Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT COVID 19

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah tik

Dosen Pengampu: Muhammad rizki ramadhan, s.kom s.kom

Oleh : mochamad ilham

Nim : 191fk01076

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “PENYAKIT COVID 19” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
di dalamnya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Pendidikan Dalam Keperawatan yang diampu oleh BAPAK
MUHAMMAD RIZKI RAMADHAN, S.kom S.kom Selain itu, makalah ini juga
bertujan untuk menambah wawasan tentang Kebijakan dan Program Pemerintah
dalam Penangan Covid 19 bagi para pembaca daan juga bagi penulis.

Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, saya mohon maaf apalagi
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
mendatang.

Bandung, 28 November 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan penulisan.......................................................................................... 2
D. Manfaat penulisan........................................................................................ 3
E. Sistematika penulisan................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4

A. Pengertian penyakit Covid 19 ..................................................................... 4


B. Gejala penyakit Covid 19 ............................................................................ 5
C. Cara penularan penyakit Covid 19 .............................................................. 6
D. Sejarah penyakit Covid 19 .......................................................................... 7
E. Cara pencegahan penyakit covid 19 ............................................................ 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18

A. Kesimpulan ................................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan
penyakit padahewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih
melawan Virus Coronahingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain.
Jumlah kasus Virus Coronaterus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tidak sedikit yangmeninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawanCOVID-19.
kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius
padaDesember2019.Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak
ditemukan dipasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga
dibawa kelelawar danhewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi
penularan. Coronavirus sebetulnyatidak asing dalam dunia kesehatan hewan,
tapi hanya beberapa jenis yang mampumenginfeksi manusia hingga menjadi
penyakit radang paru.
Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang
menjualberbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi
seperti ular,kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang
tersebut, Virus Coronabukan kali ini saja memuat warga dunia panik.
Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, Virus Corona berkembang cepat
hingga mengakibatkan infeks yang lebih parahdan gagal organ.
Sampai tanggal 14 November 2020, Indonesia telah melaporkan 463.007
kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara.
Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak
di Asia dengan 15.148 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh
lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus
kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites.

1
2

Sementara itu, diumumkan 388.094 orang telah sembuh, menyisakan 59.765


kasus yang sedang dirawat.
Sebagai tanggapan terhadap pandemi, pemerintah Indonesia sendiri telah
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menekan angka penyebaran Covid-
19, beberapa wilayah telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB). Sebagian wilayah tersebut telah mengakhiri masa PSBB dan mulai
menerapkan kenormalan baru.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Covid-19?
2. Bagaimana gejala dari penyakit Covid-19?
3. Bagaimana cara penularan penyakit Covid-19?
4. Bagaimana sejarah penyakit covid-19?
5. Bagaimana strategi pemerintah dalam menangani covid 19?
6. Bagaimana cara pencegahan penyakit covid 19?

C. Tujuan penulisan
umum : untuk mengetahui materi mengenai Kebijakan dan Program
Pemerintah dalam Penangan Covid 19.
Khusus :
1. Mendeskripsikan mengenai penyakitCovid 19.
2. Memaparkan bagaimana gejala dari penyakit Covid-19.
3. Memaparkan bagaimana cara penularan penyakit Covid-19.
4. Memaparkan bagaimana sejarah penyakit covid-19.
5. Memaparkan strategi pemerintah dalam menangani covid 19
6. Memaparkan cara pencegahan penyakit covid 19.

D. Manfaat penulisan
3

pembaca secara umum, dapat memberikan manfaat berupa pemahaman


mengenaiKebijakan dan Program Pemerintah dalam Penangan Covid 19,
serta konsep penyakit Covid 19 seperti pengertian, gejala, cara penularan, dan
sejarah penyakit covid-19.

E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat makalah dan sistematika
penulisan.
BAB II : Pembahasan terdiri dari pengertian penyakit Covid-19,
gejala dari penyakit Covid-19, cara penularan penyakit Covid-19, sejarah
penyakit covid-19, strategi pemerintah dalam menangani covid, cara
pencegahannya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian penyakit Covid-19


Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penyakit Coronavirus 2019
(COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut coronavirus 2 (SARS- CoV-2). Coronavirus atau virus
corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang
terinfeksi virus ini,setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Virus Corona atausevere acute respiratory syndromecoronavirus 2(SARS-
CoV-2)adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19.VirusCoronabisa menyebabkangangguan
ringan padasistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat,hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2(SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyeranglansia, virus ini
sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai daribayi,anak-anak, hingga
orang dewasa, termasuk ibu hamildanibu menyusui. Infeksi virusCorona
disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan
di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar kehampirsemuanegara, termasuk Indonesia,
hanya dalam waktu beberapa bulan.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona,virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalahvirus penyebabSevere Acute Respiratory
Syndrome(SARS) danvirus penyebabMiddle-East Respiratory
Syndrome(MERS).Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama,
yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapaperbedaan dengan SARS
dan MERS,antara laindalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

4
5

B. Gejala penyakit Covid-19


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering,sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.Penderita
dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul
ketikatubuh bereaksi melawan virus Corona.Secara umum, ada 3 gejala
umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksivirus Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38℃)
 Batuk
 Sesak nafas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah penderita terpapar virus Corona.
Demamadalah gejala yang paling umum, meskipun beberapa orang yang
lebih tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya mengalami
demam di kemudian hari.Dalam satu penelitian, 44% orang mengalami
demam ketika mereka datang ke rumah sakit, sementara 89% mengalami
demam di beberapa titik selama dirawat di rumah sakit.
Gejala umum lainnya termasukbatuk,kehilangan nafsu
makan,kelelahan,sesak napas,produksi dahak, dannyeri ototdansendi.Gejala
sepertimual,muntah, dandiaretelah diamati dalam berbagai persentase.Gejala
yang kurang umum termasuk bersin, pilek, atau sakit tenggorokan.
Beberapa kasus di China awalnya hanya disertaisesak dadadanjantung
berdebar.Penurunan indra penciuman atau gangguan dalam rasa dapat
terjadi.Kehilangan bauadalah gejala yang muncul pada 30% kasus yang
dikonfirmasi di Korea Selatan.
Seperti yang umum dengan infeksi, ada penundaan antara saat seseorang
pertama kali terinfeksi dan saat ia mengalami gejala.Ini disebut
masainkubasi.Masa inkubasi COVID-19 biasanya lima sampai enam hari
tetapi dapat berkisar dari dua hingga 14 hari,meskipun 97,5% orang yang
mengalami gejala akan melakukannya dalam 11,5 hari infeksi.
6

Sebagian kecil kasus tidak mengembangkan gejala yang terlihat pada titik
waktu tertentu.Pembawa tanpa gejala ini cenderung tidak diuji, dan perannya
dalam transmisi belum sepenuhnya diketahui.Namun, bukti awal
menunjukkan bahwa mereka dapat berkontribusi pada penyebaran
penyakit.Pada bulan Maret 2020,Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Korea(KCDC) melaporkan bahwa 20% dari kasus yang
dikonfirmasi tetap tanpa gejala selama tinggal di rumah sakit.

C. Cara penyebaran penyakit Covid 19


Karena COVID-19 adalah penyakit baru, banyak aspek mengenai
bagaimana penyebarannya sedang diteliti.Penyakit ini menyebar selama
kontak dekat, seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama batuk,
bersin, atau berbicara.Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi baru,
ketika dihirup oleh orang-orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter, 3
hingga 6 kaki).Mereka diproduksi selama bernafas,namun karena mereka
relatif berat, mereka biasanya jatuh ke tanah atau permukaan.
Berbicara dengan suara keras melepaskan lebih banyak tetesan dari pada
pembicaraannormal.Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa batuk
yang tidak tertutup dapat menyebabkan tetesan mencapai 4,5 meter (15
kaki).Sebuah artikel yangditerbitkan pada bulan Maret 2020 berpendapat
bahwa saran tentang jarak tetesan mungkin didasarkan pada penelitian tahun
1930-an yang mengabaikan efek dari udarayang dihembuskan lembab yang
hangat di sekitar tetesan dan bahwa batuk atau bersinyang tidak terbuka dapat
berjalan hingga 8,2 meter (27 kaki) .
Setelah tetesan jatuh ke lantai atau permukaan, mereka masih dapat
menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut mereka
dengan tangan yang tidak dicuci.Padapermukaan, jumlah virus aktif
berkurang dari waktu ke waktu hingga tidak lagi menyebabkan
infeksi.Namun, secara eksperimental, virus dapat bertahan di berbagai
7

permukaan selama beberapa waktu, (misalnya tembaga atau kardus selama


beberapa jam, danplastik atau baja selama beberapa hari).Permukaan mudah
didekontaminasi dengan desinfektan rumah tangga yang membunuh virus di
luar tubuh manusia atau di tangan.Khususnya, bagaimanapun desinfektan
atau pemutih tidak boleh ditelan atau disuntikkan sebagai tindakan perawatan
atau pencegahan, karena ini berbahaya atau berpotensi fatal.
Dahak danair liurmembawa sejumlah besar virus.Beberapa prosedur medis
dapat menyebabkan virus ditransmisikan lebih mudah dari biasanya untuk
tetesan kecil seperti itu, yang dikenal sebagaitransmisi udara.
Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala,
meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum gejala
muncul (penularan secaraasimptomatik) dan pada tahap selanjutnya dari
penyakit.Beberapa orang telah terinfeksi dan pulih tanpa menunjukkan gejala,
tetapi ketidakpastian tetap dalam hal penularan tanpa gejala.Meskipun
COVID-19 bukaninfeksi menular seksual, dicium,hubungan intim, dan rute
oral feses diduga menularkan virus.

D. Sejarah pemyakit covid 19


Sejarah virus corona merupakan cerminan dari ditemukannya penyakit
yang disebabkan oleh virus corona dan identifikasi virusnya.Ini dimulai
dengan laporan pertama dari jenis baru penyakit saluran pernapasan bagian
atas pada ayam di North Dakota, AS, pada tahun 1931. Agen penyebab
diidentifikasi sebagai virus pada tahun 1933. Pada tahun 1936, penyakit dan
virus tersebut dikenali sebagai penyakit yang unik. dari penyakit virus
lainnya.Itu dikenal sebagai virus bronkitis menular (IBV), tetapi kemudian
secara resmi berganti nama menjadi virus corona Avian .
Penyakit otak tikus yang baru (murine encephalomyelitis ) ditemukan pada
tahun 1947 di Harvard Medical School di Boston.Virus yang menyebabkan
penyakit itu disebut JHM (setelah ahli patologi Harvard John Howard
Mueller ).Tiga tahun kemudian, hepatitis tikus baru dilaporkan dari National
8

Institute for Medical Research di London.Virus penyebab diidentifikasi


sebagai virus hepatitis tikus (MHV).
Pada tahun 1961, virus didapat dari seorang anak sekolah di Epsom , Inggris,
yang menderita flu biasa.Sampel yang ditunjuk B814 dikonfirmasi sebagai
virus baru pada tahun 1965. Virus flu biasa baru (ditugaskan 229E)
dikumpulkan dari mahasiswa kedokteran di Universitas Chicago juga
dilaporkan pada tahun 1966. Analisis struktural IBV, MHV, B18 dan 229E
menggunakan mikroskop elektron transmisi mengungkapkan bahwa mereka
semua termasuk dalam kelompok virus yang sama.Membuat perbandingan
penting pada tahun 1967, June Almeida dan David Tyrrell menemukan nama
kolektif virus corona, karena semua virus tersebut dicirikan oleh proyeksi
mirip korona matahari (disebut paku) di permukaannya.
Virus korona lain telah ditemukan dari babi, anjing, kucing, tikus, sapi, kuda,
unta, paus Beluga, burung dan kelelawar.Pada 2020, 39 spesies
dideskripsikan.Kelelawar ditemukan sebagai sumber terkaya dari berbagai
spesies virus corona.Semua virus korona berasal dari nenek moyang yang
sama sekitar 293 juta tahun yang lalu.Spesies zoonosis seperti Coronavirus
terkait sindrom pernafasan akut Parah (SARS-C0V), Coronavirus terkait
sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Coronavirus 2 terkait
sindrom pernapasan akut Parah ( SARS-CoV-2 ) muncul selama dua tahun
terakhir dekade dan menyebabkan pandemi .
China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus
Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya
penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu,
kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan
pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak
diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di
kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa
pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan.
9

E. Program pemerintah untuk menangani Covid 19


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite
Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Airlangga Hartarto
memaparkan ada lima tema atau program yang menjadi prioritas dalam
menangani pandemi corona di dalam negeri.
1. Program rakyat aman dari virus corona.
Pemerintah akan memperluas tes polymerase chain reaction (PCR),
pelacakan, dan karantina terhadap masyarakat yang positif terkena virus
corona.
2. Program Indonesia sehat.
Disini pemerintah mendorong kemandirian pelayanan kesehatan di
rumah sakit dan penyediaan obat-obatan. Di dalamnya terdapat
transformasi sistem kesehatan termasuk BPJS Kesehatan yang
berkualitas.
3. Program Indonesia berdaya.
Pemerintah akan terus mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos)
demi mendongkrak daya beli masyarakat domestik dan program lainnya
seperti program kartu prakerja, subsidi gaji, kredit modal kerja, dan
subsidi listrik
4. Program Indonesia Tumbuh
Beberapa poin yang masuk dalam program tersebut, antara lain
peningkatan ekspor transformasi perpajakan, dan mendorong ekonomi di
level mikro.
5. Program jangka panjang (multiyears).
Yaitu adanya sejumlah program yang berlanjut hingga 2021 dalam
rangka pemulihan ekonomi nasional pasca dihantam pandemi corona.

F. Cara pencegahan covid 19


10

LANGKAH MENCEGAH PENULARAN VIRUS COVID 19

Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa
menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan
antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.

Ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti
demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terserang
infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru
(pneumonia).

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi virus
Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar
masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan
tindakan pencegahan. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing.

Selain itu, kini berbagai penelitian dan uji klinis vaksin COVID-19 juga sedang
dilakukan. Vaksin tersebut diharapkan dapat memberikan pencegahan terhadap
penyakit COVID-19.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di
antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk
mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan
sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga
bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku.
Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin
pengering tangan.

Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi umum, akan
sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan
11

hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol


minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.

Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah
batuk atau bersin. Cuci tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi
atau memerah ASI.

2. Menggunakan masker

Banyak yang menggunakan masker kain untuk mencegah infeksi virus Corona,
padahal masker tersebut belum tentu efektif. Secara umum, ada dua tipe masker
yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker
bedah dan masker N95.

Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum
digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman
dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas
sehari-hari.

Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus
menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap
wajah dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari
material yang dapat menyerap kotoran dan menyaring kuman dari udara.

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan


masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk
infeksi virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang
sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang
yang sehat.

Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang digunakan sebagai salah satu
alat pelindung diri atau APD untuk petugas medis yang merawat pasien COVID-
19.
12

Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95,
hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan
kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun
atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam
penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan
untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan
makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.

Jika bosan dengan makanan yang dimasak sendiri, Anda bisa membeli makanan
siap saji atau makanan di restoran melalui layanan pesan antar, namun pastikan
makanan tersebut bersih dan sehat. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi
suplemen sesuai anjuran dokter.

Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak
mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar
terhindar dari penularan virus Corona.

Beberapa informasi menyebutkan bahwa berjemur di bawah sinar matahari juga


dapat mencegah infeksi virus Corona. Sayangnya hal ini masih perlu diteliti lebih
lanjut.

4. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri

Pembatasan fisik atau physical distancing adalah salah satu langkah penting untuk
memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara tidak bepergian keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang mendesak atau
darurat, seperti berbelanja bahan makanan atau berobat ketika sakit.
13

Pembatasan fisik juga dilakukan dengan cara menjaga jarak minimal 1 meter
dengan orang lain dan selalu menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di
tempat umum atau keramaian.

Selama menjalani physical distancing, Anda juga perlu menghindari kontak


dengan orang yang sedang sakit, diduga terinfeksi virus Corona, atau sudah
dinyatakan positif COVID-19.

Jika Anda memiliki salah satu gejala COVID-19 yang bersifat ringan, memiliki
riwayat perjalanan atau tinggal di daerah terjangkit virus Corona dalam 14 hari
terakhir, atau pernah kontak dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19,
Anda dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, isolasi mandiri juga dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang
berisiko tinggi terinfeksi virus Corona, seperti lansia atau orang yang memiliki
penyakit penyerta, misalnya hipertensi, diabetes, atau daya tahan tubuh yang
lemah.

5. Membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi secara rutin

Selain kebersihan diri, menjaga kebersihan rumah juga sangat penting dilakukan
selama pandemi COVID-19 berlangsung. Hal ini dikarenakan virus Corona
terbukti dapat bertahan hidup selama berjam-jam dan bahkan berhari-hari di
permukaan suatu benda.

Oleh karena itu, rumah harus rutin dibersihkan dan dilakukan disinfeksi secara
menyeluruh, termasuk perabotan dan peralatan rumah yang sering disentuh,
seperti gagang pintu, remote televisi, kran air, dan permukaan meja.

Saat membersihkan atau melakukan disinfeksi, Anda perlu menggunakan sarung


tangan dan masker, serta mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah
selesai membersihkan rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus
Corona yang mungkin saja terjadi.
14

Bila Anda dikategorikan sebagai pasien suspek atau probable COVID-19, yang
ditandai dengan gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas
dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke daerah
atau negara yang terjangkit infeksi virus Corona, segeralah periksakan diri ke
dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi mengenai gejala, langkah
penanganan, dan tindakan pencegahan virus Corona, Anda dapat menggunakan
fitur chat langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Selain itu, Anda
juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.
15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus
ini menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin mengalami
sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Untuk
proses penularanterjadi dari orang ke orang sehingga perlu adanya
pencegahan yang harus dilakukan.
Kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran penularan virus
Corona agar tidak menyebar luas di dalam masyarakat, seperti: kebijakan
berdiam diri di rumah; Pembatasan Sosial; Pembatasan Fisik; Penggunaan
Alat Pelindung Diri; Menjaga Kebersihan Diri; Bekerja dan Belajar di rumah;
Menunda semua kegiatan yang mengumpulkan orang banyak; Pembatasan
Sosial Berskala Besar; hingga kebijakan pemberlakuan kebijakan New
Normal, tidak akan berjalan efektif jika pemerintah tidak menyiapkan
informasi yang akurat terkait sumber dan penyebaran virus Corona serta
penanganannya.
Sebagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan masyarakat yaitu dengan
mendukung kebijakan pemerintah mengenai sekolah di rumah, bekerja dari
rumah dan ibadah di rumah. Serta selalu melakukan hal-hal positif yang
mampu mengurangi rasa khawatir terhadap maraknya virus corona ini.
B. Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Covid-19 dan agar tertarik untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya
terhadap informasi baru yang bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini,
saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar
makalah ini bisa lebih baik untuk ke depannya.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Archika, ND. 2020. Makalah Cronavirus disease 2019. [online]. Tersedia di :


https://osf.io/vydbg/download/?format=pdf. [2020, 14 november].

cnnindonesia.com/komite-kebijakan-siapkan-5-program-penanganan-corona.
[online]. Tersedia
di :http://https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200727142723-532-
529377/komite-kebijakan-siapkan-5-program-penanganan-corona. [2020,
14 november].

kemlu.kebijakan-pemerintah-republik-indonesia-terkait-wabah-covid-19 .
[online]. Tersedia
di:http://https://kemlu.go.id/brussels/id/news/6349/kebijakan-pemerintah-
republik-indonesia-terkait-wabah-covid-19. [2020, 14 november].

Sejarah penyakit Covid-19. [online]. Tersedia


di:https://translate.googleusercontent.com/translate_p?
client=srp&hl=id&prev=search&sl=en&tl=id&u=https://en.wikipedia.org/w
iki/History_of_coronavirus&depth=1&rurl=translate.google.com&nv=1&sp
=nmt4&usg=ALkJrhgAAAAAX7PKObVsn8o2Mnx9UjuGWwiIioi7jFgC.
[2020, 14 november].

Tuwu, D. 2020. Kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi covid 19.


Journal publicuho. 3(2) :273-276. [online]. Tersedia
di:https://www.researchgate.net/publication/342671376_KEBIJAKAN_PE
MERINTAH_DALAM_PENANGANAN_PANDEMI_COVID-19. [2020,
14 november].

18

Anda mungkin juga menyukai