Anda di halaman 1dari 6

Ada beberapa faktor yang pendukung terjadinya perilaku isolasi sosial diantaranya:

a)Faktor Perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi sampai dewasa tua
akan menjadi pencetus seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial menarik
diri. Sistem keluarga yang terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga professional untuk
mengembangkangambaran yang lebih cepat tentang hubungan antara kelainan jiwa dan
stress keluarga. Pendekatan kolaboratif dapat mengurangi masalah respon sosial
menarikdiri.

b)Faktor biologis
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif. Genetik merupakan
salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur otak seperti: atropi,
pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga
dapat menyebabkanskizofrenia.

c)Faktor strukutral
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan hal ini merupakan akibat
dari norma yang tidak mendukung pendekatan dengan orang lain, atau tidak menghargai
anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti pada lansia, orang cacat dan
berpenyakit kronik. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku dan
system nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak
realistis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengangangguanini(Dermawan,2013).

1) Faktor prespitasi menurut Dermawan(2013).


Faktor pencetus terdiri terdiri dari 4 sumber utama yang dapat menentukan alam
perasaan adalah:
a)Kehilangan ketertarikan yang nyata atau dibayangkan, termasuk kehilangan cinta
seseorang, fungsi fisik, kedudukan atau harga diri, karena elemen aktual dan simbolik
melibatkan konsep kehilangan konsep persepsi lain merupakan hal yang
sangatpenting.

b)Peristiwa besar dalam kehidupan, sering dilaporkan sebagai pendahulu episode


depresi dan mempunyai dampak terhadap masala-masalah yang dihadapi sekarang
dan kemampuan menyelesaikanmasalah.

c)Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi depresi terutama


padawanita.
Adapun faktor prespitasi menurut Direja (2011), terjadinya gangguan isolasi sosial
dapat ditimbulkan adanya faktor internal ataupun eksternal seseorang, adapun faktor
prespitasi dapat dikelompokkan sebagaiberikut:

A) Faktor internal
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stress terjadi akibat ansietas atau
kecemasan yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan keterbatasan individu, untuk
mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntunan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan individu.
Perubahan fisiologis diakibatkan oleh obat - obatan berbagai penyakit fisik seperti
infeksi, neoplasma dan gangguan alam perasaan.
2) Faktor lain
Adapun faktor lain yang dapat menyebabkan isolasi sosial diantaranya:
a) Faktor genetik dianggap mempunyai transmisi gangguan efektif
melalui riwayat keluarga atauketurunan.
b) Teori agresi menyerang kedalam menunjukkan bahwa depresi
terjadi kerena perasaan marah yang ditunjukkan pada diri sendiri.
c) Teori kehilangan obyek merasakan kepada perpisahan traumatik
individu dengan benda sesuatu yang sangatberarti.
d) Teori organisasi kepribadian mengenai bagian konsep yang negatif
dari harga diri rendah mempengaruhi system keyakinan penilaian
seseorang terhadapdirinya.
e) Metode kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah
kognitif yang didominasi oleh evaluasi negatif seseorang terhadap
diri dunia seseorang di massa depan seseorang.
f) Metode ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukkan bahwa
tidak semata - mata trauma menyebabkan depresi tetapi
keyakinan bahwa seseorang tidak mampu mengendalikan
terhadap hasil yang penting dalamkehidupannya.
g) Model perilaku berkembang dari kerangka teori belajar sosial yang
mengasumsikan keinginan penyebab depresi terlacak pada
kerangka keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan.
h) Metode biologi menguraikan perubahan kimia dalam tubuh terjadi
selama masa depresi, termasuk depresi katakoloni, disfungsi
endoktrin dan variasi periodic serta iramabiologis.

b) Proses terjadinya masalah.


a) Pola asuh.
Pada anak yang kelahirannya tidak dikehendaki akibat kegagalan KB,
hamil di luar nikah, jenis kelamin yang tidak dikehendaki, bentuk fisik
kurang menawan menyebabkan keluarga mengeluarkan komentar-
komentar negatif, merendahkan, menyalahkananak.

b) Koping individu tidak efektif,misalnya:


Saat individu menghadapi kegagalan menyalahkan orang lain,
ketidakberdayaan, menyangkal tidak mampu menghadapi kenyataan dan
menarik diri dari lingkungan, terlalu tingginya self ideal dan tidak
mampu menerima realitas dengan rasa syukur
c) Gangguan tugas perkembangan,misalnya:
Kegagalan menjalani hubungan intim dengan sesama jenis atau tidak,
mampu mandiri dan menyelesaikan tugas, bekerja, bergaul, bersekolah
menyebabkan ketergantungan pada orang tua, rendahnya ketahanan
terhadap berbagaikegagalan.

Stresor internal and external (stress internal dan eksternal), misalnya:


Stress terjadi akibat ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya , ansietas
dapat terjadi karena akibat berpisah dengan orang terdekat,hilangnya
pekerjaan atau orang yang dicintai (Dermawan,2013).

b. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala isolasi sosial menurut NANDA (2012) diantaranya:
1) Tidak ada dukungan orang yang dianggappenting.
2) Perilaku tidak sesuai denganperkembangan.
3) Afektumpul.
4) Bukti kecacatan ( fisik, mental).
5) Tindakan tidakberarti.
6) Tidak ada kontakmata.
7) Menunjukkanpermusuhan.
8) Inginsendiri.
9) Menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok kultural
yangdominan.
10) Tidakkomunikatif.
11) Menarikdiri.

Sedangkan tanda gejala isolasi sosial menurut Damaiyanti (2012) diantaranya:


1) Kurangspontan.
2) Apatis (kurang acuh terhadaplingkungan).
3) Ekspresi wajah kurang berseri(sedih).
4) Menyendiri.
5) Komunikasi verbal menurun bahkan tidakada.
6) Klien terlihat memisahkan diri denganlingkungan.

7) Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungansekitar


8) Posisi seperti janin saattidur.
9) Menolak hubungan dengan oranglain.

c. Komplikasi.
Klien dengan isolasi sosial tenggelam dalam dalam perjalanan dan tingkah
laku masa lalu primitif antara lain pembicaraan yang autistik dan tingkah laku
yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga berakibat lanjut menjadi risiko
gangguan sensori persepsi seperti: halusinasi, menciderai diri, orang lain, serta
lingkungan dan penurunan aktivitas sehingga dapat menyebabkan terjadiny
defisit perawatan diri (Dermawan,2013).
d. Mekanisme koping.
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Kecemasan koping
yang sering digunakan adalah regrasi, represi dan isolasi, contoh sumber
koping yang digunakan misalnya keterlibatan dalam hubungan yang luas
dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan
kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian
musik ataupun yang lain. (Stuart & Sundeen,2009).

Mekanisme pertahanan diri yang sering digunakan pada masing-masing


gangguan hubungan sosial yaitu regresi, represi, proyeksi, persepsi dan isolasi
(Riyadi & Purwanto, 2009).

Anda mungkin juga menyukai