Kerja Produktif
Kerja Produktif 1 07.00 -12.00 5 Jam 1 07.00 -11.30 4,5 Jam
Kerja Produktif
Kerja Produktif 2 13.00 - 17.00 3 Jam 2 13.30 - 17.00 3,5 Jam
Tabel 4.1
Waktu Kerja PT.
Cj Logistic
Jam Masuk Kerja Shift 1
23
Kegiatan Waktu Durasi Kegiatan Waktu Durasi
Kerja Produktif
Kerja Produktif 1 15.00 - 20.00 5 Jam 1 15.00 - 19.00 5 Jam
Kerja Produktif
Kerja Produktif 2 21.00 - .23.00 2 Jam 2 21.00 - 23.00 2 Jam
Kerja Produktif
Kerja Produktif 1 23.00 - 01.00 5 Jam 1 23.00 - 01.00 5 Jam
Kerja Produktif
Kerja Produktif 2 02.00 - .07.00 2 Jam 2 02.00 - 07.00 2 Jam
Tabel 4.3
Waktu Kerja PT. Cj Logistic
Jam Masuk Kerja Shift 3
24
kerja sangat berpengaruh bagi efektifitas kerja alat dan hasil yang diperoleh oleh alat
tersebut. Waktu kerja yang digunakan adalah waktu untuk produksi, berarti ada
kehilangan waktu yang disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan selama jam kerja
(Tabel 4.4).
Keterangan
No Kegiatan Total (jam)
Jumlah Satuan
I. Jam Tersedia
a. Hari Kalender 28 Hari 504
b. hari Libur 1 Hari 18
c. Solat Jumat 1 jam/jumat 4
d. Total Waktu Tersedia 27 hari 486
e. Total waktu Produktif 27 hari 482
25
Hambatan Yang Dapat Dihindari Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari
Tunggu Isi
Kebutuhan Persiapan Persiapan Hujan + Safety
dump bahan
Hari Operator Pulang alat Slippery Talk
Truck bakar
(menit) (menit) (menit) (jam) (menit)
(menit) (menit)
1 5 6 9 0
2 4 5 11 2,43 15
3 6 5 9 0
4 5 5 10 0
5 6 7 10 0
6 4 6 10 4,6
7 5 7 9 0
8 6 5 11 0
9 7 6 7 0 15
10 5 5 9 5,7
11 4 5 13 0
12 5 4 9 0
13 4 5 9 0
14 5 6 10 10 30 0
15 7 5 11 3,18
16 4 5 13 0 15
17 6 5 10 0
18 5 6 9 5,1
19 6 5 11 0
20 5 7 8 0
21 5 7 13 0
22 8 4 11 3,9
23 5 5 9 0 15
24 4 4 11 0
25 5 5 10 3,25
26 3 5 12 0
27 6 5 14 0
Jumlah 140 146,09 278,65 540 810 28,15 60
Rata-rata 5,19 5,41 10,32
Sumber : Pengolahan Data PT cj logistic, 2019
Tabel 4.5
Efisiensi Waktu Kerja Aktual di PT cj logistic mei 2019
26
Untuk menentukan jam kerja efektif, dapat dihitung dengan :
Jam Kerja Efektif bulan Februari :
We Per Bulan = Waktu Kerja produktif – Total Hambatan
= 486 jam/bulan – 70,47 Jam/bulan
= 415,5 jam/bulan
415,5 jam
= 486 jam x 100%
= 85,5 %
Tabel 4.6
Faktor Efisiensi Kerja Operasi Dan Manajemen
27
4.3.2 Efisiensi Kerja Ala proses loading dan Muat
Untuk mengetahui efisiensi kerja alat proses loading dan muat Perusahaan maka
terlebih dahulu perlu diketahui waktu kerja. Waktu kerja akan sangat berpengaruh pada
tingkat produksi yang akan dihasilkan karena semakin besar efisiensi kerja maka akan
semakin besar pula tingkat produksi yang dihasilkan. Waktu kerja yang digunakan yaitu
waktu produktif, maka waktu tersebut telah dipengaruhi oleh hambatan-hambatan selama
jam kerja (Tabel 4.7).
Tabel 4.7
Waktu Hambatan Alat proses loading-Muat
27 hari
= 15,4 jam/hari
28
Untuk mencari efisiensi
kerja :
Waktu kerja efektif
Efisiensi Kerja = ×100%
= 85,52 %
Tabel 4.8
Waktu Hambatan Alat Angkut
29
Jam Kerja Efektif bulan Februari :
We Per Bulan = Waktu Kerja produktif – Total Hambatan
= 486 jam/bulan – 61,19 Jam/bulan
= 424,8 jam/bulan
We Per Hari = 426,8 jam / bulan
27 hari
= 15,81 jam/hari
Untuk mencari efisiensi kerja :
Waktu kerja efektif
Efisiensi Kerja = ×100%
Waktu kerja yang tersedia
426,8jam
486 jam
x 100%
=
= 87,81 %
30
.
Ca = (A + B + C + D) × JP
31
Dimana :
Cycle Time
Waktu Gali Swing Isi Tumpah Swing Kosong Total
Sumber : Hasil Data Pengamatan Kerja Praktik Di PT Sarolangun Bara Prima, 2015
Tabel 4.9
Rata-Rata Cycle Time Excavator Type Backhoe KOBELCO 330SK
Dari hasil pengamatan lapangan (tabel 4.8), maka dapat dihitung waktu edar
(cycle time) alat gali dan muat sebagai berikut :
CTm = (A + B + C + D) × JP
= (5,5 + 6,33 + 2,65+ 5,47) × 8
= 159,6 detik
= 2,7 menit
Pm = 60 x Hm x FFm x SF x (Ton/jam)
32
Dimana :
Excavator 3
Table 4.11
Jumlah Alat Gali dan Muat
33
Jenis atau tipe dump truck yang akan digunakan untuk pengangkutan tanah
penutup di tambang adalah dump truck HINO FM 260 JD sebanyak 5 unit
(Lampiran A).
Gambar: 4.2
Alat Angkut Hino FM 260 JD
34
Dimulai sejak dump truck meninggalkan lokasi
pemuatan menuju ke lokasi pendumpingan sampai dump
truck siap untuk manuver (pada posisi siap mundur di lokasi
hopper). Lama waktu ini sangat berpengaruh pada kondisi
jalan sehingga kecepatan dump truck dapat optimal dan jauh
dekatnya lokasi.
c. Waktu manuver di tempat pembuangan (Manuver Time)
Waktu yang diperlukan dump truck untuk
memposisikan posisinya di disposal yang dihitung dari mulai
mundurnya dump truck sampai berhenti dan siap membuang
muatan.
d. Waktu membuang material ke dalam boox scrap chute
(Dumping Time)
Waktu yang digunakan untuk membuang muatan
Dump truck yang dimulai dari saat dump truck berhenti
manuver dan siap mengangkat dump body sampai dump
truck siap hendak bergerak maju setelah muatan selesai
dibuang.
e. Waktu angkut kosong (Empty Traveling)
Waktu dump truck kembali ke lokasi alat angkut
muat untuk di isi lagi muatannya. Adapun perhitungan lama
waktunya sama seperti waktu angkut dump truck saat
bermuatan.
f. Waktu manuver di loading point (lokasi alat angkut-muat)
Definisi dan perhitungan waktu ini sama seperti
waktu manuver dump truck di stock room.
g. Waktu antrian (Unloading Time)
Waktu dump truck pada saat menunggu antrian
untuk melakukan pemuatan. Waktu ini juga tergantung pada
jenis alat muat, posisi alat muat dan kemampuan alat
pengangkutan untuk berputar.
35
4.5 Alat Pendukung Kegiatan Proses loading scrap
4.5.1 Bulldozer
Alat ini digunakan untuk pekerjaan menggaru (ripping) dan mendorong agar
memudahkan pekerjaan hydraulic excavator memuat material ke dalam alat
angkut.
Gambar 4.3
Alat Menggaru (Ripping dan Mendorong)
36
Gambar 4.4
Alat untuk sweeping akses jalan
37
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Besarnya nilai efisiensi kerja didapatkan efisiensi kerja sebesar 84,67 %.
2. Besarnya nilai efisiensi kerja alat ANGKUT-muat excavator sebesar 85,52 % dan
efisiensi alat angkut angkut dump trucK sebesar 87,81 %
3. Produksi alat ANGKUT MAFI SCRAP CHUTE adalah kurang lebih nya 22. 275
Ton/bulan.
4. Dari hasil evaluasi terhadap 1 unit alat gali-muat excavator dan 5 unit alat angkut
dump truck pada proses loading di lapangan, didapatkan Match Factor (0,89) <1
yang artinya MF < 1, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut-muat karena
menunggu alat angkut yang belum datang, pada kegiatan proses loading scrap ke
stock room dengan jarak ± 300 m.
5.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Berkaitan dengan nilai Match Factor yang kurang dari 1, maka sebaiknya dapat
ditambah alat angkut minimal 1 unit dump truck kegiatan proses loading dengan
tipe unit yang sama. Hal ini dilakukan agar produksi alat mekanis menjadi lebih
baik serta bertambah.
2. Intensitas maintainance seharusnya dapat ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas alat muat dengan baiknya perawatan jalan angkut.
38
39
40