerakan
tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Adapun karaktersitik gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut:
Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun
paha ke depan.
Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut
menjadi lurus.
Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu
harus tumit kaki.
Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki
tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala,
punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri
bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat.

Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan


gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan
berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh
telapak kaki dan menolak dengan ujung kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.

Fase / Tahapan Jalan Cepat


Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat
adalah sebagai berikut:
Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat
singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada
saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh
gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase
tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang
ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan
vertikal dan paralel di samping badan.
Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase
terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan
mengambil alih kaki tumpu.

Peraturan Jalan Cepat


Adapun pokok peraturan jalan cepat adalah sebagai
berikut:
1. Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu
tetap kontak dengan tanah.
2. Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan),
disebabkan oleh:
Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada
waktu perlombaan.
Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan
berlangsung.
Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di
track (lintasan) peserta terkena diskualifikasi harus
meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat
dilaksanakan di jalan raya peserta yang kena
diskualifikasi harus mencopot nomor di dadanya dan
segera keluar meninggalkan perlombaan.
Pengertian Jalan Cepat
Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan
terputus dengan tanah. Setiap melangkah, kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus
berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus dan
lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan
posisi tegak lurus.
Dalam jalan cepat, nomor-nomor yang
diperlombakan adalah sebagai berikut:
Putra = 20 dan 50 km
Putri = 10 dan 10 km

Teknik Jalan Cepat


Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam
cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional
maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan
cepat dapat dirinci sebagai berikut:

1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena
start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada
teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-
aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri
di belakang garis start, sedang kaki kanan di
samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol,
segera melangkahkan kaki kanan ke depan,
disusul kaki kiri dan terus berjalan.

2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat
paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha
ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan,
menyebabkan lutut menjadi lurus.
Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan
mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki
tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.
Begitu seterusnya selalu ada kaki yang
menumpu, jadi tidak ada saat melayang.

3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang
sampai tungkai bawah sedikit condong ke
depan.

4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan
lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan
dengan kaki kanan, dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kiri

5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish
dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai
melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5
meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang
benar, maka pemindahan badan dan kaki satu
ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu
dilatih agar terbiasa melakukan teknik jalan
cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah
badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke
depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan
rileks.

Karakteristik Jalan Cepat


Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat
tidak terlalu berbeda dengan karakteristik gerak
dasar jalan biasa hanya pada beberapa gerakan
tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Adapun karaktersitik gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut:
Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun
paha ke depan.
Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut
menjadi lurus.
Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu
harus tumit kaki.
Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki
tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala,
punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri
bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat.

Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan


gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan
berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh
telapak kaki dan menolak dengan ujung kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.

Fase / Tahapan Jalan Cepat


Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat
adalah sebagai berikut:
Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat
singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada
saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh
gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase
tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang
ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan
vertikal dan paralel di samping badan.
Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase
terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan
mengambil alih kaki tumpu.

Peraturan Jalan Cepat


Adapun pokok peraturan jalan cepat adalah sebagai
berikut:
1. Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu
tetap kontak dengan tanah.
2. Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan),
disebabkan oleh:
Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada
waktu perlombaan.
Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan
berlangsung.
Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di
track (lintasan) peserta terkena diskualifikasi harus
meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat
dilaksanakan di jalan raya peserta yang kena
diskualifikasi harus mencopot nomor di dadanya dan
segera keluar meninggalkan perlombaan.
Pengertian Jalan Cepat
Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan
terputus dengan tanah. Setiap melangkah, kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus
berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus dan
lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan
posisi tegak lurus.
Dalam jalan cepat, nomor-nomor yang
diperlombakan adalah sebagai berikut:
Putra = 20 dan 50 km
Putri = 10 dan 10 km

Teknik Jalan Cepat


Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam
cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional
maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan
cepat dapat dirinci sebagai berikut:

1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena
start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada
teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-
aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri
di belakang garis start, sedang kaki kanan di
samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol,
segera melangkahkan kaki kanan ke depan,
disusul kaki kiri dan terus berjalan.

2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat
paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha
ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan,
menyebabkan lutut menjadi lurus.
Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan
mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki
tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.
Begitu seterusnya selalu ada kaki yang
menumpu, jadi tidak ada saat melayang.

3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang
sampai tungkai bawah sedikit condong ke
depan.

4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan
lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan
dengan kaki kanan, dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kiri

5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish
dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai
melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5
meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang
benar, maka pemindahan badan dan kaki satu
ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu
dilatih agar terbiasa melakukan teknik jalan
cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah
badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke
depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan
rileks.

Karakteristik Jalan Cepat


Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat
tidak terlalu berbeda dengan karakteristik gerak
dasar jalan biasa hanya pada beberapa gerakan
tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Adapun karaktersitik gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut:
Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun
paha ke depan.
Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut
menjadi lurus.
Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu
harus tumit kaki.
Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki
tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala,
punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri
bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat.

Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan


gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan
berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh
telapak kaki dan menolak dengan ujung kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.

Fase / Tahapan Jalan Cepat


Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat
adalah sebagai berikut:
Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat
singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada
saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh
gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase
tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang
ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan
vertikal dan paralel di samping badan.
Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase
terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan
mengambil alih kaki tumpu.

Teknik Jalan Cepat


Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam
cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam
kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional
maupun internasional. Teknik pelaksanaan jalan
cepat dapat dirinci sebagai berikut:

1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena
start dalam jalan cepat tidak mempunyai
pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada
teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-
aba "Bersedia" peserta menempatkan kaki kiri
di belakang garis start, sedang kaki kanan di
samping belakang kaki kiri, dengan badan agak
condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol,
segera melangkahkan kaki kanan ke depan,
disusul kaki kiri dan terus berjalan.

2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat
paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai
bawah bergantung lemas, karena ayunan paha
ke depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan,
menyebabkan lutut menjadi lurus.
Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan
mengangkat tumit, selanjutnya ujung kaki
tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun.
Begitu seterusnya selalu ada kaki yang
menumpu, jadi tidak ada saat melayang.

3. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang
sampai tungkai bawah sedikit condong ke
depan.

4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan
lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga
koordinasinya adalah lengan kiri bersamaan
dengan kaki kanan, dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kiri

5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish
dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus sampai
melewati garis finish, baru dikendorkan
kecepatannya setelah melewati kira-kira 3-5
meter.
Untuk memperoleh langkah-langkah yang
benar, maka pemindahan badan dan kaki satu
ke kaki yang lain harus nampak jelas, ini
kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu
dilatih agar terbiasa melakukan teknik jalan
cepat yang benar.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah
badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke
depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan
rileks.

Karakteristik Jalan Cepat


Secara umum karakteristik gerak dasar jalan cepat
tidak terlalu berbeda dengan karakteristik gerak
dasar jalan biasa hanya pada beberapa gerakan
tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Adapun karaktersitik gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut:
Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
Tungkai bawah bergantung rileks sambil mengayun
paha ke depan.
Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut
menjadi lurus.
Saat mendaratkan kaki ke tanah terlebih dahulu
harus tumit kaki.
Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki
tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
Posisi badan saat melangkah dengan posisi kepala,
punggung, dada, pinggang, hingga tungkai bawah
sedikit condong ke depan.
Sikut dilipat 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan
bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri
bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan
bersamaan dengan kaki kaki kiri jalan cepat.

Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan


gerak dasar jalan cepat adalah sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan
berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh
telapak kaki dan menolak dengan ujung kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.

Fase / Tahapan Jalan Cepat


Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat
adalah sebagai berikut:
Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat
singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada
saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh
gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan
pinggul.
Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase
tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang
ada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan
vertikal dan paralel di samping badan.
Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase
terdahulu selesai dan bila titik pusat grativasi badan
mengambil alih kaki tumpu.

Peraturan Jalan Cepat


Adapun pokok peraturan jalan cepat adalah sebagai
berikut:
1. Pada waktu melangkah, salah satu kaki harus selalu
tetap kontak dengan tanah.
2. Diskualifikasi (larangan melanjutkan perlombaan),
disebabkan oleh:
Gagal / tidak memenuhi definisi jalan cepat pada
waktu perlombaan.
Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan
berlangsung.
Pada saat lomba jalan cepat yang dilaksanakan di
track (lintasan) peserta terkena diskualifikasi harus
meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat

Anda mungkin juga menyukai