Proposal
Proposal
MADE RAFEL
E32118240
sumbangan untuk kas pemerintah. Mengingat sumber daya alam yang besar pada
sektor pertanian, maka di masa mendatang sektor ini masih merupakan sektor
(Adiwilaga, 1992).
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan
pedesaan, salah satu sumber bahan pangan yang sekaligus merupakan makanan
pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah komoditi padi. Sebagai
sumber makanan pokok, maka komoditi ini perlu mendapat perhatian yang serius
pada beras adalah karbohidrat, yaitu 79 g dalam 100 gram beras. Beras mampu
mencukupi 63% total kecukupan energy dan 37% protein yang dibutuhkan tubuh
(Norsalis,2011).
subsektor tanaman pangan, karena tidak hanya menjadi sumber bahan pangan
pokok lebih dari 95% penduduk, akan tetapi sebagai penyedia lapangan pekerjaan
dan sebagai sumber pendapatan bagi sekitar 21 juta rumah tangga pertanian
(Suwastika, 2007).
Sulawesi Tengah merupakan salah satu dareah penghasil beras di
Indonesia yang berpotensi untuk mengembangkan pertanian, hal ini terlihat dari
luas lahan sawahnya pada tahun 2013 mencapai 224.317 hektar dari total luas
penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar dan kebutuhan
akan beras setiap tahunnya akan terus meningkat (BPS Provinsi Sulawesi Tengah,
2016).
sumberdaya manusia sebagai pelaku usaha tani padi yang berasal dari manusia
yaitu sebanyak 3.385 rumah tangga, (2) sumberdaya lahan yang cukup potensial
dan memungkinkan untuk pengembangan tanaman padi yaitu seluas 3.300 Ha, (3)
tersedianya sumberdaya alam berupa air untuk pengairan sawah dan (4) adanya
dengan luas panen sebesar 6007 Ha, produksi yang dihasilkan yaitu 32.825,25
Ton, dan tingkat produktivitas 54,64 Ton/Ha (BPS Kecamatan Mepanga, 2015).
pasar dengan harga yang berlaku di pasar. Melihat produksi padi sawah yang
Namun saat ini petani di Desa Kotaraya masih memiliki beberapa kendala
didapatkan petani selama ini dan ini tentunya dapat memberikan dampak pada
penerimaan yang diperoleh petani. Kondisi cuaca yang sering hujan juga mejadi
penyakit yang menyerang tanaman mereka. Hal ini juga dapat mempengaruhi
produksi yang dihasilkan petani sehingga berdampak pada pendapatan petani itu
sendiri.
dipengaruhi harga yang diterima petani dan juga besarnya biaya input suatu
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, dapat ditarik tujuan dari praktik
Moutong.
2. Bahan Pangan adalah bahan baku berupa hasil pertanian, nabati dan hewani
secara fisik,dan dapat disimpan dengan jangka waktu yang relative lama.
5. Produksi adalah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
6. Produktivitas adalah
7. Pestisida adalah zat atau bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
1. Pendapatan adalah pendapatan yang diterima oleh petani yang didapatkan dari
selisih total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang sudah dikeluarkan oleh
petani responden selama proses produksi dalam satu musim tanam, dinyatakan
Purworejo, Jawa Tengah)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
keragaan usahatani padi SRI organik di Desa Ringgit dan menganalisis apakah
penelitian ini dilakukan melalui dua cara, yaitu metode sensus dan metode simple
petani SRI organik dengan jumlah 31 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa keragaan usahatani padi SRI organik di Desa Ringgit sudah cukup sesuai
dengan panduan penerapan metode SRI organik pada umumnya dan terdapat
Hasil analisis usahatani produktivitas dari pertanian SRI organik sebesar 4,8 ton
per hektar, lebih 90% dari keseluruhan produk di Indonesia (Saragih, 2001).
Penelitian lain oleh Kartika & Hadi (2010) dengan judul “Analisis
Agricultural Technology and Information) Dan Non FEATI Pada Usahatani Padi
Sawah (Di Desa Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun”.
efisiensi petani pada program FEATI ini. 2) Untuk Bandingkan produktivitas dan
pendapatan dari FEATI dan petani Non FEATI pada bisnis Rice-Field Farm. 3)
Untuk Bandingkan efisiensi tingkat bisnis RiceField Farm dari FEATI dan petani
Non FEATI ini. Penelitian ini dilakukan pada April 2012 sampai Agustus dengan
dan petani Non-FEATI ini. Realisasi efisiensi petani FEATI ini memiliki
dan analisis, dapat mengetahui bahwa pada produktivitas rata-rata per Ha dari
FEATI dan petani Non FEATI pada bisnis Rice-Field Farm, masing-masing 5,339
Kg GKP dan 4.794,67 Kg GKP dengan total pendapatan Rp. 7.607.701 dan Rp
4.950.682. Sedangkan, total untuk tingkat yang sesuai dalam jumlah 1,90 untuk
FEATI dan 1,53 untuk Non FEATI. Hasil uji analisis t menunjukkan bahwa
produktivitas, pendapatan dan efisiensi tingkat petani FEATI lebih tinggi / lebih
besar dari petani Non-FEATI ini. Hal ini karena nilai ttabel > thitung. Kesimpulan
Slovin dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 38 KK dari 280 KK petani
padi sawah dengan tingkat kesalahan sebesar 15%. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan (π) dan analisis kelayakan (R/C).
Maranatha selama satu kali musim tanam yaitu sebesar Rp.8.150.109/1,04 ha/MT
atau Rp.7.836.643,33/ha/MT. Hasil analisis R/C yang diperoleh sebesar 2,00 yang
sebesar Rp.2,00 dan dari hasil analisis tersebut juga menunjukan bahwa usahatani
Penelitian lain oleh Edi Anwar Taher dan Arrifudin Lamusa (2016) yang
mengetahui besarnya total biaya, volume produksi, harga jual serta besarnya
diambil dalam penelitian sebesar 20 orang petani. Analisis yang digunakan dalam
rata-rata/ha pendapatan yang diterima oleh petani dimana untuk usahatani padi
budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga
(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari
India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah
jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman
semusim dengan morfologi berbatang bulat dan berongga yang disebut jerami.
Daunnya memanjang dengan ruas searah batang daun. Pada batang utama dan
anakan membentuk rumpun pada fase vegetatif dan membentuk malai pada fase
generatif.
sebagai makanan pokok sangat sulit digantikan oleh bahan pokok lainnya.
diubah menjadi energi Padi adalah jenis tanaman yang memerlukan perawatan
hama, pemupukan pada tanaman padi dapat menggunakan pupuk urea, pupuk Kcl,
dan poshpat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi adalah
dengan memperhatikan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang
harus diperhatikan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan
harus sesuai dengan kriteria yang ada. Sementara itu untuk penanggulangan hama
penyakit dapat digunakan berbagai macam obatan misal akodan, dencis dan lain
lain. Pemupukan disesuaikan dengan rekomendasi Hasil uji Tanah pada lahan
becocok tanam dan Hasil penelitian Varietas padi yang akan digunakan. Tanaman
Untuk pertumbuhan yang baik diperlukan tersedianya hara tanaman tersebut terus
menerus dan mencukupi. Beberapa unsur hara diserap oleh tanaman dalam jumlah
yang besar dan disebut sebagai unsur makro. Termasuk di dalam unsur makro
merupakan unsur hara yang banyak dibutuhkan tanaman adalah nitrogen (N),
phospor (P), kalium K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Suatu ciri
dari unsur hara makro yaitu apabila tersedianya sangat kurang akan menunjukkan
gejala kelapran dan menurunkan hasil, sedangkan dalam keadaan berlebihan tidak
berikut.
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Graminae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
khusus, tidak khusus, dan campuran. Pola usahatani khusus merupakan usahatani
yang hanya mengusahakan satu cabang usahatani, pola usahatani tidak khusus
tetapi tetapi dengan batas yang tegas, sedangkan pola usahatani campuran ialah
Konsep agribisnis sebenarnya adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari
proses produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan
produksi input, produksi dan produksi pengolahan dari hasil suatu pertanian.
penggunaan tanah, sarana dan kebutuhan lain yang penting. Dengan demikian,
agribisnis merupakan konsep yang utuh mulai dari proses produksi, pengolahan
hasil dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian (Soekartawi,
2001).
Strategi pembangunan yang berwawasan agribisnis pada dasarnya
sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu: menarik dan mendorong
dalam suatu jangka waktu tertentu. Efisiensi dalam suatu proses produksi akan
sangat ditentukan oleh proporsi input yang digunakan serta produktivitas masing
masing input untuk setiap tingkat penggunaannya dan masing masing rasio antara
dengan hasil produksi (output) disebut dengan fungsi produksi (Nuraini, 2013).
ekonomi disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau
persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan tingkat (dan
(input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.
macam, yaitu input tetap dan input variabel. Input tetap adalah input yang
jumlahnya tetap dalam satu periode proses produksi, sedangkan input variabel
adalah input yang jumlah nya dapat berubah (berbeda-beda) dalam satu periode
proses produksi. Jumlah input tetap dalam satu periode proses produksi tidak
variabel dalam satu periode proses produksi dapat berubah tergantung dari jumlah
Fungsi produksi ada dua macam yaitu fungsi produksi jangka pendek dan
fungsi produksi jangka panjang. Fungsi produksi jangka pendek yaitu periode
waktu dimana kuantitas satu faktor produksi atau lebih tidak dapat berubah
sedangkan fungsi produksi jangka panjang jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
Fungsi produksi jangka pendek yaitu apabila paling tidak salah satu
perbedaannya terletak pada apakah input yang digunakan pada proses produksi
dapat ditambah jumlah seluruhnya atau tidak. Kalau pada suatu proses produksi
semua inputnya dapat dirubah jumlahnya, maka dikatakan bahwa proses produksi
seperti lahan, benih, tenga kerja, pupuk. Untuk menghasilkan produk (output)
dapat dilakukan dengan menggunakan satu input, dua atau lebih input.
perusahaan dibedakan 2 jenis yaitu biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Biaya
dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang
faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri (Sukirno, 2005).
Produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi
merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Jadi dapat dikatakan
bahwa ongkos produksi adalah semua pengeluaran atau semua beban yang harus
ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang
siap untuk dipakai konsumen. Maka pengertian tentang biaya tersebut dapat dapat
dibedakan menjadi dua yaitu biaya swasta (private cost) dan biaya sosial (social
cost). Perbedaan biaya ini ada hubungannya dengan penggolongan biaya menjadi
internal (private) dan eksternal (social). Dalam pengertian biaya produksi
Biaya produksi dari segi jangka waktu dibagi menjadi biaya jangka pendek
dan biaya jangka panjang. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan
a).Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak
sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya
Biaya tetap (FC) dilukiskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan
sumbu kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang
dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar biaya jumlah output
semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan . Biaya variabel cost
(VC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang
dihasilkan.
Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya
vertikal di semua titik antara biaya tetap (FC) dan biaya berubah (VC), yaitu
sebesar n.
π=TR – TC
Dimana:
Besarnya pendapatan yang diterima tiap musim tanam oleh para petani
tidak tetap, dikarenakan adanya pengelolaan manajemen yang kurang baik seperti
pembukuan, modal kerja, dan target penerimaan keuntungan dari para petani itu
seberapa banyak satuan yang harus di jual atau seberapa banyak volume penjualan
yang harus di capai agar tercapai posisi pulang pokok ( tidak rugi tidak untung).
Analisa titik pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang
tingkat produksi.Unsur-unsur BEP meliputi: 1). Biaya tetap, 2). Biaya variabel, 3).
dari itu, pendapatan dapat diartikan sebagai semua penghasilan atau menyebabkan
tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti luas lahan, tingkat
produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidak pastian, sehingga bila harga
dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani juga berubah
(Soekartawi, 2002).
Pendapatan adalah money income atau real income. Money income adalah
pendapatan yang diterima seseorang atau golongan yang berupa uang dalam
jangka waktu tertentu, real income adalah pendapatan yang diterima seseorang
atau golongan dalam bentuk barang dan jasa yang dinilai dengan uang dalam
biaya produksi (input) yang dihitung dalam perbulan, pertahun, permusim tanam.
2004).
pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani
selama satu tahun yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan atau pertukaran
hasil produksi yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga per satuan berat pada
saat pemungutan hasil, (2) pendapatan bersih, yaitu seluruh pendapatan yang
diperoleh petani dalam satu tahun dikurangi dengan biaya produksi selama proses
produksi. Biaya produksi meliputi biaya riil tenaga kerja dan biaya riil sarana
Dalam pendapatan usaha tani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur
perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran
atau biaya yang dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain-
lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut. Produksi berkaitan dengan
penerimaan dan biaya produksi, penerimaan tersebut diterima petani karena masih
harus dikurangi dengan biaya produksi yaitu keseluruhan biaya yang dipakai
Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur
perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran
atau biaya yang dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain-
lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut. Produksi berkaitan dengan
penerimaan dan biaya produksi, penerimaan tersebut diterima petani karena masih
harus dikurangi dengan biaya produksi yaitu keseluruhan biaya yang dipakai
Proses produksi atau produksi petani padi sawah sebagai variabel (Y)
diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi sebagai berikut: Luas Lahan (X1),
Benih (X2), Tenaga Kerja (X3), Pupuk (X4), dan Pestisida (X5). Selanjutnya dari
proses produksi akan diketahui bagaimana keterkaitan antara variabel-variabel
bebas atau (X) terhadap proses produksi atau jumlah produksi padi sawah (Y).
Selain itu, dari data yang sama akan diperoleh pula besaran biaya yang dibutuhkan
berapa banyak pendapatan bersih dan pendapatan kotor yang diperoleh petani padi
sawah selama periode tersebut. Selain itu dapat pula dilakukan analisis BEP atau
pulang pokok untuk mengetahui kelayakan usaha tani cabai di Desa Kotaraya
Benih (X2)
Pupuk (X4)
Pestisida (X5)
Analisis Pendapatan
TR-TC
BEP Analisis
2.3 Hipotesis
ini adalah diduga pendapatan petani padi dipengaruhi oleh luas lahan,benih,
bahwa di Desa Kotaraya termasuk Desa yang mempunyai produksi padi yang
sebanyak 30 orang. Maka dari itu diambil Sampel dalam penelitian sebesar 50%
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang
bersumber dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh dari
Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait serta hasil penelitian yang
I = TR-TC
TR =Q x Pq
TC =TVC + TFC
Keterangan :
I = Pendapatan (Income).
TR = Total Penerimaan (Total Revenue).
TC = Biaya Total (Total Cost).
Q = Jumlah Produksi Padi (Kg).
Pq = Harga per Kg Padi (Rp).
TV = Total Variabel Cost/Total Biaya Variabel (Rp).
TF = Total Fixed Cost / Total BiayaTetap (Rp).
Untuk kelayakan usaha tani, maka digunakan rumus analisis Return Cost Ratio:
TR
R/C =
TC
Keterangan :
TR = Total Revenue (penerimaaan total).
TC = Total Cost (biaya total).
Pengambilan keputusan adalah :
3. Padi adalah tanaman yang berasal dari india yang bulir dari tanaman tersebut
kakao yang dikalikan harga per unit produksi dalam rupiah (Rp).
6. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi
7. Biaya variable adalah biaya yang bias habis digunakan dalam suatu proses
produksi.
DAFTAR PUSTAKA