Anda di halaman 1dari 14

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

1). Antenatal

A. Asuhan Keperawatan pada Ny.A

1. Pengkajian

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

DS : DS
- Klien mengatakan mual
 Nyeri abdomen
- Klien mengatakan nafsu makan  Muntah
menurun  Kejang perut
 Rasa penuh tiba-tiba setelah makan
DO : DO:

- Klien mengalami mual  Diare


 Rontok rambut yang berlebih
- Nafsu makan klien berkurang  Kurang nafsu makan
 Bising usus berlebih
- Klien tampak  Konjungtiva pucat
tidakmenghabiskan porsi makan  Denyut nadi lemah

- Klien tampak pucat, lesu dan


tidak bersemangat

- Hb 10 gr/dl

- Klien mendapatkan terapi


obat :

 B6 3x10 mg
 B Comp 3x50 mg
 Calac 2x500 mg
 Fe 1x1
- TTV Klien :

 TD :120/70 mmHg
 Nadi :80 x/menit
 Suhu :36,5°C
 RR :16 x/menit
2. DIagnosa keperawatan

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

Ketidakseimbangan nutrisi Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi


kurang dari Kebutuhan tubuh kebutuhan metabolik

Batasan Karakteristik:

Kram abdomen

Nyeri abdomen

Menghindarn makanan

Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

Kerapuhan kapiler

Diare

Kehilangan rambut berlebihan

Bising usus hiperaktif

Kurang makanan

Kurang informasi

Kurang minat pada makanan

Penurunan berat badan dengan asupan makanan


adekuat

Kesalahan konsepsi

Kesalahan informasi

Mambran mukosa pucat

Ketidakmampuan memakan makanan

Tonus otot menurun

Mengeluh gangguan sensasi rasa

Mengeluh asupan makanan

kurang dan RDA (recommended daily allowance)


Cepat kenyang setelah makan

Sariawan rongga mulut

Steatorea

Kelemahan otot pengunyah

Kelemahan otot untuk menelan

Faktor Yang Berhubungan:

Faktor biologis

Faktor ekonomi

Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien

Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

Ketidakmampuan menelan makanan

Faktor psikologis

Perencanaan
Kasus Telaah menurut NOC atau SLKI

(Tujuan dan Kriteria)

a. Nutritional status: adequacy Nutritional Status:


of nutrient
Nutritional Status: food and Fluid
b. Nutritional status :
food and fluid intake Intake

Nutritional Status: nutrient Intake


c. Weight control

setelah dilakukan tindakan Weight control


keperawatan selama….nutrisi
kurang teratasi dengan
indikator: Kriteria Hasil:

o Albumin serum Adanya peningkatan berat badanAnjurkan

o Pre albumin seru sesuai dengan tujuan


o Hematokrit Berat badan ideal sesuai denganC

o Hemoglobin tinggi badan

o Total iron binding capacity Mampu mengidentifikasi

o Jumlah limfosit kebutuhan nutrisi

Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Menunjukkan peningkatan fungsiBerikan

pengecapan dan menelan

TIdak terjadi penurunan berat

badan yang berarti

Perencanaan
Kasus Telaah menurut NIC atau SIKI

(Intervensi)

Kaji adanya alergi makanan Nutrition Management

o Kolaborasi dengan ahli gizi Kaji adanya alergi makanan


untuk menentukan jumlah kalori
Kolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien kalori dannutrisi yang dibutuh kan pasien.

Anjurkan pasien untukmeningkatkan intake Fe


o Yakinkan diet yang

dimakan mengandung tinggi Anjurkan pasien untukmeningkatkan protein dan


vitamin C
serat untuk mencegah konstipasi

o Ajarkan pasien bagaimana Berikan substansi gula


membuat catatan makanan Yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat
harian. untukmencegah konstipasi
o Monitor adanya penurunan bb Berikan makanan yang terpilih
dan gula darah
(Sudah dikonsultasikan dengangizi)
o Monitor lingkungan selama
makan Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
o Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalorñ
makano Monitor turgor kulit
Berikan intormasi terntang
o Monitor kekeringan, rambut
Kebutuhan nutrisi
kusam, total protein, hb dan
kadar ht Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
o Monitor mual dan muntah yang dibutuhkan
o Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva

o Monitor intake Informasikan


pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi

o Kolaborasi dengan dokter


tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti ngt/ tpn
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.

o Atur posisi semi fowler atau


fowler tinggi selama makan

o Kelola pemberan anti


emetik:.....

o Anjurkan banyak minum

o Pertahankan terapi iv line

Penerapan Intervensi Keperawatan berdasarkan hasil penelitian


Definisi :Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

Manfaat:

SOP (bila ada) atau langkah2 intervensi nya

2). Intranatal
A. Asuhan Keperawatan pada Ny.WS

1. Pengkajian

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

DS: DS

Pasien mengatakan: - Laporan secara verbal

1. Merasa seperti ingin


BAB
2. Merasa tidak nyaman
3. Kencengkenceng makin
sering dan pasien
menyatakan ingin
mengejan
4. Merasa sangat kesakitan
5. P: nyeri karena adanya
kontraksi uterus dan
distensi perineum
Q: nyeri Kenceng-kenceng

R:nyeri terjadi di daerah


abdom pinggang dan perineum

S: Skala nyeri tak terthingga

T: nyeri terus menerus

DO DO

1. Muncul keringat di - Posisi untuk menahan nyeri


sekitar wajah pasien
2. Kepala janin sudah Tingkah laku berhati-hati
masuk PAP, vulva
dananus membuka, - Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau
perinium tampak kaku
gerakan kacau, menyeringai)
3. Adanya lendr bercampur
darah
Terfokus pada diri sendiri
4. Pembukaan 10
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu,
kerusakan proses

berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan


lingkungan)

Tingkah laku distraksi, contoh :

-jalan, menemui arang lain dan/atau aktivitas, aktivitas


berulang-ulang)

-Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan


tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi
pupil)

-Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin


dalam rentang dari lemah ke kaku)

-Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah, merintih,


menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh
kesah)

-Perubahan dalam nafsu makan dan minum

2. DIagnosa keperawatan

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

Nyeri akut berhubungan dengan Definisi:


kontraksi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak
uterus yang kuat dan distensi menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan
perineum. yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (Internasional Association
for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau
lambat dan intensitas ringan hingga berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung
<6 bulan.="Span="">

Batasan Karakteristik:

 Perubahan selera makan


 Perubahan tekanan darah
 Perubahan frekwensi jantung
 Perubahan frekwensi
 pernapasan
 Laporan isyarat
 Diaforesis
 Perilaku distraksi (mis,berjalan mondar-mandir
mencari orang lain dan atau aktivitas
lain,aktivitas yang berulang)
 Mengekspresikan perilaku (mis,gelisah,
merengek, menangis)
 Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya,
tampak kacau, gerakan mata berpencar atau
tetap pada satu fokus meringis)
 Sikap melindungi area nyeri
 Fokus menyempit (mis, gangguan persepsi nyeri,
hambatan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan)
 Indikasi nyeri yang dapat diamati
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
 Sikap tubuh melindungi
 Dilatasi pupil
 Melaporkan nyeri secara verbal
 Gangguan tidur

Faktor Yang Berhubungan:

Agen cedera (mis, biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

Perencanaan
.Kasus Telaah menurut NOC atau SLKI

(Tujuan dan Kriteria)

Setelah dilakukan asuhan  Pain Level,


keperawatan selama kala 2 nyeri  Pain control
pasien dapat terkontrol dengan  Comfort level
Kriteria Hasil:
kriteria hasil:
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
1.Pasien dapat mengejan
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi
maksimal untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
2. Bayi dapat segera lahir menggunakan manajemen nyeri
 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,
3. Kala 2 <1,5jam frekuensi dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
4. Skala nyeri: 8 berkurang

Perencanaan
Kasus Telaah menurut NIC atau SIKI

(Intervensi)

1.Observasi DJJ dan HIS Pain Management

2.Atur posisi pasien dengan  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif


posisi dorsal recumbent termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
3.Latih pasien untuk mengejan  Observasi reaksi nonverbal dan
secara benar ketidaknyamanan
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
4.Anjurkan pasien mengejan  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
saat ada HIS atau kontraksi  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
5. Siapkan pertolongan lampau
persalinan  Bantu pasierl dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
6. Siapkan pertolongan BBL  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri

Penerapan Intervensi Keperawatan berdasarkan hasil penelitian


Definisi :Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(Internasional Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.="Span="">

Manfaat:

SOP (bila ada) atau langkah2 intervensi nya

3). Postnatal
A. Asuhan Keperawatan pada Ny.H

1. Pengkajian

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

DS: Pasien mengatakan belum DS/DO:


biasa melakukan perawatan
- Prosedur Infasif Kerusakan jaringan dan peningkatan
perineum dengan benar.
paparan lingkungan
DO: Pasien terpasang pembalut
-Malnutrisi
1 buah, ganti pembalut 4xhari,
ada perdarahan ± 100cc, warna -Peningkatan paparan lingkungan patogen
merah tua, bau amis.
-Imonusupresi

-Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb,


Leukopenia, penekanan respon inflamasi)

-Penyakit kronik

-Imunosupresi

-Malnutrisi

- Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,


trauma jaringan, gangguan peristaltik)

2. DIagnosa keperawatan

Kasus Telaah menurut NANDA atau SDKI

Resiko infeksi b.d invasi bakteri Definisi: Mengalami peningkatan resiko terserang
sekunder akibat trauma selama organisme patogenik
proses persalinan
Faktor Resiko:

Penyakit kronis.

Diabetes melitus

Obesitas

Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari


pemanjanan patogen.

Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat.

Gangguan peritalsis

Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter


intravena, prosedur invasif)

Perubahan sekresi pH

Penurunan kerja siliaris

Pecah ketuban dini

Pecah ketuban lama

Merokok

Stasis cairan tubuh

Trauma jaringan (mis, trauma destruksi jaringan)

Ketidakadekuatan pertahanan sekunder

Penurunan hemoglobin

Imunosupresi (mis, imunitas didapat tidak adekuat,


agen farmaseutikal termasuk imunosupresan, steroid,
antibodi monoklonal, imunomudulator)

Supresi respon inflamasi

Vaksinasi tidak adekuat

Pemajanan terhadap patogen

lingkungan meningkat

Wabah

Prosedur invasif

Malnutrisi

Perencanaan
Kasus Telaah menurut NOC atau SLKI
(Tujuan dan Kriteria)

Tujuan: Setelah dilakukan NOC


tindakan keperawatan selama
Immune Status
3x24 jam masalah resiko tinggi
terhadap infeksi teratasi. Knowledge: Infection control
kriteria hasil: tidak ada tanda Risk control
infeksi pada perineum, pasien
mampu melakukan perawatan Kriteria Hasil:
perineum dengan benar
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor


yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaannya

Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya


infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Menunjukkan perilaku hidup sehat

Perencanaan
Kasus Telaah menurut NIC atau SIKI

(Intervensi)

1 .Kaji dannya tanda infeksi. Infection Control (Kontrol infeksi)

2. Monitor ttv Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

3. kaji lokasi dan karakteristik Pertahankan teknik isolasi


tanda-tanda infeksi
Batasi pengunjung bila perlu
4.Perhatikan frekuensi dan
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan
jumlah berkemih.
saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan
5.Anjurkan perawatan pasien
perineum(personal hiegin).
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan


alat

Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing


sesuai dengan petunjuk umum

Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi


tandung kencing

Tingktkan intake nutrisi

Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

Monitor hitung granulosit, WBC

Monitor kerentangan terhadap infeksi

Batasi pengunjung

Sering pengunjung terhadap penyakit menular

Pertahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko

Pertahankan teknik isolasi k/p

Berikan perawatan kulit pada area epidema

Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap


kemerahan, panas, drainase

Inspeksi kondisi luka / insisi bedah

Dorong masukkan nutrisi yang cukup

Dorong masukan cairan

Dorong istirahat

Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai


resep

Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Ajarkan cara menghindari infeksi

Laporkan kecurigaan infeksi


Laporkan kultur positif

Penerapan Intervensi Keperawatan berdasarkan hasil penelitian


Definisi :Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik

Manfaat:

SOP (bila ada) atau langkah2 intervensi nya

Anda mungkin juga menyukai